1. Covid-19?
2. Virus?
3. Mengapa perlu pencegahan penularan & penyebarannya?
4. Bagaimana caranya?
5. Perilaku hidup bersih dan sehat
Covid-19
Covid-19 dapat menginfeksi siapa saja, lebih berbahaya atau bahkan fatal bila
menyerang lansia, bumil, perokok, penderita penyakit tertentu, dan orang yang
daya tahan tubuhnya lemah. Oleh karena itu, tenaga medis dan orang yang
melakukan kontak dengan pasien perlu menggunakan APD.
Data yang dirilis Gugas Percepatan Penanganan Covid-19 RI, jumlah kasus
terkonfirmasi positif hingga 13 Juli 2020 adalah 75.699 orang dengan jumlah
kematian 3.606 orang.
Dari 5.999 kasus positif , 2.581 pasien di antaranya dirawat, 2.914 sembuh, dan
504 meninggal dunia. [corona.jatengprov.go.id, Senin (13/7/2020), pukul 10.32
WIB]
Kota Solo tak hanya kembali ke zona merah, namun zona hitam,
Biasanya tambah 1-2 orang, hari ini tambah 18 orang, kata Ketua
Pelaksana Gugas Percepatan Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani,
Minggu (12/7/2020).
case fatality rate atau tingkat kematian yang disebabkan oleh COVID-
19 di Indonesia adalah sekitar 4,8%.
Dari seluruh penderita COVID-19 yang meninggal dunia, 1% berusia
0–5 tahun, 0,6% berusia 6–17 tahun, 3,5% berusia 18–30 tahun,
13,1% berusia 31–45 tahun, 40% berusia 46–59 tahun, dan 41,8%
berusia 60 tahun ke atas.
Bagaimana cara pencegahannya?
Menghindari faktor-faktor penyebab terinfeksi virus ini, yaitu:
Terapkan physical distancing dan jangan ke luar rumah kecuali ada keperluan mendesak.
Gunakan masker saat beraktivitas di tempat umum atau keramaian
Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer
Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan.
Tingkatkan daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat.
Hindari kontak dengan penderita, orang yang dicurigai positif terinfeksi atau orang yang sedang sakit
demam, batuk, atau pilek.
Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian buang tisu ke tempat sampah.
Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan lingkungan
ODP (orang dalam pemantauan) maupun PDP (pasien dalam pengawasan),
ada beberapa langkah yang bisa dilakukan agar tidak menularkan virus:
Isolasi mandiri
Konsumsi obat dari dokter
Lakukan pengukuran suhu 2 kali sehari, pagi dan malam hari.
Jangan keluar rumah, kecuali untuk mendapatkan pengobatan.
Bila ingin ke rumah sakit saat gejala bertambah berat, sebaiknya hubungi dulu pihak rumah sakit
untuk menjemput.
Larang dan cegah orang lain untuk mengunjungi atau menjenguk Anda
Hindari berbagi penggunaan alat makan dan minum, alat mandi, serta perlengkapan tidur dengan
orang lain.
Pakai masker dan sarung tangan bila terpaksa harus berada di tempat umum, seperti rumah sakit
atau sedang bersama orang lain.
Jika di diagnosis COVID-19 tetapi tidak mengalami gejala atau hanya
mengalami gejala ringan, dapat melakukan perawatan mandiri di
rumah, yaitu:
isolasi mandiri selama 2 minggu dengan tidak keluar rumah dan menjaga jarak
dengan orang dalam satu rumah.
Ukur suhu tubuh 2 kali sehari, pagi dan malam hari.
Cuci tangan dengan sabun, air mengalir, atau hand sanitizer.
Banyak minum air putih untuk menjaga kadar cairan tubuh.
Istirahat cukup untuk mempercepat proses penyembuhan.
Konsumsi obat pereda batuk, demam, dan nyeri, setelah berkonsultasi dengan
dokter.
Perhatikan gejala yang Anda alami dan segera hubungi dokter jika gejala
memburuk.
Melaksanakan protokol kesehatan
• menjaga kebersihan tangan, menggunakan masker ketika keluar rumah, menjaga
jarak, serta menjaga kesehatan dengan asupan makanan dan berolahraga. Juga
mengatur tata cara berkumpul di luar rumah, makan di restoran hingga beribadah.
• Adapun isi dari Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/328/2020,
diantaranya:
15. Mengampanyekan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) melalui PHBS di
tempat kerja seperti makanan seimbang dan olahraga teratur.
16. Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) saat tiba di tempat kerja, sebelum makan, setelah
kontak dengan pelanggan/pertemuan dengan orang lain, setelah dari kamar mandi,
setelah memegang benda yang kemungkinan terkontaminasi.
17. Hindari penggunaan alat pribadi secara bersama seperti alat shalat, alat makan,
dan lain lain.
Tes pemeriksaan
Rapid test, untuk mendeteksi antibodi (IgM dan IgG) yang diproduksi
oleh tubuh untuk melawan virus Corona. Hasil rapid test positif belum
tentu menandakan terkena COVID-19, karena hanya digunakan
sebagai skrining atau pemeriksaan awal.
Tes PCR (polymerase chain reaction) atau swab test,
untuk mendeteksi virus Corona di dalam dahak
CT scan atau Rontgen dada, untuk mendeteksi infiltrat atau cairan di
paru-paru
Tes darah lengkap, untuk memeriksa kadar sel darah putih dan C-
reactive protein
PHBS (Perilaku hidup bersih dan sehat)
PHBS sudah diimbau sejak 1989, namun benar- benar diterapkan sejak pandemi
Covid-19 terjadi. Berikut ini PHBS new normal yang harus dilakukan:
Perbanyak asupan makanan bergizi.
Cukupi kebutuhan air putih. Minum paling tidak 8 gelas sehari dapat membantu
tubuh jadi tak mudah dehidrasi dan dapat meningkatkan kesehatan tubuh.
Olahraga rutin.
Istirahat cukup. Usahakan untuk tidur minimal 7-8 jam setiap harinya.
Gunakan masker ketika pergi keluar rumah.
Terapkan physical distancing.
Cuci tangan rutin, atau gunakan hand sanitizer untuk membersihkan tangan.
Bersihkan permukaan benda dengan disinfektan.
PHBS
Tujuan utama dari gerakan PHBS adalah meningkatkan kualitas kesehatan
melalui proses penyadartahuan yang menjadi awal dari kontribusi individu –
individu dalam menjalani perilaku kehidupan sehari – hari yang bersih dan sehat.
Manfaat PHBS adalah terciptanya masyarakat yang sadar kesehatan dan memiliki
bekal pengetahuan dan kesadaran untuk menjalani perilaku hidup yang menjaga
kebersihan dan memenuhi standar kesehatan.
5 Tatanan PHBS
di Rumah tangga, Sekolah, Tempat kerja, Sarana kesehatan, Tempat umum.
• Manfaat PHBS di Sekolah
merupakan kegiatan memberdayakan siswa, guru dan masyarakat lingkungan
sekolah untuk mau melakukan pola hidup sehat untuk menciptakan sekolah
sehat. Manfaat PHBS di Sekolah mampu menciptakan lingkungan yang bersih dan
sehat, meningkatkan proses belajar mengajar dan para siswa, guru hingga
masyarakat lingkungan sekolah menjadi sehat.
• Manfaat PHBS di Rumah Tangga
setiap anggota keluarga mampu meningkatkan kesejahteraan dan tidak mudah
terkena penyakit, rumah tangga sehat mampu meningkatkan produktivitas
anggota rumah tangga, anggota keluarga terbiasa untuk menerapkan pola hidup
sehat dan anak dapat tumbuh sehat dan tercukupi gizi.
Penerapan PHBS di sekolah
Mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan,
Mengonsumsi jajanan sehat,
Menggunakan jamban bersih dan sehat
Olahraga yang teratur
Memberantas jentik nyamuk
Tidak merokok di lingkungan sekolah
Membuang sampah pada tempatnya, dan
Melakukan kerja bakti bersama warga lingkungan sekolah untuk menciptakan
lingkungan yang sehat.
10 indikator PHBS rumah tangga :
Cuci tangan dengan sabun dan air bersih
Menggunakan air bersih
Menggunakan jamban sehat
Memberantas jentik nyamuk
Konsumsi buah dan sayur
Melakukan aktivitas fisik setiap hari
Tidak merokok di dalam rumah
Persalinan
Asi
Nimbang bayi berkala
Sumber Pustaka
• https://www.alodokter.com/covid-19
• https://www.brilio.net/kesehatan/penjelasan-bentuk-virus-corona-
struktur-dan-sifatnya-200330x.html
• https://jogja.tribunnews.com/2020/05/11/
• https://www.era.id/read/
• https://www.antaranews.com/berita/1355962/
• Kemkes.go.id
TERIMAKASIH
imun
• Sel epitel yang terinfeksi akan saling memberi tahu supaya membentuk sistem pertahanan. Kalau
dia mati,terbentuk interveron, yang lainnya akan bertahan dan resisten
• makrofag yang mampu membunuh atau memakan virus maupun menkoordinir sel lain agar
melakukan perlawanan.
• Virus akan berusaha mencari kelemahan sistem imun manusia. Jadi kalau sistem imun bawaan
kita sedang turun maka virus bisa menang. Dia akan masuk lewat reseptor sel, memproduksi
molekul untuk mengelabui sel, dan lain-lain. Virus tersebut akan terus berusaha menguasai sel-
sel tubuh, memperbanyak diri, dan mendominasi jaringan tubuh. Di saat sistem imun bawaan
tidak bisa menghadapi serangan virus, maka sistem imun adaptif manusia mulai bergerak. Sistem
ini akan minta tolong ke sel pertahanan tubuh lainnya, salah satunya sel limfosit.
Sel limfosit bertugas mengatasi virus yang jumlahnya sangat banyak menginfeksi sel tubuh. Kalau
sitem kerja imun adaptifnya baik maka virusnya turun. Pada orang tua, sistem imunnya turun
sehingga tak bisa mengatasi jumlah virus yang masuk
• sangat penting bagi manusia untuk menjaga sistem pertahanan tubuh yang banyak dianjurkan
oleh medis. Sistem ini akan terbentuk lewat pola hidup sehat seperti makan makanan bergizi,
rajin olahraga, dan mengurangi gaya hidup tidak sehat.