Anda di halaman 1dari 10

TOKSIK

OLOGI
KIMIA

Kelompok V
Hasriani (218240059)
Elvantri (218240017)
Eva Nurfadilah (218240035)
PENDAHULUAN
Toksikologi adalah studi mengenai
efek yang tidak diinginkan dari zat-
zat kimia terhadap organisme
hidup.
KLASIFIKASI BAHAN TOKSIT

Organ Target Kandungan Kimianya


Hati, Ginjal, Sistem Amina aromatic,
hematopotik,dll. hidrokarbon halogen, dll.

Penggunaan Fisik
Pestisida, Pelarut, Aditif Gas, Debu, Cair
makanan, dll.
Sumber
Efek Toksit tumbuhan dan
Kanker, Mutasi, binatang
Kerusakan hati, dsb.
Sifat
Mudah meledak
KARAKTERISTI
K PEMAPARAN
Efek toksik dalam sistem biologis tidak akan terjadi jika
bahan kimia tersebut tidak mencapai tempat yang sesuai
didalam tubuh pada konsentrasi dan lama waktu yang
cukup untuk menghasilkan manifestasi toksik. Terjadi
tidaknya respons toksik tergantung pada sifat kimia dan
fisik dari bahan tersebut, situasi paparan, dan kerentanan
sistem biologis dari subjek.
Oleh karena itu untuk mengetahui karakteristik lengkap tentang
bahaya potensial dan toksisitas dari suatu bahan kimia tertentu, maka
perlu diketahui tidak hanya efek-efek dan dosis yang diperlukan untuk
mengahsilkan efek tersebut, tetapi juga informasi mengenai sifat
bahan kimianya sendiri, pemaparannya, dan subjeknya.
Faktor utama yang mempengaruhi toksisitas yang berhubungan
dengan situasi pemaparan terhadap bahan kimia tertentu adalah jalur
masuk (route of entry) kedalam tubuh, jangka waktu dan frekuensi
pemaparan.
JALUR MASUK PEMAPARAN
Saluran pencernaan atau
makanan (gastro intestinal)
Bahan toksik masuk kedalam saluran
pencernaan umunya melalui makanan atau
minuman dan kemudian diserap didalam
lambung.

Jalur pernapasan (inhalasi)


Bahan toksik yang masuk melalui saluran
pernapasan menuju paru-paru akan diserap
oleh alveoli paru-paru.
JALUR MASUK PEMAPARAN

Kulit (topikal)
Suatu zat kimia dapat diserap lewat folikel rambut
atau lewat sel-sel kelenjar keringat. Setelah bahan
toksik tersebut diserap dan masuk kedalam darah,
kemudian didistribusikan keseluruh tubuh dengan
cepat. Namun demikian sebagian bahan toksik
dapat dikeluarkan oleh mekanisme tubuh secara
alami melalui urine, empedu dan paru-paru. Dan
sebagian lagi bisa mengalam biotransformasi dan
bioaktivasi. Yang lebih berbahaya adalah jika
terjadi proses bioaktivasi dimana bahan toksik
diubah menjadi bahan yang lebih toksik oleh
metabolisme tubuh.
JALUR WAKTU PEMAPARAN

PEMAPARAN PEMAPARAN
AKUT SUBAKUT
Kurang dari 24 jam Satu bulan atau kurang

PEMAPARAN PEMAPARAN
SUBKRONIK KRONIK
Satu sampai tiga Lebih dari tiga bulan
bulan
FREKUENSI PEMAPARAN
Secara umum dosis yang terbagi-bagi akan mengurangi efek yang
ditimbulkannya. Suatu dosis tunggal dari suatu zat yang menghasilkan
efek berat secara  cepat mungkin akan menghasilkan efek yang kurang
dari setengahnya bila di berikan dalam dua dosis terpisah, dan tidak
menimbulkan efek apa-apa bila diberikan  secara berkala dalam 10 kali
untuk beberapa jam atau hari.
Efek toksik kronik terjadi bila bahan kimia terakumulasi di dalam
sistem biologis(absorpsi melebihi biotransformasi ekskresi), atau bila
menghasilkan efek toksik yang tidak pulih kembali,atau bila tidak cukup
dari sistem biologis untuk melakukan pemulihan dari kerusakan dalam
interval frekuensi pemaparan. Bila tingkat eliminasi lebih kecil dari pada
tingkat absorpsi, bahan toksik biasanya tidak terakumulasi secara tetap,
namun mencapai suatu keadaan keseimbangan bila tingkat eliminasi
sama dengan tingkat pemberian.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai