Anda di halaman 1dari 22

Kelompok 3:

Heni Intan Puspitasari Siti Aisyah


Prita Pratiwi Yoga Hartadinata
Ratih Purwatih Yolanda Krisnawati
Sandya Putri Danya Gadies

Konsep Diri
Kelompok 3:
Pengertian Konsep Diri Secara
Umum
Apa itu konsep diri? Pengertian Konsep Diri
adalah cara pandang dan sikap seseorang
terhadap dirinya sendiri. Konsep diri sangat
erat hubungannya dengan dimensi fisik,
karakter individu, dan motivasi diri.
Pandangan diri atau konsep diri ini mencakup
berbagai kekuatan individual dan juga
kelemahannya, bahkan termasuk
kegagalannya.
Secara sederhana, pengertian konsep diri adalah pandangan,
penilaian atau pandangan seseorang pada dirinya sendiri. Salah
satu dari para ahli seperti Atwater membagi konsep diri
menjadi tiga bentuk, antara lain;

1. Body image, kesadaran seseorang melihat tubuh dan dirinya


sendiri
2. Ideal self, harapan dan cita-cita seseorang tentang dirinya
sendiri
3. Social self, bagaimana ia berpikir orang lain melihat dirinya
Pengertian Konsep Diri Menurut Para Ahli

1. Rochman Natawidjaya (1979)


Menurut Rochman Natawidjaya pengertian konsep diri
adalah persepsi individu mengenai dirinya sendiri,
kemampuan dan ketidakmampuannya, tabiat-tabiatnya,
harga dirinya dan hubungannya dengan orang lain.
2. James F. Calhoun (1995)
Menurut James F Calhoun pengertian Konsep diri adalah
gambaran mental individu yang terdiri dari pengetahuan
tentang dirinya sendiri, pengharapan diri, dan penilaian
terhadap diri sendiri.
Komponen Konsep Diri
• 1. Citra Tubuh
Citra tubuh atau gambaran diri adalah sikap individu terhadap
dirinya (fisik) baik disadari maupun tidak disadari. Komponen
ini mencakup persepsi masa lalu dan/atau sekarang mengenai
ukuran dan bentuk tubuh serta potensinya.
• 2. Ideal Diri
Ideal diri merupakan persepsi individu tentang bagaimana ia
seharusnya berperilaku berdasarkan standar pribadi dan terkait
dengan cita-cita. Pembentukan ideal diri mulai terjadi sejak masa
anak-anak dan dipengaruhi oleh orang-orang yang dekat dengan
dirinya.
3. Harga Diri
Harga diri merupakan persepsi individu terhadap hasil yang
dicapai dengan menganalisis seberapa banyak kesesuaian tingkah
laku dengan ideal dirinya. Komponen konsep diri yang satu ini
mulai terbentuk sejak kecil karena adanya penerimaan dan
perhatian dari sekitarnya.

4. Peran Diri
Peran diri adalah serangkaian pola sikap perilaku, nilai dan
tujuan yang diharapkan kelompok sosial terkait dengan fungsi
seseorang di dalam masyarakat.
5. Identitas Diri
Identitas diri adalah kesadaran tentang diri
sendiri yang dimiliki oleh seseorang dari hasil
observasi dan penilaian dirinya, menyadari
bahwa dirinya berbeda dengan orang lain.
Komponen konsep diri ini mulai terbentuk dan
berkembang sejak masa kanak-kanak.
Jenis-jenis konsep diri
Konsep Diri Positif
Konsep diri positif menunjukkan adanya
penerimaan diri dimana
individu dengan konsep diri positif
mengenal dirinya dengan
baik sekali. Konsep diri yang positif bersifat
stabil dan
bervariasi.

Konsep diri negatif

Calhoun dan Acocella (1990) membagi konsep diri negatif


menjadi dua tipe, yaitu:

• Pandangan individu tentang dirinya sendiri benar-benar


  tidak teratur, tidak memiliki perasaan, kestabilan dan
  keutuhan diri. Individu tersebut benar-benar tidak tahu
  siapa dirinya, kekuatan dan kelemahannya atau yang dihargai
  dalam kehidupannya.
• Pandangan tentang dirinya sendiri terlalu stabil dan teratur.
  Hal ini bisa terjadi karena individu dididik dengan cara yang
  sangat keras, sehingga menciptakan citra diri yang tidak
  mengizinkan adanya penyimpangan dari seperangkat hukum
  yang dalam pikirannya merupakan cara hidup yang tepat.
Macam-Macam Konsep Diri
• 1. Konsep Diri Positif
Orang yang memiliki konsep diri positif akan lebih mudah
beradaptasi dengan banyak situasi. Ia memandang hal-hal
buruk memiliki hikmah dan bukan sebagai akhir dari
segalanya. Orang seperti ini biasanya lebih percaya diri,
optimis dan selalu berpikir ada yang bisa dipecahkan.
2. Konsep Diri Negatif
Orang-orang yang memiliki konsep diri negatif cenderung
lebih pesimistik dan sulit melihat kesempatan dalam
kesulitan. Bahkan, mereka merasa kalah sebelum mencoba.
Jika pun gagal, orang-orang seperti ini akan menyalahkan
keadaan, orang lain atau diri sendiri.
Perkembangan Konsep Diri

• Konsep diri bukanlah sesuatu yang dibawa sejak lahir. Kita


tidak dilahirkan dengan konsep diri tertentu. Bahkan ketika
kita lahir, kita tidak memiliki konsep diri, tidak memiliki
pengetahuan tentang diri, dan tidak memiliki pengharapan bagi
diri kita sendiri, serta tidak memiliki penilaian apa pun
terhadap diri kita sendiri.
• Konsep diri bukan merupakan faktor bawaan atau herediter.
Konsep diri merupakan faktor bentukan dari pengalaman
individu selama proses perkembangan dirinya menjadi dewasa.
Proses pembentukan tidak terjadi dalam waktu singkat
melainkan melalui proses interaksi secara berkesinambungan.
Faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri
1. Kegagalan
Disadari atau tidak, kegagalan yang terjadi secara terus menerus akan memberikan
pertanyaan besar pada kemampuan diri sendiri yang berujung pada anggapan
lemah dan tidak berguna.

2. Depresi
Ketika seseorang dilanda depresi, ia akan cenderung memikirkan hal yang negatif.

3. Overthinking
Bersikap overthinking sangatlah tidak baik karena bisa mengarah ke pikiran yang
buruk, terlebih pada penilaian diri sendiri. Seseorang cenderung menilai diri
sendiri ke arah yang negatif sehingga overthinking harus segera dihentikan.
• Aspek Konsep Diri
• Konsep diri menurut Staines (Burns, 1993: 81) mempunyai 3 aspek. Ketiga aspek
tersebut adalah sebagai berikut.
• a. Konsep Diri Dasar. Aspek konsep diri dasar mempunyai istilah lain yaitu diri
yang dikognisikan. Aspek ini merupakan pandangan individu terhadap status,
peranan, dan kemampuan dirinya.
• b. Diri yang Lain. Aspek ini merupakan gambaran diri seseorang yang berasal dari
penilaian orang lain. Hal ini menjadi titik utama untuk melihat gambaran pribadi
seseorang. Pernyataan-pernyataan, tindakan-tindakan, isyarat-isyarat dari orang
lain kepada individu yang didapat setahap demi setahap akan membentuk sebuah
konsep diri sebagaimana yang diyakini individu tersebut dan yang dilihat oleh
orang lain.
• c. Diri yang Ideal. Aspek ini merupakan seperangkat gambaran mengenai aspirasi
dan apa yang diharapkan oleh individu, sebagian berupa keinginan dan sebagian
lagi berupa keharusan.
• Ahli lain, yaitu Hurlock mengemukakan bahwa konsep diri
memiliki 2 aspek sebagai berikut.
• a. Fisik. Aspek fisik terdiri dari konsep yang dimiliki
individu tentang penampilan, kesesuaian dengan jenis
kelamin, arti penting tubuh dalam hubungan dengan
perilaku, dan perasaan gengsi di hadapan orang lain yang
disebabkan oleh keadaan fisiknya.
• b. Psikologis. Aspek psikologis terdiri dari konsep individu
tentang harga diri dan hubungannya dengan orang lain, serta
kemampuan dan ketidakmampuannya (2010: 237).
•  Dimensi Konsep Diri
• Konsep diri menurut Fitts (dalam Agustiani, 2006: 139-142)
dibagi dalam 2 dimensi pokok, yaitu sebagai berikut.
• a.  Dimensi Internal
Dimensi Internal atau kerangka acuan internal (internal frame of
reference) adalah penilain yang dilakukan individu terhadap
dirinya sendiri berdasarkan dunia di dalam dirinya. Dimensi ini
terdiri 3 bentuk, yaitu :
(1)Diri identitas (identity self). 
(2)Diri pelaku (behavioral self).
(3)(3) Diri penerimaan atau penilai (judging self).
• Dimensi Eksternal
Individu menilai dirinya melalui hubungan dan aktivitas
sosial, nilai yang dianut, serta hal-hal di luar dirinya pada
dimensi eksternal. Dimensi eksternal yang dikemukakan
oleh Fitts dibedakan atas 5 bentuk, yaitu :
(1) Diri fisik (physical self).
(2) Diri etik-moral (moral-ethical self).
(3) Diri pribadi (personal self).
(4) Diri keluarga (family self).
(5) Diri sosial (social self).
• Proses Terbentuknya Konsep Diri
• Konsep diri terbentuk dalam waktu yang
relatif lama, dan pembentukan ini tidak bisa
diartikan bahwa reaksi yang tidak biasa dari
seseorang konsep diri. Namun reaksi ini
muncul kerena orang lain yang memiliki
arti (sifnificant other) yang mungkin
berpengaruh terhadap pembentukan konsep
diri.
Konsep diri pada dasarnya tersusun atas berbagai tahapan (Sobur, 2010:
510-511), yaitu:

a.    Konsep diri primer


• Konsep ini terbentuk atas dasar pengalamannya terhadap
lingkungan, yaitu lingkungan rumahnya sendiri.
Pengalaman yang berbeda diterima melalui anggota
rumah, dari orangtua, nenek, paman atau saudara kandung.
Konsep tentang bagaimana dirinya banyak bermula dari
perbandingan antara dirinya dan saudara-saudara lainnya.
Adapun konsep bagaimana perannya, aspirasi-aspirasinya
ataupun tanggung jawabnya dalam kehidupan, ditentukan
atas dasar didikan yang datang dari orang tuanya.
• Konsep diri sekunder
• Konsep ini banyak ditentukan oleh konsep diri primernya. Misalnya
apabila konsep diri primer seseorang adalah pendiam, tidak nakal,
tidak suka keributan, maka ia akan memilih teman bermain yang
sesuai dengan konsep diri yang sudah dimiliknya dan teman-teman
baru yang nantinya menunjang terbentuknya konsep diri sekunder.
Menurut Clara R. Pudjijogyanti (dalam Sobur, 2010: 511-512),
konsep diri terbentuk atas dua komponen yaitu komponen kognitif
merupakan pengetahuan individu tentang keadaan dirinya. Misalnya,
saya bodoh. Komponen kognitif merupakan penjelasan dari “siapa
saya” yang akan memberi gambaran tentang diri saya. Komponen
kognitif merupakan data yang data yang bersifat objektif.
Contoh Konsep Diri
• Seperti yang dijelaskan dalam pengertian konsep diri, pembentukan
pola pikir ini dipengaruhioleh banyak hal. Termasuk pada pola asuh
orang tua dan lingkungan sekitar, karena hal ini akan menjadi bahan
informasi seorang anak akan label yang diberikan oleh orang lain
padanya. Pengalaman ini kebanyakan akan terbawa sampai
kehidupan dewasa. Contoh konsep diri; seorang anak yang kerap
dipukul, dibentak, dihina dan tidak pernah dipuji umumnya akan
memiliki konsep diri negatif karena menerima perlakuan tersebut
sebagai bentuk hukuman atas kesalahannya. Sebaliknya, bila ia
tumbuh di lingkungan yang baik, ia akan merasa dihargai dan
tumbuh lebih positif. Namun demikian, bukan berarti konsep diri
ini bersifat statis. Konsep ini bergantung pada aspek-aspek lainnya
sehingga suatu saat akan berubah.
Terimakasih…

Anda mungkin juga menyukai