Anda di halaman 1dari 46

Peraturan Perundangan Ketenaganukliran &

Keselamatan Radiasi

Soegeng Rahadhy
s.rahadhy@bapeten.go.id
081210729379

Direktorat Pengaturan Pengawasan


Fasilitas Radiasi & Zat Radioaktif
Curriculum Vitae

Soegeng Rahadhy
Jakarta, 23 Juli 1966
PENDIDIKAN
1987-1992 S1-Fisika Universitas Indonesia
1999-2000 S2-Environmental Eng.Sc. University of Melbourne
PENGALAMAN
1993-1999 Staf Inspeksi BPTA -BATAN
2001-2002 Staf Pengkajian FRZR-BAPETEN
2003-2010 Kepala Subbag. Perencanaan-BAPETEN
2010-2013 Kepala Bagian Program- BAPETEN
2013-2015 Pengawas Radiasi Madya – Pengkajian FRZR
2015- 2020 Kasubdit Peraturan FRZR
2020-now Pengawas Radiasi Madya – Peraturan FRZR
2014-now Inspektur Utama Keselamatan Nuklir
2
Radiasi Pengion
tidak
dapat
dilihat
merambat tidak
dengan
kecepatan dapat
cahaya dirasa
Sifat Radiasi
Pengion
memiliki
daya tidak
tembus & berwarna
ionisasi
tidak
dipengaruhi
temperatur &
tekanan

3
Pemanfaatan Tenaga Nuklir

• Diagnostik dan Bidang


Intervensional PERTANIAN
• Radioterapi MEDIK FRZR
• Kedokteran Nuklir

INDUSTRI PENELITIAN
 Well Logging& Tracer
 Gauging & Analisis)
 Radiografi
 Fluoroskopi bagasi
 Irradiator
 Fotofluorografi Reaktor NonDaya (Penelitian)
 Produksi Radioisotop
Bidang Reaktor Daya (PLTN) belum

IBN Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)


4
Historical Review
Badan Tenaga Atom Nasional
(BATAN)
UU NO. 31 TAHUN 1964
Tentang Melaksanakan
Ketentuan Pokok Tenaga Atom Mengatur
Mengawasi
 Nuclear Safety Convention 94
 Basic Safety Standard 115, 96

re s 76/98 Pengawas
Kepp BAPETEN
 Peraturan
UU No. 10 Tahun1997  Perizinan
tentang  Inspeksi
Ketenaganukliran BATAN Pelaksana
5
PENGAWASAN
Badan Pengawas

PERATURAN PERIZINAN INSPEKSI

DP2FRZR DPFRZR DIFRZR


DP2IBN DPIBN DIIBN

6
Tujuan Pengawasan
terjaminnya
kesejahteraan, menjamin
keamanan, dan keselamatan dan
ketenteraman kesehatan pekerja melihara tertib
masyarakat dan anggota hukum dalam
masyarakat serta pelaksanaan
perlindungan pemanfaatan
meningkatkan tenaga nuklir
lingkungan hidup
kesadaran hukum
untuk menimbulkan
budaya mencegah disiplin petugas
keselamatan terjadinya dalam pemanfaatan
perubahan tujuan tenaga nuklir
pemanfaatan bahan
nuklir

7
Peraturan Perundangan Bidang INDUSTRI

UU No. 10 Tahun 1997

PP No. 33 Tahun 2007


PP No.29 Tahun 2008
PP No. 56 Tahun 2014

Peraturan Kepala (Perka) BAPETEN:


Perka No. 7/2009 & 8/2014 Radiografi Industri
Perka No. 6/2010 Pemantauan Kesehatan Pekerja Radiasi
No. 6 Thn 2009 Keselamatan pada Gauging
Perka No. 16/2014 Persyaratan untuk Memperoleh SIB PPR
Perka No. 8/2016 Limbah Radioaktif Tingkat Rendah & Sedang
Perka No. 4/2013 Proteksi & Keselamatan Radiasi

8
Istilah Penting
Pasal 1:
• Ketenaganukliran adalah hal yang berkaitan dengan pemanfaatan, pengembangan, dan
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir serta pengawasan kegiatan yang berkaitan
UU No. 10 Tahun 1997

dengan tenaga nuklir.


• Pemanfaatan adalah kegiatan yang berkaitan dengan tenaga nuklir yang meliputi penelitian,
pengembangan, penambangan, pembuatan, produksi, pengangkutan, penyimpanan, pengalihan,
ekspor, impor, penggunaan, dekomisioning, dan pengelolaan limbah radioaktif untuk
meningkatkan kesejahteraan rakyat.
• Tenaga Nuklir adalah tenaga dalam bentuk apapun yang dibebaskan dalam proses transformasi
inti, termasuk tenaga yang berasal dari sumber radiasi pengion.
• Radiasi pengion adalah gelombang elektromagnetik dan partikel bermuatan yang karena energi
yang dimilikinya mampu mengionisasi media yang dilaluinya.

9
Kewajiban

 Setiap kegiatan yang berkaitan dengan pemanfaatan tenaga nuklir wajib


memperhatikan keselamatan, keamanan, dan ketenteraman, kesehatan
pekerja dan anggota masyarakat, serta perlindungan terhadap lingkungan
hidup (Ps.16)

 Setiap pemanfaatan tenaga nuklir wajib memiliki izin, kecuali dalam


hal-hal tertentu yang diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah
(Ps.17(1))

 Setiap petugas yang mengoperasikan reaktor nuklir dan petugas tertentu


di dalam instalasi nuklir lainnya dan di dalam instalasi yang
memanfaakan sumber radiasi pengion wajib memiliki izin (Ps.19(1))

10
UU 10/1997
Penanggung Jawab Keselamatan Radiasi
• mewujudkan tujuan Keselamatan Radiasi
• menyusun, mengembangkan, melaksanakan,
dan mendokumentasikan program PKR
Penanggung Jawab • membentuk & menetapkan penyelenggara KR
Keselamatan Radiasi • membuat prosedur terkait dengan KR
• membuat dan memelihara rekaman KR

Personil lain yang terkait


dengan pelaksanaan Pemegang Izin
pemanfaatan tenaga nuklir

Pihak yang
Petugas Proteksi Pekerja Radiasi mendapat tanggung
Radiasi jawab khusus dari PI

• AR (Radiografer Tk.II)
•mengawasi pelaksanaan program PKR • OR (Radiografer Tk.I)
•mengkaji ulang efektivitas penerapan program PKR • Supervisor
•memastikan ketersediaan & kelayakan perlengkapan proteksi
• Operator
•membuat & memelihara rekaman dosis
•membuat dokumen terkait Proteksi Radiasi • Asisten Radiografer
11
•melakukan kendali akses di Daerah Pengendalian • Petugas Perawatan
Cara Mewujudkan Tujuan Keselamatan Radiasi
menyediakan fasilitas/peralatan dan perlengkapan proteksi radiasi sesuai dengan sifat dan risiko
untuk setiap pemanfaatan tenaga nuklir

mewujudkan budaya keselamatan di fasilitas/instalasi pemanfaatan tenaga nuklir

membatasi paparan kerja untuk setiap pekerja radiasi

mengoptimalkan proteksi dan keselamatan radiasi dalam kegiatan pemanfaatan tenaga


nuklir

melaksanakan pemantauan kesehatan bagi pekerja radiasi

meningkatkan kualifikasi pekerja radiasi dalam memahami dan menerapkan


proteksi dan keselamatan radiasi melalui pendidikan dan pelatihan

memberikan dan memutakhirkan informasi mengenai proteksi dan


keselamatan radiasi kepada pekerja radiasi
12
PP 33/2007
Pemantauan Kesehatan
Perka 6/2010 Pemantauan Kesehatan Untuk Pekerja Radiasi

penatalaksanaan
pemeriksaan kesehatan pekerja
konseling yang mendapatkan
kesehatan paparan radiasi
berlebih
• sebelum kerja
• selama bekerja  1x setahun memberikan konsultasi dan
informasi yang lengkap mengenai
• akan memutuskan hubungan kerja
bahaya radiasi kepada pekerja

dokter yang memiliki kompetensi menyimpan dan memelihara hasil pemantauan kesehatan pekerja
yang ditunjuk oleh PI, dan disetujui dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) tahun terhitung sejak tanggal
instansi berwenang di bidang
ketenagakerjaan
pemberhentian pekerja yang bersangkutan
13
PP 33/2007
Pendidikan dan Pelatihan
Pemegang Izin wajib meningkatkan kemampuan personil yang bekerja di fasilitas
atau instalasi melalui pendidikan dan pelatihan, tentang:
• tanggung jawab dalam Proteksi dan Keselamatan Radiasi
• pentingnya menerapkan Proteksi dan Keselamatan Radiasi selama
melaksanakan pekerjaan yang terkait dengan radiasi

Diklat sekurangnya sesuai dengan:


• Potensi paparan kerja
• Tingkat pengawasan yang diperlukan
• Kerumitan pekerjaan yang akan dilaksanakan
• Tingkat pelatihan yang telah diikuti oleh personil PS.17(1)
14
PP 33/2007
PERSYARATAN PROTEKSI RADIASI

01
JUSTIFIKASI
Justifikasi harus didasarkan pada
asas bahwa manfaat yang akan
diperoleh lebih besar daripada
risiko yang ditimbulkan

OPTIMISASI

Optimisasi Proteksi dan Keselamatan


03 Radiasi dilaksanakan oleh Pemegang Izin
LIMITASI DOSIS
melalui penetapan:
Limitasi Dosis wajib diberlakukan a. Pembatas Dosis; dan/atau
oleh Pemegang Izin melalui b. tingkat panduan untuk Paparan Medik.
penerapan Nilai Batas Dosis 02
15
PP 33/2007
JUSTIFIKASI
Manfaat yang akan diperoleh lebih besar daripada resiko yang ditimbulkan

Justifikasi dalam pemanfaatan tenaga nuklir tidak hanya mempertimbangkan aspek Proteksi dan Keselamatan
Radiasi, tetapi juga pertimbangan ekonomi, dan sosial. Pertimbangan ekonomi dan social tersebut turut memberikan
pengaruh besar terhadap suatu keputusan mengenai apakah suatu Pemanfaatan Tenaga Nuklir dapat dijustifikasi

Teknologi lain
Resiko yang ditimbulkan lebih kecil
daripada jenis pemanfaatan sebelumnya
? Kesehatan dan Keselamatan
Pemanfaatan dapat memberikan
kesehatan dan keselamatan

Sosial dan Ekonomi Pengelolaan Limbah dan Dekomisioning


Memperhatikan dampak sosial dan Aspek pasca pemanfaatan
aspek ekonomi

16
PP 33/2007
LIMITASI
Limitasi dosis diberlakukan melalui penerapan Nilai Batas Dosis (NBD)

Pekerja Radiasi
• Dosis Effisien : 20 mSv selama 1 thn
• 100 mSv selama 5 thn
• Dosis Ekivalen Mata : 20 mSv selama 1 thn
• 100 mSv selama 5 thn
• Dosis Ekivalen Kulit : 500 mSv

Pekerja Magang
• Dosis Effisien : 6 mSv selama 1 thn
• Dosis Ekivalen Mata : 50 mSv selama 1 thn
• Dosis Ekivalen Kulit : 150 mSv

Anggota Masyarakat
• Dosis Effisien : 1 mSv selama 1 thn
• Dosis Ekivalen Mata: 15 mSv selama 1 thn
• Dosis Ekivalen Kulit : 50 mSv

17
Perka 4.2013
Memastikan NBD Tidak Terlampaui
Pemantauan radioaktivitas lingkungan
Pembagian Daerah kerja 1. Udara
Daerah Pengendalian: 01 03 2. Air
• 0.3 dari NBD PR 3. Tanah
• potensi kontaminasi 4. Biota

Daerah Supervisi
• NBD anggota masyarakat < potensi
penerimaan paparan < 0.3 NBD PR
• bebas kontaminasi

Pemantauan paparan daerah


02 04 Pemantauan Dosis

1. Paparan radiasi eksterna kerja • 1x / bulan  film badge


2. Kontaminasi permukaan • 1x / 3 bulan  TLD
• 1x / 3 bulan  radiophotoluminisence badge
3. Kontaminasi udara
• Dosimeter pembacaan langsung

18
Perka 4/2013
LIMITASI DOSIS
melakukan • respon energi yang sesuai dengan
pemantauan energi peralatan yang digunakan
paparan radiasi • rentang pengukuran yang cukup • dengan film badge atau TLD
dengan dengan tingkat radiasi yang diukur badge, dan dosimeter
surveymeter • terkalibrasi perorangan baca langsung
yang terkalibrasi
• 1 kali dalam 1 bulan 
melakukan pemantauan dosis
pemantauan dosis perorangan jenis film badge
yang diterima • 1 kali dalam 3 bulan 
personil pemantauan dosis
perorangan jenis
thermoluminisence
dosimeter (TLD) badge dan
menyediakan radiophotoluminisence
perlengkapan dosimeter badge
Proteksi Radiasi
19
PERLENGKAPAN PROTEKSI
Radiografi Well Logging Gauging
• kolimator • kontener • kontener
• tang penjepit pengangkutan pengangkutan
bertangkai 1 m • tang penjepit • tang penjepit
• lempeng Pb bertangkai 1 m bertangkai 1 m
• tanda radiasi • lempeng Pb • lempeng Pb
• kontener • tanda radiasi • tanda radiasi
• Go No Go gauge
• dll

20
Paparan radiasi diusahakan pada tingkat serendah mungkin yang bisa dicapai
OPTIMISASI
(ALARA) dengan mempertimbangkan faktor ekonomi dan sosial

Óptimisasi proteksi radiasi dilaksanakan oleh PI


melalui penetapan :

Pembatas Dosis Panduan


1. Pekerja Radiasi Radiodiagnostik dan Intervensional
2. Anggota Masyarakat (DRL)

21
Perka 4/2013
PEMBATAS DOSIS
• Pembatas dosis untuk
personil harus ditinjau
ulang < 1 x tahun
otidak boleh melampaui
• Hasil tinjauan ulang
NBD
oPembatas dosis o Pembatas dosis untuk pembatas dosis
ditetapkan dengan
masyarakat = 0,3 mSv/thn personil ditetapkan oleh PI
mempertimbangkan
oPembatas dosis untuk setelah mendapat
faktor beban kerja,
personil diuraikan secara persetujuan Kepala
lengkap di dalam program
perubahan prosedur,
BAPETEN
Proteksi dan Keselamatan dan penerapan
o Pembatas dosis personil teknologi baru dan
Radiasi ditetapkan berdasarkan hasil harus mendapat
evaluasi dosis maksimum persetujuan dari
individu selama setahun BAPETEN

22
Perka 4/2013
PERSYARATAN TEKNIS
peralatan radiografi/well logging/gauging  sesuai SNI atau standar lain

tempat penyimpanan Peralatan Radiografi dengan zat radioaktif

kontener pengangkutan

pengangkutan zat radioaktif

pengelolaan limbah radioaktif

23
TEMPAT PENYIMPANAN SUMBER
tingkat radiasi di luar tempat
diberi pembatas yang kuat penyimpanan tidak boleh melebihi 0,5
dan terkunci; μSv/jam (R+W), 10 μSv/jam (G+W)

memperhitungkan jumlah zat di bawah pemantauan


radioaktif Petugas Proteksi Radiasi

dilengkapi plakat yang berisi


informasi tentang: nama personil diberi tanda radiasi yang
yang harus dihubungi; dan jelas
nomor telepon
tidak boleh berada di:
- dekat bahan peledak, bahan mudah terbakar, dan bahan yang dapat menyebabkan karat
- daerah rawan banjir/potensi bahaya lainnya yang dapat merusak tempat penyimpanan/isinya
- dekat tempat umum atau tempat keramaian masyarakat 24
Pemantauan Paparan Radiasi
PI harus melakukan pemantauan paparan radiasi dan/atau kontaminasi
radioaktif di daerah kerja secara terus menerus, berkala, dan/atau
sewaktu–waktu sesuai dengan jenis/risiko pemanfaatan tenaga nuklir

Periode pemantauan berkala dan sewaktu waktu ditentukan oleh PI


dengan mempertimbangkan jenis/risiko pemanfaatan tenaga nuklir

Pemantauan paparan radiasi dan/atau kontaminasi


radioaktif di daerah kerja meliputi pemantauan terhadap
paparan radiasi eksterna, kontaminasi permukaan dan
kontaminasi udara
25
Perka 4/2013
Verifikasi Keselamatan
pemantauan paparan radiasi  1x dalam minggu
atau sesuai posedur

uji kebocoran zat radioaktif untuk zat radioaktif  1 x


dalam 2 tahun (G) atau 6 bulan (R,W)

pemeriksaan fisik tabung dan kabel tegangan tinggi


untuk PRP

Verifikasi keselamatan harus dicatat di dalam logbook

26
Rekaman & Laporan

Rekaman
PI harus membuat, memelihara, dan menyimpan
Rekaman terkait Proteksi dan Keselamatan Radiasi yang Laporan
meliputi:
• data inventarisasi peralatan
Laporan harus dibuat secara tertulis dan
• dosis yang diterima personil
diserahkan oleh Pemegang Izin kepada Kepala
• hasil pemantauan laju paparan radiasi di tempat
penyimpanan, pengangkutan, tempat kerja, dan
BAPETEN
lingkungan Laporan meliputi:
• hasil pemeriksaan peralatan dan peralatan penunjang • laporan pelaksanaan program Proteksi dan Keselamatan Radiasi,
• kalibrasi alat ukur radiasi dan verifikasi keselamatan
• pencarian keterangan akibat kecelakaan radiasi • laporan pencarian keterangan mengenai Paparan Darurat yang
diakibatkan Kecelakaan Radiasi
• pelatihan
• hasil pemantauan kesehatan personil
Laporan tertulis harus dilaporkan kepada Kepala
• pengangkutan zat radioaktif;
BAPETEN paling kurang sekali dalam 6 bulan
• pengelolaan limbah radioaktif
27
Persyaratan Manajemen
a) Penanggung jawab Keselamatan Radiasi
• Pemegang Izin
• personil yang terkait dengan penggunaan Peralatan Radiografi
b) Personil
• PPR
Masing-masing 1 orang
• AR (Radiografer Tingkat II) dalam 1 izin pemanfaatan
• OR (Radiografer Tingkat I)
 PPR boleh dirangkap oleh AR yang memiliki SIB PPR
c) pelatihan Proteksi dan Keselamatan Radiasi

 Kegiatan yang dilaksanakan dalam satu kawasan, maka PPR bertanggung


jawab paling banyak 3 (tiga) Peralatan Radiografi
28
PP 29/2008
Multi Lokasi & Kawasan
Untuk penggunaan 3 peralatan radiografi, PI dapat mencantumkan
3 lokasi yang berbeda dan personil paling kurang berjumlah
masing-masing 3 orang untuk setiap izin penggunaan peralatan
radiografi atau 2 orang jika PPR dirangkap oleh Radiografer Tk. II

Untuk penggunaan 3 peralatan radiografi pada satu Kawasan,


personil terdiri dari 1 orang PPR, 1 Radiografer Tk. II, dan 3 orang
Radiografer Tk. I.

29
PP 29/2008
Asisten Radiografer
• Jika diperlukan personil tambahan untuk membantu
Radiografer Tingkat I, Pemegang Izin dapat menunjuk dan
menetapkan Asisten Radiografer  harus melampirkan:
• surat penunjukan dan ketetapan Asisten Radiografer
• surat keterangan telah mengikuti pelatihan Asisten
Radiografer.

• Asisten Radiografer harus mendapatkan pelatihan yang


dilaksanakan oleh PI paling kurang mengenai:
• teknik dasar radiografi industri
• prosedur dasar Proteksi dan Keselamatan Radiasi 30
PP 29/2008
Perizinan Pemanfaatan Tenaga Nuklir
PENGELOMPOKAN PEMANFAATAN SRP-BN
KELOMPOK A KELOMPOK B KELOMPOK C

I. Sumber Radiasi Pengion : Sumber Radiasi Pengion : Sumber Radiasi Pengion :


a. ekspor ZR a. impor, ekspor dan/atau pengalihan a. ekspor PRP
b. impor dan pengalihan ZR dan /atau PRP peralatan yang mengandung ZR b. impor PRP untuk keperluan medik
untuk keperluan medik b. penyimpanan ZR c. impor PRP untuk keperluan selain medik
c. impor ZR untuk keperluan selain medik c. penggunaan dan/atau litbang dalam : d. penggunaan dan/atau litbang :
d. pengalihan ZR dan/atau PRP untuk 1. kedokteran nuklir diagnostik in vitro 1. ZR terbuka / terbungkus untuk tujuan
keperluan medik 2. fluoroskopi bagasi pendidikan, penelitian dan
e. pengalihan ZR dan/atau PRP untuk 3. gauging industri dengan ZR aktivitas pengembangan
keperluan selain medik rendah atau PRP dengan energi 2. check sources
f. produksi PRP rendah 3. ZR untuk kalibrasi
g. produksi barang konsumen yang 4. ZR untuk standardisasi
mengandung ZR 5. detektor bahan peledak
h. penggunaan dan/atau litbang dalam :
1. radiologi diagnostik dan intervensional
2. iradiator kategori I dengan ZR
terbungkus
3. iradiator kategori I dengan PRP
4. gauging industri dengan ZR aktivitas
tinggi
5. radiografi industri fasilitas terbuka
6. well logging
7. perunut
8. fotofluorografi dengan ZR aktivitas
sedang atau PRP dengan energi
sedang
9. radioterapi
10. fasilitas kalibrasi
11. radiografi industri fasilitas tertutup
12. fotofluorografi dengan ZR aktivitas
tinggi atau PRP dengan energi tinggi
13. iradiator kategori II dan III dengan ZR
terbungkus
14. iradiator kategori II dengan PRP
15. iradiator kategori IV dengan ZR
terbungkus
16. kedokteran nuklir diagnostik in vivo
17. kedokteran nuklir terapi
i. produksi radioisotop
j. pengelolaan limbah radioaktif

II. Bahan Nuklir :


a. penelitian dan pengembangan
b. penambangan bahan galian nuklir
c. pembuatan
d. produksi
e. penyimpanan
f. pengalihan
31
g. impor dan ekspor
h. penggunaan
PP 29/2008
PERSYARATAN IZIN PEMANFAATAN SRP-BN

ADMINISTRASI TEKNIS KHUSUS

berlaku untuk kegiatan :


a. prosedur operasi
a. identitas pemohon izin a. penentuan tapak
b. spektek SRP-BN sesuai dengan standar
b. akta pendirian BH atau BU b. konstruksi
keselamatan radiasi
c. izin dan/atau persyaratan yang ditetapkan c. komisioning
c. perlengkapan proteksi radiasi dan/atau
oleh instansi yang berwenang d. operasi
peralatan keamanan SR
d. lokasi pemanfaatan SRP dan BN e. penutupan
d. program proteksi dan keselamatan
radiasi dan/atau program keamanan SR
e. laporan verifikasi keselamatan radiasi
dan/atau keamanan SR
f. hasil pemeriksaan kesehatan pekerja
radiasi
g. data kualifikasi personil yang meliputi :
1. PPR dan personil lain yang memiliki
kompetensi
2. personil yang menangani SRP
3. petugas keamanan SR atau BN

Berlaku untuk semua kelompok 1. Seluruh persyaratan teknis Berlaku hanya untuk kelompok
pemanfaatan berlaku untuk kelompok pemanfaatan A tertentu
pemanfaatan A
2. Persyaratan teknis untuk
kelompok pemanfaatan B :
huruf a, b, c, d, f, dan g angka 1
3. Persyaratan teknis untuk
kelompok pemanfaatan C : 32
huruf a, b, dan g angka 2
PP 29/2008
Alur Proses Perizinan
Cek Kelengkapan Dokumen Pemeriksaan Persyaratan Penerbitan

3 hr kerja 15 hr kerja 7 hr kerja

Permohonan
Penilaian terhadap ya Terbit izin
Pemohon Izin tertulis Dok lengkap ? Penuhi persyaratan ?
ya Dokumen Persyaratan

Dokumen persyaratan izin tdk


tdk

tdk
Penyampaian Dokumen perbaikan
dok perbaikan ? ya

Pemberitahuan
tentang dok yg tdk
memenuhi persyaratan
5 hr kerja
tdk

Tagihan
Biaya Izin
Permohonan batal 33
PP 29/2008
PERUBAHAN IZIN
Perubahan
Data Izin

- Identitas - Perubahan Badan


- Personil Hukum
- Pindah Lokasi - Perubahan fasilitas
- Perlengkapan proteksi

Proses
Permohonan
Proses Izin Baru
Perubahan
Izin
PERUBAHAN DATA IZIN
(Ps. 54 PP 29/2008)

Permohonan Penilaian terhadap Terbit Perubahan


Kesesuian
Secara tertulis Dokumen ya ya Izin
data?
perubahan data izin

Dok. Perubahan
Data izin

Dokumen perbaikan
tdk

Penyampaian
perbaikan Dok ya
prubahan?

Pemberitahuan
tentang
ketidaksesuaian
tdk

Permohonan
batal

34
PP 29/2008
PENETAPAN PENGHENTIAN
(Ps. 53 PP 29/2008)

Permohonan Penilaian terhadap


Terbit Penetapan
Dokumen Kesesuian
Secara tertulis ya ya Penghentian
permohonan & data?
laporan

Laporan :
- data SRF
- hasil pengukuran
paparan radiasi
- penanganan akhir
pembangkit penanganan
akhir ZR
tdk

Dokumen perbaikan

Penyampaian
perbaikan ya
laporan?

Pemberitahuan
tentang
ketidaksesuaian
tdk

Permohonan
batal 35
PP 29/2008
Masa Berlaku Izin (1)
Izin dapat diperpanjang sesuai dengan jangka waktu berlakunya izin dan harus diajukan
permohonan perpanjangannya secara tertulis kepada Kepala BAPETEN paling lama 30
hari kerja sebelum jangka waktu izin berakhir.
No. Pemanfaatan Masa Berlaku
1 Radiologi diagnostik dan intervensional 2 - 3 tahun
2 Iradiator kategori I dengan zra terbungkus 5 tahun
3 Gauging industri dengan zra aktivitas tinggi 2 tahun
4 Radiografi industri fasilitas terbuka 1 - 2 tahun
5 Well Logging 2 tahun
6 Perunut 1 tahun
7 Impor, ekspor, dan/atau pengalihan peralatan yang 2 (dua) tahun
mengandung zra untuk barang konsumen
8 Penyimpanan zat radioaktif/TENORM 5 (lima) tahun
9 Kedokteran nuklir diagnostik in vitro 2 (dua) tahun
10 Gauging industri dengan zra rendah atau Pembangkit Radiasi Pengion 3 (tiga) tahun
dengan energi rendah
36
PP 29/2008
Masa Berakhir Izin (2)
a. habis masa berlaku izin. dilarang mengoperasikan
b. dicabut oleh Kepala BAPETEN hingga memperoleh izin baru
c. badan Pemegang Izin bubar atau dibubarkan
d. terjadi pengalihan Sumber Radiasi Pengion atau Bahan Nuklir
e. Pemegang Izin perorangan meninggal dunia

Untuk memperoleh izin baru dalam kasus a dan b , Pemegang Izin semula wajib mengajukan
permohonan secara tertulis paling lama 3 (tiga) hari kerja terhitung sejak tanggal habis masa berlaku izin
atau diterbitkannya keputusan pencabutan izin oleh Kepala BAPETEN.

Pemegang Izin semula wajib melakukan penanganan akhir zat radioaktif jika berkehendak untuk
menghentikan secara tetap pemanfaatan SRP paling paling lama 3 (tiga) hari kerja terhitung sejak
tanggal habis masa berlaku izin atau diterbitkannya keputusan pencabutan izin dari Kepala BAPETEN.

37
PP 29/2008
Pengelompokan Petugas Tertentu

PETUGAS
TERTENTU

Petugas
Keahlian
PPR

RADIOGRAFI IRADIATOR FASILITAS


PRODUKSI
INDUSTRI (Operator Iradiator, RADIOISOTOP DAN MEDIK INDUSTRI
(Radiografer Tingkat II Petugas Dosimetri RADIOFARMAKA
dan Radiografer dan Petugas (Operator dan
(Tk. 1,2 dan 3) (Tk. 1, 2 dan 3)
Tingkat II) Perawatan petugas perawatan)

38
Perba 16/2014
Perpanjangan SIB
 permohonan perpanjangan SIB ≤ 1 bulan Surat Izin Bekerja
sebelum SIB berakhir
 Petugas Tertentu yang merupakan PPR juga
harus mengikuti pelatihan penyegaran
 harus diikuti PPR paling sedikit 1 kali selama
masa berlaku SIB

Berakhirnya SIB Penyegaran PPR


a) jangka waktu izin yang diberikan telah  Pelatihan penyegaran dilaksanakan oleh BAPETEN
terlampaui  Jika PPR tidak mengikuti pelatihan penyegaran maka PPR tidak
b) SIB dicabut oleh Kepala BAPETEN atau dapat mengajukan perpanjangan SIB dan berlaku ketentuan
c) pemegang SIB meninggal dunia memperoleh SIB baru 39
Perba 16/2014
3 PPR Industri
o Ekspor dan impor zat radioaktif 4 tahun
untuk keperluan selain medik tahun o produksi pembangkit radiasi
o pengalihan zat radioaktif dan/atau
pengion;
pembangkit radiasi pengion untuk o produksi barang konsumen yang
keperluan selain medik; dan
Tk.2 Tk.1 mengandung zat radioaktif;
o penggunaan dan/atau penelitian
o penggunaan dan/atau penelitian
dan pengembangan dalam
dan pengembangan dalam:
gauging industri dengan zat • iradiator;
radioaktif aktivitas tinggi • radiografi industri;
o fotofluorografi dengan zat
• well logging;
radioaktif aktivitas sedang atau • perunut;
pembangkit radiasi pengion • fasilitas kalibrasi;
dengan energi sedang • fotofluorografi dengan zra
o mengandung zat radioaktif untuk aktivitas tinggi atau PRP energi
barang konsumen; dan tinggi;
o penyimpanan zat radioaktif Tk.3 • produksi radioisotop; dan
berupa Technologically Enhanced • pengelolaan limbah radioaktif.
Natural Radioactive Material
(TENORM);
o penggunaan dan/atau penelitian
5
dan pengembangan dalam:
• fluoroskopi bagasi; tahun
• gauging industri dengan zat
radioaktif aktivitas rendah atau 40
Perba 16/2014
pembangkit radiasi pengion
Kewajiban Pemegang Izin
a) memberikan kesempatan untuk dilakukan pemeriksaan/inspeksi oleh inspektur keselamatan nuklir 
pemeriksaan administrasi dan teknis, secara berkala atau sewaktu-waktu, dengan atau tanpa
pemberitahuan
b) melaksanakan pemantauan kesehatan pekerja radiasi;
c) memberikan kesempatan untuk pemeriksaan kesehatan terhadap pekerja
d) menyelenggarakan dokumentasi terkait pemanfaatan SRP dan BN
e) melakukan tindakan yang diperlukan untuk mencegah bahaya yang
f) melakukan tindakan yang diperlukan untuk mencegah pemindahan tidak sah, pencurian, dan sabotase
g) membuat dan menyampaikan laporan yang terkait dengan Seifgard
h) memanfatkan SRP atau BN sesuai tujuan dalam izin;
i) menyampaikan laporan secara tertulis terjadi kegagalan fungsi peralatan yang mengarah pada insiden,
dan/atau kecelakaan radiasi;
j) menyampaikan laporan mengenai pemantauan dosis radiasi pekerja.
k) menyampaikan laporan secara tertulis hasil pemantauan daerah kerja dan lingkungan hidup
l) melaksanakan Rencana Pengelolaan Lingkungan
PP 33/2007 41
Inspeksi
Kewenangan
Pelaksanaan • melakukan inspeksi selama proses
• untuk memastikan dipatuhinya perizinan
• memasuki dan memeriksa setiap
persyaratan keselamatan fasilitas atau instalasi, instansi
radiasi dan keamanan sumber atau lokasi pemanfaatan tenaga
radioaktif nuklir
• melakukan pemantauan radiasi di
dalam dan luar instalasi
• inspeksi dilaksanakan oleh • melakukan inspeksi secara
inspektur keselamatan nuklir langsung/dengan pemberitahuan dalam
selang waktu singkat dalam hal
keadaan darurat atau kejadian yang
• inspeksi meliputi pemeriksaan tidak normal
administrasi dan teknik yang • menghentikan kegiatan pemanfaatan
tenaga nuklir jika terjadi situasi
dilaksanakan secara berkala yang membahayakan terhadap
atau sewaktu-waktu, dengan keselamatan pekerja, masyarakat, dan
atau tanpa pemberitahuan lingkungan hidup serta keamanan
sumber radioaktif

42
Perka 4/2013
Penegakan Hukum & Sanksi

Melanggar Pasal 19 ayat 1


Melanggar Pasal 17 ayat 1
Pidana penjara paling lama 2 tahun dan/atau
Denda paling banyak Rp. 100.000.000,- atau denda paling banyak Rp. 50.000.000,- atau jika
jika tidak mampu bayar denda, kurungan paling
lama 1 tahun (Ps.43) tidak mampu bayar denda, kurungan paling
lama 6 bulan (Ps.42)

43
UU 10/1997
Sanksi Pelanggaran

Kepala BAPETEN memberikan


peringatan tertulis peringatan tertulis sebanyak 3 kali
kepada PI yang melanggar
ketentuan :
• Pertama  10 hari kerja
• Kedua  10 hari kerja
• Ketiga  10 hari kerja
penghentian sementara • Pencabutan izin

beroperasinya instalasi

pencabutan izin

44
PP 33/2007 Tidak mempunyai izin
Sanksi Langsung
 Kepala BAPETEN dapat langsung menghentikan
sementara beroperasinya fasilitas atau instalasi
Pemegang Izin, yang dapat membahayakan
keselamatan pekerja, anggota masyarakat dan
lingkungan hidup  sampai dipenuhinya
persyaratan Keselamatan Radiasi dan Keamanan
Sumber Radioaktif.

 Jika tetap mengoperasikan fasilitas atau


instalasinya dapat langsung dicabut izin
Pemanfaatan Tenaga Nuklir.
45
PP 33/2007

Anda mungkin juga menyukai