Anda di halaman 1dari 9

2.1.1.

4 Kriteria LEMON
● Look externally, lihat secara eksternal akan adanya trauma pada wajah, tumor pada wajah dan

leher, gigi seri yang besar, janggut atau kumis yang lebat dan lidah besar.

● Evaluate 3-3-2, pengukuran yang meliputi jarak antara gigi seri 3 jari pasien, jarak hyoid-mentum

3 jari pasien, dan jarak tiroid-hyoid 2 jari pasien.

● Malampati, Semakin tinggi derajat mallampati semakin besar kemungkinan kesulitan intubasi

terjadi.
SLIDESMANIA
2.1.1.4 Kriteria LEMON
● Obstruction, adanya kondisi yang menyebabkan obstruksi jalan napas atas seperti epiglotitis, abses

peritonsillar atau trauma.

● Neck Mobility, kemampuan pergerakan leher ditentukan oleh sendi atlanto-oksipital, dinilai

berdasarkan besar sudut yang dapat dicapai dengan ekstensi kepala maksimal dari posisi netral leher.

Kemampuan ekstensi kepala di bawah 35̊ dan kemampuan fleksi leher dimana pasien tidak dapat

membuat ujung dagu menyentuh dada dihubungkan dengan kesulitan pengelolaan jalan napas.
SLIDESMANIA
2.1.2 Persiapan Intubasi
Persiapan untuk intubasi terdiri dari :
• Pemeriksaan peralatan
• ETT
• Jika menggunakan stylet, harus dimasukan ke dalam ETT  dapat bengkok berbentuk stik
hockey
• Bilah  cek lampu, cahaya harus konstan.
• Cadangan gagang, bilah dan ETT, stylet dan bougie
• Suction
• Pengaturan posisi yang tepat pada pasien
• Kepala pasien harus sama dengan pinggang ahli anestesi atau lebih tinggi untuk mencegah
SLIDESMANIA

ketegangan punggung pada saat melakukan prosedur laringoskopi.


Gambar 2.5. Posisi sniffing dan intubasi
dengan bilah Macintosh (Morgan, 2018)14
SLIDESMANIA
2.1.2.1 Intubasi Orotrakeal
●Visualisasi glottis bergantung pada penempatan posisi pasien yang benar.

●LD dilakukan  membuat garis lurus dari mulut ke rima glottis.

●Elevasi kepala moderat sebesar 5-10 cm dan ekstensi dari sendi atlantooccipital

menempatkan pasien pada posisi sniffing.

●Bagian bawah tulang servikal difleksikan dengan meletakkan bantal di bawah

kepala.

●Preoksigenasi rutin dilakukan sebelum induksi dan intubasi.


SLIDESMANIA

 
Laringkoskop
dipegang dengan
tangan kiri

ETT diambil
dengan tangan Lakukan
Bilah dimasukkan
kanan dan Laringoskop perlekatan untuk
melalui sisi kanan
dimasukkan dikeluarkan memantapkan
dari orofaring
melewati korda posisinya
vokalis.

Gagang diangkat
Lidah digeser ke ke atas dan Auskultasi pada dada
Cuff
kiri dan ke atas ke menjauh agar dan epigastrium serta
dikembungkan
dasar dari faring Nampak corda tracing capnographic
vocalis
SLIDESMANIA

Lokasi pipa dapat dikonfirmasi ulang dengan palpasi cuff pada sternal notch ketika
melakukan kompresi balon dengan tangan lainnya.
2.13 LARINGOSKOP
VIDEO
● Laringoskop Video (LV) merupakan laringoskop
direk yang dilengkapi kamera video pada ujung
bilah dan dapat menampilkan gambar pada sebuah
sistem video pada gagang laringoskop ataupun
disambungkan melalui suatu liquid crystal display
(LCD). ● LV dapat mempermudah visualisasi glottis,
sehingga membantu proses intubasi pada
pasien dengan kemungkinan kesulitan
intubasi.
SLIDESMANIA
2.1.3.1 Jenis Laringoskop Video
Laringoskop McGrath®
LV portabel dengan bilah berbagai macam ukuran yang dapat diganti
agar dapat mengakomodasi jalan napas mulai dari usia 5 tahun sampai
dewasa.
GlideScope
Laringoskop video GlideScope terdiri dari bilah untuk ukuran dewasa dan
ukuran anak yang disposabel. Bilah dimasukkan pada midline sampai
struktur glottis teridentifikasi.

Airtraq Optical
Laringoskop video dengan bilah lengkung 90º, sehingga meminimalkan
SLIDESMANIA

hiperekstensi dan mengurangi gaya yang diperlukan dan tidak


memerluka stylet
2.1.3.1 Jenis Laringoskop Video
Smart GuideScope
Laringoskop video yang bisa dihubungkan langsung dengan smartphone,
monitor atau LCD tablet, komputer, laptop berbasis android, Windows
atau Mac melalui Universal Serial Bus (USB) ataupun gelombang
nirkabel (wifi). Smart Guidescope dapat merekam foto dan video saat
melalukan tindakan intubasi.
SLIDESMANIA

Anda mungkin juga menyukai