Anda di halaman 1dari 25

Kelompok Faktor Pasca

panen

Endah Budi Irawati, SP.MP


Dasar-dasar Budidaya Tanaman/PAT
Pertemuan ke 14
Pokok Bahasan
1. Pengertian Panen dan Pasca Panen
2. Saat dan Cara Panen
3. Penyimpanan dan Pengawetan hasil
panen
SAAT DAN CARA PANEN
Periode pasca panen dimulai dari saat panen
yaitu pengambilan tanaman atau bagian
tanaman yang dianggap sebagai produk sampai
produk tersebut habis dikonsumsi atau dijual.
•Saat Panen yang tepat akan menentukan kualitas
produk.
•Saat panen yang tepat adalah pada saat masak
fisiolagis.
•Kualitas produk khususnya horti setelah dipanen,
tidak bisa dinaikkan hanya dapat dipertahankan.
Produk ekonomis: bagian tanaman yang
dipanen yang mempunyai
nilai ekonomis.

Produk biologis = produk ekonomis + limbah


(Biomas)

Indeks panen (IP) : Produk ekonomis


Produk biologis
IP menggambarkan efisiensi penggunaan
hasil fotosintesis untuk kepentingan
manusia
Nilai IP mendekati 1, berarti makin efisien
memanfaatkan tanaman
Varietas unggul: produk biologis tinggi, IP
tinggi
Setelah dipanen, aktivitas jaringan masih ada
(transpirasi dan respirasi). Ada yang
berlangsung lama (biji, umbi) dan ada yang
sebentar (buah dan sayur)
Kriteria panen (Indikator untuk
menentukan waktu panen yang tepat) :

a. Secara Visual
Melihat warna kulit, ukuran, masih adanya sisa
tangkai putik, adanya daun-daun tua dibagian luar yang
kering, mengeringnya tubuh tanaman dan penuhnya
buah.
(Paling banyak dipergunakan, khususnya untuk
buah dan sayuran, sedangkan untuk tanaman pangan
berdeda). Sifatnya subyektif, keterbatasan pada indera
penglihatan.
b. Secara Fisik
Mudahnya buah terlepas dari tangkai atau adanya absisi,
ketegaran dan berat jenis. (sering digunakan khususnya
pada komoditas buah). Uji ketegaran buah dengan
Penetrometer sehingga lebih obyektif karena dapat
dikuantitatifkan. Prinsipnya buah ditusuk dengan alat
tersebut, besarnya tekanan menunjukkan ketegaran
buah. Semakin besar tekanan yang diperlukan, buah
semakin tegar, proses pengisian buah sudah maksimal
(masak fisiologis dan siap di panen).
c. Analisis Kimia
Kandungan zat padat, asam, perbandingan zat
padat dengan asam, kandungan zat pati.
Terbatas pada perusahaan besar (relatif mahal),
lebih banyak digunakan pada komoditas buah.
Metode ini lebih obyektif daripada secara visual
karena terukur. Dasarnya terjadi perubahan
biokimia elama proses pemasakan buah.
Perubahan yang sering terjadi yaitu pati menjadi
gula, menurunnya kadar asam, meningkatnya zat
padat terlarut.
d. Perhitungan
Jumlah hari setelah bunga mekar
dalam hubungannya dengan
tanggal berbunga, unit panas.
e. Secara Fisiologis
Indikator utama diukur tingkat respirasinya.
sangat baik diterapkan pda komoditas yang bersifat
klimaterik (kurang cocok untuk buah non
klimakterik).
Non klimaterik: stroberi, jeruk, cabai, nanas, melon,
semangka dll.
Saat komoditas mencapai masak fisiologis,
respirasinya mencapai paling tinggi (klimaterik),
yang berarti jika laju respirasi suatu komoditas
sudah mencapai klimaterik siap dipanen.
Faktor-faktor yang
menentukan saat panen:
1. Sifat varietas
2. Hari tanam/hari berbunga
3. Faktor lingkungan selama musim tanam
Cara Panen:
1. Manual
- Produk lebih baik
- Tenaga dan waktu yang dibutuhkan banyak
2. Mekanis
- Menghemat tenaga manusia/tenaga kerja
sedikit
- Cepat
- Hamparan luas dan datar
Pemanenan hendaknya hati-hati luka dan memar
- tidak menarik
- tempat masuknya jasad renik

Panen raya harga anjlok – perlu penyimpanan

Produk yang cepat rusak setelah dipanen


panen bertahap contoh sayur, buah, tebu
2. Pasca Panen
 Yang dapat dilakukan pasca panen adalah
hanya mempertahankan kualitas dalam jangka
waktu selama mungkin (bukan meningkatkan
kualitas)
 Perlakuan utama bertujuan untuk menghambat
laju transpirasi dan respirasi.
Penanganan Pasca Panen
 Pendinginan pendahuluan
 Pencucian
 Pengeringan
 Pelapisan

Penentuan cara panen penting karena berkaitan


dengan kehilangan hasil panen, demikian juga
diperlukan perhatian selama proses pengangkutan.
3. PENGOLAHAN, PENYIMPANAN DAN
PEMASARAN

Pengolahan Produk Pertanian:


1. Proses Fisika; pengeringan,penggaraman,
pengasapan
2. Proses kimia
a. Fisikokimia : kimia karena fisika
b. Biokomia : kimia karena makhluk hidup
Kerusakan hasil pertanian tergantung jenis bahan:
• Biji-bijian (berlangsung lambat)
• Susu, hati (berlangsung sangat cepat)
Penyebab:
• Pertumbuhan dan aktivitas mikroba
• Aktivitas enzim
• Serangga, parasit dan tikus
• Suhu (pemanasan dan pendinginan)
• Kadar air, udara (terutama oksigen)
• Sinar dan jangka waktu penyimpanan.
Prinsip-prinsip Pengawetan Pangan & Hasil
Pertanian:
• Pemanasan: sterilisasi (121o c ; 15’ dan jika asam tinggi
93,5 o c; 15’) & pasteurisasi (63o c ; 30’)
• Pendinginan (sampai 10 o c pertumbuhan mikro organisme
lambat)
• Pengeringan
• Pengasapan (Utk Daging & Ikan) Menghambat Oksidasi
Lemak  Suhu Tdk Boleh Kurang 58,5 Oc
• Radiasi (Sinar Uv Radiasi Pengion)
• Bahan-bahan Kimia (Jumlah Sangat Sedikit: Natrium
Benzoat; Asam Sorbat; Na Atau K Propionat; Etil Format;
SO2).
• Asam  (Tinggi Rendahnya Ion Hidrogen (Ph)
• Gula Dan Garam
Faktor-faktor yang mempengaruhi penyimpanan :
- Suhu
- Kelembaban
- Sirkulasi udara
- Kebersihan dan keamanan ruang simpan
terhadap hama dan penyakit

Tujuan akhir :
Memasarkan produk dengan mendapatkan laba
atau pendapatan sebanyak-banyaknya tiap
satuan luas lahan.
Usaha pertanian:
1.Tahap produksi/pra panen
2.Tahap pemasaran/pasca panen
Faktor pra panen yang mempengaruhi pasca
panen:
1. Faktor lingkungan
Suhu, kelembaban, cahaya, tekstur
tanah, angin, tinggi tempat, curah hujan.
2. Faktor Budidaya
Nutrisi mineral, pengolahan lahan,
pemangkasan, penjarangan, penyemprotan
bahan kimia, bibit, jarak tanam, irigasi
dan drainase
1. SIFAT DAN KEDUDUKAN PETANI

Petani Pakar Pertanian


Komunikasi (TV, Radio,
Transportasi dll)
2. MANFAAT DAN CARA PENYULUHAN

PETANI PETANI
TRADISIONAL MODERN

- PEMIMPIN FORMAL
- PEMIMPIN
INFORMAL /CONTACT
PERSON
- PAKAR PERTANIAN
METODE PENYULUHAN :
- OLIE VLEK METODE (DEMPLOT)
- TV, RADIO

TEKNOLOGI BARU

BIAYA/KREDIT

DENMAS, INMAS,
INSUS, TRI, PIR
KEMITRAAN
PLASMA : INTI :
- Harga Stabil - Kontinyuitas Produk
- Pinjaman Modal Awal - Memenuhi Permintaan
- Kepastian Pasar Pasar (30% prod. Sendiri
dan 70% prod. dari
- Saprodi Plasma)
- Penyuluhan teknologi
Produksi
Keuntungan dengan Kemitraan :
- Memangkas rantai produk/tata niaga
- Produk tidak gampang rusak
- Penjarahan ditekan

Kegagalan Pola kemitraan karena :


- Produk dijual ke perusahaan lain
- Ingin cepat dapat uang
- Budidaya sulit
PENUTUP

Keberhasilan usaha tani terletak pada


keberhasilan mengatur faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan,
perkembangan dan hasil tanaman serta
interaksinya satu dengan yang lain.

Anda mungkin juga menyukai