yang ditujukan oleh penggugat untuk memperkuat kebenaran dakwaannya. Barang bukti tersebut dapat berupa surat-surat resmi, dokumen dan barang- batang lain yang dapat memperjelas masalah (dakwaan) terhadap terdakwa. 2. Hadits bukti Artinya: (Hadits) Dari Jabir bahwasanya ada dua orang yang bersengketa tentang seekor unta betina masing- masing orang diantara keduanya mengatakan “Peranakan unta ini milikku” dan ia mengajukan bukti. Maka Rasulullah SAW memutuskan bahwa unta itu menjadi haknya orang yang unta itu ada ditangannya (Al Hadits). D. TERGUGAT DAN SUMPAH
1.PENGERTIAN TERGUGAT
Orang yang terkena gugatan dari penggugat disebut
tergugat. Tergugat dapat membeli diri dengan membantah kebenaran gugatan dengan menunjukkan bukti-bukti administrasi dan bahan-bahan yang meyakinkan disamping melakukan sumpah. 2. TUJUAN SUMPAH DAN SUMPAH TERGUGAT
Dalam stariat islam ada dua tujuan sumpah yaitu:
a. Menyatakan tekat untuk melaksanakan tugas dengan sungguh-sungguh dan bertanggung jawab terhadap tugas tersebut. b. Membuktikan dengan sungguh-sungguh nahwa yang bersangkutan dipihak benar. 3. SYARAT-SYARAT ORANG BERSUMPAH Orang yang bersumpah harus memenuhi tiga syatar ialah: a. Mukkalaf artinya orang yang sudah akil baligh. b. Didorang oleh kemauan sendiri tanpa paksaan dari siapapun. c. Disengaja bukan karena terlanjur dan lain sebagainya. 4. PELANGGARAN SUMPAH Sumpah seseorang yang tidak ditepati disebut pelanggaran sumpah. Bagi orang yang melanggar sumpah diwajibkan membayar kafarat atau denda. Adapun cara membayar kafarat sumpah dapat memilih salah satu dari tiga ketentuan berikut ini: a. Memberikan makanan pokok kepada sepuluh orang miskin, dengan ukuran masing-masing orang mendapat ¾ liter. b. Memberikan pakaian yang pantas kepada sepuluh orang miskin. c. Memerdekakan seorang hamba sahaya. Al Qur’an menjelaskan sebagaimana ayat berikut ini:
Artinya: Makan kafarat (melanggar) sumpah itu ialah
memberi makan sepuluh orang miskin, yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu atau memberi pakaian kepada mereka atau memerdekan budak. Barang siapa yang tidak sanggup melakukan yang demikian maka kafaratnya adalah puasa selama tiga hari. (Qs. Al Maidah:89).