Anda di halaman 1dari 11

KESIAPSIAGAAN BENCANA

SAFIRA AFIFAH
0306181031
Pengurangan resiko bencana 1.Bencana yang terjadi secara tiba -tiba,
misalnya gempa bumi, tsunami, angin topan
Pengurangan risiko bencana adalah konsep dan /badai, letusan gunung berapi dan tanah longsor.
praktek mengurangi risiko bencana melalui Beberapa bencana memberikan tanda-tanda
upaya sistematis untuk menganalisa dan sehingga kita bisa menyelamatkan diri, tetapi
mengurangi faktor-faktor penyebab ada yang sulit dibaca tanda- tandanya bahkan
bencana. Mengurangi paparan terhadap oleh perangkat teknologi yang canggih.
bahaya, mengurangi kerentanan manusia dan
2.Bencana yang terjadi secara perlahan dengan
properti, manajemen yang tepat terhadap
munculnya tanda-tanda sehingga kita bisa
pengelolaan lahan dan lingkungan, dan
melakukan tindakan-tindakan untuk mencegah
meningkatkan kesiapan terhadap dampak
timbulnya banyak korban. Misalnya,
bencana merupakan contoh pengurangan risiko
kekeringan, rawan pangan, kerusakan
bencana.
lingkungan, dan lain-lain
Bencana dapat dibedakan berdasarkan
Kesiapsiagaan adalah upaya -upaya
yang memungkinkan pemerintah,
masyarakat, dan individu merespon situasi
bencana secara cepat dan efektif dengan
menggunakan kapasitas sendiri. Upaya – upaya pengurangan resiko
Kesiapsiagaan mencakup penyusunan
bencana
rencana tanggap darurat, pengembangan
a. memahami resiko bencana
sistem peringatan dini, pengembangan
b. penguatan tata kelola resiko
keahlian dan keterampilan tentang tanggap
darurat bencana, pertolongan pertama dan
c. investasi PRB untuk Resiliensi

penyelamatan d. meningkatkan manajemen risiko


Adaptasi perubahan iklim

Perubahan iklim adalah berubahnya pola dan intensitas unsur iklim pada periode waktu yang
dapat dibandingkan (biasanya terhadap rata-rata 30 tahun). Perubahan iklim dapat merupakan
suatu perubahan dalam kondisi cuaca rata-rata atau perubahan dalam distribusi kejadian cuaca
terhadap kondisi rata-ratanya. Sebagai contoh, kejadian cuaca ekstrem yang lebih sering terjadi
atau malah berkurang frekuensinya, pola musim yang berubah, dan meluasnya
daerah rawan kekeringan.
1. Efek Rumah Kaca

Efek rumah kaca terjadi secara alamiah untuk melindungi mahluk hidup di muka Bumi agar
nyaman. Tanpa efek rumah kaca, suhu rata rata Bumi berkisar -19 °C atau 19 °C di bawah suhu air
yang membeku (es). Dengan suhu yang teramat dingin tersebut, semua mahluk hidup, termasuk
manusia tidak mampu bertahan, tumbuh, dan berkembang. Fungsi atmosfer menjadi semacam
selimut bagi Bumi. Selimut ini memiliki ketebalan yang pas untuk mengisolasi dan menahan
tenaga Surya secukupnya sehingga rata-rata suhu dunia menjadi nyaman. Selimut tersebut terdiri
dari sekumpulan gas atmosfer yang disebut gas rumah kaca (GRK).
2. Gas Rumah Kaca

GRK yang berada di atmosfer berfungsi sebagai penyerap energi radiasi Matahari dan melepaskan
energi yang terserap tersebut ke atmosfer. Proses penyerapan terjadi pada frekuensi atau panjang
gelombang radiasi Matahari yang bersesuaian dengan panjang gelombang eksitasi antaratom pada
molekul GRK. Untuk CO2 misalnya, proses tersebut terjadi pada beberapa panjang gelombang
tertentu.
3. Pemanasan global Hubungan Perubahan Iklim, Efek Rumah

Pemanasan global adalah kenaikan suhu rata-rata udara Kaca, dan Pemanasan Global
di dekat permukaan Bumi dan lautan yang terjadi sejak
Efek rumah kaca menyebabkan terjadinya
pertengahan abad ke-19 dan diproyeksikan terus berlangsung.
pemanasan global yang dapat menyebabkan
Mayoritas kenaikan suhu yang diamati sejak pertengahan abad
perubahan iklim. hubungan diantara ketiganya
ke-20 disebabkan konsentrasi gas rumah kaca (GRK)
meningkat tajam. Peningkatan tersebut sebagai akibat dari ialah hubungan sebab akibat. efek rumah kaca
aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil dan menyebabkan terjadinya akumulasi panas (atau
pengurangan lahan hutan. Seperti diketahui, kendaraan energy) di atmosfer bumi. dengan adanya
bermotor, kapal laut, pesawat terbang, pabrik, perkantoran, dan
akumulasi yang berlebihan tersebut, iklim global
industrialisasi membutuhkan bahan bakar fosil seperti minyak
merupakan penyesuaian
Bumi, solar, premium, dan lain-lain.
Ekosistem
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk
hidup dengan lingkungannya.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ekosistem antara lain ;
a. Penggunaan bahan kimia
b. Penebangan hutan
c. Penebangan liar
d. Penggunaan kendaraan bermotor
e. Pembuangan limbah sampah
Komponen ekosistem merupakan bagian dari suatu ekosistem yang menyusun ekosistem ini sendiri sehingga
terbentuk sebuah ekosistem. Komponen dalam ekosistem kemudian dibagi lagi menjadi dua macam, yaitu
komponen hidup dan komponen tak hidup. Selain itu komponen hidup dapat disebut juga sebagai komponen biotik,
dan komponen tak hidup dapat disebut sebagai komponen abiotik.
Kesehatan

Saat terjadinya bencana alam, sangat penting menjaga kesehatan. Tetapi terlebih dahulu

harus mengtahui kondisi sekitar dan bencana apa yang sedang terjadi. Agar tidak terjadinya
kesalahann dalam melakukan tindakan. Atau bisa dengan malukan pencegahan dengan
melakukan kegiatan alternative.
1. Jamban kantong
Jamban kantong adalah salah satu alternatif yang bisa dilakukan ketika terjadinya bencana
alam namun tidak tersedianya WC/Toilet. Sehingga Jamban Kantong bisa dijadikan
sebagai alternatif agar tidak terjadinya pembungan kotoran yang berserakan.
2. Putus Rantainya
Kegiatan putus rantai adalah kegitaan yang memutuskan rantai terjadinya penularan
pemyakit atau virus.

—SOMEONE FAMOUS
Ketahan pangan

1. Makana Alternatif
Makanan alternative adalah makanan yang menjadi makanan penganti apa bila makanan pokok tidak
ada. Contohnya tidak adanya nasi saat terjadinya bencana alam. Bisa digantikan dengan makanan lain
seperti pisang, umbi-umbian, roti.

2. Makanan Kaleng

Makanan dalam kaleng adalah makanan yang diproduksi oleh kalangan industri. Makanan semacam ini
jarang menyerang keracuan makanan, asalkan pengawasan atau proses produksinya memenuhi syarat,
teratur, dan bersih. Dan bisanya makanan kaleng sendiir memiliki waktu yang bisa bertahan lebih aman

dan lebih praktis dibawa ketika adanya evakuasi darurat .

—SOMEONE FAMOUS
Daftar Pustaka:

Akdrian, Edvin dkk. 2021. Pendidikan Kepalangmerahan. Medan: Perdana Publishing

Candra Budiman. 2005. Pengantar Kesehatan Pangan. Kedokteran EGC.

Palang Merah Indonesia. 2015. Panduan Pelaksanaan Resiko Bencana. Jakarta: PMI

Usiono. 2021. Pendidikan Kepalanmerhan. Medan: Perdana Publishing

https://jogjaprov.go.id/artikel/detail/9-penanggulangan-bencana

Thanks!
https://www.gramedia.com/literasi/ekosistem/

Anda mungkin juga menyukai