Anda di halaman 1dari 26

Nursini sihombing

CPE-UEM
Kemarahan :
Suatu reaksi emosional
yang kuat yang
dipicu oleh kekecewaan
terluka dan
perlakuan yang
tidak menyenangkan
Pertanyaan-pertanyaan yang
berhubungan dengan kemarahan :
• Kejadian apa ?
• Apa Pemicunya ?
• Kenapa sampai frustasi ?
• Apa harga diriku terancam ?
• Apakah saya telah berbuat salah ?
KEMARAHAN

S  CPT BEREAKSI
Y DEPRESI
K FRUSTASI PASSIIF
S
AGGRESIF
E T BOSAN
I MELAKUKAN
M KEKERASAN
P TERGANGUNYA KEMARAHAN
K YG
RASA PRCYA DIRI
DIEKSPRESI
E
KAN
E P
E DESTRUCTIVE
R R PERMUSUHAN
C LNGSNG
C
KETIDAK A
MEMINDAHKAN
A APATIS
ADILAN Y  PERMUSUHAN
Y A BEBAS

A A
REAKSI FISIK
N CONSTRUCT
A PERASAAN
N PIKIRAN
PERKATAAN
PERBUATAN=
Bagaimana Keyakinan
berkembang ?

• Faktor-faktor tempat,
kejadian/pengajaran apa yang turut
memberi kontribusi dengan sistem
kepercayaanmu
Kemarahan adalah energy yang tidak dapat
di hancurkan, namun dapat disalurkan atau
di gantikan. Energi itu sumber tenaga
untuk bekerja. Terserah kita bagaimana
kita dapat melepaskan kemarahan itu
sesuai dengan keyakinan kita, semua
tergantung pilihan kita

Aku Percaya
• marah akan memicu kekerasan
• marah akan melukai seseorang
• Pendeta, tokoh-tokoh agama, orang
terpandang tidak punya rasa marah
• marah adalah dosa dan tidak Kristiani
Apa yang terjadi bila
seseorang selalu
menyimpan Kemarahan ?

Reaksi Fisik
Depresi
Bosan
Caci Maki
Reaksi Phisik
dan phisikis :
 Pipi Merah Padam
 Tekanan Darah Tinggi
 Bereaksi cepat terhadap hal yang mengganggunya
 Sanggup berkelahi secara buruk
 Depresi
 Menyalahkan diri sendiri, rendah diri
 Bosan : tidak pernah merasa puas tidak ingin bertindak
 Galak : membuat orang lain merasa frustasi karena tidak
mau bekerja sama
 Kelakuan yang melampaui batas kewajaran
- Tindakan seksual, pemabuk, narkoba
- Suka mengkritik, mengejek, mengganggu
MARAH
BOLEHKAH?????
Marah adalah hal normal
sama seperti perasaan
lainnya. Marah bukan berarti
harus melakukan aksi-aksi
yang merusak tetap sebagai
pribadi yang baik meskipun
sedang marah, ada baiknya
kita tidak melakukan dosa.
2 cara mengekpresikan
kemarahan
A. Destruktive : meperlakukan seseorang sebagai
musuh yang harus di hancurkan

- Permusuhan langsung : menyalahkan seseorang


sebagai penyebab reaksi kebencian

- Permusuhan yang di alihkan : kita tau kepada


siapa kita marah tetapi karena orang tersebut
memiliki kekuasaan sehingga kita mengalihkan
kemarahan tersebut kepada obyek yang lain

- Permusuhan apatis : tidak peduli, tidak mau ikut


campur

- Permusuhan bebas : Menyerang siapa dan setiap


orang yang menyinggungnya kapan saja
Perhatian :
hal ini merupakan indikator
rendah diri sampai kepada
sangat rendah dengan cara
menyaingi dan mengalahkan
orang lain bahkan melukai
orang lain, di anggapnya itu
akan dapat mengangkat harga
dirinya
Contructive
Kemarahan yang membangun
artinya memiliki rasa marah
bukan berarti kita dapat di
permainkan oleh kemarahan
tersebut. Tetapi kita dapat
memilih ekspresi marah secara
kreatif dan membangun
Jika kemarahan membuat kita histeris
ambil langkah berikut :
• Cari tempat yang lebih tenang
(minta waktu untuk istirahat,
Olahraga, dengarkan musik, meditasi,
tarik nafas dalam-dalam, dll)
• Setelah merasa tenang kemarahan
belum seslesai karena hal ini masih
merupakan awal (dimana hal itu di
rasakan) ke kepala (di mana hal itu di
bersihkan)
Jika seseorang tidak melakukan hal ini,
akibatnya orang ini meiliki tendensi
sebagai berikut :

 Tidak dapat berfikir jernih


 Tidak rasional tindakannya

 Tidak memiliki rasa belas


kasihan
4 Langkah mengelola kemarahan

Rasakan

Pikirkan

Bicarakan

Lakukan
 Rasakan : Mengijinkan rasa marah itu
hadir dan merasakannya “aku tidak
mengingkarinya, saya akan
ekspresikan”

Apa dampak kemarahan itu ?


- Terganggu

- Berang

Dapatkah aku bersahabat dengan


perasaan ini atau aku akan
menyalahkan orang lain? Jika tidak,
maka kita akan manifestasikan itu
kepada orang lain dengan cara kasar
bahkan reaksi bermusuhan
 Pikirkan :

- Identifikasi penyebab kemarahan itu, apa yang


memicunya, apa penyebabnya, ancaman apa,
ketidakadilan yg bagaimana, apakah keyakinan
pribadi yang menjadi akarnya ?

Tidak semua situasi sama, periksalah apakah


reaksi emosi seimbang dengan situasi yang
terjadi, jika ada ketidakseimbangan periksalah
ada penyebab yg masih tersembunyi, mungkin
kemarahan pd masa lalu yg blm terselesaikan.

Murnikan motivasi: Saat saya berkomunikasi


dengan orang lain bagaimana perasaan saya ?
Atau apakah saya memiliki maksud menyakiti atau
balas dendam ?
Bicarakan
Tujuannya untuk menolong kita dalam
memilah milah pengalaman-
pengalaman. Carilah seseorang yang
berfikir secara objective bukan orang
yang memiliki rasa simpati.
Pendengar tersebut dapat
memfasilitasi kita dlm mengambil
tindakan yang tepat.
 Lakukan

- Latihan pengendalian dan kehendak bebas

- Seseorang dapat menghadapi orang yang


membuatnya marah dan menyampaikan perasaannya.
Pada tingkat ini percakapan dapat lebih produktif bisa
saja kita mengambil keputusan untuk mengganti
pengertian kita sebagai sumber kemarahan tersebut

- Pilih cara yang tepat menyalurkan kemarahan


tersebut seperti : main musik, olahraga, bekerja, dll

- Mulailah melepaskan Pengampunan + Kasih +


Anugerah.
Untuk menghindari dendam
yang terus bertumbuh hingga
akhir hidup perlu konsultasi
kepada konselor psikolog atau
psikotherapi. Perlu di
konsultasikan kepada ahli sejauh
mana kebutuhan kita pada
kondisi sekarang ini.
Menyadari

Setiap kita memiliki signal di tubuh kita bila


sedang marah. Perhatikan dirimu atau minta
orang dekat yang dapat memberi masukan
tentang kondisimu. Beberapa tanda-tanda
umum : muka memerah, nafas pendek,
memukul-mukul dengan jari, mengusap-usap
belakang kepala, mengepalkan tinju, melipat
jempol, menguap, merasa ngantuk, tiba-tiba
menolak bertatapan mata dengan orang lain,
sakit di leher, nada suara naik, dan masih
banyak lagi signal yang lain bisa di temukan
dalam diri kita masing-masing.
Jika terjadi depresi, sedih
namun tidak tahu apa
penyebabnya, coba
pikirkan kejadian selama 24
jam yang lalu. Temukan
siapa dan apa yang
membuatmu marah.
(depresi biasanya akibat
kemarahan yang tertekan)
Memiliki
Kemarahan adalah milikmu
orang lain mungkin yang memicu kemarahanku tetapi yang
memiliki kemarahan itu adalah aku dan perasaan itu yang
terpicu. Tidak perlu mencari seseorang bertanggung jawab
tentang perasaanku. Menyalahkan orang lain tidaklah
menolong, justru akan ada respon ulang yang lebih
mempersulit lagi
Menerima kemarahan sebagai milik sendiri lebih mudah
daripada menghakimi perasaan itu sendiri.

Mengenali perasaan-perasaan itu adalah awal yang baik


untuk memiliki apa yang harus di lakukan.
Membebaskan
Yang paling utama jangan sembunyikan
kemarahan !

Bisa jadi kita tidak berhasil namun demikian kemarahan


menuntut di ekspresikan.
Tentukan kapan, dimana, dan bagaimana cara
mengungkapkannya.
“ hal itu membuat saya marah” atau “saya tidak suka ketika
kamu….” hal ini memang tidak memuaskan hati seseorang,
namun masih lebih baik daripada tidak melakukan
apapun. Sesungguhnya kita dapat memberi reaksi terbaik
pada beberapa situasi di sekitar kita, dan tidak seorang
pun yang dapat menghalangi kita untuk menyadari dan
memilikinya.
Persfective Alkitab
 Efs 4:26-27, …Kalau marah jangan berbuat dosa, janganlah
matahari terbenam sebelum padam amarahmu.
 Yak 1:19,… cepat mendengar, lambat berkata-kata dan lambat
marah.
 1 Kor 13:5, …Tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan
orang lain.
 Amsal 29:11, Orang bebal melampiaskan seluruh
kemarahannya…
 Amsal 16:32, Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan
Kau temanku ku temanmu kita selalu bersama...
Seperti mentega dengan roti...
Kau temanku ku temanmu kita selalu bersama ...
Seperti kemeja dengan celana.
Ku akan selalu mendorongmu
Mendorongmu terus maju..
Dan bila kau sedih ku akan memelukmu dalam
Tuhan..ooooo..

Anda mungkin juga menyukai