Program
Pemerintah
Terkait
Penanggulangan
Kanker Serviks
Oleh : Anisa Aprilia Adha & Suci Ramadhani
Penularan Gejala
Etiologi timbul (umumnya pada
melalui kontak
HPV ( Human langsung dan stadium lanjut) :
Papiloma karena perdarahan, nyeri, dan,
Virus) hubungan keputihan yang
seksual bercampur darah atau
nanah serta berbau, dll
Pap Smear
03 Tujuan Penulisan
mengetahui tentang deteksi dini kanker serviks dan kebijakan
pemerintah terkait penanggulan kanker serviks di Indonesia
04 Metode Penulisan
disusun berdasarkan tinjauan kepustakaan yang merujuk
kepada berbagai literatur
Tinjauan Pustaka
Anatomi Serviks
Pendekatan
”komprehensif”
membahas semua atau dgn istilah
hal terkait kanker ”Dilihat dan
serviks dan kanker Metode deteksi Diobati” melalui
Permenkes dini yang pemeriksaan IVA
payudara, mulai
dari deteksi dini dianjurkan yg dilanjutkan
tentang hingga sistem pemerintah adalah dgn pengobatan
penanggulangan rujukan. Kanker Inspeksi Visual krioterapi.
kanker payudara serviks dibahas dengan Aplikasi Pelaksanaan
dan kanker mulut secara khusus Asam Asetat (IVA) skrining
rahim. pada Bab IV. dan pemeriksaan melihat dan
. sitologi (papsmear) mengobati klien,
dapat dilakukan
pada saat
Nomor 29 tahun kunjungan yg
sama
2017
Kelompok Sasaran Skrining Ca Serviks
12
Perempuan yang tidak hamil
34 Perempuan yang mendatangi Puskesmas,
klinik IMS, dan klinik KB dianjurkan untuk
skrining Kanker Leher Rahim
Pemberi Pelayanan
Petugas Kesehatan
Bidan terlatih
Dokter umum terlatih
Dokter spesialis Obstetri dan
Ginekologi (DSOG)
Tempat Pelayanan
Puskesmas dan jaringannya
Klinik
Dokter praktek mandiri
Diagram Alur Pencegahan Ca Serviks
Algoritma Rujukan Ca Serviks
Algoritma deteksi dini dan TL
Deteksi Dini Kanker Serviks
1. Jelaskan indikasi, resiko dan sifat temuan yang mungkin serta tindak lanjut atau
pengobatan yang mungkin diperlukan
2. Pastikan semua peralatan dan bahan yang diperlukan tersedia
3. Minta ibu untuk Buang Air Kecil (BAK) dan melepas pakaian (termasuk pakaian
dalam).
4. Posisi ibu lithotomi
5. Pemeriksa mencuci tangan
6. Lakukan palpasi abdomen, dan perhatikan apabila ada kelainan.
7. Cuci tangan kembali.
8. Pakai handscoen.
Tes IVA
1. Inspeksi/periksa genitalia eksternal dan lihat apakah terjadi
discharge pada mulut uretra
2. Masukkan spekulum, atur posisi hinggan portio jelas terlihat
3. Amati leher rahim apakah ada infeksi (cervicitis) seperti discharge/
cairan keputihan, tumor, dsb
4. Gunakan kapas lidi bersih untuk membersihkan cairan yang keluar,
darah atau mukosa dari leher rahim.
5. Identifikasi ostium servikalis dan SSK (SSK harus benar-benar
terlihat seluruhnya untuk menentukan apakah leher rahim normal
atau abnormal)
Con’t Tes IVA
6. Basahi kapas lidi dengan larutan asam asetat dan oleskan pada
leher rahim secara merata, tunggu selama 1 menit agar diserap dan
memunculkan reaksi acetowhite.
7. Cari apakah ada bercak putih yang tebal atau epithel acetowhite
yang menandakan IVA positif
8. Bila pemeriksaan visual pada leher rahim telah selesai, gunakan
kapas lidi yang baru untuk menghilangkan sisa asam asetat dari
leher rahim dan vagina.
9. Lepaskan spekulum
Kategori Klasifikasi IVA
mencakup proses
pembekuan leher
rahim, baik
menggunakan CO2
terkompresi atau Krio
te rapi
NO2 sebagai
pendingin
pendinginan terus
Krio
KRIOTERAPI menerus selama 3 te rapi
(tiga) menit untuk
membekukan
(freeze), diikuti
pencairan selama 5 Krio
te rapi
(lima) menit
kemudian 3 (tiga)
menit pembekuan
kembali.
SYARAT KRIOTERAPI DILAKUKAN OLEH DOKTER UMUM:
• Lesi acetowhite/lesi putih yang menutupi leher rahim kurang
dari 75% (Jika lebih dari 75% leher rahim tertutup, krioterapi
harus dilakukan oleh seorang ginekolog), tidak lebih dari 2
mm di luar diameter kriotip.
• Lesi yang tidak meluas sampai dinding vagina
• Tidak dicurigai kanker
Krioterapi dilakukan dengan kriotip metal/ besi yang dirancang agar pas pada leher
rahim dan menutup seluruh daerah sekitar SSK dan daerah yang berpenyakit serta
terhubung dengan tabung gas CO2 atau N2 terkompresi
Pemeriksaan dilakukan dengan mempelkan kriotip pada
leher rahim, pastikan ujung probe telah masuk dalam
ostium uteri. Gunakan teknik freeze – clear – freeze.“
Setelah 15 detik dilakukan freeze, tekan tombol “defrost”
(pembekuan berhenti). Segera tekan tombol “freeze”
kembali. lakukan hal yang sama selama 3 menit.
Perhatikan saat terbentuk bola es di sekitarkriotip
Status pengobatan dan tindakan yang dianjurkan
Thank You
Insert the Sub Title of Your Presentation