Anda di halaman 1dari 27

Dasar-dasar penyiapan obat

meliputi: pemilihan produk


obat dan compounding dalam
rangka filling prescription

SEDIAAN SERBUK

Rido Farnandi, S. Farm, M.Farm


Produk sediaan obat yang bermutu harus memenuhi
aspek:
- keamanan (safety)
- efektivitas (efficacy)
- stabilitas (stability)
- kenyamanan saat digunakan (acceptability)

Untuk bisa memenuhi kriteria tersebut  dikembangkan


berbagai dosage form dengan berbagai rute pemakaian
Contoh:

1. Anak-anak tak mampu menelan tablet dan kapsul  dibuat sediaan


sirup (acceptability)
2. Antibiotika mudah terurai dalam lingkungan berair  dibuat
sediaan sirup kering (stability)
3. Bahan aktif mengalami peruraian di lambung  dibuat
sediaan buccal, parenteral, atau suppositoria (efficacy)
4. Bahan aktif bisa mengiritasi lambung 
dibuat sediaan enteric coated tablet (safety)
SEJARAH SEDIAAN SERBUK

- Asal mula serbuk : dibuat dr. bagian tanaman keras (akar,


kulit kayu & kayu).
- Obat sintetik : kalomel, grm. Bismuth, merkuri
& kapur.
- Bisa untuk pemakaian dalam & luar  berupa serbuk atau
granul.
- Bisa dikemas sebagai serbuk terbagi atau tidak terbagi.
- Preparat lain berbentuk serbuk:
• insuflasi (utk. telinga, hidung, tenggorokan)
• sirup kering
• injeksi kering
• inhaler serbuk kering
PENGERTIAN SEDIAAN SERBUK

# K.F. : Partikel zat padat yang mempunyai


ukuran 0,1 - 10.000 

# Farmasi : Campuran homogen 2 atau lebih bahan


obat yang dihaluskan

# Farmakope Indonesia Edisi IV :


Sediaan Serbuk adalah “campuran kering bahan
obat atau zat kimia yg. dihaluskan, ditujukan
untuk pemakaian oral atau untuk pemakaian
luar.
Tujuan Pemberian Bentuk Sediaan Serbuk
 Karena serbuk memiliki kelebihan:

1. Kombinasi b.o. bervariasi sesuai


kebutuhan pasien
2. Dosis lebih tepat sesuai keadaan
pasien
3. Lebih stabil secara kimia dibdg. bentuk
sediaan cair
4. Ukuran partikel kecil  disolusi dlm. cairan
tubuh lebih cepat dibdg. kapsul, pil dan
tablet.
5. Serbuk dg. dosis/vol. besar lbh. mudah
diminum oleh pasien.
Kerugian Sediaan Serbuk:

1. Kurang baik utk. bahan obat yang tak


tahan lembab/kontak dg. udara
2. Obat yang pahit, menyebabkan muntah,
korosif  sulit diatasi
3. Perlu waktu peracikan relatif lama
Bobot serbuk setiap bungkus umumnya sekitar 500 mg, jika bobot suatu serbuk bagi tidak cukup
besar atau kurang dari 500 mg maka boleh ditambahkan suatu zat tambahan yang bersifat netral atau
tidak berkhasiat, misalnya saccharum lactis dengan nama lain laktosum. Dapat juga menggunakan
saccharum album atau gula pasir yang rasanaya lebih manis, akan tetapi karena sangat higroskopis dapat
menyebabkan serbuk menjadi basah atau lembab, maka tidak dianjurkana menggunakan gula sebagai
bahan tambahan dalam serbuk bagi.
Contoh resep 1

R/ Parasetamol 300 mg
Laktosum qs
Mf pulv.dtd No X

Parasetamol dalam resep dokter ini ditulis untuk setiap bungkus serbuk sebanyak 300 mg, karena ada tertulis “dtd”
merupakan singkatan bahasa latin da tales dosis, artinya berilah sekian takaran. Dapat ditambahkan laktosum secukupnya
sampai setiap bungkus mencapai bobot 500 mg, fungsi laktosum disamping sebagai penambah bobot juga sebagai
pemanis. Bahan obat yang ditimbang adalah : parasetamol 300 mg x 10 = 3 g , supaya bobot mencapai 500 mg maka perlu
penambahan laktosum sebanyak (500 – 300) mg = 200 mg x 10 = 2 g.
Syarat/karakteristik sediaan serbuk

1. Homogen  setiap bagian camp. serbuk hrs. mgd.


bhn-bhn yg. sama dan dlm. perbdgan yg sama pula.
 dipengaruhi faktor :
a. Ukuran partikel
- perbedaan uk. besar  campuran
berlapis
 sebelum dicampur hrs. dibuat sama dulu.
R/ Vitamin C ---> serbuk halus Sacch.
---> kristal
b. Densitas/BJ
- perbedaan besar --> campuran
berlapis
- atasi dg. mixing
tumbler/poedermengdoos
Syarat/karakteristik sediaan serbuk

2. Kering ---> tidak boleh menggumpal atau mengandung air, krn. mgd.
bahan yg. higroskopis, efloresen, deliquesen ataupun campuran
eutektik.

3. Derajat kehalusan tertentu


Bila ukuran partikel serbuk sangat halus, maka:
- serbuk lebih homogen
- disolusi makin cepat shg. kadar obat dlm. drh. yg. tinggi cepat
dicapai
- dg. permukaan yg. luas  memberi daya adsorpsi yg.
besar  penting utk. serbuk antasida, anti diare dan
antidotum.
MACAM SEDIAAN SERBUK

1. Serbuk terbagi /pulveres /chartulae


- dosis tunggal  dibungkus

2. Serbuk tidak terbagi / pulvis


- dosis ganda  jumlah >  ditakar
sendiri oleh pasien
- obat dalam : - serbuk antasida
- serbuk effervescent
- obat luar : - serbuk tabur
- serbuk gigi
FORMULA UMUM SEDIAAN SERBUK
R/ Bahan obat (Remidium cardinale)
Bahan pembantu .
m.f.l.a. pulv. ………

Bahan Obat :
1. Padat : asetosal,
parasetamol, dll.
2. Setengah padat : ekstrak kental,
adeps lanae
3. Cair : tingtur,
ekstrak cair

Bahan Pembantu  Ditambahkan


untuk :
- menambah bobot/volume sediaan
- memperbaiki rasa
CARA PEMBUATAN SEDIAAN SERBUK

TAHAPAN pembuatan serbuk terbagi:


A. Memperkecil ukuran partikel :
- penggerusan
- penggilingan

B. Pencampuran : - cara spatulasi


- cara penggerusan
- pengayakan
- penggulingan
CARA PEMBUATAN SEDIAAN SERBUK

C. Membagi serbuk :
- penimbangan
- blocking and dividing
- visual
- pengukuran

D. Membungkus
A. Memperkecil Ukuran Partikel

Ada 3 cara:
1. Penggerusan /trituration
--> dg. menggerus bhn. dlm. mortir dg. stamper
- penekanan --> pengecilan ukuran partikel
- pengadukan --> pencampuran agar homogen

* Mortir & stamper bisa terbuat dr. kaca, por-


selin, dan besi.
A. Memperkecil Ukuran Partikel

2. Penggilingan / levigation
 dg. pertolongan bhn. kedua (cairan yg.
tdk. mudah menguap & tdk. melarutkan
bahan tsb)
 digiling dlm. mortir ad konsistensi
kental
 jarang digunakan dlm. pembuatan serbuk
Mis. : ZnO + gliserin aa  gerus kuat
A. Memperkecil Ukuran Partikel

2. Penggilingan / levigation
--> dg. pertolongan bhn. kedua (cairan yg. tdk.
mudah menguap & tdk. melarutkan bhn. tsb)
--> digiling dlm. mortir ad konsistensi kental
--> jarang digunakan dlm. pembuatan serbuk
Mis. : ZnO + gliserin aa --> gerus kuat

3. Pulverization by intervention
 proses memperkecil uk. part. dg. pertolong-
an bhn. kedua/pelarut yg. mudah dipisahkan
setelah proses berakhir.
A. Memperkecil Ukuran Partikel

pelarut : pelarut organik yg. mdh. menguap


- alkohol, eter, aseton.
 bahan obat : kamfer, mentol, as. salisilat, naftol, as.
benzoat.
 cara penghalusan :
bhn. obat + pelarut ad tepat larut  + bhn. padat inert  aduk
ad kering & homogen

(b.o. dlm. kead. terlarut --> ia berada dlm uk. koloid --> bila di+
bhn. pdt. lain --> digerus --> setelah pelarut menguap --> b.o.
tetap dlm. ukuran halus).
B. Pencampuran Bahan-bahan

B.1. Spatulasi
--> Utk. bhn. jumlah kecil dan halus
--> Cara : dicampur di atas kertas/papan pil dg.
pertolongan sudip/spatel
--> Kerugian :
- Homogenitas kurang terjamin
B.2. Penggerusan
 Bhn. digerus dlm. mortir --> utk. mendptkan:
- ukuran partikel yg. kecil
- campuran yg. homogen
 Cara : mencampur b.o. satu per satu, sedikit demi sedikit 
dimulai dr. b.o. yg. jumlahnya sedikit.
 Geometric dilution method :
- b.o. (a) + bhn. pengisi (a)  gerus homogen (2a)
- (2a) + bhn. pengisi (2a)  gerus homogen (4a)
dst.
Jika kedua b.o. dlm jumlah besar  alternate addition by
portion.
 Utk. melihat homogenitas :
dpt. ditambah zat warna (< 0,1%)
3. Pengayakan
 utk. bhn. yg. ringan & mudah mengalir
 Cara : bhn. ditaruh di ayakan  diayak

4. Penggulingan/tumbling
 utk. bahan yg. ringan, tdk. boleh ditekan, &
memp. perbedaan BJ besar
 Cara : serbuk diguling-gulingkan dlm. wadah
tertutup rapat
 pencampuran serbuk dg. tekanan minimum
 tdk. terjadi pengecilan ukuran partikel
C. Membagi Serbuk

Ada 4 cara : C.1. Penimbangan


2. Blocking and dividing
3. Visual
4. Pengukuran

--> umum digunakan : cara visual


Kecuali : Dosis > 80% TM --> harus ditimbang
satu per satu
# Cara Visual :
- Sekali membagi maks. 10-20 bagian
- Mis. 10 bagian --> dibagi 2 sama banyak
dg. timbangan --> masing2 dibagi 5 scr.
visual
Membagi serbuk secara visual
D. Membungkus serbuk
 umumnya : dg. kertas perkamen
 bisa juga : kertas berlilin, kertas perak, dll.
 bungkus hrs. mudah dilipat & tidak menghi-
sap air.

WADAH
 tertutup baik
 melind. dr. cahaya, udara (lembab, O2, CO2)
 mencegah menguapnya bhn. dlm. serbuk
 mudah mengambil sediaan dr. wadahnya
 bisa pakai dos serbuk, pot, botol mulut
lebar
Cara membungkus serbuk
Daftar Buku Acuan

Allen, L.V., 1998. The Art, Science and Technology of Pharmaceutical


Compounding, Washington, D.C.: American Pharmaceutical
Association, pp. 157-165.
Aulton, M.E., 2002. Pharmaceutics the Science of Dosage Form esign
2nd edition, Edinburgh: Churchill Livingstone, pp. 534-543.
Departemen Kesehatan RI, 1979. Farmakope Indonesia edisi III,
Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Departemen Kesehatan RI, 1995. Farmakope Indonesia edisi IV, Jakarta:
Departemen Kesehatan RI.
King, R.E., 1984. Dispensing of Medication 9th edition, Easton
Pennsylvania: Mack Publishing Company, pp. 100-108.
Thompson, J.E., 2004. A practical guide to contemporary pharmacy
practice 2nd edition, Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.

Anda mungkin juga menyukai