2.referat Voni
2.referat Voni
Voni A. Faan
Pembimbing
Dr. Nelly Y. T. Rumpaisum, Sp.S
Definisi
Epilepsi adalah gangguan otak berupa lonjatan listrik
yang abnormal, berlebihan dan berkala lebih dari 24
jam yang timbul tanpa provokasi
ETIOLOGI
1. Idiopatik : Penyebab
tidak dapat diketahui ,
diperkirakan karena
bawaan genetik dan
berhubungan dengan usia
2. Simtomatik : disebabkan
oleh kelainan pada susunan
saraf pusat, seperti: cedera
kepala, toksik
3. Kriptogenik: dianggap
simtomatik tetapi
penyebabnya belum
diketahui
1. Kejang Parsial
• Kejang Parsial Sederhana
• Kejang Parsial Kompleks
2.Kejang Umum
-Absens/ petit mal
- Atonik
- Tonik
- Tonik-Klonik
- Mioklonik
KLASIFIKASI
1. A.Serangan parsial sederhana (kesadaran baik)
Pasien akan mengalami gejala berupa:
Pasien tidak kehilangan kesadaran dan terjadi sentakan-sentakan
pada bagian tertentu dari tubuh
B.Serangan parsial kompleks (penurunan kesadaran
Pasien mungkin hanya sadar sebagian dan kemungkinan besar
tidak akan mengingat waktu serangan. Gejala:
Gerakan seperti mengunyah
Melakukan gerakan yang sama berulang-ulang
Berbicara tidak jelas
KEJANG UMUM
Kejang Tonik-
Kejang Klonik Klonik Kejang Mioklonik
Ditandai dengan Hilang Kontraksi tiba-tiba
kaku dan tegang
kesadaran sejak dari otot
otot kedua sisi
tubuh dan terjadi
terjadi serangan lengan,seluruh tubuh
berlangsung lebih hingga akhir dan biasanya terjadi
lama, biasanya serangan dan setelah bangun tidur
sampai 2 menit.
KLASIFIKASI
Kejang parsial/ Focal : Tanpa perubahan
kesadaran, dimulai dari
tangan-kaki-muka
(Unilateral/fokal)
Kejang umum: Parsial sederhana diikuti
perubahan kesadaran
STATUS EPILEPTIKUS
Stadium 1 (0-10 menit) SE Dini
Pertahankan patensi jalan napas dan resusitasi
Periksa fungsi kardiorespirasi
Stadium 2 (10-60 menit)
Pemeriksaan status neurologis
Pemeriksaan EKG
Stadium 3(0-60 menit) SE Menetap
Siapkan untuk rujuk ke ICU
Identifikasi dan terapi komplikasi medis yang terjadi Vasopressor bila
diperlukan
Stadium 4 (30-90 menit)
Pindah ke ICU
Perawatan intensif dan monitor EEG Monitor tekanan intrakranial bila
dibutuhkan
PATOFISIOLOGI
Kejang dapat disebabkan
Karena ketidakseimbangan antara pengaruh inhibisi dan
eksitatori pada otak
Ketidakseimbangan dapat terjadi
karena:
- Kurangnya transmisi inhibitori
- meningkatnya aksi eksitatori
DIAGNOSA
1. Anamnesa
2. Pemeriksaan Fisik Neurologi:
3. Pemeriksaan penunjang Elektroensefalografi
4. Pemeriksaan Radiologis
5. Pemeriksaan Lab
DIAGNOSA BANDING
Migrain
Syncope
Dosis Terapi
Dapat di berikan
1. Asam Valproat 20-45 mg/KgBB,
2. Carbamazepin 15-20 mg/Kg/BB
3. Diazepam 0,2- 0,5 mg/KgBB
4. Fenitoin 4-6 mg/Kg/BB
5. Fenobarbital 2-4 mg/KgBB
6. Levetiracetam 20-40 mg/KgBB
7. Topiramat 3-9 mg/KgBB
TATALAKSANA TERAPI
Non farmakologi:
- Amati faktor pemicu
-Menghindari faktor pemicu, misalnya: stress,
terlambat makan, konsumsi alkohol
Farmakologi:
haid. Ada 2 dosis yang dianjurkan : 1) dosis 250 mg 1-2 kali 2) dosis
menstruasi
KESIMPULAN
Epilepsi adalah gangguan otak berupa lonjatan
listrik yang abnormal, berlebihan dan berkala lebih
dari 24 jam yang timbul tanpa provokasi