Anda di halaman 1dari 19

TERAPI MODALITAS DALAM

KEPERAWATAN JIWA : TAK,


LINGKUNGAN, OKUPASI &
KELUARGA

OLEH :
SITI KHOLIFAH
Pendahuluan

 Gangguan jiwa: sindroma perilaku, pola psikologis yg


secara klinis bermakna.
 Menimbulkan penderitaan (distress).
 Menimbulkan hendaya (disability) terhadap satu atau lebih
fungsi kehidupan manusia.
 Terapi untuk gangguan jiwa: mengubah perilaku,
meredakan distress, meningkatkan kemampuan fungsi dlm
kehidupan.
 Diperlukan terapi modalitas dalam keperawatan jiwa untuk
merubah perilaku klien dari maladaptif menjadi adaptif.
Terapi Aktivitas Kelompok
(TAK)
 Merupakan salah satu terapi modalitas yang dilakukan
perawat kepada sekelompok klien yang mempunyai
masalah keperawatan yang sama. Aktivitas digunakan
sebagai terapi, dan kelompok digunakan sebagai target
asuhan (Kelliat, 2005).
 Bagian dari psikoterapi; psikoterapi di dalam kelompok.
 Sekelompok klien (8-10 orang) bersama-sama
membicarakan satu topik tertentu.
 Sudah dimulai sejak th 1900 an.
Peran Perawat dalam TAK

 Pemimpin kelompok: leader; merancang TAK, memimpin


jalannya TAK
 Wakil Pemimpin Kelompok: Co Leader; membantu Leader
memimpin TAK.
 Fasilitator; seolah menjadi anggota kelompok, membantu
menstimulasi kelompok.
 Observer; mengamati, menilai, memberi masukan.
Setting TAK
Keterangan:
L : Leader
CL: Co Leader
F : Fasilitator
K : Klien/pasien
O : Observer
JENIS TAK

 TAK Sosialisasi
 TAK Orientasi Realita
 TAK Stimulasi Sensori
 TAK Stimulasi Persepsi
 TAK Stimulasi persepsi umum
 TAK Stimulasi persepsi : Perilaku Kekerasan
 TAK Stimulasi persepsi : Halusinasi
 TAK Stimulasi persepsi : Harga Diri Rendah
Tahapan TAK
Fase Orientasi

 Periode orientasi (perkenalan)


 Klien diorietasikan pd apa yg akan dilakukan dlm interaksi
di dalam kelompok (tujuan, bentuk kegiatan, aturan, dan
hasil yang diharapkan)
 Terapis berperan sbg role model perilaku dg mengusulkan
struktur kelompok, meredakan kecemasan, memfasilitasi
interaksi.
Fase Kerja

 Terapis membantu eksplorasi isu (masalah yang akan diatasi


melalui kegiatan kelompok), memfokuskan pada kondisi
here and now.
 Perawat memberi dukungan (memfasilitasi) agar kelompok
melakukan kegiatan sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan
Fase Terminasi

 Kelompok dihubungkan dan dilibatkan dlm hub


interpersonal
 Memberi umpan balik, dukungan, dan toleransi thd
perbedaan
 Didorong menyelesaikan masalah
TERAPI LINGKUNGAN
 Pengertian: penggunaan semua lingkungan rumah sakit
dalam arti terapeutik.
 Lingkungan: fisik dan psikososial.
 Lingkungan fisik: menata lingkungan aman dan
nyaman dan bisa memfasilitasi perubahan perilaku
yang diinginkan (bentuk ruangan, fasilitas, warna
dinding dsb).
 Lingkungan psikososial: perawat memberi kesempatan
klien tumbuh dan berubah perilaku dg memfokuskan
pd nilai terapeutik dlm aktivitas dan interaksi.
TERAPI LINGKUNGAN
 Tujuan: memampukan klien agar dapat hidup di luar
lembaga yg diciptakan (di rumah) melalui belajar
kompetensi yg diperlukan untuk beralih dari rumah
sakit ke komunitas.
 Akhirnya klien bisa menyesuaikan diri dengan
kehidupan di masyarakat
Terapi Okupasi

 Adalah terapi dengan menggunakan waktu


luang klien yang dimaksudkan untuk
memfasilitasi adaptasi klien melalui
kegiatan /aktivitas yang terarah sehingga
klien mampu menemukan kemampuan kerja
yang sesuai dengan bakat dan keadaannya.
 Disebut juga terapi kerja.
Tahap Terapi Okupasi
 Tahap percobaan
Dicoba untuk melakukan aktifitas sesuai hasil seleksi jika
ada perkembangan tingkah laku dilanjutkan ke tahap
pengarahan

 Tahap pengarahan
Dilatih bekerja dari yg sederhana sampai yg bersifat komplit,
dievaluasi: mempunyai ketrampilan komplit, hanya sbg
pelaksana, kemampuan kurang (sebagai pembantu)

 Tahap mandiri
Jenis kegiatan yang diberikan :

 Untuk wanita : menenun, membordir, menjahit dsb


 Untuk pria : membuat kasur, membuat keset,
pertukangan, bengkel, melukis dsb
TERAPI KELUARGA

 Seluruh kelg disertakan sbg unit penanganan


 Semua masalah klg diidentifikasi dan kontribusi dr masing-
masing anggota thd masalah yg dialami.
 Terdiri 3 fase: fase 1 (perjanjian), fase 2 (kerja), dan fase 3
(terminasi).
 Tujuan: meningkatkan fungsi keluarga.
Fase pertama

 Berkembangnya hubungan terapis – keluarga


 Mengidentifikasi masalah (isu) sehingga keluarga tidak
berfungsi
 Menetapkan tujuan yang hendak dicapai dalam terapi
Fase Kerja

 Mengubah pola interaksi antar anggota keluarga menjadi


interaksi yang sehat.
 Meningkatkan kemampuan individual anggota keluarga
dalam menyelesaikan masalah
 Bersama-sama mengeksplorasi dan menyepakati: batasan,
peraturan dan harapan dalam keluarga.
Fase Terminasi

 Keluarga melihat lagi proses yg sudah dilaksanakan utk


mencapai tujuan
 Cara-cara mengatasi isu (masalah) yg timbul telah
ditemukan dan diterapkan
 Mempertahankan perawatan yg berkesinambungan

Anda mungkin juga menyukai