Anda di halaman 1dari 51

PERANAN KESEHATAN LINGKUNGAN

dalam mendukung
PENURUNAN AKI, AKB DAN STUNTING
Jambi, 24 Agustus 2019

OLEH
dr. IMRAN AGUS NURALI, Sp.KO
DIREKTUR KESEHATAN LINGKUNGAN
DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT, KEMENTERIAN KESEHATAN RI

1
Water and Sanitation Program (WSP) Bank
Dunia tahun 2007

121.000 kasus diare/tahun

50.000 jiwa/ tahun meninggal


• Kerugian 58 Trilyun /tahun atau Akibat sanitasi karena kasus diare
Rp. 265.000 /orang / tahun
yang buruk

Masalah pada sektor pariwisata


•Tercemarnya air bersih dengan Kerugian 14
trilyun/tahun atau Rp 63.000/orang /tahun
MAPPING AKSES SANITASI DAN PREVALENSI STUNTING
Environmental Enteropathy
EE Theory: A major (if not primary) cause of child
undernutrition is a subclinical condition of small intestine

EE
Poor Sanitation Child
and Hygiene Diarrhea
Undernutrition

Continued expsoure: Mounts an immune response, stress levels rise and the
body diverts nutrients away from growth towards fighting an infection
BALITA
Kondisi Otak yang Stunting

Stunting mempengaruhi:
Fisik Fisik anak kurang gizi dapat
diperbaiki

Mental

Intelektual
stunting

Hambatan perkembangan otak, kecerdasan, kemampuan belajar, Perkembangan otaknya, tidak dapat diperbaiki
dan rendahnya produktifitas akibat stunting ini bersifat
permanen (irreversible).
TEORI H.L. BLUM (1974)
PENGARUH
Faktor LINGKUNGAN
Perilaku TERHADAP DERAJAT
KESEHATAN

DERAJAT
KESEHATAN
Faktor Faktor Pelayanan
Lingkungan: Kesehatan
(Sanitasi dan (RS, PKM, Nakes, TTD,
PMT, ANC, Imunisasi dsb)
Air Bersih)

Faktor
Genetika
(Keturunan)
PENDEKATAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
KELOMPOK RENTAN
KELOMPOK RENTAN 1. IBU HAMIL
DESENTRALISASI
2. BAYI – BADUTA
INDIVIDU 3. BALITA
GIZI MASYARAKAT 4. REMAJA PUTRI PENGUATAN INSTITUSI
BERBASIS WILAYAH

BERBASIS WILAYAH
DAERAH
KELUARGA 1. SDM – kapasitas
PERUBAHAN PERILAKU 2. SARANA – Alat
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 3. REGULASI – metode
KELOMPOK PERBAIKAN LINGKUNGAN dan cara kerja
4. MANAJERIAL
PERILAKU HIDUP KELOMPOK STRATEGIS INTEGRASI SUMBERDAYA
MASYARAKAT 1. ANAK USIA SEKOLAH
BERSIH DAN DI PUSAT termasuk
SEHAT 2. PEKERJA WANITA JARINGAN KEMITRAAN
KELOMPOK STRATEGIS 3. LANSIA
4. PENGGUNA MEDSOS

8
INTEGRASI PELAKSANAAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
KEGIATAN PERUBAHAN
PENGGERAK/ PERILAKU HIDUP
FASILITATOR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SEHAT

• PENY. MENULAR
LANGSUNG
• KESEHATAN
KELUARGA
• PENY TULAR VEKTOR
DAN ZOONOTIK • KESLING

SIKLUS
HIDUP
POSYAN

• PROMKES
DU
• PENY TIDAK MENULAR TERINTE
GRASI

• SURVEILANS DAN KLB • KESJOR


• AKI – AKB – AKN • GIZI
• STUNTING
INTEGRASI KEGIATAN
P2P DAN KESMAS
SASARAN (AOC): SUMBERDAYA: DANA, SARPRAS,
TOMA,TOGA,FIGUR METODE,MEDIA,PEDOMAN
9
CAPAIAN AKSES SANITASI SD SEMESTER I 2019
120% Rata – Rata Nasional : 76,5%
data e-monev STBM 4 Juli 2019 17 Provinsi berada di bawah rerata
Nasional
100%
100%
95% 95%
93% 93%
91% 91%
88%
86% 86% 86%
82% 83%
80%
80% 77% 77%
75% 76% 76% 76% 77% 77%
72% 72% 72%
70% 71% 71% 72%
63%
60% 60% 61%
60%

40%

25%
23%
20%

0%
A T U T A H AU GAH ALO CEH ARA ARA TEN TAN ARA UR NA
L T T N T U BI UR U A G T R H LI G N A A
PU ARA LUK ARA TAR NGA RI T A T T N A IM O A RA ARA ATA ARA KUL AM IM RIA
TAR PUN ARA IMU NGA BA TUN ATA ART ART
A N L G T SI L J T T LI
P B A B U TE UAN I TE RON U U BA SE G B IB SE
B
EN
G I U AM B TE EL AK YAK
UA M AN UKU AN S RA TAN N TEN TAN NA W
A ES A ERA B RA ES L RA W
A A BE SI S IJ G
P T A E O E I A A A E K
PA AN AL ANT P UL AW G AT A N
N TA ES AN JA LAW TER AT GG LAW GG JA JAW GK AW D
I YO
M M KE SUL M M SU A M N N N D
LIM SU AL
IM A AW ALI UM SU TE SU TE A
SU
L
KA A LI K A LIM SUL K S SA SA P .B
K K KE
NU NU
CAPAIAN DESA MELAKSANAKAN STBM SD SEMESTER I 2019
120%
data e-monev STBM 4 Juli 2019
1. Jumlah desa/kelurahan : 80.805 desa
99% 99% 100% 100%
100%
2. Desa STBM nasional: 54.622 desa (68%) 94%
91%
3. 17 Provinsi dibawah rerata Nasional desa melaksanakan STBM 89% 90% 90%

81%
80% 78% 79%
75% 76%
71%
68% 69%
66% 66% 67% 68%
64% 64% 65%
62%
60%
55% 55% 56%
48% 49%
45%

40%
34%

26%
22%
20% 17%

0%
T I L LI
UA UKU RA RA ARA CEH ARA ARA ARA RAT UR GAH RAT ALO MB U U
UL ONA
G AT TAN TAN RAT H R AU UR N
TE ART
A H AT TAN G TA
A P L A TA T A G T T A IM N A T JA RIA K I P UN AR A A A NGA IMU RI IT M BA N NGA AR A ITUN AR
P A B U U G U IU B T TE B N N G S B L L IB TE RA T BA AK TE B EL L K
M UA UKU ERA EN TAN ES AN TAN ESI A RO UA EN NA LA
M
RA SE SE ES AN A IJ A RA I S A BE GYA
P I T T W O A B E R A N A W K A ES
PA AL AT ES AN AW AN A N AW JA G UL AT TE TA LAW NT GG JA D
JA
W G K YO
M M SU
L M L EP M A A N U A N NG LAW ANG DI
SU LA
W LIM LIM ALI SU K SU M S
LIM A T
E TE
SU P. B
SU KA KA K SU A LIM A S SA
K K KE
NU N U
CAPAIAN DESA SBS (STOP Buang Air Besar Sembarangan)
120%
SD SEMESTER I 2019

100%
100% data e-monev STBM 4 Juli 2019
1. Jumlah desa/kelurahan: 80.805 desa
2. Desa ODF nasional: 20.303 desa (25%)
80%
3. Baru 1 Provinsi yang sudah mencapai ODF Provinsi
4. 53 Kab/Kota telah SBS
60% 57% 57%

46% 48%
41%
40% 37%
32%
27%
25%
22% 23%
19% 19% 20% 21%
20% 18%
16% 16%
13% 14% 14% 14% 15%
12%
7% 8% 9%
5% 5% 6% 6%
3% 4%
2%
0%
U A A O T A H T A A LU H EN UR ARA ARA U T T H BI N AU RA
T N L LI G R G T R N H A
LUK APU TAR TAL ARA TAR ACE ARA ART GAR KU GA NT IM T T RIA
A RA ARA GA JAM ATA RI A A TA ONA BA PUN IMU TUN ARA IMU ATA NGA ART
A N T N L L I T I T EL
M P U ON B U B AK ENG G
EN SI T
E BA
AN TAN
U IU N
UA ERA
B IB TE SE
B
SE NAS M L
RA A BE ARA
B
A IS TE YA
K
ERA OR P UA UKU TA N KI J T B E T ES A ES AN N W
A
A LA A W S A G
I L AT W A ER JA E W
AT G PA AL AN D ES AW AN AN
W
LA EPU LA NT NT JA G K G JA YO
M M IM W L IM IM SU K UM SU A A AT ENG ANG ENG LAW DI
SU L LA SU L L S LIM LIM
M T B T SU
KA SU KA KA KA SU SA P. SA
KA NU K E
N U
Sustainable Development Goals (SDGs)

14
CAPAIAN DAN TARGET PEMBANGUNAN AIR MINUM

SDGs Goal 6 6.1 Akses universal air minum aman dan terjangkau

Capaian Akses Layak Air Minum 2018


Indikasi Target RPJMN
2020-2024 Indikasi Target 2030 (TPB)

61,29%
Akses
75,34% 100%
Layak

75,34% akses layak air 100% akses aman


61,29 % akses layak minum, dengan 30,45% air minum
(termasuk 10, 29% dengan akses perpipaan
akses perpipaan)

Sumber: Susenas KOR 2018, diolah Bappenas berdasarkan SDGs 2030


MDG RPJM SDG
N
s 2015-
s
2015 2019
UNIVERSAL ACCESS OF WATER AND SANITATION
2030

100 – 0 – 100
100 % Akses 0% Kawasan 100% Akses
Air Minum Kumuh Sanitasi
16
5 PILAR STBM
1. Stop BAB
Sembarangan
2. Cuci Tangan Pakai
Sabun (CTPS)
3. Mengelola Makanan
dan Minuman
4. Mengelola Sampah
5. Mengelola Limbah
Cair

17
SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)

Outcome: Menurunnya kejadian penyakit-penyakit berbasis lingkungan yang berkaitan dengan


perilaku melalui penciptaan kondisi sanitasi total

Output: Meningkatnya pembangunan sanitasi melalui peningkatan demand & supply

Pilar 1: Pilar 3: Pilar 4: Pilar 5:


Pilar 2:
Stop Buang Air Pengelolaan Air Pengelolaan Pengelolaan
Cuci Tangan
Besar Minum & Sampah RT Limbah Cair RT
Pakai Sabun
Sembarangan Makanan RT dengan aman. dengan aman

Komponen STBM:
1. Perubahan Perilaku
2. Peningkatan akses sanitasi yang berkelanjutan
3. Dukungan institusi kepada masyarakat
IDENTIFIKASI KRITERIA PILAR STBM (Pembinaan)
PILAR 1
• Setiap orang di PILAR 2 PILAR 3 PILAR 4 PILAR 5
dalam rumah
BAB di Jamban
Sehat Mengkonsumsi air
Tersedia sarana

minum yang telah diolah



Lingkungan rumah Lingkungan rumah tidak
CTPS di dalam ●

• Terdapat air dan dan diluar rumah


(direbus, filter, air
kemasan)
bersih (tidak terdapat genangan
sabun untuk terlihat sampah limbah rumah tangga

Ada air mengalir ●
Mencuci bahan pangan
Tersedia saluran limbah
berserakan)

membersihkan dengan air bersih yang


atau dapat yang kedap dan tertutup
mengalir ●
Telah melakukan
setelah BAB dan menggunakan Menutup makanan

Lingkungan rumah tidak
pemilahan sampah

ada timbunan kaleng/


cuci tangan dengan gayung dengan baik dan benar
Menyimpan peralatan

Tersedia tempat botol bekas terbuka dsb
Tersedia sabun

makan dan memasak di sampah yang yang dapat jadi


dekat air yang
• Jamban bersih tempat yang tertutup dan kokoh tertutup
perindukan nyamuk
mengalir bersih
PERMENKES No.3 tahun 2014 tentang STBM
Strategi
STBM
Pengembangan
media KIE STBM Pemicuan

Dukungan
Enabling Demand
kebijakan Pemda Wirausaha
Environment Creation sanitasi

Berbagi Pengembangan
pembelajaran kredit mikro

Supply
Creation
Pembiayaan : APBN/D,
Donor, CSR, sumber lain yg Pilihan Teknologi
tidak mengikat Tepat Guna Sarana
Sanitasi
Monev
PROSES PEMICUAN STBM

Perkenalan dan penekanan tidak Transect / melihat tempat kebiasaan Pemetaan


membawa subsidi BAB masyarakat

Komite menyusun strategi bersama masyarakat


Monitoring Paska Pemicuan untuk menghentikan BAB sembarangan Analisa bersama masyarakat
PENDEKATAN
PEMICUAN STBM

12/19/2021 ian88ellyas@yahoo.com
PEMBAGIAN PERAN UNTUK PERCEPATAN
PERUBAHAN PERILAKU STBM
SEKTOR KESEHATAN Puskesmas/Sanitarian
• Peningkatan kapasitas Kader Kesehatan
Dinkes Propinsi • Pemicuan
• Penyiapan data sanitasi terkini sebagai prioritas dalam • Update data Monev STBM
menentukan target • Update peta sosial di masing-masing desa wilayah
• Peningkatan kapasitas untuk dinkes kabupaten dampingan
• Monev (Peningkatan Kapasitas dan Verifikasi kabupaten ODF)
• Monev (Verifikasi Desa ODF)
• Kampanye Perubahan Perilaku
• Penghargaan (Deklarasi ODF Kab)
Kader Kesehatan
• Membantu Pemicuan
• Membantu pengumpulan data RT
Dinkes Kabupaten • Membantu pemantauan perubahan perilaku
• Penyiapan data sanitasi terkini sebagai prioritas dalam • Membantu kampanye perubahan perilaku, demonstrasi
menentukan target di wilayahnya
CTPS
• Peningkatan kapasitas untuk Puskesmas/Sanitarian
• Monev (peningkatan kapasitas dan verifikasi)
• Membantu update peta sanitasi desa
• Kampanye Perubahan Perilaku • Membantu proses verifikasi STBM tingkat desa
• Penghargaan (Deklarasi ODF Kecamatan) • Membantu menjaga perubahan perilaku yang terjadi
Kerangka pikir Penurunan Stunting Terintegrasi
13

Integrasi Program Sanitasi dan Gizi


(Pendekatan STBM-Stunting)
14

Pendekatan STBM-Stunting

Menerapkan 8 pilar: 5 pilar STBM dan 3 pilar pencegahan stunting

1. Tidak buang air besar sembarangan (STOP BABS)


2. Mencuci tangan dengan sabun (CTPS)
3. Mengelola air minum dan makanan yang aman
4. Mengelola sampah dengan aman
5. Mengelola limbah cair rumah tangga dengan aman
6. Gizi Ibu Hamil
7. Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA)
8. Pemantauan pertumbuhan
16

Mengadopsi Model Kelembagaan ‘Pengembangan Kapasitas ‘ STBM ke


dalam STBM-Stunting

STBM STUNTING E LEARNING


DASAR HUKUM – PADAT KARYA TUNAI DESA (PKTD)
UU DESA (Ps. 22)
Penugasan dari Pemerintah
PP No.43/2014 (Ps. 127)
dan/atau Pemerintah Daerah Pemberdayaan masyarakat
kepada Desa meliputi Desa dilakukan dengan: Perpres 54/2010*) (Ps. 26)
penyelenggaraan a. mendorong partisipasi PMK50/PMK.07/2017 (Ps.128)
Pemerintahan Desa, masyarakat dalam Pengadaan Barang/Jasa
pelaksanaan Pembangunan perencanaan dan Pemerintah/Lembaga (termasuk Pelaksanaan kegiatan yang
Kelompok Masyarakat Pelaksana
Desa, pembinaan pembangunan Desa yang dibiayai dari Dana Desa
Swakelola)
kemasyarakatan Desa, dan dilaksanakan secara diutamakan dilakukan secara
pemberdayaan masyarakat swakelola oleh Desa; Perka LKPP No. 13/2013(Ps. swakelola dengan
Desa. b. mengembangkan program menggunakan sumber
Arahan Presiden
4)
dan kegiatan daya/bahan baku lokal, dan Penciptaan lapangan
Pengadaan Barang/Jasa di
pembangunan Desa secara diupayakan dengan lebih kerja di desa di
Desa pada prinsipnya
berkelanjutan dengan banyak menyerap tenaga optimalkan dengan
dilakukan secara Swakelola
mendayagunakan sumber kerja dari Desa setempat. padat karya, cash
dengan memaksimalkan
daya manusia dan sumber for work, dan
penggunaan material/bahan
daya alam yang ada di Desa; swakelola
dari wilayah setempat,
c. menyusun perencanaan PMK 168/PMK.05/2015 juncto
dilaksanakan secara gotong
dan penganggaran yang PMK 173/PMK.05/2016
royong dengan melibatkan
berpihak kepada SKB 4 Menteri tentang
partisipasi masyarakat Mekanisme Pelaksanaan
kepentingan warga miskin, tentang Penyelarasan
setempat, untuk memperluas Anggaran Bantuan dan Penguatan
warga disabilitas,
kesempatan kerja, dan Pemerintah pada K/L Kebijakan Percepatan
perempuan, anak, dan
pemberdayaan masyarakat Pelaksanaan UU 6/2014
kelompok marginal;
setempat. Permenkes 76 /2016 juncto tentang Desa
Permenkes 17 Tahun 2018
Pedoman Umum Penyaluran
Keterangan: *) Perpres 54/2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah juncto Peraturan Presiden 70/2012 junctis Bantuan Pemerintah di
Peraturan Presiden 172/2014 junctis Peraturan Presiden 4/2015. Lingkungan Kemenkes
28
Pedoman Umum Pelaksanaan Padat Karya Tunai di Desa Tahun 2018
FASILITASI PENINGKATAN KUALITAS SANITASI DALAM PENANGANAN
STUNTING TAHUN 2018 - 2019

TUJUAN
1. Memfasilitasi perubahan perilaku masyarakat yang lebih baik melalui peningkatan
kualitas akses sarana sanitasi (jamban dan septik tank sehat serta sarana cuci tangan
pakai sabun) yang terjangkau dan yang berkelanjutan bagi masyarakat miskin di
desa STBM STUNTING yang belum memiliki akses sanitasi yang layak;

2. Meningkatkan pendapatan keluarga melalui keterlibatan Masyarakat


Berpenghasilan Rendah (MBR) dalam pelaksanaan pembangunan sarana sanitasi
jamban yang layak kesehatan
Sasaran Kegiatan Intervensi:
a) Kegiatan akan dilaksanakan di 104 Kabupaten/Kota di 32 Prov, daerah
intervensi stunting yang desanya telah melaksanakan STBM.
b) Akses Sanitasi desa minimal 40%
c) Sasaran utama adalah Keluarga miskin yang sudah berubah perilaku
dengan kriteria prioritas :
1) KK mempunyai bayi balita;
2) KK mempunyai ibu hamil;
3) KK Pasangan Usia Subur (PUS);
4) KK Lansia.
INTERVENSI KESLING – JUMLAH TENAGA
STUNTING 2018 KERJA TERSERAP

250 DESA 249 DESA 14,490 TENAGA KERJA


TARGET : 5.000 KK ALOKASI 25 M
CAPAIAN : 5.478 KK 100 Juta/Desa

RENCANA INTERVENSI JUMLAH TENAGA


KESLING – STUNTING 2019 KERJA TERSERAP
32,400 TENAGA
540 DESA KERJA

TARGET : 10.800 ALOKASI 54 M


KK 100 Juta/Desa
Intervensi Kesling Dalam Stunting 2019
No Target Capaian
I Penyediaan Sanitarian Kit 633 Unit penyediaan di Proses Penyediaan , distribusi Rencana untuk 127 Kab/Kota
Pusat
II Orientasi STBM Stunting 60 Kab Stunting Proses sd Juni
III Penyediaan tenaga Trainer 5 Pilar STBM 90 Tenaga Trainer 5 Pilar STBM (100% Selesai)
IV Penyediaan Kader 5 Pilar STBM (8.050 Kader Proses Pelaksanaan sd Juni kerjasama dgn 23 Poltekes Kesling dan
STBM) 34 Prop.
V Peningkatan Akses dan Kualitas Sanitasi
1 Perekrutan Tenaga Pendamping STBM 180 Tenga Proses (1 Tenaga 3 desa)

2 540 Desa Proses


Di 104 Kab Pada 32 Prop
3 10.800 KK Miskin Proses
Terlayani Akses sanitasi Pilar ke 1 dan ke 2
4 32,400 TENAGA KERJA Proses
5 ALOKASI 54 M Proses
100 Juta/Desa
PERSIAPAN 2019
1. 540 Desa Intervensi Kesehatan Lingkungan
pada Lokus Prioritas Daerah Stunting

2.12 lokasi Intervensi Kesehatan Lingkungan


Dalam Lokus DAS CITARUM

3. 36 Pondok Pesantren Intervensi Kesehatan


Lingkungan Lokus Daerah Stunting
1600 DESA
DI 160 KAB/KOTA
PRIORITAS
STUNTING

1002 DESA MELAKSANAKAN STBM


(250 Desa Sudah Dilaksanakan Tahun 2018)

ODF ODF BELUM MENDEKATI MENENGAH Dibawah rerata akses


TERVERIFI- DIVERIFIKA ODF (Akses (Akses Sanitasi nasional (Akses
KASI SI Sanitasi 67-85% ) Sanitasi <67% )
297 Desa > 85% ) 248 Desa
250 Desa 103 Desa 104 Desa

JSSP, SHARING, OD

Keterangan
505 DESA INTERVENSI DENGAN
SASARAN MASYARAKAT MISKIN
(MINIMAL 20 KK PER DESA) + 35
CALON DESA
: Kriteria yang diambil untuk intervensi Desa dari akses sanitasi < 67% INTERVENSI
: Kategori Capaian Akses Sanitasi PENINGKATAN AKSES SANITASI
JSSP : Jamban Sehat Semi Permanen MENUJU 100 % ODF DARI KONDISI
JAMBAN JSSP,SHARING DAN OD
Sharing : Masih Numpang ke Jamban Sehat DALAM BENTUK INTERVENSI
PENINGKATAN KUALITAS SANITASI
OD : Masih Buang Air Besar Sembarangan LINGKUNGAN
TOT 5 Pilar STBM : 34 Prop, Mitra , 23 Poltekes dan Pusat Provinsi Dana
PERSIAPAN PELAKSANAAN Dekon:
MARET
PERCEPATAN 5 PILAR STBM 1. Orientasi
TAHUN 2019 Pelaksanaan Orientasi Pelaksanaan PKTD STBM
Smart Kader Di 23 Poltekes Stunting
2019 2. Monev
Hasil : 8280 Tenaga MEI MG KE 2 SD MG STBM
Terkapasitasi Smart Kader APRIL KE 2 OKTOBER Stuting
Kerjasama
Ketersediaan data
dengan 23
Alumni Kesling (Fresh MG IV
Poltekkes prodi Graduate) yang telah MARET
Kesling mampu STBM Pelaksanaan:
1. Sosialisasi O/
Pusat:
Proses Perekrutan APRIL
Kab Intervensi
Mg ke 2 Feb 1. Penetapan Pedoman
1. Pusat 2. Pembentukan
Pelaksanaan
a. Penyusunan Juknis (SOP) KKM
2. Penetapan Desa
b. Mengirim daftar nama ke daerah 3. Pembuatan PKS
Intervensi
Ket: 4. Penyusunan
2. Dinas Kesehatan Kab 3. Penyusunan Surat
RKM
Edaran
Pusat a. Seleksi Nominasi 5. Pengusulan RKM
b. Pengusulan Ke pusat 4. MOU dengan Kepala
6. Verivikasi Pusat
Kabupaten Desa
7. Pelaksanaan
3. Pusat
Kegiatan
Provinsi a. Menetapkan usulan nama
b. PKS dengan calon tenaga kontrak 8. Serah Terima
(MASA KERJA: 6 BLN MEI SD Aset
OKTOBER)
PERHITUNGAN SASARAN DAN RENCANA BIAYA PENINGKATAN 1. Mengacu : PMK 168/PMK.05/2015 juncto
PMK 173/PMK.05/2016 PMK
KUALITAS KESLING DALAM PENANGANAN STUNTING 2019 168/PMK.05/2015 juncto PMK
SASARAN 1600 DESA 173/PMK.05/2016 : Mekanisme
DI 160 KAB/KOTA Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah
PRIORITAS STUNTING pada K/L
2. Permenkes 17 /2018 Pedoman Umum
598 DESA 1002 Penyaluran Bantuan Pemerintah di
BELUM STBM DESA STBM Lingkungan Kemenkes

Anggaran 1 Desa250 Rp.100.000.000


DESA DILAKSANAKANMinimal Memfasilitasi 20 KK terlayani
TAHUN 2018 Mekanisme Penyaluran dana
Jamban Individu sehat dan layak serta tempat cuci tangan pakai sabun.
bantuan pemerintah dari Satker
Sasaran Utama Masyarakat Miskin yang sudah berubah perilaku menjadi Rp. Pusat ke rekening KKM dibagi
sehat 3.250.000/Unit menjadi 2 Tahap
540 DESA DILAKSANAKAN
TAHUN 2019 a. Tahap 1: 70% dari total
bantuan bisa diproses
setelah RKM diverifikasi oleh
Rp. 1.500.000/Unit Dinkes kab, Kepala Desa, dan
Kepala Puskesmas dan KKM
65% dari BLM : Rp. 65.000.000 5% dari BLM: Rp 5.000.000 telah membuka rekening
30% dari BLM: Rp. 30.000.000
Untuk Anggaran Fisik (Bahan dan
Untuk Upah Tenaga Kerja
(Administrasi Kegiatan dan tabungan;
Peralatan) operasional awal) b. Tahap ke 2: sebesar 30% dari
total dana bantuan
Asumsi rata-rata pekerjaan: pemerintah setelah
a. 1 Unit selesai ± 4 hari pencapaian progress fisik
b. jumlah pekerja 3 orang 100%, dan laporan
c. Upah pekerja ±Rp.125.000/orang/hari penggunaan dana tahap ke I
(Disesuaikan dengan upah pekerja telah diserahkan ke Satker
minimum/sesuai kesepakatan rembuk desa) Pusat
REKAP DESA INTERVENSI KESEHATAN LINGKUNGAN TAHUN 2019
33 PROVINSI 130 KABUPATEN 540 DESA
39
UPAYA YANG TELAH DILAKUKAN (1)
Kegiatan Lokasi Sasaran
Intervensi kesling dalam Desa di 1. Tahun 2018: 249 Desa
peningkatan akses dan Kabupaten/Kota 2.Tahun 2019: 540 Desa
kualitas sanitasi prioritas stunting 3.Rencana tahun 2020: 250 Desa

Penyediaan alat kesling 1. Sanitarian kit 1. Sanitarian kit:


(sanitarian kit dan kit kesling untuk petugas a) Tahun 2017: 1009 Puskesmas (APBN)
Kab/Kota) sebagai alat Puskesmas b) Tahun 2018: 842 Puskesmas (APBN)
deteksi cepat (rapid test) 2. Kit Kesling c) Tahun 2019: 633 Puskesmas (APBN)
untuk mengendalikan resiko Kab/Kota untuk d) Tahun 2020: 7568 Puskesmas (Dana DAK fisik
kesehatan masyarakat Petugas STBM)
berbasis lingkungan Kab/Kota
2.Kit Kesling Kab/Kota:
a) Tahun 2017: 16 Kab/Kota (APBN)
b) Tahun 2018: 123 Kab/Kota (APBN)
c) Tahun 2020: 375 Kab/Kota (Dana DAK fisik STBM)

Pemicuan desa STBM dalam Masyarakat, Desa Puskesmas melalui dana DAK non fisik
rangka mendorong
percepatan capaian desa SBS
(Stop Buang Air Besar
Sembarangan)
UPAYA YANG TELAH DILAKUKAN (2)
Kegiatan Lokasi Sasaran
Peningkatan peran mitra Seluruh desa STBM 1. TNI, PKK, Pramuka, Tokoh Agama, dan Tokoh
sebagai kader dalam upaya dan desa SBS Masyarakat sebagai kader 5 pilar STBM
percepatan capaian akses (sebagai percepatan
sanitasi yang layak serta akses sanitasi yang
implementasi 5 Pilar STBM layak)

Penerapan teknologi tepat Seluruh 1. Sarana air minum komunal berbasis masyarakat
guna guna desinfeksi Kabupaten/Kota di
(menjamin kualitas air desa STBM
minum yang aman)

Membangun kembali pola Seluruh Pengembangan intervensi desa


kemitraan masyarakat Kabupaten/Kota di Pamsimas/Sanimas/dan mitra IWASH lainnya
melalui kelompok pengguna desa STBM
air minum sebagai
penguatan pengawasan
internal pada sumber sarana
air minum komunal
KENDALA RTL
Proporsi Desa Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS) Melakukan percepatan SBS melalui penempatan target
masih belum dapat mengimbangi amanah SDG’s untuk SBS dalam RPJMN 2020-2024 sehingga menjadi
universal akses sanitasi aman prioritas nasional selain itu memberikan penghargaan
bagi Kab/Kota SBS melalui STBM Award dan Stimulan
Percepatan Intervensi 5 Pilar STBM

Terindikasi “relapse” pada status SBS yang telah dicapai 1. Komitmen Pemerintah Daerah untuk 2024 80% desa
oleh Kab/Kota menuju ODF
2. Percepatan Perubahan Perilaku Pilar 2-5 STBM
3. Penguatan Kemitraan Dan Kolaborasi Aksi dalam
percepatan 5 Plilar STBM
4. Penguatan Sistem Informasi Monitoring 5 Pilar
STBM dalam mendukung Bahan Pengambilan
Keputusan Pimpinan

Data dasar kualitas air minum sampai tingkat rumah Melakukan pendataan kualitas air minum tingkat
tangga belum tersedia rumah tangga di tahun 2020 bekerjasama dengan Badan
Litbangkes.

Data cakupan Air Minum Aman masih dibawah amanah Melakukan perbaikan tata kelola pengawasan Kualitas
SDG’s untuk universal akses air minum aman Air Minum melalui pengembangan dan penyusunan
petunjuk teknis E-monev PKAM di Tahun 2019.
RRPJMN 2020 – 2024
PERAN K/L UNTUK PENCAPAIAN KONTRIBUSI LINTAS
HASIL UNIT UTAMA

MATRIK PEMBANGUNAN MATRIK K/L


SASARAN POKOK KESEHATAN
INDIKATOR
KINERJA
PROGRAM PRIORITAS PROGRAM (IKP)

(PP)
INDIKATOR
ARAH KEBIJAKAN KINERJA

STRATEGI KEGIATAN KEGIATAN (IKK)

PRIORITAS (KP) INDIKATOR


KINERJA OUTPUT
(IKO)
PROYEK
MATRIK PRIORITAS(ProP)
43
Prioritas Nasional 3.
Meningkatkan SDM
Berkualitas dan Berdaya
Saing

44
USULAN RENSTRA DIREKTORAT KESLING
No Indikator Definisi Operasional Formula Sumber Baseline Target
Data Data 2018 2020 2021 2022 2023 2024

1 Terwujudnya Desa/kelurahan yang seluruh menghitung jumlah desa/kelurahan 23,72% 40% 50% 60% 70% 80%
desa/kelurahan Stop penduduknya tidak lagi yang sudah terverifikasi SBS (capaian
Buang air besar melakukan praktek buang air TW 1 th
Sembarangan (SBS) besar sembarangan dibuktikan Jumlah Desa/kel di indonesia : 2019)
melalui proses verifikasi 80.000

2 Terselenggaranya Kabupaten/Kota yang Jumlah Kabupaten/Kota yang 69,65% 110 220 280 380 420
kab/kota sehat (KKS) menyelenggarakan menyelenggarakan Kabupaten/Kota (capaian
Kabupaten/Kota Sehat dengan Sehat TW 1 th
kriteria : 2019)

1. Memiliki laporan hasil verifikasi Jumlah Kab/kota di Indonesia : 514


oleh Provinsi
2. Memiliki SK Tim Pembina KKS
3. Memiliki SK Forum KKS
4. Mempunyai Rencana Kerja
Tim Pembina
5. Mempunyai Rencana Kerja
Forum

45
USULAN RENSTRA DIREKTORAT KESLING
No Indikator Definisi Operasional Formula Sumber Baseline Target
Data Data 2018 2020 2021 2022 2023 2024

3 Terselenggaranya Pengawasan kualitas air minum adalah Jumlah seluruh sarana air 18,84% 328 349 370 390 328
pengawasan kualitas air penyelenggara air minum yang diawasi minum yang diawasi/diperiksa (capaian TW
minum sesuai standar di kualitas hasil produksinya secara kualitas air minumnya 1 th 2019)
kabupaten/kota eksternal oleh Dinas Kesehatan
Provinsi/Kabupaten/Kota dan KKP yang Jumlah sarana air minum di
dibuktikan dengan pengujian kualitas seluruh Indonesia berdasarkan
air. Monev PKAM : 472.633
Penyelenggara air minum adalah:
1. PDAM/BPAM/PT yang terdaftar di
Persatuan Perusahaan Air Minum
Seluruh Indonesia (Perpamsi)
2. Sarana air minum komunal bukan
jaringan perpipaan (sumur gali, SPT,
PAH, Terminal air
3. Depot air minum
4 Terselenggaranya RS dan Puskesmas yang telah Jumlah RS dan Puskemas 35,92% 2600 3000 4850 6250 8800
pengelolaan limbah medis melakukan pengolahan limbah secara yang telah melakukan (capaian TW
di RS dan puskesmas mandiri dan atau bekerjasama dengan pengelolaan limbah medis 1 th 2019)
sesuai standar pihak berijin sesuai standar di Kab/kota

Jumlah RS di Indonesai ; 2881

Jumlah Puskesmas di
Indonesai : 10.000

Total 12.881

46
USULAN RENSTRA DIREKTORAT KESLING
No Indikator Definisi Operasional Formula Sumber Baseline Target
Data Data 2018 2020 2021 2022 2023 2024

5. Terselenggaranya TPP yang memenuhi syarat Jumlah TPP yang Sistem 22,40% 38% 44% 50% 56% 62%
tempat pengelolaan kesehatan adalah TPP yang memenuhi syarat pelaporan (capaian
pangan (TPP) yang dilaksanaan pengawasan kesehatan berdasarkan elektronik TW 1 th
sesuai standar melalui inspeksi Kesehatan hasil Inspeksi Kesehatan TPM 2019)
Lingkungan dan memenuhi Lingkungan sesuai standar
syarat sesuai standar dalam kurun waktu 1 tahun

TPP : Rumah Jumlah TPP yang terdaftar


Makan/Restoran/Jasaboga/Sent di Kab/kota berdasarkan E
ra Pangan Jajanan, Depot Air Monev TPM 143.950
Minum

6. Terselenggaranya Pasar yang dilakukan Jumlah pasar yang Pelaporan 967 Pasar 2500 3000 3500 4000 4500
pengawasan Pasar sesuai pengawasan oleh dilakukan pengawasan berjenjang (capaian th
standar Kabupaten/Kota dengan cara oleh Kabupaten Kota dari 2018)
melakukan Inspeksi Kesehatan berdasarkan Inspeksi Puskesmas
Lingkungan minimal 1 kali dalam Kesehatan Lingkungan , Kab/Kota,
kurun waktu 1 tahun. Pasar dalam kurun waktu 1 tahun Provinsi
adalah Pasar rakyat yang telah
dilakukan revitalisasi.

7. Terselenggaranya Tempat dan Fasilitas Umum Jumlah Tempat dan Sistem 61,30% 60% 62% 64% 68% 70%
pengawasan tempat dan yang dilakukan pengawasan Fasilitas Umum yang pelaporan (capaian
fasilitas umum (TFU) oleh kabupaten/kota dengan dilaporkan hasil elektronik TW 1 th
sesuai standar cara melakukan Inspeksi pengawasannya oleh TFU 2019)
Kesehatan Lingkungan minimal Kabupaten Kota
1 kali dalam kurun waktu berdasarkan Inspeksi
setahun. TFU adalah sarana Kesehatan Lingkungan
pendidikan SD, SMP dan minimal 1 kali dalam
sederajat yang terdaftar serta setahun
puskesmas
47
Inovasi Pusat mulai tahun 2018
Desain Jenis Penghargaan
2018 :
Sertifikat/Piagam diberikan kepada Provinsi dan Kab./Kota yang
telah memenuhi 100% PILAR 1 sampai dengan PILAR 5.
 Penghargaan berjenjang diberikan secara bertahap untuk
katagori :
1. STBM Eka Pratama (memenuhi 1 pilar STBM)
2. STBM Dwi Pratama (memenuhi 2 pilar STBM)
3. STBM Eka Madya (memenuhi 3 pilar STBM)
4. STBM Dwi Madya (memenuhi 4 pilar STBM)
5. STBM Utama (memenuhi 5 pilar STBM)

2019 :
+ 3 Inovasi terbaik dalam Pencapaian 5 Pilar STBM
+ Sanitarian Puskesmas terbaik bagi Kab/Kota ODF
2020 :
+ Kades – Kader Terbaik dari Kab/Kota ODF dengan 5 Pilar
+ Private Sector terbaik
Hubungan Penghargaan Swasti Saba dengan
Beberapa Indikator Kesehatan
Indikator TIDAK PADAPA WIWERDA WISTARA Total

IPKM 2013** 0.504 0.552 0.559 0.578 0.526

Sub-indeks Kesehatan Lingkungan 0.420 0.530 0.570 0.630 0.482

IKS 0.124 0.154 0.163 0.203 0.168

Keluarga mempunyai akses air bersih 83.05 93.87 94.92 96.8 87.5

Keluarga mempunyai akses jamban sehat 78.94 88.63 89.31 94.44 83.3

Cakupan Akses Sanitasi 45.79 58.01 59.15 67.39 51.5

Cakupan Akses dan sumber air bersih 36.1 49.02 55.7 58.62 42.7
PROGRAM INDONESIA
SEHAT dengan
PENDEKATAN KELUARGA
(PIS-PK)

DESA/KELURAHAN
SEHAT KECAMATAN KABUPATEN/ PROVINSI INDONESIA
SEHAT KOTA SEHAT SEHAT SEHAT
KELUARGA SEHAT

STBM
GERAKAN MASYARAKAT
HIDUP SEHAT (GERMAS)
50
TERIMA KASIH
HTTP://KESLING.KESMAS.KEMKES.GO.ID /

Anda mungkin juga menyukai