Tahun ajaran 2021/2022 Nasal kanul adalah salah satu model terapi oksigen dengan meletakkan selang dengan dua cabang pada masing-masing lubang hidung sebagai alat bantu pernapasan. Selain nasal kanul, ada berbagai macam model terapi oksigen yang bisa dijadikan pilihan, yaitu masker oksigen simple, rebreathing dan non- rebreathing. Terapi oksigen diberikan pada kondisi darurat. Terutama ketika pasien mengalami kekurangan oksigen (hipoksia), sehingga membutuhkan alat bantu pernapasan sesegera mungkin. Penggunaan nasal kanul terbilang cukup menguntungkan, karena dapat memberi oksigen dengan volume tidal dan dengan laju pernapasan teratur. Pemasangan nasal kanul tergolong mudah, pasien juga bisa melakukan aktivitas lain seperti makan dan berbicara dengan nyaman karena ukuran yang kecil. Saat ini nasal kanul dapat memberi bantuan oksigen dengan laju sampai 60 L/menit. Hanya saja ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menggunakan nasal kanul, yakni suplai oksigen dapat berkurang ketika pasien bernapas lewat mulut yang berisiko menyebabkan iritasi pada selaput lendir. Tujuan Penggunaan Nasal Kanul Penggunaan model terapi oksigen nasal kanul bertujuan untuk membantu pasien memenuhi kebutuhan pasokan oksigen di dalam tubuh, terutama jika pasien mengalami hipoksia. Sebelum pasien menggunakan nasal kanul, ada beberapa hal yang patut diperhatikan, di antaranya: Buat rencana perawatan dengan dokter. Usahakan pasien sudah mendapat penjelasan lengkap dari dokter seputar prosedur nasal kanul. Persiapkan alat-alat lainnya, seperti tabung oksigen yang dilengkapi dengan socket dan juga manometer, serta humidifier sebagai alat untuk melembabkan udara. Pastikan semua alat yang digunakan dapat berfungsi dengan baik tanpa terkecuali. Pemasangan nasal kanul pada lubang hidung pasien harus dilakukan dengan posisi selang dan teknik yang benar demi kenyamanan pasien. Pemasangan ini juga harus sesuai dengan indikasi pasien yang sebelumnya sudah diperiksa oleh dokter. Pemberian berbagai macam jenis terapi oksigen pada pasien tanpa hipoksia tidak akan memberikan manfaat apapun, justru dapat merugikan pasien. Pemantauan secara berkala menjadi sangat penting dilakukan setelah pemasangan nasal kanul selesai. Terapi oksigen dengan nasal kanul dapat mencukupi kebutuhan oksigen tipe rendah hingga sendang. Pasien dianjurkan menggunakan model terapi oksigen lain jika kebutuhan oksigen melebihi batas maksimal dari nasal kanul, yakni 1 hingga 4 L/menit tanpa humidifier dan 1 hingga 10 L/menit dengan humidifier. Estimasi Biaya Penggunaan Nasal Kanul Sebelum memutuskan untuk melakukan terapi oksigen dengan nasal kanul, konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu. Ini karena tidak semua kondisi kekurangan oksigen tubuh bisa diatasi dengan nasal kanul. Untuk estimasi biaya terapi oksigen dengan nasal kanul di dalam dan luar negeri, hubungi Smarter Health. Sebelum Menggunakan Nasal Kanul Teknik pemasangan nasal kanul dilakukan mulai dari persiapan pasien, peralatan yang digunakan, dan prosedur pemasangannya. Beberapa hal penting yang harus diperhatikan sebelum benar-benar menggunakan nasal kanul adalah memastikan kondisi pasien sesuai indikasi, menentukan ukuran nasal kanul, dan laju oksigen yang diberikan kepada pasien sesuai kebutuhan. Sebelum melakukan terapi nasal kanul, persiapan yang harus dilakukan yaitu: Usakan pasien sudah mengetahui tujuan dari setiap prosedur yang dilakukan saat terapi oksigen dengan nasal kanul. Dokter melakukan penilaian klinis terlebih dahulu untuk memastikan pasien memiliki indikasi yang membutuhkan tindakan nasal kanul. Pastikan pasien sedang mengalami hipoksia menggunakan oximeter. Oximeter adalah alat yang berfungsi untuk mengukur kadar oksigen dan saturasi oksigen (kepekatan oksigen) di dalam darah tanpa harus memasukkan alat apa pun ke dalam tubuh pasien. Pastikan tidak terjadi obstruksi atau penyumbatan saluran pernapasan di bagian hidung dan faring. Jika produksi cairan lengket (mukus) berlebih, sedot menggunakan alat suction. Usahakan pasien mendapat instruksi yang jelas terkait jumlah dosis aliran oksigen yang didapatkan, durasi terapi, titrasi, dan pemantauan rutin. Selama Menggunakan Nasal Kanul Pastikan semua peralatan yang akan digunakan dalam terapi oksigen nasal kanul dapat berfungsi dengan baik. Peralatan yang akan digunakan untuk memasang kanula hidung yaitu: Gunakan kanula hidung sesuai ukuran yang dibutuhkan. Tabung oksigen sebagai sumber oksigen. Regulator oksigen yang terpasang ke tabung atau sumber oksigen lainnya. Flow meter untuk mengontrol kecepatan aliran oksigen yang akan diterima. Humidifier sebagai alat untuk melembabkan udara. Posisi yang direkomendasikan saat pasien menerima terapi oksigen nasal kanul yakni Semi- Fowler. Posisi Semi-Fowler adalah pasien berbaring di posisi telentang dengan kepala dan badan diangkat antara 15 hingga 45 derajat guna memaksimalkan kerja ekspansi paru. Pasien tetap diperbolehkan menggunakan posisi lain jika posisi Semi-Fowler dirasa tidak mungkin dilakukan. Prosedur Memasukkan Nasal Kanul Selang nasal kanul tidak bisa dimasukkan sembarangan, dibutuhkan prosedur khusus guna kenyamanan pasien saat menggunakannya dan khasiat dari nasal kanul pun bisa pasien dapatkan. Berikut prosedur memasukkan nasal kanul ke dalam rongga hidung: Pastikan tabung oksigen atau sumber oksigen lainnya telah tersedia dan dapat berfungsi dengan baik. Pasang regulator oksigen, flow meter, dan humidifier. Identifikasi gejala pasien dengan benar, tujuannya agar manfaat nasal kanul dapat bekerja. Cuci tangan dengan benar. Dokter akan menjelaskan bagaimana prosedur nasal kanul. Posisikan pasien untuk duduk dengan posisi Semi-Fowler atau posisi lain yang memungkinkan. Hubungkan selang kanul ke bagian tabung oksigen atau sumber oksigen lainnya. Aktifkan aliran oksigen dengan memastikan dosis sudah sesuai dengan kebutuhan pasien. Periksa kembali ujung kanul untuk memastikan adanya aliran oksigen. Pastikan prong kanul hidung melengkung ke arah bawah, kemudian prong akan dimasukkan ke dalam rongga hidung. Kedua sisi selang diposisikan di atas dan di bagian belakang telinga. Letakkan kanul pada bagian bawah dagu dengan fiksasi. Dokter akan melakukan pemantauan kondisi pasien dan respon klinis yang mungkin muncul. Dokter juga akan terus memeriksa secara rutin perihal kontinuitas aliran oksigen yang tersalurkan lewat kanul dari tabung oksigen atau sumber oksigen lainny Setelah Memakai Nasal Kanul Orang yang bernapas lewat kanula hidung terkadang akan mengalami kekeringan hidung, terutama jika menerima oksigen pada tingkat tinggi. Gunakan peralatan lainnya untuk membantu melembabkan dan menghangatkan proses terapi oksigen nasal kanul. Setelah melakukan pemasangan nasal kanul, pasien harus segera memberi tahu dokter jika terjadi komplikasi. Dalam beberapa kasus, pasien bisa mengalami kerusakan paru-paru atau kondisi yang dikenal dengan sebutan toksisitas oksigen di paru-paru. Kondisi ini juga dapat menyebabkan kerusakan mata. Segera hubungi dokter jika pasien melihat ruam berwarna kebiruan pada area bibir atau kuku. Terutama jika pasien mulai mengalami kesulitan bernapas setelah melakukan terapi oksigen nasal kanul. Risiko Menggunakan Nasal Kanul Penggunaan kanula hidung sebagai alat untuk terapi oksigen merupakan tindakan yang cukup aman. Namun, dokter tetap harus melakukan pemantauan secara teratur dan mewaspadai adanya kemungkinan risiko komplikasi setelah pasien melakukan terapi oksigen nasal kanul, seperti: Iritasi kulit. Komplikasi pada mukosa hidung. Mengalami hiperoksia, yaitu kadar oksigen di dalam tubuh terlalu tinggi. Mengalami hiperkapnia, yaitu ketidaknormalan tekanan parsial karbon dioksida (PaCO2) di dalam darah. Jika pasien mengalami gangguan setelah melakukan nasal kanul, segera beri tahu dokter untuk mendapat tindakan yang tepat sekaligus mencari tahu penyebab yang mendasarinya.