Anda di halaman 1dari 11

KELOMPOK

VI

BIMBINGAN UNTUK MENUNJUKAN


INOVASI
DALAM BIDANG KURIKULUM PENDIDIKAN

MOH FADLI LAMANDE


NURSALAM
INDRIYANTI
Inovasi Kurikulum
Berbasis Kompetensi

Kurikulum berbasis kompetensi merupakan seperangkat rencana


dan pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar yang harus
dicapai siswa, penilaian, kegiatan belajar mengajar dan
pemberdayaan sumber daya pendidikan dan mengembangkan
sekolah (Depdiknas, 2002).
KBK berorientasi bahwa siswa bukan hanya memahami materi
pelajarn untuk mengembangkan kemampuan intelektual saja,
melainkan bagaimana pengetahuan itu dipahaminya dapat
mewarnai perilaku yang ditampilkan dalam kehidupan nyata.
Gordon (1988) menyarankan beberapa aspek yang harus
terkandung dalam kompetensi adalah: pengetahuan (knowledge),
yaitu pengetahuan untuk melakukan proses berfikir. Pemahaman
(understanding), yaitu kedalaman kognitif dan afektif yang dimiliki
individu
Pengembangan Kurikulum
Pengembangan kurikulum adalah suatu proses kompleks dan
melibatkan berbagai faktor terkait. Pengembangan KBK
memfokuskan kepada kompetensi tertentu berupa paduan:
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dapat didemonstrasikan
peserta didik sebagai wujud pemahaman terhadap konsep yang
dipelajarinya. penerapan KBK memungkinkan guru menilai hasil
belajar peserta didik dalam proses pencapaian sasaran belajar yang
mencerminkan penguasaan dan pemahaman terhadap apa yang
dipelajari. Karena itu peserta didik perlu mengetahui kriteria
penguasaan kompetensi yang akan dijadikan sebagai standar
KURIKULUM
BERBASIS
MASYRAKAT

Kurikulum berbasis masyarakat yang bahan dan objek kajiannya


kebijakan dan ketetapan yang dilakukan di daerah, disesuaikan dengan
kondisi lingkungan alam, sosial, ekonomi, budaya dan disesuaikan
dengan kebutuhan pembangunan daerah yang perlu dipelajari oleh
siswa di daerah tersebut. Bagi siswa berguna untuk memberikan
kemungkinan dan kebiasaan untuk akrab dengan lingkungan dimana
mereka tinggal. Kemungkinan lain mencegah dari keterasingan
lingkungan, terbiasa dengan budaya dan adat istiadat setempat dan
berusaha mencintai lingkungan hidup, sehingga sebutan kurikulum ini
disebut kurikulum berbasis wilayah
Tujuan:
Memperkenalkan siswa terhadap lingkungannya, ikut melestarikan
budaya termasuk kerajinan, keterampilan yang nilai ekonominya tinggi
di daerah tersebut. Membekali siswa kemampuan dan keterampilan
yang dapat menjadi bekal hidup mereka di masyarakat, seandainya
mereka tidak dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Membekali siswa agar bisa hidup mandiri, serta dapat membantu orang
tua dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Kurikulum berbasis masyarakat memiliki beberapa keuntungan antara
lain: pertama, kurikulum sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan
masyarakat setempat. Kedua, kurikulum sesuai dengan tingkat dan
kemampuan sekolah, baik kemampuan finansial, profesional maupun
manajerial. Ketiga, disusun oleh guru-guru sendiri dengan demikian
sangat memudahkan dalam pelaksanaannya. Keempat, ada motivasi
kepada sekolah khusus kepala sekolah dan guru kelas untuk
mengembangkan diri, mencari dan menciptakan kurikulum yang sebaik-
baiknya, dengan demikian akan terjadi semacam kompetisi dalam
pengembangan kurikulum.
Kurikulum Berbasis
Keterpaduan

Kurikulum terpadu merupakan kurikulum yang memungkinkan siswa


baik secara individual maupun klasikal aktif menggali dan
menemukan konsep serta prinsip secara holistik bermakna dan
otentik. Semuanya menekankan pada cara menyampaikan pelajarn
yang bermakna dengan melibatkan siswa dalam proses
pembelajaran. Melalui pembelajaran terpadu diharapkan para siswa
memperoleh pengetahuan secara menyeluruh dengan cara
mengaitkan satu pelajaran dengan pelajaran lain.
Pengertian Kurikulum Berhubungan dan Berisi Keterpaduan
Pendekatan keterpaduan merupakan suatu sistem totalitas yang
terdiri dari komponen yang saling berhubungan dan berinteraksi
baik antar komponen dengan komponen maupun antar komponen
dengan keseluruhan, dalam rangka mencapai tujuan yang
ditentukan sebelumnya. Dengan demikian, pendekatan sistem
menitik beratkan pada keseluruhan, lalu bagian-bagian dan unsur-
unsur dan interaksi antara bagian-bagian dengan keseluruhan.
Kurikulum
berbasis KTSP

Pengertian KTSP
KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun, dikembangkan dan
dilaksanakan oleh setiap satuan pendidikan dengan memperhatikan
standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan Badan
Standar Nasional Pendidikan (BNSP).
Konsep Dasar KTSP
Dalam Standar Nasional Pendidikan (SNP Pasal 1, ayat 15) dikemukakan
bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum
operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan
pendidikan dengan memperhatikan dan berdasarkan standar kompetensi
serta kompetensi dasar yang dikembangkan oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan (BNSP). KTSP disusun dan dikembangkan berdasarkan
Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Pasal 36 ayat 1 dan 2 sebagai berikut:
a. Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar
nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
b. Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan
dengan prinsip diverifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi
daerah dan peserta didik.
Kurikulum
Kurtilas

Menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional Pasal 1 butir 19, kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum biasanya dibedakan antara
kurikulum sebagai rencana dengan kurikulum yang fungsional. Rencana tertulis
merupakan dokumen kurikulum, sedangkan kurikulum yang dioperasikan di
dalam kelas merupakan kurikulum fungsional (Nana Syaodih, 2009: 5). 10 b.
Pola Pikir Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 dibuat seiring dengan kemerosotan karakter bangsa Indonesia
pada akhir-akhir ini. Korupsi, penyalahgunaan obat terlarang, pembunuhan,
kekerasan, premanisme, dan lain-lain adalah kejadian yang menunjukkan
kualitas pendidikan dan sumber daya manusia yang rendah serta rapuhnya
fondasi moral dan spiritual kehidupan bangsa
Selain itu, penyebab perlunya mengembangkan kurikulum 2013
adalah beberapa hasil dari riset internasional yang dilakukan oleh
Global Institute dan Programme for International Student Assessment
(PISA) merujuk pada suatu simpulan bahwa prestasi peserta didik
Indonesia tertinggal dan terbelakang (Mulyasa, 2013: 60). Tujuan dari
pengembangan kurikulum 2013 menurut Kemendikbud adalah
(Permendikbud No. 69 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar Dan
Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah):
SEKIAN
&
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai