Anda di halaman 1dari 10

Sejarah Sastra

Indonesia tahun
1945
Alief Putra (20211110027)
Taninda Mey (20211110012)
M. Fakhrur Rozy (20211110029)
Terbentuknya Angkatan 45
Kelahiran angkatan ini memberi warna baru dalam angkatan
sastra Indonesia yang penuh kontroversi. Pada angkatan ini berani
untuk mendobrak dan melanggar aturan-aturan sastra yang dibuat
sebelumnya. Mereka memiliki identitas yang jelas, tidak seperti
pada angkatan sebelumnya yang lebih tunduk pada penjajah yang
dianggap mengkhianati bangsa Indonesia.

Sastra angkatan 45 ini menjadi pusat perhatian pada sastrawan di


seluruh Indonesia. Hal ini merujuk pada beraninya sastra dalam
melanggar aturan-aturan sastra. Para sastrawan yang tergabung
dalam sastra angkatan ini seolah ingin bebas dari kekangan budaya
asing yang mengikat budaya Indonesia. Hal inilah menjadi ciri
khas dan lahirya identitas baru dalam sastra angkatan 45.
Karakteristik Angkatan 45
1. Bentuknya bebas, tidak terikat kaidah kebahasaan.
2. Temanya diangkat dari realitas.
3. Lebih ekspresif.
4. Menyiratkan perjuangan memperebutkan kemerdekaan.
5. Mendapat banyak pengaruh dari sastra asing.
6. Sastrawan angkatan ini lebih menonjol, dinamis, dan
kritis.
7. Karya sastra dalam bentuk puisi mendominasi angkatan
ini.
Chairil Anwar
1. Deru Campur Debu (1949)
2. Kerikil Tajam dan Yang Terampas dan Yang Putus (1949)
3. Tiga Menguak Takdir (1950) (dengan Asrul Sani dan
Rivai Apin)
4. "Aku Ini Binatang Jalang: koleksi sajak 1942-1949",
disunting oleh Pamusuk Eneste, kata penutup oleh
Sapardi Djoko Damono (1986)
5. Derai-derai Cemara (1998)
6. Pulanglah Dia Si Anak Hilang (1948), terjemahan karya
Andre Gide
7. Kena Gempur (1951), terjemahan karya John Steinbeck.
Asrul Sani
1. Tiga Menguak Takdir (kumpulan sajak bersama Chairil
Anwar dan Rivai Avin, 1950)
2. Dari Suatu Masa dari Suatu Tempat (kumpulan cerpen,
1972)
3. Mantera (kumpulan sajak, 1975)
4. Mahkamah (drama, 1988)
5. Jenderal Nagabonar (skenario film, 1988)
6. Surat-Surat Kepercayaan (kumpulan esai, 1997).
Abdullah Idrus
1. Aki (1949)
2. Corat-Coret di Bawah Tanah
3. Dengan Mata Terbuka
4. Hati Nurani Manusia
5. Hikayat Petualang Lima
6. Hikayat Putri Penelope
7. Perempuan dan Kebangsaan
8. Surabaya
Achdiat K. Mihardja
1. Polemik Kebudayaan (editor, 1948)
2. Atheis (novel, 1949) - diangkat ke film layar lebar dengan
judul yang sama tahun 1947
3. Bentrokan Dalam Asrama (drama, 1952)
4. Keretakan dan Ketegangan (kumpulan cerpen, 1956)
5. Kesan dan Kenangan (1960)
6. Debu Cinta Berterbangan (novel, Singapura, 1973)
7. Belitan Nasib (kumpulan cerpen, 1975)
8. Pembunuhan dan Anjing Hitam (kumpulan cerpen, 1975)
9. Pak Dullah in Extrimis (drama, 1977)
10.Si Kabayan, Manusia Lucu (1997)
11.Si Kabayan Nongol di Zaman Jepang
12.Manifesto Khalifatullah (novel, 2006)
Trisno Sumardjo
Karya Puisi
1. Silhuet (kumpulan). Jakarta: Yayasan UNIK 19652.
2. Kata Hati dan Perbuatan. Jakarta: Balai Pustaka, 1952.
Karya Cerpen
3. Kata hati dan Perbuatan, kumpulan cerpen, drama, dan sajak,
Balai Pustaka, 1952.
4. Rumah Raja (kumpulan). Jakarta: Pembangunan, 1957.
5. Daun Kering. Jakarta: Balai Pustaka, 1962.
6. Penghuni Pohon. Jakarta: Balai Pustaka 1963.
7. Keranda Ibu. Jakarta: Balai Pustaka, 1963.
8. Wajah-wajah yang Berubah. Jakarta: Balai Pustaka, 1968.
9. Pak Iman Intelek Istmewa.
Utuy Tatang Sontani
1. Tambera (1948)
2. Orang-orang Sial: sekumpulan tjerita tahun 1948-1950
(1951)
3. Selamat Djalan Anak Kufur (1956)
4. Si Kampeng (1964)
5. Si Sapar: sebuah novelette tentang kehidupan penarik
betjak di Djakarta (1964)
6. Kolot Kolotok
7. Di bawah langit tak berbintang (2001)
8. Menuju Kamar Durhaka - kumpulan cerpen (2002)
Suman H.S

1. “Kasih tak terlerai” (novel, Balai Pustaka 1929)


2. “Percobaan Setia” (novel, Balai Pustaka, 1931)
3. “Mencari Pencuri Anak Per4wa4n” (novel, Balai Pustaka
1932)
4. “Kawan Bergelut” (kumpulan cerpen, Balai Pustaka
1938)

Anda mungkin juga menyukai