Anda di halaman 1dari 36

AGENDA

Penagihan Penagihan Seketika


Sekaligus

Tindakan Penagihan
Hak Mendahulu (Sbl
2008, sdh 2007)
Dasar Penagihan
Daluarsa Penagihan
Jatuh Tempo Pelunasan (Sbl 2008, sdh 2007)
Dasar Penagihan

Penanggung Pajak
Penghapusan Piutang
PENAGIHAN PAJAK
Serangkaian
Juru Sita
tindakan Terhadap

Agar Penanggung Pajak melunasi utang pajak


dan biaya penagihan pajak
Pasal 1 angka 9 UU No 19/2000
dengan

• Menegur/memperingatkan,
• melaksanakan penagihan seketika sekaligus ,
• memberitahukan Surat Paksa,
• mengusulkan pencegahan,
• melaksanakan penyitaan,
• melaksanakan penyanderaan,
• menjual barang yang telah disita
DASAR PENAGIHAN PAJAK berdasarkan UU KUP
Pasal 20 angka 1 UU KUP
Jumlah pajak yang masih
harus dibayar
yang tidak dibayar oleh ditagih
Penanggung Pajak dengan
sesuai dengan jangka
STP waktu Surat
SKPKB Paksa
SKPKBT

SK Pembetulan
SK Keberatan tidak atau kurang dibayar sampai dengan
Putusan Banding tanggal jatuh tempo pembayaran
Putusan PK tidak atau kurang dibayar sampai dengan
tanggal jatuh tempo penundaan
pembayaran
Tambahan jumlah tidak memenuhi angsuran pembayaran
pajak yang masih pajak
harus dibayar
PENANGGUNG PAJAK
orang pribadi atau badan yang bertanggung jawab atas pembayaran
pajak, termasuk wakil yang menjalankan hak dan memenuhi
kewajiban Wajib Pajak sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan.
(Pasal 1 angka 28)

a. badan oleh pengurus; kecuali apabila dapat


b. badan yang dinyatakan pailit oleh kurator; membuktikan dan
c. badan dalam pembubaran oleh orang atau meyakinkan Dirjen
badan yang ditugasi untuk melakukan Pajak bahwa mereka
pemberesan; dalam kedudukannya
d. badan dalam likuidasi oleh likuidator; benar-benar tidak
e. suatu warisan yang belum terbagi oleh mungkin untuk dibebani
salah seorang ahli warisnya, pelaksana tanggung jawab atas
wasiatnya atau yang mengurus harta pajak yang terutang
peninggalannya; atau tersebut.
f. anak yang belum dewasa atau orang yang (Pasal 32 ayat 2 UU KUP)
berada dalam pengampuan oleh wali atau
pengampunya.
(Pasal 32 ayat 1 UU KUP)
Pengurus

• Termasuk dalam pengertian pengurus adalah orang


yang nyata-nyata mempunyai wewenang ikut
menentukan kebijaksanaan dan/atau mengambil
keputusan dalam menjalankan perusahaan.

• Pasal 32 ayat (5) KUP


CONTOH

Udin (WP orang pribadi) menyampaikan SPT Tahunan untuk tahun 2008
tepat pada waktunya yang disertai dengan setoran akhir. Pada tanggal 10
Oktober 2009 dikeluarkan SKPKB yang menunjukkan kekurangan pajak
yang terutang sebesar Rp1.000.000,00. Atas kekurangan tersebut ditambah
sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2 % (dua persen) sebulan. SKPKB
diterbitkan dengan penghitungan sebagai berikut :
1. Pajak yang terutang Rp1.725.000,00
2. Kredit Pajak : Rp 725.000,00
3. Pajak yang kurang dibayar Rp1.000.000,00
4. Bunga 10 bulan =2% X 10 X Rp1.000.000,00 Rp 200.000,00
5. Pajak yang masih harus dibayar Rp1.200.000,00

harus dilunasi dalam jangka waktu 1 (satu) bulan sejak tanggal


diterbitkan yaitu sampai dengan tgl 9 November 2009.

Apabila sampai dengan tanggal 9 November 2009 SKPKB


tersebut belum dilunasi oleh Penanggung Pajak maka
dilakukan penagihan dengan Surat Paksa.
CONTOH

Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap SPT PPh Badan Tahun 2008


atas nama PT ABC, pada tanggal 20 September 2009 diterbitkan SKPKB
dengan perincian sbb:
Pajak kurang bayar Rp1.200.000,00
Bunga 9 bulan (Pasal 13 ayat 2) Rp 216.000,00
Pajak yang masih harus dibayar Rp1.416.000,00
SKPKB tersebut harus sudah dilunasi paling lambat tanggal 19 Oktober
2009. Oleh KPP diberikan penundaan sampai dengan tanggal 25 Januari
2010.

Apabila sampai dengan tanggal 25 Januari 2010 SKPKB


tersebut belum dilunasi oleh PT ABC maka dilakukan
penagihan dengan Surat Paksa.
ALUR DAN JADWAL
PELAKSANAAN PENAGIHAN PAJAK

Dasar Hukum :
UU No 19 Tahun 2000
UU No 16 Tahun 2009  UTANG PAJAK &
BIAYA
PP No 74 Tahun 2011 Langsung, PENAGIHAN
PMK No 85/PMK.03/2010 Pos, PENCABUTAN
Ekspedisi/  PUTUSAN
SITA`
kurir dgn PENGADILAN
bukti kirim

LUNAS

SURAT 21 hari 2X24 jam SPMP/ Barang


SKP SP PENYITAAN 14 HARI TDK LUNAS Bergerak
Stl 7 TEGURAN 1X
SKPKB hari
SKPKBT sejak
Jatuh tempo
 SPMP
PENGUMUMAN
 JURUSITA + 2 SAKSI
dll saat  PARATE EXECUTIE
JT  DIBERITAHUKAN
 BAP SITA LELANG
 BRG BERGERAK & BRG
OLEH JURUSITA
TDK BERGERAK
PAJAK  BRG YG DISITA DILARANG: Barang
 DIBUAT BAP SP  DIPINDAHTANGANKAN Tdk
 DISEWAKAN 14 hari Bergerak
 DIPINJAMKAN 2X
 DISEMBUNYIKAN
 DIHILANGKAN
 DIRUSAK
 PENYITAAN ATAS REK. PELAKSANAAN
BANK & EFEK LELANG

PENGUMUMAN DI
PENCEGAHAN PENYANDERAAN SYARAT:
MEDIA MASA  UTANG PAJAK ≥ Rp100 jt
 DIRAGUKAN ITIKAD BAIK
JANGKA WAKTU:
6 BLN DPT DIPERPANJANG MAX 6 BLN
AKIBAT:
UTANG PAJAK TDK HAPUS & PENAGIHAN
TETAP DILAKSANAKAN
* KEP / IJIN MENKEU 8
Surat Teguran

Surat Teguran, Surat Peringatan atau


surat lain yang sejenis adalah surat yang
diterbitkan oleh Pejabat untuk menegur
atau memperingatkan kepada Wajib
Pajak untuk melunasi utang pajaknya.

Pasal 1 no.10 UU no. 19 tahun 2000


Penerbitan Surat Teguran

• Surat Teguran diterbitkan setelah 7 hari sejak


tanggal jatuh tempo.
SURAT PAKSA

Surat Paksa adalah surat perintah


membayar utang pajak dan biaya
penagihan pajak.
Pasal 8 UU PPSP
Penerbitan Surat Paksa :
Diterbitkan jika :
- setelah lewat waktu 21 (dua puluh satu) hari sejak tanggal
disampaikan Surat Teguran WP/PP belum melunasi
hutang pajak

- Telah dilaksanakan penagihan seketika dan sekaligus

- WP tidak memenuhi ketentuan angsuran atau


penundaan pembayaran hutang pajak

Ps. 8(1) UU PPSP jo. PMK 24/PMK.03/2008 s.t.d.d PMK 83/PMK.03/2010


Pemberitahuan Surat Paksa
 WP menunjuk Kuasa untuk pengurusan hak dan
kewajiban pajaknya, Surat Paksa diberitahukan
kepada penerima kuasa

 Jika Penanggung pajak atau wakil WP tidak


diketahui, salinan Surat Paksa disampaikan
melalui aparat pemda setempat, minimal sekretaris
kelurahan/desa dan penyerahan salinan untuk
diteruskan kepada penang-gung pajak

Pasal 10 UU no. 19/2000 ttg PPSP


Surat Paksa
 Mempunyai kekuatan eskutorial, setingkat dengan
Keputusan hakim yang mempunyai ketetapan hukum yang
bersifat tetap (groose akte tdk dpt kasasi) .
 Kepala surat : “ DEMI KEADILAN BERDASARKAN
KETUHANAN YANG MAHA ESA”.
 Dalam keadaan force mayeur, dapat diterbitkan Surat Paksa
Pengganti yang mempunyai kekuatan hukum yang sama.
 Jika terdapat kesalahan dalam penerbitan Surat Paksa, PP
dapat memohon pembetulan Surat Paksa, yang harus
dijawab dalam 7 hari oleh pejabat, dan kegiatan penagihan
ditunda.
SPMP
• setelah lewat waktu 2 x 24 (dua kali dua puluh
empat) jam sejak Surat Paksa diberitahukan
kepada Penanggung Pajak dan utang pajak
tidak dilunasi oleh Penanggung Pajak, Pejabat
menerbitkan Surat Perintah Melaksanakan
Penyitaan.
PENGUMUMAN LELANG
• setelah lewat waktu 14 (empat belas) hari
sejak tanggal pelaksanaan penyitaan
Penanggung Pajak tidak melunasi utang pajak
dan biaya Penagihan Pajak, Pejabat melakukan
pengumuman lelang.
Pelaksanaan Lelang

• setelah lewat waktu 14 (empat belas) hari


sejak Pengumuman Lelang , Penanggung Pajak
tidak melunasi utang pajak dan biaya
Penagihan Pajak, Pejabat melakukan
penjualan barang sitaan Penanggung Pajak
melalui kantor lelang negara.
Pelaksanaan Lelang
Lelang tetap dapat dilaksanakan meskipun:
• Wajib Pajak sedang mengajukan keberatan dan belum
memperoleh keputusan keberatan (Sebelum UU no.
28/2007)
• Wajib Pajak/Penanggung Pajak tidak hadir.

Lelang tidak dilaksanakan dalam hal:


• Wajib Pajak/ Penanggung Pajak telah melunasi utang
pajak dan biaya penagihan pajak
• Terdapat putusan pengadilan
• Objek lelang musnah
BUNGA PENAGIHAN

Apabila Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar atau Surat Ketetapan


Pajak Kurang Bayar Tambahan, serta Surat Keputusan
Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan, Putusan Banding atau
Putusan Peninjauan Kembali, yang menyebabkan jumlah pajak
yang masih harus dibayar bertambah, pada saat jatuh tempo
pelunasan tidak atau kurang dibayar, atas jumlah pajak yang tidak
atau kurang dibayar itu dikenai sanksi administrasi berupa bunga
sebesar 2% (dua persen) per bulan untuk seluruh masa, yang
dihitung dari tanggal jatuh tempo sampai dengan tanggal
pelunasan atau tanggal diterbitkannya Surat Tagihan Pajak, dan
bagian dari bulan dihitung penuh 1 (satu) bulan.
(Pasal 19 angka 1 UU KUP)
CONTOH
Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap SPT PPh Badan Tahun 2008 atas nama PT
ABC, pada tanggal 20 September 2009 diterbitkan SKPKB dengan perincian sbb:
Pajak kurang bayar Rp1.200.000,00
Bunga 9 bulan (Pasal 13 ayat 2) Rp 216.000,00
Pajak yang masih harus dibayar Rp1.416.000,00
SKPKB tersebut harus sudah dilunasi paling lambat tanggal 19 Oktober 2009.

Misalkan WP melunasi SKPKB tersebut tanggal 25 Oktober 2009.

Bunga Penagihan: 2% x 1 x 1.416.000,00 = Rp28.320,00

Ditagih dengan Surat


Tagihan Pajak (STP)
PENAGIHAN SEKETIKA DAN SEKALIGUS
tindakan penagihan pajak yang dilaksanakan oleh Jurusita Pajak
kepada Penanggung Pajak tanpa menunggu tanggal jatuh tempo
pembayaran yang meliputi seluruh utang pajak dari semua jenis pajak,
Masa Pajak, dan Tahun Pajak.
dilakukan apabila
a. Penanggung Pajak akan meninggalkan Indonesia untuk selama-
lamanya atau berniat untuk itu;
b. Penanggung Pajak memindahtangankan barang yang dimiliki atau
yang dikuasai dalam rangka menghentikan atau mengecilkan kegiatan
perusahaan atau pekerjaan yang dilakukannya di Indonesia;
c. terdapat tanda-tanda bahwa Penanggung Pajak akan membubarkan
badan usaha atau menggabungkan atau memekarkan usaha, atau
memindahtangankan perusahaan yang dimiliki atau yang dikuasainya,
atau melakukan perubahan bentuk lainnya;
d. badan usaha akan dibubarkan oleh negara; atau
e. terjadi penyitaan atas barang Penanggung Pajak oleh pihak ketiga
atau terdapat tanda-tanda kepailitan.
Pasal 20 ayat 2 UU KUP
PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA

Penagihan pajak dengan Surat Paksa dilaksanakan


sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

(Pasal 20 ayat 3 UU KUP)

UU Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak


dengan Surat Paksa sebagaimana telah diubah dengan UU
Nomor 19 Tahun 2000
Saat jatuh tempo utang pajak
Pasal 25 (7) dan pasal 27 (5a) UU no. 28 tahun 2007

• Dalam hal Wajib Pajak mengajukan keberatan,


jangka waktu pelunasan pajak tertangguh
sampai dengan 1 (satu) bulan sejak tanggal
penerbitan Surat Keputusan Keberatan

• Dalam hal Wajib Pajak mengajukan banding,


jangka waktu pelunasan tertangguh sampai
dengan 1 (satu) bulan sejak tanggal penerbitan
Putusan Banding.
Dalam hal Wajib Pajak mengajukan
keberatan atas surat ketetapan pajak,
Wajib Pajak wajib melunasi pajak yang
masih harus dibayar paling sedikit
sejumlah yang telah disetujui Wajib Pajak
dalam pembahasan akhir hasil
pemeriksaan, sebelum surat keberatan
disampaikan.
(pasal 25 (3a) UU no.28 th 2007)
Hak Mendahulu
kedudukan negara sebagai kreditur preferen yang dinyatakan
mempunyai hak mendahulu atas barang-barang milik Penanggung
Pajak yang akan dilelang di muka umum.
Pembayaran kepada kreditur lain diselesaikan setelah utang pajak
dilunasi

Pelunasan meliputi pokok pajak, sanksi administrasi berupa


bunga, denda, kenaikan, dan biaya penagihan pajak

Hak mendahulu untuk utang pajak melebihi segala hak mendahulu


lainnya, kecuali terhadap:
• biaya perkara yang hanya disebabkan oleh suatu
penghukuman untuk melelang suatu barang bergerak dan/atau
barang tidak bergerak;
• biaya yang telah dikeluarkan untuk menyelamatkan barang
dimaksud; dan/atau
• biaya perkara, yang hanya disebabkan oleh pelelangan dan
penyelesaian suatu warisan.
Sebelum
thn 2008 :
2 tahun

Hak mendahulu hilang setelah melampaui waktu 5 tahun sejak


tanggal diterbitkan dasar penagihan pajak.
Tertangguh dalam hal :
• Surat Paksa diberitahukan secara resmi ,atau
• Keputusan penundaan pembayaran atau persetujuan angsuran
pembayaran batas akhir angsuran
DALUWARSA PENAGIHAN Sebelum 2008 :
setelah lampau wkt 10 thn terhitung
sejak saat terutangnya pajak atau
berakhirnya Masa Pajak, Bagian Thn Pjk
atau Thn Pjk ybs

Pasal 22 KUP setelah melampaui waktu 5 (lima)


tahun terhitung sejak ketetapan pajak

• memberitahukan Surat Paksa


• WP menyatakan pengakuan utang
tertangguh
• SKPKB/SKPKBT yang diterbitkan karena
tindak pidana perpajakan.
• dilakukan penyidikan tindak pidana di
bidang perpajakan
PENGHAPUSAN
PIUTANG PAJAK
Penghapusan piutang pajak adalah
suatu tindakan penghapusan piutang
pajak dari sistim administrasi karena
kondisi tertentu dimana atas
tunggakan tersebut tidak dapat ditagih
lagi atau daluwarsa
PASAL 24 & Penjelasan UU KUP

Menkeu mengatur tatacara penghapusan dan


menentukan besarnya jumlah piutang pajak
yang tidak dapt ditagih lagi al:
• WP meninggal tp tidak punya harta
• WP Badan yang telah selesai proses pailitnya
• WP yang sudah tidak memenuhi syarat lagi sebagai Subjek
Pajak
• Hak untuk melakukan penagihan sudah daluwarsa
Piutang Pajak Yang Dapat Dihapuskan adl
Piutang Pajak Yang Tercantum Dalam :

a. Surat Tagihan Pajak (STP);


b. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB);
c. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan
(SKPKBT);
d. Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT);
e. Surat Ketetapan Pajak (SKP);
f. Surat Ketetapan Pajak Tambahan (SKPT);
g. Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan,
Putusan Banding, serta Putusan Peninjauan Kembali, yang
menyebabkan jumlah pajak yang masih harus dibayar
bertambah.

PMK
68/PMK.03/2012
Piutang pajak yg dpt dihapuskan untuk WP OP adl
piutang pajak yg tdk dpt ditagih lagi karena:

a. Wajib Pajak dan/atau Penanggung Pajak meninggal dunia


dan tidak mempunyai harta warisan atau kekayaan;
b. Wajib Pajak dan/atau Penanggung Pajak tidak dapat
ditemukan;
c. hak untuk melakukan penagihan pajak sudah daluwarsa;
d. dokumen sebagai dasar penagihan pajak tidak ditemukan
dan telah dilakukan penelusuran secara optimal sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan di bidang
perpajakan; atau
e. hak negara untuk melakukan penagihan pajak tidak dapat
dilaksanakan karena kondisi tertentu sehubungan dengan
adanya perubahan kebijakan dan/atau berdasarkan
pertimbangan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan.
Piutang pajak yg dpt dihapuskan untuk WP Badan adl
piutang pajak yg tdk dpt ditagih lagi karena:

a. Wajib Pajak bubar, likuidasi, atau pailit dan Penanggung


Pajak tidak dapat ditemukan;
b. hak untuk melakukan penagihan pajak sudah daluwarsa;
c. dokumen sebagai dasar penagihan pajak tidak ditemukan
dan telah dilakukan penelusuran secara optimal sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan di bidang
perpajakan; atau
d. hak negara untuk melakukan penagihan pajak tidak dapat
dilaksanakan karena kondisi tertentu sehubungan dengan
adanya perubahan kebijakan dan/atau berdasarkan
pertimbangan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan.
SYARAT-SYARAT PENGHAPUSAN PIUTANG PAJAK

Meninggal Dunia Tidak diketemukan


lagi

Surat Keterangan Meninggal Diperluka surat keterangan dari


dari Lurah / Rumah pejabat daerah setempat/lurah.
Sakit
Surat Keterangan dari lurah
tidak mempunyai ahli Surat dari Imigrasi yang memberi izin
waris meninggalkan Indonesia.
Keterangan WP tidak
mempunyai warisan
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai