Anda di halaman 1dari 8

Pemberian oksigen nasal kanul

Nama : Naina Syahrieni (20.014)


Dosen pembimbing : Juwita Yanti Pakpahan,S.Kep.,M.Hkes

Akademi keperawatan sri bunga tanjung kota dumai


Tahun ajaran 2021/2022
Nasal kanul adalah salah satu model terapi oksigen dengan meletakkan
selang dengan dua cabang pada masing-masing lubang hidung sebagai
alat bantu pernapasan. 
Selain nasal kanul, ada berbagai macam model terapi oksigen yang bisa
dijadikan pilihan, yaitu masker oksigen simple, rebreathing dan non-
rebreathing.
Terapi oksigen diberikan pada kondisi darurat. Terutama ketika pasien
mengalami kekurangan oksigen (hipoksia), sehingga membutuhkan alat
bantu pernapasan sesegera mungkin. 
Penggunaan nasal kanul terbilang cukup menguntungkan, karena dapat
memberi oksigen dengan volume tidal dan dengan laju pernapasan
teratur. 
Pemasangan nasal kanul tergolong mudah, pasien juga bisa melakukan
aktivitas lain seperti makan dan berbicara dengan nyaman karena ukuran
yang kecil. Saat ini nasal kanul dapat memberi bantuan oksigen dengan
laju sampai 60 L/menit.
Hanya saja ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menggunakan
nasal kanul, yakni suplai oksigen dapat berkurang ketika pasien bernapas
lewat mulut yang berisiko menyebabkan iritasi pada selaput lendir. 
Tujuan Penggunaan Nasal Kanul
Penggunaan model terapi oksigen nasal kanul bertujuan untuk membantu pasien
memenuhi kebutuhan pasokan oksigen di dalam tubuh, terutama jika pasien mengalami
hipoksia. Sebelum pasien menggunakan nasal kanul, ada beberapa hal yang patut
diperhatikan, di antaranya:
Buat rencana perawatan dengan dokter. 
Usahakan pasien sudah mendapat penjelasan lengkap dari dokter seputar prosedur nasal
kanul.
Persiapkan alat-alat lainnya, seperti tabung oksigen yang dilengkapi dengan socket dan
juga manometer, serta humidifier sebagai alat untuk melembabkan udara.
Pastikan semua alat yang digunakan dapat berfungsi dengan baik tanpa terkecuali.
Pemasangan nasal kanul pada lubang hidung pasien harus dilakukan dengan posisi selang
dan teknik yang benar demi kenyamanan pasien. Pemasangan ini juga harus sesuai dengan
indikasi pasien yang sebelumnya sudah diperiksa oleh dokter.
Pemberian berbagai macam jenis terapi oksigen pada pasien tanpa hipoksia tidak akan
memberikan manfaat apapun, justru dapat merugikan pasien. Pemantauan secara berkala
menjadi sangat penting dilakukan setelah pemasangan nasal kanul selesai.
Terapi oksigen dengan nasal kanul dapat mencukupi kebutuhan oksigen tipe rendah hingga
sendang. Pasien dianjurkan menggunakan model terapi oksigen lain jika kebutuhan oksigen
melebihi batas maksimal dari nasal kanul, yakni 1 hingga 4 L/menit tanpa humidifier dan 1
hingga 10 L/menit dengan humidifier.
Estimasi Biaya Penggunaan Nasal Kanul
Sebelum memutuskan untuk melakukan terapi oksigen dengan nasal kanul, konsultasikan
dengan dokter terlebih dahulu. Ini karena tidak semua kondisi kekurangan oksigen tubuh
bisa diatasi dengan nasal kanul. 
Untuk estimasi biaya terapi oksigen dengan nasal kanul di dalam dan luar negeri, hubungi
Smarter Health.
Sebelum Menggunakan Nasal Kanul
Teknik pemasangan nasal kanul dilakukan mulai dari persiapan pasien, peralatan yang
digunakan, dan prosedur pemasangannya. Beberapa hal penting yang harus diperhatikan
sebelum benar-benar menggunakan nasal kanul adalah memastikan kondisi pasien sesuai
indikasi, menentukan ukuran nasal kanul, dan laju oksigen yang diberikan kepada pasien
sesuai kebutuhan. 
Sebelum melakukan terapi nasal kanul, persiapan yang harus dilakukan yaitu:
Usakan pasien sudah mengetahui tujuan dari setiap prosedur yang dilakukan saat terapi
oksigen dengan nasal kanul. 
Dokter melakukan penilaian klinis terlebih dahulu untuk memastikan pasien memiliki
indikasi yang membutuhkan tindakan nasal kanul. Pastikan pasien sedang mengalami
hipoksia menggunakan oximeter. Oximeter adalah alat yang berfungsi untuk mengukur
kadar oksigen dan saturasi oksigen (kepekatan oksigen) di dalam darah tanpa harus
memasukkan alat apa pun ke dalam tubuh pasien. 
Pastikan tidak terjadi obstruksi atau penyumbatan saluran pernapasan di bagian hidung
dan faring. Jika produksi cairan lengket (mukus) berlebih, sedot menggunakan
alat suction. 
Usahakan pasien mendapat instruksi yang jelas terkait jumlah dosis aliran oksigen yang
didapatkan, durasi terapi, titrasi, dan pemantauan rutin.
Selama Menggunakan Nasal Kanul
Pastikan semua peralatan yang akan digunakan dalam terapi oksigen nasal kanul dapat
berfungsi dengan baik. Peralatan yang akan digunakan untuk memasang kanula hidung
yaitu:
Gunakan kanula hidung sesuai ukuran yang dibutuhkan.
Tabung oksigen sebagai sumber oksigen.
Regulator oksigen yang terpasang ke tabung atau sumber oksigen lainnya.
Flow meter untuk mengontrol kecepatan aliran oksigen yang akan diterima.
Humidifier sebagai alat untuk melembabkan udara. 
Posisi yang direkomendasikan saat pasien menerima terapi oksigen nasal kanul yakni Semi-
Fowler. Posisi Semi-Fowler adalah pasien berbaring di posisi telentang dengan kepala dan
badan diangkat antara 15 hingga 45 derajat guna memaksimalkan kerja ekspansi paru.
Pasien tetap diperbolehkan menggunakan posisi lain jika posisi Semi-Fowler dirasa tidak
mungkin dilakukan.
Prosedur Memasukkan Nasal Kanul
Selang nasal kanul tidak bisa dimasukkan sembarangan, dibutuhkan prosedur khusus guna
kenyamanan pasien saat menggunakannya dan khasiat dari nasal kanul pun bisa pasien
dapatkan. Berikut prosedur memasukkan nasal kanul ke dalam rongga hidung:
Pastikan tabung oksigen atau sumber oksigen lainnya telah tersedia dan dapat berfungsi
dengan baik. Pasang regulator oksigen, flow meter, dan humidifier. 
Identifikasi gejala pasien dengan benar, tujuannya agar manfaat nasal kanul dapat bekerja. 
Cuci tangan dengan benar.
Dokter akan menjelaskan bagaimana prosedur nasal kanul.
Posisikan pasien untuk duduk dengan posisi Semi-Fowler atau posisi lain yang
memungkinkan.
Hubungkan selang kanul ke bagian tabung oksigen atau sumber oksigen lainnya.
Aktifkan aliran oksigen dengan memastikan dosis sudah sesuai dengan kebutuhan pasien.
Periksa kembali ujung kanul untuk memastikan adanya aliran oksigen. 
Pastikan prong kanul hidung melengkung ke arah bawah, kemudian prong akan
dimasukkan ke dalam rongga hidung. 
Kedua sisi selang diposisikan di atas dan di bagian belakang telinga.
Letakkan kanul pada bagian bawah dagu dengan fiksasi. 
Dokter akan melakukan pemantauan kondisi pasien dan respon klinis yang mungkin
muncul. Dokter juga akan terus memeriksa secara rutin perihal kontinuitas aliran oksigen
yang tersalurkan lewat kanul dari tabung oksigen atau sumber oksigen lainny
Setelah Memakai Nasal Kanul
Orang yang bernapas lewat kanula hidung terkadang akan mengalami kekeringan hidung,
terutama jika menerima oksigen pada tingkat tinggi. Gunakan peralatan lainnya untuk
membantu melembabkan dan menghangatkan proses terapi oksigen nasal kanul. 
Setelah melakukan pemasangan nasal kanul, pasien harus segera memberi tahu dokter jika
terjadi komplikasi. Dalam beberapa kasus, pasien bisa mengalami kerusakan paru-paru
atau kondisi yang dikenal dengan sebutan toksisitas oksigen di paru-paru. Kondisi ini juga
dapat menyebabkan kerusakan mata. 
Segera hubungi dokter jika pasien melihat ruam berwarna kebiruan pada area bibir atau
kuku. Terutama jika pasien mulai mengalami kesulitan bernapas setelah melakukan terapi
oksigen nasal kanul. 
Risiko Menggunakan Nasal Kanul
Penggunaan kanula hidung sebagai alat untuk terapi oksigen merupakan tindakan yang
cukup aman. Namun, dokter tetap harus melakukan pemantauan secara teratur dan
mewaspadai adanya kemungkinan risiko komplikasi setelah pasien melakukan terapi
oksigen nasal kanul, seperti:
Iritasi kulit.
Komplikasi pada mukosa hidung.
Mengalami hiperoksia, yaitu kadar oksigen di dalam tubuh terlalu tinggi.
Mengalami hiperkapnia, yaitu ketidaknormalan tekanan parsial karbon dioksida  (PaCO2) di
dalam darah.
Jika pasien mengalami gangguan setelah melakukan nasal kanul, segera beri tahu dokter
untuk mendapat tindakan yang tepat sekaligus mencari tahu penyebab yang
mendasarinya.

Anda mungkin juga menyukai