DOSEN KOORDINATOR:
K. A. Kualitatif K. A. Kuantitatif
Penentuan kadar komponen
Identifikasi
penyusun suatu zat
komponen
penyusun
suatu zat
Metode Metode Modern/
Konvensional/ Instrumen
klasik
* Posisi Ilmu Kimia Analitik
* Peran Kimia Analitik dalam:
1. Pertanian 5. Industri
2. Klinik 6. Farmasi
3. Lingkungan dsbnya
4. Forensik
Contoh aplikasi Kimia Analitik
Kuantitatif:
• Analisis kadar N pada pupuk (uji kualitas)
• Analisis kandungan mineral /vitamin pada
bahan makanan (kontrol kualitas)
• Analisis bahan pencemar (kualitas lingkungan)
• Analisis untuk bidang forensik (pembuktian
kejahatan)
• Analisis komponen obat-obatan (uji kemurnian
obat)
• dan lain-lain
* PROSES ANALISIS
1. merumuskan masalah
2. mengumpulkan sampel/sampel yang
mewakili
3. menyiapkan sampel untuk analisis
4. melakukan pemisahan kimia yang perlu
5. melakukan pengukuran
6. menghitung data dan menyajikan hasil
1.Merumuskan masalah
Merumuskan masalah adalah memunculkan
pernyataan spesifik mengenai ruang
lingkup masalah yang akan diteliti. Rumusan
masalah adalah pertanyaan-pertanyaan
mengenai masalah sebuah hal atau kejadian yang
berbentuk kalimat tanya yang sederhana, singkat,
padat, dan jelas yang harus dijawab dengan
melakukan sebuah penelitian secara ilmiah.
Perumusan masalah harus menjadi masalah yang
bisa diselesaikan.
Dalam merumuskan masalah kita harus tahu
informasi yang diinginkan. Ini akan menentukan
cara memperoleh sampel, jumlah yang
diperlukan, kepekaan metode, ketepatan dan
ketelitian metode dan pemisahan yang mungkin
diperlukan.
2. Mengumpulkan sampel yang mewakili
(Sampling)
• Teknik sampling adalah cara pengambilan sampel
dari bahan ruah/lapangan yang menjadi obyek
analisis
• Obyek analisis tidak mungkin secara keseluruhan
dianalisis di laboratorium
• Dari obyek analisis diambil sejumlah tertentu
yang representatif untuk menjadi sampel lapangan
Dalam melakukan analisis kuantitatif,
sampel dapat berupa zat organik dan zat
anorganik dalam wujud:
berbagai
padatan,
perlakuan
cairan, atau (sampel
gas pretreatment).
Katagori sampel:
sampel gross
sampel laboratorium
sampel analisis
Hal yang perlu diperhatikan saat sampling
adalah kontaminasi sampel oleh:
1. wadah
2. udara
3. cahaya
Meliputi:
Pencucian
Pemotongan
Pengeringan sampai massa konstan
Penghalusan
Pengayakan
4. Melakukan pemisahan kimia yang perlu
Tujuan: Memisahkan analit dari matriks
sampel sehingga gangguan dapat dihilangkan.
Pemisahan juga bertujuan agar diperoleh
selektifitas yang memadai. Pemisahan dapat
dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya:
pengendapan, ekstraksi pelarut, dialisis,
kromatografi dan distilasi
5. Melakukan pengukuran
- tehnik absolut (konvensional)
- tehnik relatif (modern)
6. Menghitung/mengolah data dan
melaporkan hasil
1. komposisi absolut
2. komposisi relatif
Hasil analisis haruslah mencantumkan nilai
kesalahan yang merupakan standar deviasi atau
simpangan rata-rata, X ± sd
Harus ada ulangan !!!
Kurva Sebaran Gaussian
Sifat analisis:
analisis lengkap
analisis sebagian/parsial
Istilah:
Menganalisis dan menentukan ????
Sampel dianalisis
Zat yang diukur /analit ditentukan
mL = mikroliter
1.Kesalahan Absolut
2.Kesalahan Relatif
1. Kesalahan Absolut
Selisih antara nilai yang sebenarnya dan
nilai terukur merupakan kesalahan absolut
yang dinyatakan dengan satuan yang sama
dengan pengukuran.
E = xi – x t
xi = hasil pengukuran
xt = nilai sebenarnya
Contoh:
2. KETELITIAN
Ketelitian adalah derajat kesesuaian antara
beberapa pengukuran ulangan yang dilakukan
dengan jumlah dan cara yang sama.
Ketelitian yang baik tidak selalu menjamin
ketepatan yang baik.
Cara menyatakan ketelitian:
a. Simpangan Baku
b. Rentang (range)
Rentang/kisaran merupakan selisih antara
hasil penetapan yang paling besar dengan yang
paling kecil. Makin kecil kisaran, berarti
hasilnya makin teliti.