Anda di halaman 1dari 6

PENCEGAHAN INFEKSI

SALURAN KENCING
KELOMPOK 6
Ajeng Sukma Suly
Ernessy
Novita Wulandari
Riski Saputri
Suaemah
PENCEGAHAN INFEKSI SALURAN KENCING

Infeksi saluran kencing (ISK) merupakan jenis


infeksi nosokomial yang paling sering terjadi
sekitar 40% dari seluruh infeksi pada rumah
sakit setiap tahunnya (Burkey dan Zavasky
1999). Selain itu, dari beberapa penelitian
dilaporkan sekitar 80% ISK nosokomial terjadi
sesudah penggunaan instrumen, terutama
kateterisasi (Asher, Oliver dan Fray 1986).
PENCEGAHAN INFEKSI SALURAN KENCING

 Prosedur Pemasangan (insersi)


Langkah 1 : Pastikan bahwa seluruh alat dibawah ini tersedia :
 Kateter indwelling steril dengan sistem drainase kontinyu tertutup, atau disinfeksi tingkat tinggi atau

kateter lurus steril dan tempat pengumpulan urin yang bersih,


 Semprit yang telah didisinfeksi tingkat tinggi atau steril dengan air matang atau steril untuk mengisi

balon pada kateter indwelling,


 Sepasang sarung tangan steril atau didisinfeksi tingkat tinggi,

 Larutan antiseptik (klorheksidin glukonat 2% atau povidon iodin 10%),

 Cunam dengan potongan kain kasa (2x2 cm) atau kuas kapas besar,

 Paket minyak pelumas sekali-pakai,

 Sumber penerangan (lampu atau senter) bila di perlukan,

 Mangkuk untuk air hangat bersih, sabun, handuk muka, dan handuk kering bersih, dan

 Kantong plastik tahan bocor, dan tempat sampah tertutup untuk pembuangan benda-benda

terkontaminasi.
 Langkah 2 : Sebelum memulai prosedur :

 Anjurkan pasien perempuann membuka labiananya dan bersihkan dengan hati-hati bagian uretra dan

bagian dalam labia.


 Anjurkan pasien laki-laki menarik kulupnya dan bersihkan dengan hati-hati kepala penis dan kulup.

 Langkah 3 : Bersihkan tangan dengan sabun dan air bersih dan keringkan dengan handuk kering yang

bersih atau dengan udara. (sebagai alternatif, jika tangan tidak terlihat kotor, gunakan sekitar 1 sendok
teh, 5 ml larutan antiseptik berbahan dasar alkohol tanpa air pada kedua tangan dan gosok dengan kuat
di antara jari-jemari sampai kering).
Pencabutan dan/atau Penggantian
 Langkah 1: Pastikan semua benda tersedia (seperti Langkah 1 di atas jika mengganti kateter

indwelling) :
 Sepasang sarung tangan periksa (jika mengganti kateter gunakan sepasang sarung tangan steril

atatu DTT),
 Semprit steril atau didisinfikasi tingkat tinggi yang kosong untuk mengganti cairan balon

kateter,
 Cunam dengan potongan kain kasa (2x2 cm) atau kuas kapas besar,

 Kantong plastik tahan bocor, dan tempat sampah tertutup untuk pembuangan benda yang

tekontaminasi.
 Langkah 2: Anjurkan pasien untuk mebersihkan daerah uretra (perempuan) atau kepala penis

(pria), atau bantu mereka untuk membersihkannya dengan menggunakan sarung tangan yang
bersih.
 Langkah 3: Bersihkan tangan atau gunakan cairan pembersih tangan.
 Langkah 4: gunakan sarung tangan yang bersih pada kedua tangan.

 Langkah 5: dengan menggunakan semprit kosong, keluarkan air dari galon kateter.
 Langkah 6: untuk perempuan, pisahkan dan pegang labia terpisah dengan tangan yang tidak

dominan; kemudia bersihkan bagian uretra sebanyak dua kali dengan larutan antiseptik dengan
memakai kuas kapas atau cunam dengan potongan kain kasa dan lepas kateter pelan-pelan.
 Langkah 7: untuk pria, tarik ke belakang kulup dan pegang kepala penis dengan tangan yang

tidak dominan; kemudian bersihkan kepala penis dan daerah dekat kateter sebanyak dua kali
menggunakan larutan antiseptik, dengan menggunakan kuas kapas atau cunam dengan
potongan kain kasa dan lepaskan kateter secara hati-hati.
 Langkah 8: jika akan melepaskan kateter, ikuti langkah 15,17, dan 18 pada Prosedur
Pemasangan.
 Langkah 9: jika mengganti kateter, ikuti langkah 5 sampai 18 pada prosedur pemasangan.
TIP PENCEGAHAN INFEKSI PADA PASIEN YANG KATETERISASI
 Lepaskan kateter secepat mungkin.

 Sistem pengumpulan kateter harus tetap tertutup dan tidak boleh terbuka

kecuali benar-benar perlu alasann diagnosis dan pemeriksaan


 Ingatkan psien pada saat penarikan kateter.

 Urin yang mengalir melalui kateter harus diperiksa beberapa kali dalam sehari

untuk memastikan kateter tidak tersumbat.


 Hindari mengangkat kantong pengumpulan di atas kantong kemih.

 Jepit kateter bila akan mengangkat kantong di atas kantong kemih pasien

selama pemindahan pasien ke tempat tidur atau usungan.


 Sebelum pasien berdiri, keluarkan seluruh urin dari kateter ke dalam kantong.

 Kantong drainase urin (penumpulan) harus dikosongkan secara aseptik,

pegang ujung kateter sampai ke bagian sampai kantong pengumlan atau


harus dihindari membiarkan ujung menyentuh urin dalam bejana. Ganti
kantong dengan wadah baru dan bersih.
 Apabila tabung drainase tidak tersambung, jangan menyentuh ujung kateter

atau pipa. Basuh ujung kateter dan pipa dengan larutan antiseptik sebelum
disambungkan kembali.
 Bersihkan kepala penis dan lubang uretra (pria) atau jaringan sekitar lubang

uretra (perempuan) setelah buang air besar atau jika pasien inkontinensi.
 Apabila pembuangan sering dilakukan, kateter harus diganti.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai