Munculnya
Munculnyakasus
kasus
Kepedulian
Kepedulianpimpinan/
pimpinan/ Fasyankes
Fasyankesbelum
belum
hukum
hukumterkait
terkaitdengan
dengan
pengelola
pengelolafasyankes
fasyankes mengelola
mengelolaLimbah
Limbah
pengelolaan
pengelolaanlimbah
limbah
belum
belummaksimal
maksimal sesuai
sesuaipersyaratan
persyaratan
fasyankes
fasyankes
REGULASI terkait Pengelolaan Limbah Fasyankes
Pasal 59
• Setiap orang yang menghasilkan limbah B3 WAJIB melakukan pengelolaan limbah B3 yang dihasilkannya.
• Dalam hal setiap orang tidak mampu melakukan sendiri pengelolaan limbah B3, pengelolaannya diserahkan
kepada pihak lain.
• Pengelolaan limbah B3 wajib mendapat izin dari Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan
kewenangannya.
Undang-Undang nomor 32 tahun 2009
tentang Perlindungan & Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pasal 103
Setiap orang yg menghasilkan limbah B3 dan tidak melakukan
pengelolaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 59, dipidana
dengan pidana penjara paling singkat 1 tahun dan paling lama 3
tahun dan denda paling sedikit Rp. 1 Milyar dan paling banyak
Rp. 3 Milyar
Tantangan Kasus Hukum
LIMBAH FASYANKES
limbah padat yang dihasilkan dari kegiatan
NON-B3 di rumah sakit/Fasyankes di luar medis
yang berasal dari dapur, perkantoran,
LIMBAH PADAT
LIMBAH
FASYANKES
FASYANKES
PADAT taman, dan halaman yang dapat
dimanfaatkan kembali apabila ada
teknologinya
limbah infeksius,
CAIR B3 MEDIS imbah patologi,
CAIR
GAS
LB3
limbah benda tajam,
GAS Limbah farmasi,
B3 limbah sitotoksis,
limbah kimiawi,
limbah radioaktif,
semua limbah yang berbentuk gas yang semua air buangan termasuk tinja yang
limbah kontainer
berasal dari kegiatan pembakaran di berasal dari kegiatan Fasyanakes yang bertekanan, dan
limbah dengan kandungan
rumah sakit seperti insinerator, dapur, kemungkinan mengandung
perlengkapan generator, anastesi, dan mikroorganisme, bahan kimia beracun dan logam berat yang tinggi.
pembuatan obat citotoksik radioaktif yang berbahaya bagi kesehatan
KENAPA LIMBAH MEDIS FASYANKES
HARUS DIKELOLA
Tentang :
Tata Cara dan Persyaratan Teknis
Pengelolaan Limbah B3 dari
FASYANKES
Tahapan Pengelolaan Limbah Padat Medis di
Fasyankes
Pengurangan
Limbah
Pengangkutan
Pemilahan Dengan Truk
Transporter
Limbah
Pengumpulan Pembuangan
Sementara di Residu Akhir
Ruangan
Pengangkutan
Limbah dari
Ruangan ke
Incinerator / TPS
Pembakaran
LB3
Limbah di
Insinerator
PENGURANGAN
TERMOMETER TERMOMETER
MERKURI DIGITAL
15
Pengumpulan
1. Pengumpulan Internal
Pengumpulan limbah minimum setiap hari atau sesuai kebutuhan.
pengantian kantong/wadah.
Limbah diangkut sebelum penuh (3/4 dari volume limbah)
menggunakan selotipe/sejenisnya.
Troli pengumpul
CONTOH PENANGANAN LIMBAH
MEDIS YANG BENAR
3. Putar ujung atas plastik 4. Gunakan kepang plastik 5. Letakkan penutup wadah
untuk membentuk kepang untuk membentuk ikatan dan tempat pada tempat
tunggal. tunggal. penyimpanan sementara (atau
Dilarang mengikat dengan pada lokasi pengumpulan
internal).
model “telinga kelinci”. 18
JANGAN LUPA !
• Pilih vendor/ perusahaan pengolah yang memiliki ijin dari KLHK untuk
mengolah limbah B3 sesuai dengan karakteristik limbah B3 yang
dihasilkan
• Pastikan transporter memiliki Rekomendasi KLHK sebagai transporter
dan kendaraan pengangkut memiliki ijin dari Kementerian Perhubungan
• Pengirim, pengangkut, dan pengolah harus memiliki manifest elektronik
(festronik)
PENGOLAHAN
PENGOLAHAN TERMAL PENGOLAHAN NONTERMAL
AUTOKLAF
AUTOKLAF DISINFEKSI KIMIAWI
MICROWAVE
MICROWAVE PROSES BIOLOGIS
IRADIASI
IRADIASI ENKAPSULASI
INSINERATOR
INSINERATOR INERTISASI
TEKNOLOGI
TEKNOLOGILAIN
LAINSESUAI
SESUAI
PERKEMBANGAN
PERKEMBANGANILMU
ILMU
PENGETAHUAN
PENGETAHUANDAN
DANTEKNOLOGI.
TEKNOLOGI.
24
Insinerasi ……..
Menghasil emisi, termasuk dioksin,
Menghasil emisi, termasuk dioksin,
furan dan logam berat
furan dan logam berat
27
Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 tentang
Perlindungan & Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pasal 59
• Setiap orang yang menghasilkan limbah B3 WAJIB melakukan pengelolaan limbah B3 yang dihasilkannya.
• Dalam hal setiap orang tidak mampu melakukan sendiri pengelolaan limbah B3, pengelolaannya diserahkan
kepada pihak lain.