Anda di halaman 1dari 16

PKPA APOTEK

(APOTEK SETRA FARMA)

Disusun Oleh :

Ahdiyatul Munawaroh 20344190


Cica Nurrohmah 20344164
Khusnul Khatimah Abdullah 20344160
Kurnia Ayu Wulandari 20344141

Dosen Pembimbing :
apt. Amelia Febriani., M.Si
APOTEK

• Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 9


Tahun 2017 tentang Apotek Pasal 1, yang dimaksud dengan
apotek adalah saranan pelayanan kefarmasian tempat
dilakukan praktek kefarmasian oleh apoteker.
• Regulasi yang mengatur tentang kegiatan kefarmasian di
Apotk adalah PMK No. 73 Tahun 2016 tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Apotek
APOTEK SETRA FARMA

Sejarah Singkat Apotek Setra Farma


• Apotek Setra Farma berdiri atas pemikiran 3 anggota dari petugas
ASKES Purwakarta. Sehingga dibuatlah koperasi kelakar yang
merupakan pemilik Apotek ini.
• Apotek Setra Farma merupakan singkatan dari Sehat dan Sejahtera
(menyehatkan pasien dan mesejahterakan karyawan)
• Apotek Setra Farma mulai dibuka pada tanggal 01 November 2003
tetapi mulai operasional pada tanggal 01 Desember 2003.
STRUKTUR ORGANISASI APOTEK
SETRA FARMA
SARANA DAN PRASARANA APOTEK SETRA FARMA

Sarana Prasarana
• Ruang tunggu • Instalasi air bersih
• Counter • Instalasi listrik
• Ruang racik • Sistem tata udara
• Gudang • Sistem Proteksi Kebakaran
• Ruang Administrasi dan Keuangan
• Ruang Praktek Dokter
• Mushola
• Ruang Praktek Apoteker
• WC
• RUMAT (Rumah Rawat)
PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI DAN ALKES DI
APOTEK SETRA FARMA

• Perencanaan
Perencanaan berdasarkan buku defekta dimana TTK yang bertanggung jawab terhadap
etalase mencatat keperluan obat dan kekosongan obat. Pemesanan obat bedasarkan
buku defekta dan pola konsumsi
• Pengadaan
Pengadaan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai dilakukan dengan cara
memesan langsung kepada sales yang berkunjung ke Apotek Setra Farma pada hari
pemesanan yaitu hari senin, rabu dan jum’at dan pemesanan melalui e-catalog untuk
obat-obat yang termasuk dalam BPJS. Pengadaan di Apotek Setra Farma melalui jalur
resmi yaitu melalui Distributor Resmi (Pedangang Besar Farmasi Berizin), hal ini sesuai
dengan Peraturan Menteri Kesehatan No. 73 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Apotek.
• Penerimaan
Penerimaan dilakukan di gudang terpisah, penerimaan barang dilakukan oleh TTK. Barang dicek kesesuain fisik dan
faktur serta surat pemesanan, setelah itu dilihat nomor Batch dan ED, jika sesuai maka faktur ditandatangani dan di
cap oleh Apoteker, jika barang tidak sesuai maka di konfirmasi ke sales dan di retur.
• Penyimpanan
1. OTC di etalase depan (berdasarkan efek farmakologi)dan disimpan dengan metode FIFO dan FEFO
2. Tablet dengan logo keras disimpan alfabtis di ruang dispensing
3. Obat Luar seperti salep, gel, tetes mata, tetes telinga berlogo keras disimpan diruang dispensing di rak tersendiri.
4. Sirup berlogo hijau dan biru di etalase depan sedangkan sirup berlogo keras disimpan di ruang dispensing
(menurut efek farmakologi)
5. OOT disimpan di lemari khusus OOT
6. Narkotik dan Psikotropik disimpan di lemari khusus 4 pintu dan dikunci
7. Sediaan rantai dingin di simpan di lemari pendingin dengan suhu terkontrol
8. Obat Konsinyasi di letakkan di etalase terpisah
9. Penyimpanan di gudang berdasarkan alpabetis dengan prinsip FIFO dan FEFO dipisahkan antara obat BPJS
dan Reguler
• Pemusnahan dan Penarikan
Pemusnahan obat pada Apotek Setra Farma Belum di lakukan selama 5 tahun belakang, hal ini
di karenakan pengendalian kefarmasian di Apotek Setra Farma sudah sangat terstruktur sehingga
apabila ada sediaan farmasi yang sudah mendekati Expired date yaitu 3 bulan sebelum waktunya
akan di retur ke pihak PBF tempat melakukan pemesanan obat. Sedangkan pemusnahan resep
dilakukan terakhir pada tahun 2015 dngan cara dikubur disertai dengan berita acara
• Pengendalian
Pengendalian dilakukan dengan pencatatan di buku defekta sebanyak 3 kali dalam seminggu
selain itu dilakukan stock opname setiap akhir tahun.
• Pencatatan dan Pelaporan
Pencatatan dilakukan secara komputerisasi dan manual. Setiap ada pemblian barang maka
dicatat pada nota, dengan 3 jenis nota yaitu nota obat bebas, obat resep, dan konsinyasi yang
kemudian dilaporkan ke bagian keuangan untuk disesuaikan dan diinput ke computer. Selain itu
dilakukan Pelaporan Narkotik dan Psikotropik ke aplikasi SIPNAP oleh Apoteker yang
dilakukan setiap bulan (paling terlambat tanggal 10)
PENGELOLAAN NARKOTIK DAN
PSIKOTROPIK

• Pengadaan
Pemesanan obat Narkotika dilakukan dengan menggunakan surat pesanan khusus (SP Obat
Narkotika) dengan mencantumkan nama jelas, nomor SIPA, nama Apotek, nomor SIA dan
stampel Apotek yang ditandatangani oleh APA. Pemesanan obat Narkotika ditujukan untuk
PT. Kimia Farma. Surat pesanan obat Narkotika terdiri dari 4 rangkap. 1 lembar SP asli dan
2 lembar salinan SP diserahkan ke PBF yang bersangkutan dan 1 lembar sebagai arsip
Apotek. Satu SP Narkotika hanya untuk memesan 1 item obat Narkotika.
• Penerimaan
Penerimaan narkotika di Apotek Setra Farma di lakukan oleh Apoteker Penanggung Jawab,
Apoteker Penanggung Jawab mengecek kesesuaian fisik dengan faktur serta surat pesanan,
setelah itu mengecek nomor batch dan expired date setelah sesuai maka apoteker menanda
tangani dan memberikan stempel Apotek dan stempel Apoteker.
• Penyimpanan
Penyimpanan obat-obatan yang termasuk golongan obat Narkotika disimpan di tempat khusus yaitu lemari
berkunci ganda yang dipegang oleh APA dan TTK yang telah diberi kuasa. Hal ini sesuai dengan Peraturan
Menteri Kesehatan No. 3 Tahun 2015 tentang Peredaran, Penyimpanan, Pemusnahan, Dan Pelaporan
Narkotika, Psikotropika, Dan Prekursor Farmasi.
• Penyerahan
Penyerahan narkotika berdasarkan Pelayanan resep Narkotika hanya berdasarkan resep asli dokter yang
memiliki SIP. Apotek tidak melayani pembelian obat Narkotika tanpa resep atau copy resep yang ditulis oleh
Apotek lain.
• Pengembalian
Apotek Setra Farma tidak pernah melakukan pengembalian narkotika, baik dari pasien ke apotek maupun
apotek ke PBF.
• Pemusnahan
Apotek Setra Farma belum melakukan pemusnahan narkotika.
• Pelaporan
Pelaporan narkotika di Apotek Setra Farma dilakukan secara online melalui akun Sistem Pelaporan Narkotika
dan Psikotropika (SIPNAP)
PELAYANAN FARMASI KLINIK

• Pengkajian Resep
Pengkajian resep meliput pengkajian administrasi, farmastik, dan klinis. Selain itu dilihat
ketersediaan obat di dalam resep jika obat tersedia maka diberi harga dan dikonfirmasi ke
pasien telebih dahulu sebelum menyiapkan, jika pasien setuju dengan harga obat maka
disiapkan sesuai resep.
• Dispensing
kegiatan dispensing yang terdiri dari penyiapan dan penyerahan, di Apotek Setra Farma di
berlakukan sistem double check. Jika obat selesai disiapkan maka obat diberi label dan etiket.
Label etiket tablet sudah di desain langsung di plastik klip obat yang tertera nama Apotek
Setra Farma, untuk sirup mengunakan etiket putih, untuk obat luar menggunakan etiket biru.
Apabila ada obat yang di resep tidak tersedia di apotek maka di berikan copy resep sesuai
dengan resep asli dan di beri stempel apotek.
• Pelayanan Informasi Obat
Pelayanan informasi obat di Apotek Setra Farma dilakukan pada saat pemberian
obat kepada pasien baik oleh Apoteker maupun TTK yang pada saat itu dinas,
informasi yang di berikan kepada pasien antara lain kegunaan atau khasiat, cara
penggunaan obat, aturan pakai obat, efek samping yang berarti
• Konseling
Konseling obat dilakukan oleh Apoteker jika ada pasien yang mau bertanya terkait
obat lebih dalam, konseling dilakukan di ruangan yang terpisah dari Apotek
(ruangan Apoteker) dan jauh dari keramaian.
• Pelayanan Resep BPJS dan In Health
• Pelayanan Resep Online
EVALUASI MUTU

• Evaluasi mutu manajerial


Di apotek Setra Farma untuk mutu manajerial selalu di lakukan oleh Apoteker dimana
Apotek Setra Farma di akhir tahun melakukan stok opname dan audit keuangan
dilakukan langsung oleh owner dan pelaporannya setiap bulan.
Untuk metode evaluasi mutu manajerial pada bagian review yaitu di lakukan
pengkajian obat fast moving dan slow moving oleh Apoteker yang di bantu oleh TTK
kemudian TTK melaporkan kepada Apoteker

• Evaluasi mutu pelayanan farmasi klinik


Apotek Setra Farma belum melakukan evaluasi mutu pelayanan farmasi klinik
TUGAS KHUSUS DOSEN PEMBIMBING
Perbedaan Peraturan Badan POM Nomor 4 tahun 2018 dengan Peraturan Badan POM Nomor 24 tahun 2021
Peraturan Badan POM Nomor 4 tahun 2018 Peraturan Badan POM Nomor 24 tahun 2021
Memiliki 6 Bab Memiliki 3 bab
Memiliki 13 pasal Memiliki 12 pasal
Bab 1 Bab 1
Ketentuan Umum Ketentuan Umum
Bab II Bab II
Pengelolaan Obat, Bahan Obat, Narkotika, Psikotropika Pengawasan
Dan Prekursor Farmasi
Bab III Bab III
Pengawasan Ketentuan Penutup
Bab IV -
Sanksi
Bab V -
Ketentuan Peralihan
Bab VI -
Ketentuan Penutup
KESIMPULAN

• Pelayanan kefarmasian di Apotek Setra Farma sudah mengikuti peraturan


perundang-undangan yang berlaku dimana pelayanan kefarmasian ini di
lakukan langsung oleh Apoteker yang di bantu oleh tenaga tekhnis
kefarmasian.
• Pelayanan Farmasi Klinis di Apotek Setra Farma belum terlaksana secara
keseluruhan seseuai dengan standar pelayanan kefarmasian. Pelayanan
Farmasi Klinik yang sudah dilaksanakan adalah pengkajian resep, dispensing,
Pemberian Informasi Obat (PIO) dan konseling obat namun belum terlaksana
secara maksimal. Kegiatan PIO dan Konseling berada di bawah tanggung
Jawab Apoteker.
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai