Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED


LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA
KELAS V SDN 1 WANTULASI

OYIS DAHLIA
A1H118107

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut Amir (2009:2) dalam dunia pendidikan khususnya disekolah dasar (SD) merupakan
akar dari suatu proses pendidikan formal yang berkelanjutan. untuk meresponperkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi pendidikan di SD memerlukan adanya penigkatan kualitas. salah satunta
dengan meningkatkan mutu pembelajaran. Peningkatan mutu pembelajaran dapat dicapai jika guru
telah melakukan pembelajaran yang inovatif yaitu menempatkan siswa sbagai pusat pembelajaran
sehingga pembelajaran lebih bermakna.
(Gd gunantara, 2014)
Tujuan pendidikan tidak hanya mengembangkan potensi peserta didik menjadi manusia yang
berilmu, cakap, dan kreatif tetapi juga menjadikan manusia yang mandiri demokrasi bertanggung
jawab dan berakhlak mulia.
Secara umum, model pembelajaran adalah suatu acuan atau pedoman interaksi antara guru dan
siswa yang menyangkut strategi, pendekatan, metode dan teknik pembelajaran dan memuat cara
untuk menjadikan peserta didik mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Model
pembelajaran merupakan strategi yang digunakan untuk meningkatkan hasil  belajar, perubahan
sikap , mampu berpikir kritis, memiliki keterampilan sosial dan mencapai prestasi belajar yang
optimal. (Rimba Hamid, 2021)
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang di uraikan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:  
1. Apakah pelaksanaan model pembelajaran problem basic learning dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi
pada siswa kelas V SD 1 wantulasi
2. Apakah pelaksanaan model pembelajaran problem basic learning dapat meningkatkan aktivitas belajar matematika materi
pada siswa kelas V SD 1 wantulasi
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pelaksanaan model pembelajaran problem basic learning dapat meningkatkan hasil belajar matematika
materi pada siswa kelas V SD 1 wantulasi
2. Untuk mengetahui pelaksanaan model pembelajaran problem basic learning dapat meningkatkan aktivitas belajar belajar
matematika materi pada siswa kelas V SD 1 wantulasi
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi siswa, yaitu dapat terjalin kerjasama yang baik dan maksimal antar siswa, dan dapat dijadikan sebagai motivasi
siswa dalam belajar, sehingga dapat kemudian meningkatkan hasil belajar siswa, khususnya pada pembelajaran matematika
2. Bagi guru, yaitu dapat berinovasi dengan lebih menerapkan model pembelajaran problem based learning
sebagai salah satu model yang digunakan dalam proses pembelajaran, sehingga dapat mengetahui, memperbaiki dan
meningkatkan sistem pembelajaran di kelas.
3. Bagi peneliti, yaitu sebagai latihan dalam melakukan kajian secara ilmiah dalam melakukan penelitian guna mengatasi
berbagai permasalahan yang dialami oleh guru pada mata pelajaran matematika.

 
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. KAJIAN TEORI
1. Hasil Belajar
Hasil belajar tidak terpisahkan dari proses belajar. hal ini disebabkan karena hasil bejara
muncul akibat adanya aktivitas belajar. menurut pranowo (2014:32) yang dikutip dari
(wulandari.2018) bahwa belajar merupakan proses yang terus berlangsung dalam arti
setiap menghadai persoalan baru akan dibangun kembali berdasarkan pengetahuan yang
sudah dimiliki agar terbentuk pengalaman baru. belajar akan membawa perubahan pada
setiap individu. perubahan yang terjadi selama proses belajar yang kemudian disebut hasil
belajar.
Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal
siswa. Faktor internal siswa diantaranya meliputi gangguan kesehatan, cacat tubuh, faktor
psikologis (intelegensi, minat belajar, perhatian, bakat, motivasi, kematangan dan kesiapan
peserta didik), dan faktor kelelahan. Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi proses dan
hasil belajar siswa meliputi faktor keluarga, sekolah dan masyarakat. (Siti Nurhasanah, 2016)
2. Konsep Belajar Dan Pembelajaran 
Belajar adalah suatu aktivitas yang disengaja dilakukan oleh individu agar terjadi
perubahan kemampuan diri, dengan belajar anak yang tadinya tidak mampu melakukan
sesuatu, menjadi mampu melakukan sesuatu itu, atau anak yang tadinya tidak terampil
menjadi terampil.
Sedangkan, Pembelajaran adalah suatu upaya yang dilakukan oleh seseorang (guru
atau yang lain) untuk membelajarkan siswa yang belajar. Pada pendidikan formal
(sekolah), pembelajaran merupakan tugas yang dibebankan kepada guru, karena guru
merupakan tenaga professional yang dipersiapkan untuk itu.
Menurut Eveline Siregar & Hartini Nara (2010:13) ciri-ciri pembelajaran sebagai
berikut : 1) Merupakan upaya sadar dan disengaja. 2) Pembelajaran harus membuat siswa
belajar. 3) Tujuan harus ditetapkan lerlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan. 4)
Pelaksanaannya terkendali, baik isinya, waktu, proses, maupun hasilnya
B. Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Menurut Setiono, dkk 2012 Model PBL merupakan sebuah model pembelajaran yang
diawali dengan sebuah masalah dengan menggunakan instruktur sebagai pelatihan metakognitif
dan diakhiri dengan penyajian serta analisis kerja peserta didik. Model pembelajaran PBL
memfokuskan pada apa yang sedang difikirkan oleh peserta didik pada saat mereka melakukan
kegiatan. PBL memberikan kemampuan kognitif dan motivasi yang menghasilkan peningkatan
pembelajaran dan kemampuan untuk lebih baik mempertahankan/menerapkan pengetahuan.
Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) atau Problem Based Learning (PBL) adalah suatu
model pembelajaran yang didasarkan pada prinsip menggunakan masalah sebagai titik awal
akuisisi dan integrasi pengetahuan baru.
Alur proses Pembelajaran Berbasis Masalah dapat dilihat pada flowchart berikut : 
1. Menentukan Masalah
2. Analisis Masalah dan Isu
3. Pertemuan dan Laporan
4. Penyajian Solusi dan Refleksi
5. Kesimpulan, Integrasi
PBL tentunya memiliki kelebihan dan kelemahan. Berikut ini adalah kelebihan dari
PBL menurut Lindinillah (2007):
1) Peserta didik didorong untuk memiliki kemampuan memecahkan masalah dalam situasi nyata
dan membangun pengetahuannya sendiri melalui aktivitas belajar.
2) Pembelajaran berfokus pada masalah sehingga materi yang tidak ada hubungannya tidak perlu
dipelajari oleh peserta didik pada saat itu. Hal ini mengurangi beban peserta didik dengan
menghafal atau menyimpan informasi.

Kekurangan PBL menurut Lindinillah (2007) yaitu:


1) PBL tidak dapat diterapkan untuk setiap materi pelajaran, ada bagian guru berperan aktif
dalam menyajikan materi. PBL lebih cocok untuk pembelajaran yang menuntut kemampuan
tertentu yang kaitannya dengan pemecahan masalah.
2) PBL biasanya membutuhkan waktu yang tidak sedikit sehingga dikhawatirkan tidak dapat
menjangkau seluruh konten yang diharapkan.
C. Karakteristik Pembelajaran Matematika

Matematika merupakan buah pikiran manusia yang kebenarannya bersifat umum atau
deduktif dan tidak tergantung dengan metode ilmiah yang memuat proses induktif. Kebenaran
matematika bersifat koheren, artinya didasarkan pada kebenaran-kebenaran yang telah diterima
sebelumnya. Kebenaran matematika bersifat universal sesuai dengan semestanya. Karena hal
itulah maka matematika menjadi ‟lebih tinggi‟ dari produk ilmiah manapun.
Matematika yang dipelajari di sekolah adalah matematika yang materinya dipilih
sedemikian rupa agar mudah dialihfungsikan kegunanannya dalam kehidupan siswa yang
mempelajarinya.
Secara umum karakteristik matematika adalah:
1) memiliki objek kajian yang abstrak,
2) mengacu pada kesepakatan,
3) berpola pikir deduktif,
4) konsisten dalam sistemnya,
5) memiliki simbol yang kosong dari arti,
6) memperhatikan semesta pembicaraan.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. SUBJEK PENELITIAN
Subjek penelitian adalah ini adalah semua siswa kelas V SD Neger wantulasi kec.
wakorumba utara yang terdaftar pada semester ganjil tahun ajaran 2021/2022 dengan
jumlah siswa yang terdaftar pada kelas tersebut sebanyak 30 siswa. Penetapan
subjek penelitian ini didasarkan pada observasi awal, yaitu (1) siswa belum
pernah diteliti dengan menggunakan model pembelajaran problem basic learning dan
(2) siswa kelas V aktif pada tahun ajaran 2021/2022.

B. JENIS PENELITIAN
Jenis data penelitian ini yaitu kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kuantitatif
digunakan untuk mendeskripsikan hasil penemuan berupa angka yang diperoleh dari
lembar observasidan hasil belajar. Sedangkan penelitian kualitatif untuk
mendeskripsikan tes hasil belajar. Penelitian ini menyelidiki variabel penelitian, yaitu
hasil belajar yang diajar dengan model problem based learning
D. LOKASI PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di Kelas V SDN Wantulasi pada tanggal 1 juni – 15 juni 2021.
Sekolah ini berada di Desa Wantulasi Kec.Wakorumba Utara, Kab. Buton Utara.

E. TEKNIK PENGUMPULAN DATA


Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes observasi dan tes hasil belajar.
Observasi adalah mengamati kegiatan guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
Observasi bertujuan untuk mengumpulkan data sebgai acuan dalam menilai aktivitas siswa dan
guru. Sedangkan tes hasil belajar adalah tes berupa soal hasil belajar yang akan dikerjakan siswa
setelah proses pembelajaran dilakukan. Tes hasil belajar bertujuan untuk mengukur efektifitas
model pembelajaran discovery learning.

F. TEKNIK ANALISI DATA


Teknik analisis data yang digunakan berupa analisis deskriptif dalam bentuk persentase dan
rata-rata. Teknik ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran distribusi aktivitas dan hasil
belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai