Anda di halaman 1dari 8

DAMPAK COVID-19 TERHADAP

PERTANIAN DI INDONESIA
Gangguan Stabilitas hingga Penurunan Harga
Komoditas Pangan
• Kebijakan lockdown yang diterapkan
pemerintah menyebabkan aliran distribusi
pangan terganggu.
• Akibatnya harga komoditas pangan dan
pendapatan petani turun
• Terjadi penurunan harga cabai merah keriting di
Desa Kiarasari, Bogor yang mulanya kisaran Rp.
40.000 - Rp. 50.000 menjadi Rp. 10.000 per
kilogramnya. (Hidayat, 2020)
Gangguan terhadap Rantai Penawaran serta
Permintaan Komoditas Pangan
• Ketidakstabilan dan penurunan harga panen
berimbas pada rendahnya NTP (Nilai Tukar Petani)
• Rendahnya NTP menyebabkan penurunan insentif
petani untuk melakukan penanaman di musim
selanjutnya. (Al Faqir, 2020)
• Akibat kelangkaan komoditas pangan, harga
mengalami penurunan di tingkat petani
sedangkan harga mengalami peningkatan di
tingkat konsumen
Next..
• Hasil survei terbatas oleh Yayasan Odesa di
Jawa Barat menunjukkan sekitar 50% pedagang
produk pertanian pulang kampung karena
mengalami kerugian (Yusuf et. al, 2020)
• Menanggapi hal tsb, negara harus memainkan
perannya dalam menghubungkan penawaran
dan permintaan komoditas pangan lokal.
Terancamnya Ketahanan Pangan Nasional

• Krisis pangan seakan menghantui Indonesia d masa


pandemi spt saat ini. Ketahanan pangan menjadi
sesuatu yang harus diupayakan.
• Security and Agriculture memperingatkan negara-
negara di dunia untuk waspada terhadap potensi krisis
pangan yang terjadi akibat pandemi COVID-19.
• Indonesia tidak berisiko mengalami krisis pangan
selama April hingga Juni 2020 dengan asumsi pada
tahun 2019, Ketahanan Pangan Indonesia menempati
peringkat ke-62 dari 113 negara di dunia
Terancamnya Kesehatan Petani sebagai Roda
Penggerak
• Virus corona menyebabkan dampak negatif pada
kesehatan petani sebagai roda penggerak pertanian.
• Kementerian Pertanian menginstruksikan penyuluh
tetap melaksanakan tugasnya mendampingi petani
untuk tetap berproduksi dengan tetap memperhatikan
protokol kesehatan.
• Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa (Balittra) di
Banjar Baru, Kalimantan Selatan melakukan pembinaan
kepada petani dengan membagikan 500 botol cairan
disinfektan setiap minggu (Antara News.com, 2020).
Strategi Penanggulangan Dampak COVID-19
terhadap Sektor Pertanian
Kementerian Pertanian mengeluarkan Surat Edaran Sekjen Kementrian
Pertanian No. 1056/ SE/RC. 10/03/2020 tentang Strategi dalam Pencegahan
dan Perlindungan Covid-19 yang isinya antara lain:
1. Penyediaan bahan pangan pokok utamanya beras dan jagung bagi 267
juta masyarkat Indonsia.
2. Percepatan ekspor komunitas strategis dalam mendukung
keberlangsungan pertanian dan ekonomi nasional.
3. Sosialisasi kepada petani dan kepada petugas lapangan (PPL dan POPT)
untuk pencegahan berkembangnya virus corona sebagaimana standar.
4. Pembuatan dan pengembangan pasar tani di setiap provinsi, optimasi
pangan lokal, kordinasi infrastuktur  logistik, dan e-Marketing.
5. Program kegiatan padat karya agar sasaran pembanguan pertanian
dicapai dan masyarakat langsung menerima dana tunai
• Next..
Strategi pertahanan kesediaan pangan di
lingkup rumah tangga petani, diantaranya:
1. Menjual hasil usahatani milik pribadi atau
lumbung padi desa.
2. Ide pengembangan food estate sebagai bentuk
upaya masyarakat dalam menyokong ketahanan
pangan rumah tangga dan ekonomi di tengah
pandemi Covid-19.

Anda mungkin juga menyukai