Keselamatan Radiasi
Soegeng Rahadhy
s.rahadhy@bapeten.go.id
081210729379
Soegeng Rahadhy
Jakarta, 23 Juli 1966
PENDIDIKAN
1987-1992 S1-Fisika Universitas Indonesia
1999-2000 S2-Environmental Eng.Sc. University of Melbourne
PENGALAMAN
1993-1999 Staf Inspeksi BPTA -BATAN
2001-2002 Staf Pengkajian FRZR-BAPETEN
2003-2010 Kepala Subbag. Perencanaan-BAPETEN
2010-2013 Kepala Bagian Program- BAPETEN
2013-2015 Pengawas Radiasi Madya – Pengkajian FRZR
2015- 2020 Kasubdit Peraturan FRZR
2020-now Pengawas Radiasi Madya – Peraturan FRZR
2014-now Inspektur Utama Keselamatan Nuklir
2
Radiasi Pengion
tidak
dapat
dilihat
merambat tidak
dengan
kecepatan dapat
cahaya dirasa
Sifat Radiasi
Pengion
memiliki
daya tidak
tembus & berwarna
ionisasi
tidak
dipengaruhi
temperatur &
tekanan
3
Pemanfaatan Tenaga Nuklir
INDUSTRI PENELITIAN
Well Logging& Tracer
Gauging & Analisis)
Radiografi
Fluoroskopi bagasi
Irradiator
Fotofluorografi Reaktor NonDaya (Penelitian)
Produksi Radioisotop
Bidang Reaktor Daya (PLTN) belum
re s 76/98 Pengawas
Kepp BAPETEN
Peraturan
UU No. 10 Tahun1997 Perizinan
tentang Inspeksi
Ketenaganukliran BATAN Pelaksana
5
PENGAWASAN
Badan Pengawas
6
Tujuan Pengawasan
terjaminnya
kesejahteraan, menjamin
keamanan, dan keselamatan dan
ketenteraman kesehatan pekerja melihara tertib
masyarakat dan anggota hukum dalam
masyarakat serta pelaksanaan
perlindungan pemanfaatan
meningkatkan tenaga nuklir
lingkungan hidup
kesadaran hukum
untuk menimbulkan
budaya mencegah disiplin petugas
keselamatan terjadinya dalam pemanfaatan
perubahan tujuan tenaga nuklir
pemanfaatan bahan
nuklir
7
Peraturan Perundangan Bidang INDUSTRI
8
Istilah Penting
Pasal 1:
• Ketenaganukliran adalah hal yang berkaitan dengan pemanfaatan, pengembangan, dan
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir serta pengawasan kegiatan yang berkaitan
UU No. 10 Tahun 1997
9
Kewajiban
10
UU 10/1997
Penanggung Jawab Keselamatan Radiasi
• mewujudkan tujuan Keselamatan Radiasi
• menyusun, mengembangkan, melaksanakan,
dan mendokumentasikan program PKR
Penanggung Jawab • membentuk & menetapkan penyelenggara KR
Keselamatan Radiasi • membuat prosedur terkait dengan KR
• membuat dan memelihara rekaman KR
Pihak yang
Petugas Proteksi Pekerja Radiasi mendapat tanggung
Radiasi jawab khusus dari PI
• AR (Radiografer Tk.II)
•mengawasi pelaksanaan program PKR • OR (Radiografer Tk.I)
•mengkaji ulang efektivitas penerapan program PKR • Supervisor
•memastikan ketersediaan & kelayakan perlengkapan proteksi
• Operator
•membuat & memelihara rekaman dosis
•membuat dokumen terkait Proteksi Radiasi • Asisten Radiografer
11
•melakukan kendali akses di Daerah Pengendalian • Petugas Perawatan
Cara Mewujudkan Tujuan Keselamatan Radiasi
menyediakan fasilitas/peralatan dan perlengkapan proteksi radiasi sesuai dengan sifat dan risiko
untuk setiap pemanfaatan tenaga nuklir
penatalaksanaan
pemeriksaan kesehatan pekerja
konseling yang mendapatkan
kesehatan paparan radiasi
berlebih
• sebelum kerja
• selama bekerja 1x setahun memberikan konsultasi dan
informasi yang lengkap mengenai
• akan memutuskan hubungan kerja
bahaya radiasi kepada pekerja
dokter yang memiliki kompetensi menyimpan dan memelihara hasil pemantauan kesehatan pekerja
yang ditunjuk oleh PI, dan disetujui dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) tahun terhitung sejak tanggal
instansi berwenang di bidang
ketenagakerjaan
pemberhentian pekerja yang bersangkutan
13
PP 33/2007
Pendidikan dan Pelatihan
Pemegang Izin wajib meningkatkan kemampuan personil yang bekerja di fasilitas
atau instalasi melalui pendidikan dan pelatihan, tentang:
• tanggung jawab dalam Proteksi dan Keselamatan Radiasi
• pentingnya menerapkan Proteksi dan Keselamatan Radiasi selama
melaksanakan pekerjaan yang terkait dengan radiasi
01
JUSTIFIKASI
Justifikasi harus didasarkan pada
asas bahwa manfaat yang akan
diperoleh lebih besar daripada
risiko yang ditimbulkan
OPTIMISASI
Justifikasi dalam pemanfaatan tenaga nuklir tidak hanya mempertimbangkan aspek Proteksi dan Keselamatan
Radiasi, tetapi juga pertimbangan ekonomi, dan sosial. Pertimbangan ekonomi dan social tersebut turut memberikan
pengaruh besar terhadap suatu keputusan mengenai apakah suatu Pemanfaatan Tenaga Nuklir dapat dijustifikasi
Teknologi lain
Resiko yang ditimbulkan lebih kecil
daripada jenis pemanfaatan sebelumnya
? Kesehatan dan Keselamatan
Pemanfaatan dapat memberikan
kesehatan dan keselamatan
16
PP 33/2007
LIMITASI
Limitasi dosis diberlakukan melalui penerapan Nilai Batas Dosis (NBD)
Pekerja Radiasi
• Dosis Effisien : 20 mSv selama 1 thn
• 100 mSv selama 5 thn
• Dosis Ekivalen Mata : 20 mSv selama 1 thn
• 100 mSv selama 5 thn
• Dosis Ekivalen Kulit : 500 mSv
Pekerja Magang
• Dosis Effisien : 6 mSv selama 1 thn
• Dosis Ekivalen Mata : 50 mSv selama 1 thn
• Dosis Ekivalen Kulit : 150 mSv
Anggota Masyarakat
• Dosis Effisien : 1 mSv selama 1 thn
• Dosis Ekivalen Mata: 15 mSv selama 1 thn
• Dosis Ekivalen Kulit : 50 mSv
17
Perka 4.2013
Memastikan NBD Tidak Terlampaui
Pemantauan radioaktivitas lingkungan
Pembagian Daerah kerja 1. Udara
Daerah Pengendalian: 01 03 2. Air
• 0.3 dari NBD PR 3. Tanah
• potensi kontaminasi 4. Biota
Daerah Supervisi
• NBD anggota masyarakat < potensi
penerimaan paparan < 0.3 NBD PR
• bebas kontaminasi
18
Perka 4/2013
LIMITASI DOSIS
melakukan • respon energi yang sesuai dengan
pemantauan energi peralatan yang digunakan
paparan radiasi • rentang pengukuran yang cukup • dengan film badge atau TLD
dengan dengan tingkat radiasi yang diukur badge, dan dosimeter
surveymeter • terkalibrasi perorangan baca langsung
yang terkalibrasi
• 1 kali dalam 1 bulan
melakukan pemantauan dosis
pemantauan dosis perorangan jenis film badge
yang diterima • 1 kali dalam 3 bulan
personil pemantauan dosis
perorangan jenis
thermoluminisence
dosimeter (TLD) badge dan
menyediakan radiophotoluminisence
perlengkapan dosimeter badge
Proteksi Radiasi
19
PERLENGKAPAN PROTEKSI
Radiografi Well Logging Gauging
• kolimator • kontener • kontener
• tang penjepit pengangkutan pengangkutan
bertangkai 1 m • tang penjepit • tang penjepit
• lempeng Pb bertangkai 1 m bertangkai 1 m
• tanda radiasi • lempeng Pb • lempeng Pb
• kontener • tanda radiasi • tanda radiasi
• Go No Go gauge
• dll
20
Paparan radiasi diusahakan pada tingkat serendah mungkin yang bisa dicapai
OPTIMISASI
(ALARA) dengan mempertimbangkan faktor ekonomi dan sosial
21
Perka 4/2013
PEMBATAS DOSIS
• Pembatas dosis untuk
personil harus ditinjau
ulang < 1 x tahun
otidak boleh melampaui
• Hasil tinjauan ulang
NBD
oPembatas dosis o Pembatas dosis untuk pembatas dosis
ditetapkan dengan
masyarakat = 0,3 mSv/thn personil ditetapkan oleh PI
mempertimbangkan
oPembatas dosis untuk setelah mendapat
faktor beban kerja,
personil diuraikan secara persetujuan Kepala
lengkap di dalam program
perubahan prosedur,
BAPETEN
Proteksi dan Keselamatan dan penerapan
o Pembatas dosis personil teknologi baru dan
Radiasi ditetapkan berdasarkan hasil harus mendapat
evaluasi dosis maksimum persetujuan dari
individu selama setahun BAPETEN
22
Perka 4/2013
PERSYARATAN TEKNIS
peralatan radiografi/well logging/gauging sesuai SNI atau standar lain
kontener pengangkutan
23
TEMPAT PENYIMPANAN SUMBER
tingkat radiasi di luar tempat
diberi pembatas yang kuat penyimpanan tidak boleh melebihi 0,5
dan terkunci; μSv/jam (R+W), 10 μSv/jam (G+W)
26
Rekaman & Laporan
Rekaman
PI harus membuat, memelihara, dan menyimpan
Rekaman terkait Proteksi dan Keselamatan Radiasi yang Laporan
meliputi:
• data inventarisasi peralatan
Laporan harus dibuat secara tertulis dan
• dosis yang diterima personil
diserahkan oleh Pemegang Izin kepada Kepala
• hasil pemantauan laju paparan radiasi di tempat
penyimpanan, pengangkutan, tempat kerja, dan
BAPETEN
lingkungan Laporan meliputi:
• hasil pemeriksaan peralatan dan peralatan penunjang • laporan pelaksanaan program Proteksi dan Keselamatan Radiasi,
• kalibrasi alat ukur radiasi dan verifikasi keselamatan
• pencarian keterangan akibat kecelakaan radiasi • laporan pencarian keterangan mengenai Paparan Darurat yang
diakibatkan Kecelakaan Radiasi
• pelatihan
• hasil pemantauan kesehatan personil
Laporan tertulis harus dilaporkan kepada Kepala
• pengangkutan zat radioaktif;
BAPETEN paling kurang sekali dalam 6 bulan
• pengelolaan limbah radioaktif
27
Persyaratan Manajemen
a) Penanggung jawab Keselamatan Radiasi
• Pemegang Izin
• personil yang terkait dengan penggunaan Peralatan Radiografi
b) Personil
• PPR
Masing-masing 1 orang
• AR (Radiografer Tingkat II) dalam 1 izin pemanfaatan
• OR (Radiografer Tingkat I)
PPR boleh dirangkap oleh AR yang memiliki SIB PPR
c) pelatihan Proteksi dan Keselamatan Radiasi
29
PP 29/2008
Asisten Radiografer
• Jika diperlukan personil tambahan untuk membantu
Radiografer Tingkat I, Pemegang Izin dapat menunjuk dan
menetapkan Asisten Radiografer harus melampirkan:
• surat penunjukan dan ketetapan Asisten Radiografer
• surat keterangan telah mengikuti pelatihan Asisten
Radiografer.
Berlaku untuk semua kelompok 1. Seluruh persyaratan teknis Berlaku hanya untuk kelompok
pemanfaatan berlaku untuk kelompok pemanfaatan A tertentu
pemanfaatan A
2. Persyaratan teknis untuk
kelompok pemanfaatan B :
huruf a, b, c, d, f, dan g angka 1
3. Persyaratan teknis untuk
kelompok pemanfaatan C : 32
huruf a, b, dan g angka 2
PP 29/2008
Alur Proses Perizinan
Cek Kelengkapan Dokumen Pemeriksaan Persyaratan Penerbitan
Permohonan
Penilaian terhadap ya Terbit izin
Pemohon Izin tertulis Dok lengkap ? Penuhi persyaratan ?
ya Dokumen Persyaratan
tdk
Penyampaian Dokumen perbaikan
dok perbaikan ? ya
Pemberitahuan
tentang dok yg tdk
memenuhi persyaratan
5 hr kerja
tdk
Tagihan
Biaya Izin
Permohonan batal 33
PP 29/2008
PERUBAHAN IZIN
Perubahan
Data Izin
Proses
Permohonan
Proses Izin Baru
Perubahan
Izin
PERUBAHAN DATA IZIN
(Ps. 54 PP 29/2008)
Dok. Perubahan
Data izin
Dokumen perbaikan
tdk
Penyampaian
perbaikan Dok ya
prubahan?
Pemberitahuan
tentang
ketidaksesuaian
tdk
Permohonan
batal
34
PP 29/2008
PENETAPAN PENGHENTIAN
(Ps. 53 PP 29/2008)
Laporan :
- data SRF
- hasil pengukuran
paparan radiasi
- penanganan akhir
pembangkit penanganan
akhir ZR
tdk
Dokumen perbaikan
Penyampaian
perbaikan ya
laporan?
Pemberitahuan
tentang
ketidaksesuaian
tdk
Permohonan
batal 35
PP 29/2008
Masa Berlaku Izin (1)
Izin dapat diperpanjang sesuai dengan jangka waktu berlakunya izin dan harus diajukan
permohonan perpanjangannya secara tertulis kepada Kepala BAPETEN paling lama 30
hari kerja sebelum jangka waktu izin berakhir.
No. Pemanfaatan Masa Berlaku
1 Radiologi diagnostik dan intervensional 2 - 3 tahun
2 Iradiator kategori I dengan zra terbungkus 5 tahun
3 Gauging industri dengan zra aktivitas tinggi 2 tahun
4 Radiografi industri fasilitas terbuka 1 - 2 tahun
5 Well Logging 2 tahun
6 Perunut 1 tahun
7 Impor, ekspor, dan/atau pengalihan peralatan yang 2 (dua) tahun
mengandung zra untuk barang konsumen
8 Penyimpanan zat radioaktif/TENORM 5 (lima) tahun
9 Kedokteran nuklir diagnostik in vitro 2 (dua) tahun
10 Gauging industri dengan zra rendah atau Pembangkit Radiasi Pengion 3 (tiga) tahun
dengan energi rendah
36
PP 29/2008
Masa Berakhir Izin (2)
a. habis masa berlaku izin. dilarang mengoperasikan
b. dicabut oleh Kepala BAPETEN hingga memperoleh izin baru
c. badan Pemegang Izin bubar atau dibubarkan
d. terjadi pengalihan Sumber Radiasi Pengion atau Bahan Nuklir
e. Pemegang Izin perorangan meninggal dunia
Untuk memperoleh izin baru dalam kasus a dan b , Pemegang Izin semula wajib mengajukan
permohonan secara tertulis paling lama 3 (tiga) hari kerja terhitung sejak tanggal habis masa berlaku izin
atau diterbitkannya keputusan pencabutan izin oleh Kepala BAPETEN.
Pemegang Izin semula wajib melakukan penanganan akhir zat radioaktif jika berkehendak untuk
menghentikan secara tetap pemanfaatan SRP paling paling lama 3 (tiga) hari kerja terhitung sejak
tanggal habis masa berlaku izin atau diterbitkannya keputusan pencabutan izin dari Kepala BAPETEN.
37
PP 29/2008
Pengelompokan Petugas Tertentu
PETUGAS
TERTENTU
Petugas
Keahlian
PPR
38
Perba 16/2014
Perpanjangan SIB
permohonan perpanjangan SIB ≤ 1 bulan Surat Izin Bekerja
sebelum SIB berakhir
Petugas Tertentu yang merupakan PPR juga
harus mengikuti pelatihan penyegaran
harus diikuti PPR paling sedikit 1 kali selama
masa berlaku SIB
42
Perka 4/2013
Penegakan Hukum & Sanksi
43
UU 10/1997
Sanksi Pelanggaran
beroperasinya instalasi
pencabutan izin
44
PP 33/2007 Tidak mempunyai izin
Sanksi Langsung
Kepala BAPETEN dapat langsung menghentikan
sementara beroperasinya fasilitas atau instalasi
Pemegang Izin, yang dapat membahayakan
keselamatan pekerja, anggota masyarakat dan
lingkungan hidup sampai dipenuhinya
persyaratan Keselamatan Radiasi dan Keamanan
Sumber Radioaktif.