Anda di halaman 1dari 79

SEBELUM MASUK MATERI

AMBIL KERTAS DAN TULISKAN SITUASI UMUM


YANG ANDA KETAHUI YANG DAPAT
MEMPENGARUHI PEMBERIAN MAKAN BAYI DAN
ANAK ( PMBA) *
(WAKTU 5 MENIT)
PELATIHAN PMBA 1 MINGGU 1 HARI
SOSIALISASI
SILAHKAN ISI SOAL PRE TEST WAKTUNYA 10
MENIT
TOTAL WAKTU 15 MENIT
PEMBERIAN MAKAN BAYI DAN ANAK
(PMBA)

Hermaya Indriyani, AMG


YUNNA HOTEL BANDAR LAMPUNG
13-15 November 2019
TREND CAKUPAN BALITA STUNTING
DI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

SUMBER DATA : PSG TAHUN 2015, 2016, dan


2017
KONDISI STUNTING DI INDONESIA
Balita Stunting (Tinggi Badan per Umur) :
▪ Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2013,
prevalensi stunting di Indonesia mencapai 37,2 %
▪ Pemantauan Status Gizi Tahun 2016, mencapai
27,5 %
▪ Batasan WHO < 20%
▪ Hal ini berarti pertumbuhan yang tidak maksimal
dialami oleh sekitar 8,9 juta anak Indonesia, atau 1 dari
3 anak Indonesia mengalami stunting
▪ Lebih dari 1/3 anak berusia di bawah 5 tahun di
Indonesia tingginya berada di bawah rata-rata
Kabupaten Lampung Selatan masuk dalam 100
Kabupaten Prioritas Intervensi Stunting dengan
Prevalensi Stunting 43,01% (Data Riskesdas, 2013)
DEFINISI
STUNTING
• Stunting adalah kondisi gagal tumbuh
pada anak balita akibat dari kekurangan
gizi kronis sehingga anak terlalu pendek
untuk usianya.
• Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam
kandungan dan pada masa awal setelah
anak lahir, tetapi stunting baru nampak
setelah anak berusia 2 tahun.
• Balita pendek (stunted) dan sangat
pendek (severely stunted) adalah balita
dengan panjang badan (PB/U) atau tinggi
badan (TB/U) menurut umurnya
dibandingkan dengan standar baku WHO-
MGRS (Multicentre Growth Reference
Study) 2006
nilai z-scorenya kurang dari -2SD
(stunted) dan kurang dari – 3SD (severely
stunted) (Kepmenkes
1995/MENKES/SK/XII/2010).
Stunting berdampak pada tingkat kecerdasan, kerentanan terhadap penyakit,
menurunkan produktifitas dan kemudian menghambat pertumbuhan ekonomi,
meningkatkan kemiskinan dan ketimpangan
Pengalaman dan bukti Internasional
Sel Otak pada Anak Normal dan Stunted menunjukkan bahwa stunting….

Menghambat Pertumbuhan Ekonomi dan


Produktivitas Pasar kerja
Hilangnya 11% GDP
Mengurangi
pendapatan
pekerja dewasa
hingga 20%
2 Singapura Tingkat ‘Kecerdasan’
Anak Indonesia
17 Vietnam di urutan 64 terendah
Memperburuk kesenjangan/inequality
dari 65 negara*
50 Thailand Mengurangi 10% dari Kemiskinan
total pendapatan seumur hidup antar-generasi
52 Malaysia

64 Indonesia
*Asesmen yang dilakukan pada tahun 2012 oleh OECD PISA (Organisation for
Economic Co-operation and Development - Programme for International Student
Assessment), suatu organisasi global bergengsi, terhadap kompetensi 510.000
Sumber: diolah dari laporan World Bank Investing in
pelajar usia 15 tahun dari 65 negara, termasuk Indonesia, dalam bidang
Early Years brief, 2016
membaca, matematika, dan science.
Stunting disebabkan oleh Faktor Multi Dimensi
Intervensi paling menentukan pada 1.000 Hari Pertama
Kehidupan (HPK)
 1. Praktek pengasuhan yang tidak baik
• Kurang pengetahuan tentang kesehatan dan gizi sebelum dan pada
masa kehamilan
• 60% dari anak usia 0-6 bulan tidak mendapatkan ASI ekslusif
• 2 dari 3 anak usia 0-24 bulan tidak menerima MP-ASI

2. Terbatasnya layanan kesehatan termasuk layanan ANC-Ante


Natal Care,
Post Natal dan pembelajaran dini yang berkualitas
• 1 dari 3 anak usia 3-6 tahun tidak terdaftar di PAUD*
• 2 dari 3 ibu hamil belum mengkonsumsi suplemen zat besi yang
memadai
• Menurunnya tingkat kehadiran anak di Posyandu (dari 79% di
2007 menjadi 64% di 2013)
• Tidak mendapat akses yang memadai ke layanan imunisasi
PENYEBAB STUNTING

3. Kurangnya akses ke makanan


begizi**
• 1 dari 3 ibu hamil anemia
• Makanan bergizi mahal

4. Kurangnya akses ke air bersih


dan sanitasi
•1 dari 5 rumah tangga masih BAB
diruang terbuka
•1 dari 3 rumah tangga belum
memiliki akses
ke air minum bersih
CARA MENCEGAH STUNTING
KONSEP PENANGGULANGAN
STUNTING

PENCEGA PENANGAN
HAN AN

STIMULASI –
1000 HARI PERTAMA PENGASUHAN dan
KEHIDUPAN (HPK) PENDIDIKAN
BERKELANJUTAN

ANUNG untuk POPM Ditjen P2P


11
Kerangka Penanganan Stunting

Intervensi yang ditujukan kepada anak


dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan

1
Intervensi Gizi Spesifik (HPK). Kegiatan ini umumnya dilakukan
(berkontribusi 30%) oleh sektor kesehatan. Intervensi spesifik
bersifat jangka pendek, hasilnya dapat
dicatat dalam waktu relatif pendek.

Intervensi yang ditujukan melalui berbagai


Intervensi Gizi

2
kegiatan pembangunan diluar sektor
Sensitif
kesehatan. Sasarannya adalah masyarakat
(berkontribusi 70 %)
umum, tidak khusus untuk 1.000 HPK.
APAKAH 1000 HPK ?

Masa selama 270 hari (9 bulan)


dalam kandungan
+
730 hari (2 tahun pertama)
pasca lahir
SITUASI UMUM YANG DAPAT
MEMPENGARUHI PMBA
Pola Makan ibu selama hamil
Pola Makan Ibu selama menyusui
Pemberian Kolustrum
Bayi berat lahir rendah (BBLR) atau bayi Prematur
Pengasuhan Ibu Kangguru
Anak Kembar
Anak Menolak Untuk Disusui
Kehamilan Baru ( Hamil Saat Masih Menyusui)
Ibu Berjauhan Dengan Bayi
SITUASI UMUM YANG DAPAT
MEMPENGARUHI PMBA
(lanjutan...
Bayi terus menerus Menangis
Stress
Ibu yang Sakit
Ibu Yang Kurus atau Kurang Gizi
Bayi sakit dibawah usia 6 bulan
Bayi Sakit Diatas 6 bulan
Anatomi Payudara
Kebersihan Diri Ibu selama hamil dan menyusui (Prilaku)
Tidak Tersedianya sarana sanitasi yang baik (BAB
Sembarangan)
GIZI UNTUK IBU HAMIL DAN
MENYUSUI
Selama hamil dan menyusui  menambah 1 porsi kecil
makanan 4x sehari dan makanan selingan  memenuhi
kecukupan energi dan gizi ibu dan bayi.
Konsumsi makanan bergizi beraneka ragam
Konsumsi air putih cukup
Kurangi minum kopi dan teh terutama saat makan
Minum zat besi dan asam folat sd 3 bulan setelah persalinan
Minum kapsul vitamin A segera setelah lahiran/ 6 minggu
Gunakan garam beryodium
Minum obat cacing
Menggunakan kelambu
HIV pelajari status HIV
ZAT GIZI DIPERLUKAN TUBUH ( MAKRO DAN
MIKRO) TERUTAMA MASA HAMIL DAN
MENYUSUI

 PROTEIN  CALCIUM
 KARBOHIDRAT  ZAT BESI (FE)
 LEMAK  MAGNESIUM
 ASAM LEMAK ESENSIAL  ZINC (SENG)
(EFA)  YODIUM
 VITAMIN A
 VITAMIN B6 DAN B 12
 ASAM FOLAT
 VITAMIN C
 VITAMIN D
 VITAMIN E
Gangguan Gizi pada Kehamilan
 Mual dan Muntah
 Rasa Penuh ( sebah)
 Konstipasi/ Sembelit
 Anemia
 Toksemia
 Diabetes Melitus (DM)
 Pika dan ngidam

AKIBAT KEKURANGAN ZAT GIZI MIKRO


a.Seng (Zinc)  Ketuban pecah dini, partus lama, kelahiran kurang bulan,
BBLR, Kematian ibu dan bayi
b.Asam folat  Anemia pada ibu, pembentukan saluran saraf tidak
sempurna, serta BBLR
c.B6 dan B 12  anemia pada ibu, gangguan perkembangan otak bayi,
gangguan syaraf pada bayi
Konsekuensi dari Kurang Gizi pada Ibu
KEK dan Pendek sebelum dan selama kehamilan :
Resiko Kematian meningkat
Terkait dengan 50 % BBLR
Keterbatasan pertumbuhan janin
Menyebabkan 20 % stunting pada anak
Penyebab dasar 12 % kematian balita
Lahir terlalu kecil
Kompromi/ penyesuaian perkembangan mental/ motorik
Peningkatan obesitas, hipertensi, penyakit jantung dan
diabetes
Catatan saatremaja
: Beberapa dewasa
putri yang hamil pada usia belia dimana masih dalam usia
pertumbuhan :
1.Ibu yang hamil di usia remaja asupan gizinya akan berkompetisi dengan bayi yang
dikandungnya
2.Bila ibu remaja ini tidak tumbuh secara optimum, dia mengalami risiko kesulitan dalam
persalinan
IBU HAMIL DAN PERSALINAN DI
FASILITAS KESEHATAN
Segera lakukan IMD
Segera menyusui minimal 1 jam setelah melahirkan
Berikan Kolustrum
Sering menyusui agar produksi ASI makin banyak
Asi menyediakan seluruh makanan dan cairan untuk bayi
6 bulan pertama
Jangan berikan apapun selain ASI bahkan air putih meski
cuaca panas, cukup ASI saja
Air, cairan atau makanan lain dapat membuat bayi sakit
dan juga menyebabkan bayi malas menyusu
INISIASI MENYUSU DINI
( IMD )
IMD adalah Kolostrum adalah :
memberi kesempatan pada bayi  ASI yang keluar
menyusu sendiri segera setelah pertama kali
lahir dengan meletakkan bayi  Berwarna kekuningan
menempel di dada atau perut ibu, dan kental
dibiarkan merayap mencari puting  Mengandung zat
dan menyusu sampai puas. kekebalan
 Vitamin A
Proses ini berlangsung  Mencegah bayi kuning
minimal 1 jam pertama setelah dan alergi.
bayi lahir.
KOLOSTRUM JANGAN
DIBUANG !!
Bayi harus mendapatkan kolostrum, asi awal, asi akhir
 Naik BB sesuai KBM
Pemberian ASI saja pada bayi tanpa tambahan
makanan /minuman lain (susu formula/kaleng, pisang,
madu, teh,
dan lain-lain) kecuali obat, sampai usia 6 bulan
Air Susu Ibu mengandung semua zat gizi yang diperlukan
olehbayi untuk pertumbuhan dan perkembangan.

1. Satu-satunya makanan terbaik untuk tumbuh kembang


bayi.
2. Mudah dicerna dan diserap.
3. Memberikan kekebalan terhadap penyakit infeksi.
4. Terhindar dari diare karena bersih dan tidak pernah basi.
5. Gigi, langit-langit dan rahang tumbuh secara sempurna.
6. Meningkatkan perkembangan kecerdasan mental
1. Terjalin kasih sayang.
2. Membantu menunda kehamilan
3. Mempercepat pemulihan kesehatan.
4. Praktis dan mengurangi pengeluaran rumah tangga.
5. Meningkatkan kesehatan ibu (mengurangi risiko
kanker payudara dan indung telur).
MEMERAH ASI
1. Diberikan pada bayi usia 0 – 6 Kadang ibu perlu memerah ASI
untuk bayinya :
bulan, tanpa memberikan  Bayi terlalu lemah atau terlalu
makanan dan minuman kecil untuk menghisap aktif.
apapun kepada bayi  Bayi perlu waktu lebih lama dari
2. Menyusui sesuai kebutuhan biasanya untuk menghisap( puting
terbenam)
bayi.  Memberi makan bayi BBLR yang
3. Jika bayi telah tidur selama 2- tidak dapat menyusu
3 jam, bangunkan bayi untuk  Memberi Makan Bayi sakit
disusui  Untuk Menutupi kebutuhan ASI
4. Jika ibu bekerja atau tidak ketika ibu atau bayi sakit
 Melonggarkan saluran ASI yang
berada di rumah, ibu memerah
tersumbat atau pembesaran
ASI. ASI perah diberikan Payudara
dengan cangkir kecil atau  Ibu harus terpisah dari bayinya
sendok. selama beberapa jam.
Hal- Hal yang perlu di perhatikan dalam
memberikan ASI perah.
Pastikan tangan dan peralatan bersih/ steril
Santai dan rileks perlu meremas dng kain hangat
Letakan ibu jari di atas daerah gelapdan jari lain di sisi
bawah payudara dengan ibu jari dan 2 jari pertama tekan
ke dalam payudara lalu tekan lembut ke arah gelap (areola)
 tampung  perah 3-5 menit  pindah ke payudara lain
20/30 menit
Simpan dan beri label tanggal  per 15- 60 ml
Hangatkan dengan air di mangkuk  berikan dengan
cangkir
Botol dan dot tidak aman digunakan
Terapkan sistem FIFO
Tabel Penyimpanan ASI
Tempat Suhu Lama Penyimpanan
penyimpanan
Dalam Ruangan 27 oC – 32 oC 6 – 8 jam ruang ber AC
(ASIP segar) dan 4 jam ruang non AC
Dalam Ruangan 4 jam
(ASIP beku yang
sdh dicairkan
Referigerator < 4 oC 2 – 3 hari
Freezeer ( lemari es 0 oC - - 18 oC 2 Minggu (RUMAH)
1 pintu)
Frezer ( lemari es - 18 oC - -20 3 – 6 bulan
dua pintu o
C
Deep Freezer < -20 oC 6 – 12 Bulan
KESULITAN
Berikan dukugan/ dorongan
PEMBERIAN ASI YANG
kepada ibu menyusui
SERING TERJADI
supaya percaya diri, bukan
PAYUDARA menggurui, tenaga
MEMBENGKAK kesehatan, dan keluarga
PUTING RETAK/SAKIT Berikan informasi yang
SALURAN AIR SUSU jelas dan mudah diingat
TERSUMBAT Berikan Konseling dan
MASTITIS praktik langkah2 menuju
IBU MERASA ASINYA keberhasilan menyusui
TIDAK CUKUP KARENA Perlekatan yang baik dan
BAYI RESAH DAN hisapan aktif
TIDAK KENYANG  Pertolongan medis jika ibu
PASTIKAN DARI BB, sakit
URIN DAN BAB BAYI
Terapkan PHBS dan Cuci Tangan
minimal 5 Langkah
MULAI PEMBERIAN MAKANAN
PENDAMPING ASI (MP-ASI) SAAT BAYI
BERUSIA 6 BULAN
Energi ASI : Saat Bayi berusia 6 bulan,
Usia 0-6 bulan : ASI ASI saja tidak lagi
memberikan SELURUH mencukupi untuk
kebutuhan anak memenuhi kebutuhan
Usia 6-12 bulan : ASI gizinya, oleh karena itu
memberikan SETENGAH makanan lain harus
kebutuhan anak. diberikan bersama
Usia 12-24 bulan : ASI dengan ASI (MP-ASI)
memberikan
SEPERTIGA kebutuhan
Anak
HAL-HAL YANG DIPERTIMBANGKAN
DALAM PEMBERIAN MP-ASI
Berikan ASI terlebih Dahulu sebelum memberikan MP-
ASI
Usia
Frekuensi
Jumlah
Tekstur
UFRE JUTEK
Variasi
Pemberian Makan
VARES
Aktif/Resposif BERSIH
Kebersihan
Cara memperkenalkan MP-ASI
 Pengenalan jenis , tekstur, frekuensi dan jumlah  harus bertahap.
 Mencoba makanan pertama kali : bubur tepung beras yang diperkaya
zat besi, tambahkan ASI. Buah pisang yang disendoki.
 Berikan Makanan 1-2 sdt sesudah bayi minum ASI. Bila bayi menolak
makanan baru, makan makanan diberikan sebelum ASI.
 Setiap jenis makanan diperkenalkan satu persatu dan pemberian diulang
selama 2 hari agar bayi dapat mengenal rasa, aroma, jenis makanan.
 Mengenalkan makanan baru tidak cukup hanya 1-2 kali tetapi bisa 10-
15 kali sebelum dinyatakan memang tidak suka pada makanan tersebut.
 Selanjutnya jumlah makanan ditambah bertahap sampai jumlah yang
sesuai atau yang dapat dihabiskan bayi
 Makanan hewani sangat penting bagi bayi  Masak sampai matang,
haluskan dan lumatkan.
 Bila mungkin, gunakan ASI untuk memasak bubur. Bukan air.
BEBERAPA HAL DALAM
PENYEDIAN BAHAN MAKANAN
MP-ASI
Untuk memenuhi zat besi (Fe) setelah usia 6 bulan, Maka
pilihan utama adalah memilih dan menggunakan bahan
makanan zat besi.
Mengenalkan beras terlebih dahulu. Gandum dan
campuran serealia lainnya yang mengandung gluten
sebaiknya ditunda hingga usia 8 bulan.
Telur dapat diberikan sebelum usia 1 tahun ( Tidak ada
cukup bukti penundaan telur diatas 1 tahun dapat
menghindarkan reaksi Alergi
Tidak ada urutan tertentu tentang jenis/bahan makanan
yang diberikan terlebih dahulu
UMUR
ASI MAKANAN LUMAT MAKANAN LUNAK MAKANAN PADAT
(BULAN)

0-6

6-9

9 - 12

12 - 24

UMUR
PEMBERIAN MAKANAN
(BULAN)

0-6 BERIKAN ASI SAJA

6-9 BERIKAN ASI DAN MAKANAN LUMAT BERSELING

9 - 12 BERIKAN ASI DAN MAKANAN LUNAK BERSELING

12 - 24 BERIKAN ASI DAN MAKANAN PADAT


Waktu Pemberian makan adalah masa-masa anak belajar dan
mencintai. Berinteraksilah dengannya dan kurangi gangguan
waktu ia diberi makan.
Jangan Paksa Anak untuk Makan
Bantu anak yang lebih tua untuk makan sendiri
BEBERAPA HAL PENTING DALAM
MEMBERIKAN MP- ASI
Teruskan berikan ASI ( paling kurang selama 2 tahun)
Mulai Usia 6 bulan tambahkan berbagai jenis makanan untuk
memperkaya makanan pokok, termasuk kacang-kacangan, buah,
sayuran dan makanan hewani
Gula dan garam boleh diberikan dalam jumlah sedikit sekedar
untuk pengenalan rasa ( lebih aman diatas 1 tahun)
Gunakan Garam beryodium dan batasi penggunaannya ( jika
terlalu banyak akan membebani ginjal dan beresiko hipertensi
saat dewasa)
Bumbu penyedap rasa tidak diperbolehkan
Waktu Makan teratur
Waktu makan tidak boleh lebih dari 30 menit
Tidak memberikan makanan lain ( selain ASI/Minum)
diantara jadwal makan
Tidak ada paksaan
Tidak sambil bermain, nonton tV dsb
Makanan bukan sebagai hadiah
Makanan selingan dapat berupa irisan mangga matang,
pepaya matang, pisang, Alpukat dan buah/ sayuran lainnya,
roti tawar, roti goreng, kentang goreng, ubi jalar
Motivasi anak untuk makan sendiri bila memungkinkan
Angkat makanan bila anak mulai memainkan atau
membuang makanannya setelah 10-15 menit makan
Membersihkan mulut anak hanya dilakukan setelah makan
selesai
Berikan kapsul vitamin A mulai anak usia 6 bulan sampai 5
tahun, setiap 6 bulan sekali.
TANDA LAPAR ATAU KENYANG
 Riang/Antusias waktu Memalingkan muka atau
didudukan di kursi makannya
 Gerakan menutup mulut ketika
menghisap/mengecapkan melihat sendok berisi
bibir makanan
 Membuka mulut ketika
melihat sendok/makanan Menutup mulut dengan
 Memasukan Tangan ke dalam Tangannya
mulut Rewel atau menangis
 Menangis atau rewel karena
ingin makan karena terus diberi makan
 Mencondongkan tubuh ke Tertidur
arah makanan atau berusaha
menjangkaunya

LAPAR KENYANG
ANAK SUSAH
MAKAN
Penyebab anak susah makan :
 Faktor Organik : penyakit, kelainan bawaan, masalah gigi, dll
 Faktor Psikologis : sering dipaksa makan
 Faktor makanan yang disajikan dan lingkungan
 Cara mengatasi disesuaikan dengan penyebabnya
 Pemberian makan pada anak merupakan pembelajaran
tatacara makan yang benar dan disiplin
MENCOBA MAKANAN
BARU
 Semakin bervariasi bahan makanan yang dikonsumsi, maka
anak makin mudah terpenuhi kebutuhan gizinya
 Beberapa Cara pengenalan makanan baru :
 Sajikan Makanan saat anak sedang lapar.
 Cobalah Makanan baru satu persatu
 Hidangkan dalam jumlah sedikit
 Sajikan beberapa jenis makanan baru agar anak dapat
memilih
Bayi yang tidak mendapatkan ASI Umur
6-24 bulan
 Konsultasikan tentang pertumbuhan dan
perkembangan bayi/balita, kesehatan dan gizinya
 Sangat Penting untuk segera menangani gagal
tumbuh dan tanda-tanda lain dari penyimpangan
tumbuh kembang balita.
 Ingatkan jadwal Imunisasi anak karena imunisasi
melindungi bayi dari berbagai macam penyakit
 Tanyakan masalah KB pada ibu

Jarak kelahiran (setidaknya 2-3 thn) memungkinkan ibu untuk :


 banyak waktu untuk menyusui dan merawat bayi
 Banyak waktu untuk merawat tubuh untuk pulih dari kehamilan
 Pengeluaran menjadi lebih hemat dan ekonomis
 Membantu menjarangkan kehamilan dengan cara yang sehat
 Dapat mencegah kehamilan dengan catatan : Asi Eksklusif, jadwal
menstruasi belum kembali, dan bayi masih berusia kurang dari 6
bulan
KAPAN MEMBAWA ANAK KE
FASILITAS KESEHATAN ??
 Bayi menolak disusui dan terlihat lemah
 Muntah (tidak ada makanan/ cairan yang dapat masuk)
 Diare (lebih dari 3 x mencret lebih dari 2 hari, ada darah, dan mata cekung)
 Konvulsi (kontraksi tubuh cepat dan berulang, gemetar)
 Dada bagian bawah cekung bila anak menarik nafas, atau perut tetlihat seperti naik
turun ( infeksi pernafasan)
 Demam (Kemungkinan Terserang malaria )
Gizi Buruk ( Kehilangan berat badan atau pembengkakan pada bagian tubuh)
KETERAMPILAN KONSELING PMBA
PETUGAS

Jangan Lupa memperkenalkan diri


Gunakan Komunikasi non verbal
- Kepala sejajar, kontak mata, singkirkan penghalang,
sediakan waktu dan sentuhan yang wajar
Gunakan Pertanyaan Terbuka
Gunakan respon dan isyarat yang menunjukan empati
Mendengarkan Keluhan pengasuh
Ulangi kembali apa yang dikatakan pengasuh
Hindari Penggunaan kata-kata menghakimi
KETERAMPILAN KONSELING PMBA
PETUGAS ( Lanjutan...)
Berikan bantuan praktis
Berikan sedikit informasi yang relevan
Gunakan Kartu konseling yang tepat
Berikan satu atau dua saran bukan perintah
Biarkan pengasuh memutuskan tindakan atau perubahan
prilaku apa yang akan dilakukan
Berikan pujian atas prilaku positif pengasuh
Merencanakan pertemuan kembali (Evaluasi)
PERILAKU
5. Melestarikan

Menghargai/ Mendiskusikan
perilaku baru sehingga
manfaat, mendukung menjadi bagian dari
kebiasaan sehari-hari
dan normal
Memberi Konseling, Memecahkan
masalah, mencapai Kesepakatan 4.
Mengadobsi Perilaku
Baru
Mendorong 3. Termotivasi untuk mencoba
sesuatu yang baru
2. Tahu

Memberi informasi
1. Tidak Tahu
TINDAKAN MEMOTONG SIKLUS GIZI
KURANG PADA BAYI DAN ANAK
 MENCEGAH GAGAL TUMBUH  IMD, ASI EKS, MP ASI
 MAKANAN BERANEKARAGAM  4 BINTANG
 GUNAKAN GARAM BERYODIUM
 LEBIH SERING BERI MAKAN SETELAH ANAK SEMBUH
 TUMBUH KEJAR
 KEBERSIHAN YANG BAIK
 PEMANTAUAN TUMBANG DI POSYANDU
 IMUNISASI DASAR LENGKAP
 PEMBERIAN OCC
 PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN INFEKSI
 PEMBERIAN KAPSUL VITAMIN A 2 KALI SETAHUN
 MENGGUNAKAN KELAMBU NYAMUK
TINDAKAN MEMOTONG SIKLUS ANAK GIZI
KURANG MENJADI REMAJA / DEWASA GIZI
BAIK
MELAKUKAN PROMOSI PERTUMBUHAN  KONS
FE
MENAMBAH ASUPAN MAKANAN
MENDORONG KONSUMSI BERBAGAI MAKANAN
LOKAL
TUNDA KEHAMILAN SAMPAI
PERTUMBUHANNYA LENGKAP
MENCEGAH DAN MENGOBATI PENYAKIT INFEKSI
MENGHINDARI JUNK FOOD
MENGHINDARI KOPI WAKTU MAKAN
PRAKTIK PHBS DAN AKTIFITAS FISIK
KB
TINDAKAN MEMOTONG SIKLUS BUMIL BUSUI
KURANG GIZI DAPAT MEMILIKI BAYI SEHAT

PERBAIKI GIZI DAN KESEHATAN SAAT


KEHAMILAN  GIZI SEIMBANG, PRIKSA 10 T ,
PAHAMI TANDA AWAL/ BAHAYA, PHBS , VIT
A, IMUNISASI TT, OCC, KELAMBU,
PENGETAHUAN P2M DAN IMS, HINDARI
ROKOK DAN ALKOHOL
KURANGI PENGELUARAN ENERGI
MENDORONG PARTISIPASI KAUM LAKI-LAKI
TERAPKAN MATERI
TERIMAKASIH... SUDAH SELESAI

Anda mungkin juga menyukai