SIFILIS
OLEH :
VALENTINA SIMARMATA 1926010058
HALIMAH FARIRAH 1926010059
LUSIANA SIHOMBING 1926010060
ANGEL PASARIBU 1926010069
JUMAIDAH 1926010051
FRISKA SUTINA 1926010135
PENDAHULUAN
• Penyakit sifilis atau yang dikenal dalam istilah indonesia disebut raja singa,
penyakit ini tidak dapat diabaikan karena merupakan penyakit yang berat.
Hampir semua alat tubuh dapat diserang, termasuk sistem kardiovaskuler
dan saraf. Selain itu wanita hamil yang menderita sifilis dapat menularkan
penyakitnya ke janin sehingga menyebabkan sifilis konginetal yang dapat
menyebabkan kelainan bawaan dan kematian
• Selama beberapa waktu, sifilis telah keluar dari pandangan, pikiran, dan
memori, Tetapi insiden di dunia Barat sekarang telah bangkit lagi dan bisa
sekali lagi menjadi masalah kesehatan utama. Perubahan ini telah mengikuti
jumlah meningkat pesat manusia Immunodeficiency Virus (HIV) positif di
seluruh dunia, bersama dengan kedatangan wisatawan kesehatan, ekonomi
migran, pencari suaka, dan ketersediaan mudah murah perjalanan.
• Sifilis adalah penyakit kelamin menular yang disebabkan oleh bakteri
spiroseta, Treponema pallidum. Penularan biasanya melalui kontak seksual,
tetapi ada beberapa contoh lain seperti kontak langsung dan kongenital sifilis
(penularan melalui ibu ke anak dalam uterus).
PEMBAHASAN
Definisi Etiologi
• Sifilis adalah salah satu penyakit menular • Etiologi dari Penyakit Sifilis, antara lain:
seksual. Penyakit tersebut ditularkan Penyebab sifilis ditemukan oleh
melalui hubungan seksual, penyakit ini SCHAUDINN dan HOFMAN ialah
bersifat Laten atau dapat kambuh lagi Treponema palidum yang termasuk ordo
sewaktu-waktu selain itu bisa bersifat Spirochaetaceae dan genus Treponema
akut dan kronis. Penyakit ini dapat cepat bentuknya spiral panjang antara 6-15 um
diobati bila sudah dapat dideteksi sejak dan lebar 0,15 um terdiri atas 8-24
dini. Kuman yang dapat menyebabkan lekukan. Gerakannya berupa rotasi
penyakit sifilis dapat memasuki tubuh sepanjang aksis dan maju seperti gerakan
dengan menembus selaput lendir yang pembuka botol membiak secara
normal dan mampu menembus plasenta pembelahan melintang, pada stadium
sehingga dapat menginfeksi janin. aktif terjadi setiap 30 jam. Pembiakan
( Soedarto, 1990 ). pada umumnya tidak dapat dilakukan
diluar badan. Diluar badan kuman
tersebut mudah mati sedangkan dalam
darah untuk transfusi dapat hidup sampai
72 jam.
Sifilis Stadium I
Sifilis Stadium II
Sifilis Kongenital
Sifilis
Kardiovaskular
Neurosifilis
Tanda dan Gejala Patofisologi
• Stadium 1: luka yang tidak nyeri pada tempat • Bakteri Treponema masuk ke dalam tubuh
yang terinfeksi. Luka tersebut sering kali tidak manusia mengalami kontak, organisme
menimbulkan gejala sehinga dihiraukan dan dengan cepat menembus selaput lendir
akan membaik dalam waktu 3-12 minggu. normal atau suatu lesi kulit kecil dalam
Setelah itu, penderita akan tampak sehat beberapa jam. Kuman akan memasuki
secara keseluruhan. limfatik dan darah dengan memberikan
• Stadium 2: Muncul ruam-ruam kulit dalam manifestasi infeksi sistemik. Pada tahap
waktu 6-12 minggu setelah infeksi. Meskipun sekunder, SSP merupakan target awal infeksi,
tidak diobati, ruam akan hilang dalam pada pemeriksaan menunjukkan bahwa lebih
beberapa minggu dan akan muncul kembali dari 30 % dari pasien memiliki temuan
ruam yang baru beberapa minggu kemudian. abnormal dalam cairan cerebrospinal (CSF).
Pada stadium ini, penderita akan mengalami • Selama 5-10 tahun pertama setelah
gejala malaise, mual, tidak nafsu makan, dan terjadinya infeksi primer tidak diobati,
lain-lain. penyakit ini akan menginvasi meninges dan
• Stadium 3: fase laten. Penderita memasuki pembuluh darah, sehingga dapat
fase tanpa gejala selama beberapa tahun mengakibatkan neurosifilis meningovaskuler.
atau berpuluh-puluh tahun Kemudian parenkim otak dan sumsum tulang
• Stadium 4: Sifilis ini sudah tidak menular belakang mengalami kerusakan sehingga
tetapi gejalanya sangat bervariasi tergantung terjadi kondiri parenchymatous neurosifilis.
organ yang terkena. Terlepas dari tahap penyakit dan lokasi lesi,
hispatologi dari sifilis menunjukkan tanda-
tanda endotelialarteritis. Endotelialarteritis
disebabkan oleh pengikatan spirochaeta
dengan sel endotel yang dapat sembuh
dengan jaringan parut.
• Hubungan seksual yang bebas (Genitogenital,
Orogenital maupun Anogenital).
• Sering berganti pasangan.
• Melakukan hubungan seksual tanpa menggunakan
Faktor alat kontrasepsi yang aman.
• Melakukan hubungan seksual dengan orang yang
Predisposi mengidap sifilis.
• Janin yang orang tuanya menderita sifilis.
si • Kurangnya kebersihan diri .
• Virulensi kuman yang tinggi.
• Kontak langsung dengan lesi yang mengandung
Bakteri Treponema Pallidum.
Penatalaksanaan Penatalaksanaan Keperawatan
• Penatalaksanaan Medis : Penderita sifilis • Memberikan pendidikan kepada pasien
diberi antibiotik penisilin (paling efektif). dengan menjelaskan hal-hal sebagai
Bagi yang alergi penisillin diberikan berikut:
tetrasiklin 4×500 mg/hr, atau eritromisin • Bahaya PMS dan komplikain
4×500 mg/hr, atau doksisiklin 2×100 • Pentingnya mamatuhi pengobatan yang
mg/hr. Lama pengobatan 15 hari bagi S I diberikan
& S II dan 30 hari untuk stadium laten. • Cara penularan PMS dan pengobatan
Eritromisin diberikan bagi ibu hamil, untuk pasangan seks tetapnya
efektifitas meragukan. Doksisiklin • Hindari hubungan seks sebelum
memiliki tingkat absorbsi lebih baik dari
tetrasiklin yaitu 90-100%, sedangkan sembuh dan memakai kondom jika
tetrasiklin hanya 60-80%. Obat lain adalah tidak dapat dihindarkan lagi.
golongan sefalosporin, misalnya sefaleksin • Pentingnya personal hygiene khususnya
4×500 mg/hr selama 15 hari, Sefaloridin pada alat kelamin
memberi hasil baik pada sifilis dini, • Cara-cara menghindari PMS di masa
Azitromisin dapat digunakan untuk S I dan mendatang.
S II.
Pencegahan Komplikasi
• Tidak berganti-ganti pasangan. • Tanpa pengobatan, sifilis dapat
• Berhubungan seksual yang aman: membawa kerusakan pada seluruh
selektif memilih pasangan dan tubuh. Sifilis juga meningkatkan
pempratikkan ‘protective sex’. resiko infeksi HIV, dan bagi wanita,
• Menghindari penggunaan jarum dapat menyebabkan gangguan
suntik yang tidak steril dan transfusi selama hamil. Pengobatan dapat
darah yang sudah terinfeksi. membantu mencegah kerusakan di
• Menggunakan kondom atau masa mendatang tapi tidak dapat
pengaman, terutama mereka yang memperbaiki kerusakan yang telah
berisiko tinggi terkena seperti terjadi.
pekerja seks komersil.
• Hindari menato tubuh Anda.
• Menjaga kebersihan organ intim.
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN