Anda di halaman 1dari 6

Kelompok :

- Yeni
- Kevin
- Subhan
Tata Rias dan Busana Tari Tradisional

 Tata rias dan tata busana pada tari tradisional memiliki fungsi penting.
Ada dua fungsi tata rias dan tata busana pada tari tradisio nal yaitu;
1 sebagai pembentuk karak- ter atau watak; dan
2 sebagai pembentuk tokoh. Pembentukan karakter atau watak dan tokoh dapat
dilihat pada tata rias wajah yang diguna- kan dan juga busana yang dipakai. Karakter
pemarah, jahat, dan sejenisnya biasanya menggunakan tata rias warna merah yang
dominan. Demikian juga busana yang di- gunakan secara visual menunjukkan tokoh
tersebut jahat. Tokoh raksasa pada epos Rama- yana misalnya, digambarkan dengan
riasan wajah yang merah menyala dengan bagian mulut penuh taring. Tata busana
yang digunakan dengan menggunakan rambut gimbal panjang dan menyeramkan.
Karakter tokoh baik pada epos Ramaya na biasanya menggunakan riasan can- tik se
perti riasan pada Pregiwa sebagai istri Gatot Kaca. Tata rias dan tata busana tampak
cantik dan bersahaja. Tata rias dan busana juga dapat menun juk kan tokoh lucu.
Pada epos Ramaya na ditunjuk kan pada tata rias dan bu- sana Punakawan yaitu
Semar, Petruk, Bagong dan Gareng.
 Tata rias dan busana pada tari tradisional tidak hanya bersumber pada epos
Ramaya- na tetapi juga tarian lepas yaitu tarian yang tidak berhubungan
dengan cerita Ramayana. Tokoh dan karakter dapat dijumpai juga pada tari
tentang fauna seperti Tari Merak. Tata rias dan busana pada tari Merak yang
digunakan, memperlihatkan seekor burung Merak yang indah. Tata busana
yang digu- nakan merupa kan perwujudan dengan sayap dan tutup kepala
sebagai ciri khas yang men- unjukkan perwujudan burung Merak. Ada juga
tata rias dan tata busana tari Kijang dari Jawa Tengah, tari Burung Enggang
dari Kalimantan, tari Cendrawa sih dari Bali, tari Kukilo dari Jawa Tengah.
Tata Busana
 Busana (pakaian) tari merupakan segala sandang dan perlengkapan
(accessories) yang dikenakan penari di atas panggung. Tata pakaian terdiri
dari beberapa bagian :
Pakaian dasar, sebagai dasar sebelum mengenakan pakaian pokoknya.
Misalnya, setagen, korset, rok dalam, straples
Pakaian kaki, pakaian yang dikenakan pada bagian kaki. Misalnya binggel,
gongseng, kaos kaki, sepatu.
Pakaian tubuh, pakaian pokok yang dikenakan pemain pada bagian tubuh
mulai dari dada sampai pinggul. Misalnya kain, rok, kemeja, mekak, rompi,
kace, rapek, ampok-ampok, simbar dada, selendang, dan seterusnya.
 Pakaian kepala, pakaian yang dikenakan pada bagian kepala. Misalnya
berbagai macam jenis tata rambut (hairdo) dan riasan bentuk rambut (gelung
tekuk, gelung konde, gelung keong, gelung bokor, dan sejenisnya).
Perlengkapan/accessories, adalah perlengkapan yang melengkapi ke empat
pakaian tersebut di atas untuk memberikan efek dekoratif, pada karakter
yang dibawakan. Misalnya perhiasan gelang, kalung, ikat pinggang, kamus
timang/slepe ceplok, deker (gelang tangan), kaos tangan, bara samir, dan
sejenisnya.
Properti Tari Tradisional

 Properti merupakan salah satu unsur pen- dukung dalam tari. Ada tari yang mengguna-
kan properti tetapi ada juga tidak menggunakan. Pro perti yang digunakan ada yang
menjadi nama tarian tersebut. Contoh tari Payung mengguna kan payung, tari Piring
menggunakan piring sebagai properti. Kedua tarian ini berasal dari Sumatera Barat.
Tari Lawung dari keraton Yogya karta menggunakan lawung tombak sebagai properti
tarinya. Ada juga tarian yang menggunakan pro- perti tetapi tidak digunakan sebagai
nama tarian. Contoh tari Pakarena mengguna kan Kipas, tari Merak menggunakan
selendang, tari Serimpi dari Yogyakarta atau Surakarta ada yang menggunakan kipas,
keris atau pro per ti lain. Ini hanya beberapa contoh pro- perti yang digunkan dalam
tarian tradisi o- nal, masih banyak tari dari daerah lain yang menggunakan properti
sebagai pen dukung. Tari Nelayan, tari Tani mengguna kan tudung kepala dan hampir
semua jenis tarian perang mengguna kan tameng dan senjata perang lain seperti keris.
Ada juga tarian yang meng guna kan properti kukusan yaitu tempat untuk membuat
tupeng terbuat dari anyaman bambu yang digunakan sebagai kurungan dalam tari
Lengger gaya Banyumasan.

Anda mungkin juga menyukai