Anda di halaman 1dari 19

AL ISLAM DAN KEMUHAMMADIYAHAN

(AIK) 3

Oleh :
KAMARUDDIN, SP.,MM
AKHLAK, MORAL dan ETIKA
A. Pengertian Akhlak
 Kata akhlaq berasal dari bahasa Arab, yakni jama’ dari
“khuluqun” yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku
atau tabiat, tata krama, sopan santun, adab, dan tindakan.
 Kata akhlak juga berasal dari kata khalaqa atau khalaqun
artinya kejadian, serta erat hubungan dengan “Khaliq” yang
artinya menciptakan, tindakan, atau perbuatan,
sebagaimana terdapat kata al-khaliq yang artinya pencipta
dan makhluq yang artinya diciptakan.
 Secara istilah, akhlak adalah daya kekuatan jiwa yang
mendorong perbuatan dengan mudah dan spontan tanpa
dipikir dan direnungkan lagi. (Azyumadi.2002.)
LIMA CIRI AKHLAK, YAITU SEBAGAI BERIKUT :
1. Akhlak adalah perbuatan yang telah tertanam kuat dalam jiwa seseorang
sehingga telah menjadi kepribadiannya.
2. Akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan mudah tanpa pemikiran. Ini
tidak berarti bahwa saat melakukan perbuatan, orang yang bersangkutan
dalam keadaan tidak sadar, hilang ingatan, tidur atau gila
3. Akhlak adalah perbuatan yang timbul dari dalam diri orang yang
mengerjakannya, tanpa paksaan atau tekanan dari luar. Perbuatan akhlak
adalah perbuatan yang dilakukan atas dasar kemauan, pilihan, dan keputusan
yang bersangkutan.
4. Akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan sesungguhnya, bukan main-
main atau karena bersandiwara, perbuatan yang dilakukan ikhlas semata-
mata karena Allah, bukan karena ingin dipuji orang atau karena ingin
mendapatkan pujian.
B. Pengertian Moral
 “Moral berasal dari bahasa latin “Mores” yang
berarti adat kebiasaan. Kata “Mores” bersinonim
dengan mos, moris, manner, mores, atau manners,
morals.”
Apabila moral diartikan sebagai tindakan baik atau buruk dengan
ukuran adat, maka konsep moral berhubungan pula dengan
konsep adat yang dibagi pada dua macam adat, yaitu:
1.Adat Shahihah, yaitu adat yang merupakan moral masyarakat
yang sudah lama dilaksanakan secara turun temurun dari
berbagai generasi, nilai-nilainya telah disepakati secara
normatif dan tidak bertentangan dengan ajaran-ajaran yang
berasal dari agama Islam, yaitu Alquran dan As-Sunnah;
2.Adat fasidah, yaitu kebiasaan yang telah lama dilaksanakan
oleh masyarakat, tetapi bertentangan dengan ajaran Islam,
misalnya kebiasaan melakukan kemusyrikan, yaitu memberi
sesajen di atas kuburan setiap malam Selasa atau Jumat.
Seluruh kebiasaan yang mengandung kemusyrikan dikategorikan
sebagai adat yang fasidah , atau adat yang rusak
Tiga landasan utama terbentuknya moral
 Sumber moral atau pembuat sumber. Dalam kehidupan bermasyarakat
sumber moral dapat berasal dari adat kebiasaan dan pembuatnya bisa
seorang raja, sultan, kepala suku, dan tokoh agama, bahkan mayoritas adat
dilahirkan oleh kebudayaan masyarakat yang penciptanya tidak pernah
diketahui, seperti mitos-mitos yang sudah menjadi norma sosial.
 Objek sekaligus subjek dari sumber moral dan penciptanya. Moralitas
sosial yang berasal dari adat, objek dan subjeknya adalah individu dan
masyarakat yang sifatnya lokal, karena adat hanya berlaku untuk wilayah
tertentu, artinya tidak bersifat universal, tetapi teritorial. Dalam moralitas
Islam, subjek dan objeknya adalah orang yang telah baligh dan berakal yang
disebut mukallaf;
 Tujuan moral, yaitu tindakan yang diarahkan kepada target tertentu,
misalnya bertujuan untuk ketertiban sosial, keamanan dan kedamaian,
kesejahteraan, dan sebagainya.
C. Pengertian Etika
• Kata etika berasal dari bahasa Yunani “ethos” yang artinya
adat kebiasaan. Etika merupakan istilah lain dari akhlak, tetapi
memiliki perbedaan yang substansial, yaitu konsep akhlak
berasal dari pandangan agama terhadap tingkah laku manusia,
sedangkan konsep etika berasal dari pandangan tentang
tingkah laku manusia dalam perspektif filsafat.

• Etika adalah tingkah laku manusia yang ditransmisikan dari


hasil pola pikir manusia. Dalam Ensiklopedi Winkler Prins
dikatakan bahwa etika merupakan bagian dari filsafat yang
mengembangkan teori tentang tindakan dan alasan-alasan
diwujudkannya suatu tindakan dengan tujuan yang telah
dirasionalisasi.
Etika dapat diartikan sebagai berikut:
 Pandangan benar dan salah menurut ukuran rasio;
 Moralitas suatu tindakan yang didasarkan pada ide-ide filsafat;
 Kebenaran yang sifatnya universal dan eternal;
 Tindakan yang melahirkan konsekuensi logis yang baik bagi kehidupan manusia;
 Sistem nilai yang mengabadikan perbuatan manusia di mata manusia lainnya;
 Tatanan perilaku yang menganut ediologi yang diyakini akan membawa manusia
pada kebahagiaan hidup;
 Simbol-simbol kehidupan yang berasal dari jiwa dalam bentuk tindakan konkret;
 Pandangan tentang nilai perbuatan yang baik dan yang buruk yang bersifat relatif
dan bergantung pada situasi dan kondisi;
 Logika tentang baik dan buruk suatu perbuatan manusia yang bersumber dari
filsafat kehidupan yang dapat diterapkan dalam pergumulan sosial, politik,
kebudayaan, ekonomi, seni, profesionalitas pekerjaan, dan pandangan hidup
suatu bangsa.
D. Perbedaan Akhlak, Moral, dan Etika
1.Akhlak : standar perenentuan Al-Qur’an dan Hadits
2.Moral : besifat lokal/khusus
3.Etika : lebih bersifat teoritis/umum

Perbedaaan antara etika, moral, dan susila dengan akhlak adalah terletak
pada sumber yang dijadikan patokan untuk menentukan baik dan buruk.
 Dalam etika penilaian baik buruk berdasarkan pendapat akal pikiran,
 moral dan susila penilaian baik buruk berdasarkan kebiasaan yang berlaku
umum di masyarakat,
 Pada akhlak ukuran yang digunakan untuk menentukan baik buruk itu
adalah al-qur’an dan al-hadis.
KHAREKTERISTIK AKHLAK ISLAM
 Secara sederhana akhlak Islami dapat diartikan sebagai akhlak yang
berdasarkan ajaran Islam atau akhlak yang bersifat Islami.
 Kata Islam yang berada di belakang kata akhlak dalam hal
menempati posisi sebagai sifat. Dengan demikian akhlak Islami
adalah perbuatan yang dilakukan dengan mudah, disengaja,
mendarah-daging dan sebenarnya yang didasarkan pada ajaran
Islam.
 Dilihatdari segi sifatnya yang universal, maka akhlak Islami juga
bersifat universal. Namun dalam rangka menjabarkan akhlak islami
yang universal ini diperlukan bantuan pemikiran akal manusia dan
kesempatan sosial yang terkandung dalam ajaran etika dan moral.
PROSES TERBENTUKNYA AKHLAK DALAM ISLAM
 Reinforcement merupakan penguatan yang diberikan
terhadap perilaku manusia.
 Reinforcement dibedakan menjadi 2, yaitu :reinforcement
positif dan reinforcement negative. Ketika dalam berperilaku
manusia mendapatkan reinforcement positif, maka ia akan
merasakan kenikmatan, kenyamanan dalam perilakunya.
Sehingga perilaku tersebut akan selalu diulang – ulang, dan
akan menjadi sebuah akhlak.
TOLAK UKUR AKHLAK BAIK BURUK DALAM ISLAM
Dari segi bahasa baik adalah terjemahan dari kata ‘khoir’
( dalam bahasa arab ) Dikatakan bahwa yang disebut baik
adalah sesuatu yang menimbulkan rasa keharuan dan
kepuasan, kesenangan, persesuaian, dan seterusnya. •
Menurut ajaran Islam penentuan baik dan buruk harus
didasarkan pada petunjuk Al-Qur’an dan Al- Hadits.
JENIS-JENIS AKHLAK
A. Akhlak Mahmudah
Akhlak mahmudah adalah tingkah laku terpuji yang merupakan
tanda keimanan seseorang. Akhlak mahmudah atau akhlak
terpuji ini dilahirkan dari sifat-sifat yang terpuji pula Sifat
terpuji yang dimaksud adalah, antara lain: cinta kepada Allah,
cinta kepada rasul, taat beribadah, senantiasa mengharap ridha
Allah, tawadhu’, taat dan patuh kepada Rasulullah, bersyukur
atas segala nikmat Allah, bersabar atas segala musibah dan
cobaan, ikhlas karena Allah.
B. Akhlak Madzmumah
 Akhlak madzmumah adalah tingkah laku yang tercela atau
perbuatan jahat yang merusak iman seseorang dan
menjatuhkan martabat manusia. Sifat yang termasuk akhlak
mazmumah adalah segala sifat yang bertentangan dengan
akhlak mahmudah, antara lain: kufur, syirik, munafik, fasik,
murtad, takabbur, riya, dengki, bohong, menghasut, kikil,
bakhil, boros, dendam, khianat, tamak, fitnah, qati’urrahim,
ujub, mengadu domba, sombong, putus asa, kotor,
mencemari lingkungan, dan merusak alam.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMBENTUK DAN MEMPENGARUHI AKHLAK
1.Insting (Naluri) adalah Aneka corak refleksi sikap, tindakan dan perbuatan
manusia dimotivasi oleh kehendak yang dimotori oleh Insting seseorang
( dalam bahasa Arab gharizah). Insting merupakan tabiat yang dibawa manusia
sejak lahir. Para Psikolog menjelaskan bahwa insting berfungsi sebagai
motivator penggerak yang mendorong lahirnya tingkah laku antara lain
adalah:
 a. Naluri Makan (nutrive instinct). Manusia lahir telah membawa suatu
hasrat makan tanpa didorang oleh orang lain.
 b. Naluri Berjodoh (seksul instinct).
 c. Naluri Keibuan (peternal instinct) tabiat kecintaan orang tua kepada
anaknya dan sebaliknya kecintaan anak kepada orang tuanya.
 d. Naluri Berjuang (combative instinct). Tabiat manusia untuk
mempertahnkan diri dari gangguan dan tantangan.
 e. Naluri Bertuhan. Tabiat manusia mencari dan merindukan penciptanya.
2. Adat/Kebiasaan
Adat/Kebiasaan adalah setiap tindakan dan perbuatan seseorang yang
dilakukan secara berulang-ulang dalam bentuk yang sama sehingga menjadi
kebiasaan. Abu Bakar Zikir berpendapat: perbuatan manusia, apabila
dikerjakan secara berulang-ulang sehingga mudah melakukannya, itu
dinamakan adat kebiasaan.
3. Wirotsah (keturunan)
Warisan adalah: Berpindahnya sifat-sifat tertentu dari pohon (orang tua)
kepada cabang (anak keturunan). Sifat-sifat asasi anak merupakan
pantulan sifat-sifat asasi orang tuanya. Kadang-kadang anak itu mewarisi
sebagian besar dari salah satu sifat orang tuanya.
4. Milieu / Lingkungan
Milieu Artinya suatu yang melingkupi tubuh yang hidup meliputi tanah dan
udara. sedangkan lingkungan manusia, ialah apa yang mengelilinginya,
seperti negeri, lautan, udara, dan masyarakat. milieu ada 2 macam: 1)
Lingkungan Alam 2) Lingkungan pergaulan
KESIMPULAN
 Akhlak adalah daya kekuatan jiwa yang mendorong perbuatan
dengan mudah dan spontan tanpa dipikir dan direnungkan lagi.
 Moral adalah istilah yang digunakan untuk memberikan batasan
terhadap aktivitas manusia dengan nilai (ketentuan) baik atau
buruk, benar atau salah.
 Etika adalah studi yang sitematik mengenai sifat dasar dari
konsep-konsep nilai baik, buruk, harus, benar, salah, dan
sebagainya.
TERIMAKASIH ATAS PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai