Anda di halaman 1dari 9

QAEDAH-QAEDAH

FIQH
Secara etemologi Qaedah adalah al-asas (dasar), yaitu yang menjadi dasar berdirinya sesuatu. Bisa juga diartikan
sebagai dasar sesuatu dan fondasinya (pokoknya).
sedangkan menurut istilah atau termonologi, ulama ushul membuat beberapa defenisi:
1. Dalam Kitab At-Ta’rifat: Ketentuan universal yang bersesuaian dengan bagian-bagiannya.(At-Ta’rifat:171)
2. Dalam kitab Syarah Jamu’ al-Jawami: Ketentuan pernyataan universal yang memberikan pengetahuan tentang
berbagai hukum dan bagian-bagiannya.(Al-Mashalli:21)
3. Dalam kitab At-Talwih ‘ala At-Tawadih: Hukum universal (kulli) yang bersesuaian dengan bagiannya, dan bias
diketahui hukumnya.(At-Taftajani,I:20)
4. Dalam kitab Al-Ashbah wa An-Nadzair: Ketentuan universal yang bias bersesuaian dengan bagian-bagian serta bias
dipahami hukumnya dari perkara tersebut.(Al-Subki:I)
5. Dalam kitab Syarh Mukhtashar al-raudah fi Ushul Fiqh: Ketentuan universal yang bisa menemukan bagian-
bagiannya, melalui penalaran. At-Taufi Al-Hambali, II:95).
‫‪QAEDAH-QAEDAH FIQH‬‬
‫قضية كلية منطبق على جميع جز ئيا تها •‬
‫قضية كلية يتعرف منها أحكام جزئيا تها •‬
‫حكم كلي ينطبق على جزئيا ته يتعرف احكامها •‬
‫االمرالكلي الذي ينطبق على جزئيات كثيرة تفهم احكامهامنها •‬
‫القضايا الكلية التى يعرف بالنظرفيه قضاياجزئية •‬
PERBEDAAN QAWAID USHULIYYAH
DENGAN QAEDAH FIQIH
• Objek qawaid ushuliyah adalah dalil hukum, sedangkan qaedah fiqih
adalah perbuatan mukallaf.
• Ketentuan qawaid ushuliyyah berlaku bagi seluruh juziyyah. Sedangkan
qaedah fiqih berlaku pada sebagian besar(aghlab) juziyyah.
• Qawaid Ushuliyyah sebagai saran istimbath hukum, sedangkan qawaid
fiqih sebagai usaha menghimpun dan mendekatkan ketentuan hukum
yang sama untuk memudahkan pemahaman fiqih.
• Qawaid Ushuliyyah bisa bersifat prediktif, sedangkan qawaid fiqih
bersifat wujud setelah ketentuan furu’
• Qawaid ushuliyyah bersifat kebahasaan dan qaedah fiqih bersifat ukuran
Al-Baqarah ayat 221.

• Q.S 2:221
‫ش ِر ِك ْي َن َح ٰتّى يُ ْؤ ِمنُ ْوا ۗ َولَ َع ْب ٌد‬
ْ ‫ش ِر َك ٍة َّولَ ْو اَع َْجبَ ْت ُك ْم ۚ َواَل تُ ْن ِك ُحوا ا ْل ُم‬ ْ ‫ت َح ٰتّى يُ ْؤ ِمنَّ ۗ َواَل َ َ ۤمةٌ ُّم ْؤ ِمنَةٌ َخ ْي ٌر ِّمنْ ُّم‬
ِ ‫ش ِر ٰك‬ْ ‫َواَل تَ ْن ِك ُحوا ا ْل ُم‬
‫هّٰللا‬ ٰ ُ‫ش ِر ٍك َّولَ ْو اَع َْجبَ ُك ْم ۗ ا‬
ِ ‫ول ِٕٕىِ[ َك يَ ْدع ُْو َن اِلَى النَّا ِر ۖ َو ُ يَ ْدع ُْٓوا اِلَى ا ْل َجنَّ ِة َوا ْل َم ْغفِ َر ِة بِاِ ْذنِ ٖ ۚه َويُبَيِّنُ ٰا ٰيتِ ٖه لِلنَّا‬
‫س لَ َعلَّ ُه ْم‬ ْ ‫ُّم ْؤ ِمنٌ َخ ْي ٌر ِّمنْ ُّم‬
ࣖ ‫يَتَ َذ َّك ُر ْو َن‬
• Terjemah :
Dan janganlah kamu nikahi perempuan musyrik, sebelum mereka beriman. Sungguh,
hamba sahaya perempuan yang beriman lebih baik daripada perempuan musyrik meskipun
dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu nikahkan orang (laki-laki) musyrik (dengan
perempuan yang beriman) sebelum mereka beriman. Sungguh, hamba sahaya laki-laki yang
beriman lebih baik daripada laki-laki musyrik meskipun dia menarik hatimu. Mereka
mengajak ke neraka, sedangkan Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya.
(Allah) menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia agar mereka mengambil pelajaran.
Al-Maidah ayat 6 surat ke 5
‫ص[لو ِة فَا ْغ ِس[لُ ْوا ُو ُج ْو َه ُك ْم[ َواَ ْي ِديَ ُك ْم[ اِلَ[ى ا ْل َم َرافِ ِق[ َوا ْم َس[ ُح ْوا بِ ُر ُء ْو ِس[ ُك ْم َواَ ْر ُجلَ ُك ْم[اِلَى‬ ٰ َّ ‫ٰيٓا َ ُّي َه[ا الَّ ِذ ْي َن[ ٰا َمنُ ْٓو[ا اِ َذا قُ ْمتُ ْم[ اِلَ[ى ال‬
‫س[ا َء فَلَ ْم‬ ۤ َ ِّ‫ض[ى اَ ْو َع ٰل[ى َس[فَ ٍر اَ ْو َج ۤا َء[اَ َح ٌد ِّم ْن ُك ْم[ ِّم َن[ ا ْل َغ ۤا ِٕٕى[ِط[ اَ ْو ٰل َم ْس[تُ ُم الن‬ ٓ ٰ ‫ا ْل َك ْعبَ ْي ۗ ِ[ن َواِ ْن[ ُك ْنتُ ْم[ ُجنُبً[ا فَاطَّ َّه ُر ْو ۗا َواِ ْن[ ُك ْنتُ ْم[ َّم ْر‬
‫تَ ِج ُد ْوا َم ۤا ًء[فَتَيَ َّم ُم ْوا َص[ ِع ْي ًدا طَيِّبً[ا فَا ْم َس[ ُح ْوا بِ ُو ُج ْو ِه ُك ْم[ َواَ ْي ِد ْي ُك ْم[ ِّم ْن ُه[ ۗ َم[ا يُ ِر ْي ُد هّٰللا ُ ِليَ ْج َع َل[ َعلَ ْي ُك ْم[ ِّم ْن[ َح َر ٍج[ َّو ٰل ِكنْ يُّ ِر ْي ُد‬
6 َ‫ش ُك ُر ْون‬ ْ َ‫لِيُطَ ِّه َر ُك ْم َولِيُ ِت َّم نِ ْع َمتَ ٗه َعلَ ْي ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم ت‬.
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka
basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh)
kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika
kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau
menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah
dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu.
Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan
menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.
Al-Baqarah 282 & 283
282. Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah [179] tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan,
hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. Dan
janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya, meka hendaklah ia menulis, dan hendaklah
orang yang berhutang itu mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya,
dan janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada hutangnya. Jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnya atau
lemah (keadaannya) atau dia sendiri tidak mampu mengimlakkan, maka hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur.
Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki (di antaramu). Jika tak ada dua oang lelaki, maka
(boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa maka yang
seorang mengingatkannya. Janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan) apabila mereka dipanggil; dan
janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. Yang demikian itu,
lebih adil di sisi Allah dan lebih menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu.
(Tulislah mu'amalahmu itu), kecuali jika mu'amalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, maka tidak
ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya. Dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis
dan saksi saling sulit menyulitkan. Jika kamu lakukan (yang demikian), maka sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan
pada dirimu. Dan bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak secara tunai) sedang
283.

kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang tanggungan
yang dipegang[180] (oleh yang berpiutang). Akan tetapi jika sebagian kamu
mempercayai sebagian yang lain, maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan
amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya; dan
janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan persaksian. Dan barangsiapa yang
menyembunyikannya, maka sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya;
dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Anda mungkin juga menyukai