Anda di halaman 1dari 13

RISIKO DAN HAZARD DALAM PENGKAJIAN

ASUHAN KEPERAWATAN

OLEH :

 ANGGUN CAHYA UTAMI(2026010018)


CHINTIYA APRILI CANTIANI (2026010009)
DINI RISTI (2026010040)
ICHI SULKASI (2026010025)
LIA LORENZA KUMAUNANG (1826010026)
REZIQ INDRA RAMADHAN (2026010012)
ROSNU AMINIY RIHARDIKA (2026010039)
FAKTOR RESIKO DAN HAZARD
DI TEMPAT KERJA
• Dalam melakukan pekerjaan perlu dipertimbangkan
berbagai potensi bahaya serta resiko yang bisa terjadi
akibat sistem kerja atau cara kerja, penggunaan mesin, alat
dan bahan serta lingkungan disamping faktor manusianya.
• Istilah hazard atau potensi bahaya menunjukan adanya
sesuatu yang potensial untuk mengakibatkan cedera atau
penyakit, kerusakan atau kerugian yang dapat dialami oleh
tenaga kerja atau instansi. Sedang kemungkinan potensi
bahaya menjadi manifest, sering disebut resiko
HAZARD DAN PENGENDALIANNNYA

• Berdasarkan National Safety Council mengatakan


bahwa hazard adalah faktor faktor intrinsik yang melekat pada
sesuatu berupa barang atau kondisi dan mempunyai potensi
menimbulkan efek kesehatan maupun keselamatan pekerja
serta lingkungan yang memberikan dampak buruk. Sedangkan
menurut Miles Nedved hazard adalah suatu aktivitas atau sifat
alamiah yang berpotensi menimbulkan kerusakan.
• Hazard adalah sesuatu yang menimbulkan kerugian, kerugian
ini meliputi pada gangguan kesehatan dan cidera, hilangnya
waktu kerja, kerusakan pada property, area atau tempat kerja,
produk atau lingkungan, kerugian pada proses produksi
ataupun kerusakan – kerusakan lainnya.
Jenis-Jenis Hazard
• Jenis-jenis safety hazard, antara lain :
– Mechanical Hazard, bahaya yang terdapat pada benda
atau proses yang bergerak yang dapat menimbulkan
dampak, seperti tertusuk, terpotong, terjepit, tergores,
terbentur, dan lain-lain.
– Electrical Hazard, merupakan bahaya yang berasal dari
arus listrik.
– Chemical Hazard, bahaya bahan kimia baik dalam bentuk
gas, cair, dan padat yang mempunyai sifat mudah terbakar,
mudah meledak, dan korosif.
Pengendalian  risiko kecelakaan

• Pengendalian  risiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja


dilakukan dengan berbagai macam metode, yaitu :
– Pengendalian teknis atau rekayasa yang meliputi eliminasi, subtitusi,
isolasi, ventilasi, higiene, dan sanitasi (engineering control).
– Pendidikan dan pelatihan.
– Pembangunan kesadaran dan motivasi yang meliputi sistem bonus,
insentif, penghargaan, dan motivasi diri.
– Evaluasi melalui internal audit, penyelidikan dan etiologi.
– Penegakan hukum.
– Pemberian alat pelindung diri/ APD
• Risiko
– Kata risiko (Risk) berasal dari bahasa Arab yaitu Rizk
yang berarti pemberian. Menurut kamus Webster, risiko
adalah kemungkinan timbulnya kerugian cedera,
keadaan yang merugikan atau perusakan (Risk is
Possibility of loss, injury,disadventage or destruction).
Menurut International Labour Organization (ILO), risiko
adalah kemungkinan adanya peristiwa atau kecelakaan
yang tidak diharapkan dan dapat terjadi dalam waktu
dan keadaan tertentu.
PENERAPAN KEPERAWATAN KESEHATAN KERJA

Agar tenaga kerja


Agar sumber-
dan setiap orang
sumber produksi
yang berada di
dapat berjalan
tempat kerja selalu
secara lancar tanpa
dalam keadaan
adanya hambatan.
sehat dan selamat
FUNGSI DAN TUGAS PERAWAT DALAM K3

Fungsi perawat Tugas perawat


• Mengkaji masalah kesehatan • Mengawasi lingkungan pekerja
• Menyusun rencana asuhan • Memelihara fasilitas kesehatan
keperawatan pekerja perusahaan
• Melaksanakan pelayanan kesehatan • Membantu dokter dalam
dan keperawatan terhadap pekerja pemeriksaan kesehatan pekerja
• Melakukan penilaian terhadap • Membantu melakukan penilaian
asuhan keperawatan yang dilakukan terhadap keadaan kesehatan pekerja
• Merencanakan dan melaksanakan
kunjungan rumah dan perawatan di
rumah kepada pekerja dan keluarga
yang mempunyai masalah kesehatan
HAZARD DAN RESIKO DALAM PROSES PENGKAJIAN
DAN PERENCANAAN

• Dalam melakukan proses pengkajian dan


perencanaan pada pasien, perawat harus
memperhatikan hazard dan resiko yang kemungkinan
terjadi, seperti :
– Pelecehan verbal saat berkomunikasi dengan pasien dan
keluarga.
– Kekerasan fisik pada perawat ketika melakukan pengkajian.
– Pasien dan keluarga acuh tak acuh dengan pertanyaan yang
diajukan perawat.
– Resiko tertular penyakit dengan kontak fisik maupun udara
saat pemeriksaan fisik.
– Perawat menjadi terlalu empati dengan keadaan pasien dan
keluarganya.
CONTOH KASUS
• Seorang perawat di salah satu RS mengalami  kekerasan fisik dan
verbal pada saat perawat tersebut sedang melakukan pengkajian.
Seperti yang dikutip dalam suatu artikel di media online:
• “Ketika perawat T,28 tahun, melakukan pendekatan untuk
mengumpulkan data, salah satu pasiennya mengamuk, berteriak
dan memukul-mukul kepalanya ke dinding.
Dia mencoba menghentikan dan menenangkannya tapi pasiennya
secara emosional malah menendang dadanya, membuat dia
terluka, dan membuat mentalnya tergoyang seharian.”
Analisis Kasus
• Hazard   :  Perawat mendapatkan kekerasan fisik sekaligus verbal pada
saat melakukan pengkajian kepada pasien.
• Resiko  : Perawat mengalami luka dan mentalnya tidak stabil.
• Kejadian kekerasan fisik maupun verbal dalam kasus tersebut tidak
disebut berasal dari kesalahan perawat sendiri ataukah karena memang
sang pasien memiliki emosional yang tidak dapat dikontrol. Dalam
proses pengkajian sendiri, terdapat beberapa hal yang harus
diperhatikan oleh perawat. Mulai dari pemahaman akan pengertian
pengkajian, tahap-tahapan pengkajian, hingga metode yang digunakan
melakukan pengkajian.
• Berikut beberapa upaya yang perlu dilakukan untuk mecegah
terjadinya kekerasan fisik dan verbal pada perawat saat
melakukan pengkajian:
– Perawat harus melaporkan setiap adanya tindakan kekerasan dalam
bentuk apapun kepada pihak rumah sakit.
– Memberikan pengertian kepada pasien agar memperlakukan sesama
manusia dengan dasar martabat dan rasa hormat.
– Dalam melakukan kontak kepada pasien, perawat seharusnya
menjadi pendengar yang baik. Salah satu teknik pengumpulan data
pada pengkajian adalah wawancara. Saat melakukan wawancara,
perawat harus mampu menempatkan diri sebagai tempat curhat
pasien sebaik mungkin
– Memberikan pelatihan dan pendidikan kepada perawat tentang cara
menghindari tindakan kekerasan verbal dan fisik.

Anda mungkin juga menyukai