Anda di halaman 1dari 13

ASKEP LANSIA DENGAN ULKUS DEKUBITUS

Dosen pengampu : Ns. Indrawati, M. KL

Disusun oleh kelompok IV :


1. Lukman hakim
2. Yeni Rozana
3. Devi maharani
4. Ayu lestari
5. Lisa artianti
6. Dea Nurafifah
7. Melani Putriya
Pengertian
Ulkus decubitus adalah suatu daerah yang mati
jaringan disebabkan karena kurangnya aliran darah
didaerah yang bersangkutan. Decubitus berasal dari
bahasa latin yang artinya berbaring. Berbaring tidak
selalu menyebabkan terjadinya luka baring. Karena
itu sebagian orang lebih menyukai istilah luka tekan
( pressure sore) karena tekananlah yang merupakan
penyebab utama terjadinya ulkus decubitus(Wolf.
Weitzel & Fuerst (1989: 354) dalam Dasar – dasar
Ilmu Keperawatan)
MANIFESTASI KLINIK

Luka tekan dibagi menjadi empat stadium ,yaitu:

Stadium 1 : Ulserasi terbatas pada epidermis dan dermis


dengan eritema pada kulit. Penderita dengan sensibilitas
baik akan mengeluh nyeri, stadium ini biasanya
reversible dan dapat sembuh dalam 5-10 hari.

Stadium 2 : Ulserasi mengenai dermis, epidermis dan meluas ke


jaringan adiposa terlihat eritema dan indurasi serta kerusakan kulit
partial (epidermis dan sebagian dermis) ditandai dengan adanya
lecet dan lepuh . Stadium ini dapat sembuh dalam 10-15 hari.
Stadium 3 : Ulserasi meluas sampai ke lapisan lemak
subkulit dan otot sudah mulai terganggu dengan adanya
edema dan inflamasi, infeksi akan hilang struktur fibril.
Kerusakan seluruh lapisan kulit sampai subkutis, tidak
melewati fascia. Biasanya sembuh dalam 3-8 minggu.

Stadium 4 : Ulserasi dan nekrosis meluas mengenai


fasia,otot serta sendi. Dapat sembuh dalam 3-6 bulan.
• Kerusakan Integritas Kulit Yang Berhubungan Dengan Kerusakan
Mekanis Dari Jaringan Sekunder Akibat Tekanan, Pencukuran
Dan Gesekan.
• Implementasi Keperawatan
Mengobservasi ukuran, warna, kedalaman luka, jaringan nekrotik
dan kondisi sekitar luka.
Memantau tanda- tanda vital dan perhatikan adanya demam.
Mengidentifikasi derajat perkembangan luka tekan (ulkus)
Melakukan perawatan luka dengan tehnik aseptik dan antiseptik.
Membersihkan jaringan nekrotik.
Melakukan Irigasi luka.
Memberi antibiotik oral,topical, dan intra vena sesuai indikasi.
Mengambil kultur luka
Nyeri Yang Berhubungan Dengan Trauma Kulit, Infeksi Kulit
Dan    Perawatan Luka.
Implementasi Keperawatan
Menutup luka sesegera mungkin.
Meninggikan ekstremitas yang terdapat luka secara periodik.
Memberi tempat tidur yang dapat diubah ketinggiannya.
Mengubah posisi dengan sering dan ROM secara pasif maupun aktif
sesuai indikasi.
Memperhatikan lokasi nyeri dan intensitas.
Memberikan tindakan kenyamanan seperti pijatan pada area yang
tidak sakit, perut, posisi dengan sering.
Mendorong penggunaan tehnik manajemen stress.
Meningkatkan periode tidur tanpa gangguan.
Berkolaborasi: Untuk memberikan analgesik sesuai indikasi.
Resiko Terhadap Infeksi Yang Berhubungan Pemajangan Ulkus Decubitus
Terhadap Feses/Drainase Urine.

Implementasi Keperawatan :
Memantau terhadap tanda- tanda infeksi( rubor, dolor, kalor, fungsiolesa)
Mengobservasi tanda- tanda vital ( suhu, respirasi rate, nadi, tensi)
Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan.
Melakukan rawat luka dengan tehnik aseptik dan antiseptik.
Menganjurkan klien untuk menghabiskan porsi yang tersedian terutama
tinggi protein dan vitamin.
Menjaga personal higiene klien( badan, tempat, pakaian)
Berkolaborasi dengan tim medisdalam penentuan antibiotik dan
pemeriksaan leukosit dan LED
Perubahan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh Yang Berhubungan
Dengan Anoreksia Sekunder Terhadap Ketidak Cukupan Masukan Oral.
Implementasi Keperawatan :
Menjelaskan pentingnya nutrisi bagi tubuh
Menganjurkan klien makan sedikit tapi sering
Memberikan klien daftar makanan yang diijinkan dan dorong klien
terlibat dalam pemilihan menu
Melakukan oral hygiene sebelum makan
Menimbang berat badan tiap hari
Mengauskultasi bising usus
Berkolaborasi dengan: Tim gizi, Pemberian antiemetik ,Tim medis
untuk pemberian infus albumin behring.
Kerusakan Mobilitas Fisik Yang Bergubungan Dengan Pembatasan
Gerakan Yang Diharuskan, Status Yang Tak Dikondisikan, Kehilangan
Kontrol Motorik Atau Perubahan Status Mental.
Implementasi Keperawatan
Menganjurkan keluarga membantu klien mobilisasi
Mengatur posisi klien tiap 2 jam
Memperhatikan sirkulasi, gerakan dan sensasi secara sering
Membantu klien untuk latihan rentang gerak secara konsisten yang
diawalai dengan pasif kemudian aktif
Mendorong partisipasi klien dalam semua aktivitas sesuai kemampuannya
Membuat jadwal latihan secara teratur
Meningkatkan latihan ADL melalui fisioterapi, hidroterapi, dan perawatan
Berkolaborasi dengan fisioterapi
Koping keluarga tak efektif yang berhubungan dengan luka kronis,
perubahan body image
Implementasi Keperawatan
Membina hubungan saling percaya
Memberikan kesempatan kelurga dan klien untuk mengungkapkan
perasaannya saat ini dengan memvalidasi dan mengobservasi
perasaan keluarga dan klien
Memberikan informasi yang diperlukan klien dan keluarga tentang
proses terjadinya ulkus
Melibatkan klien dan keluarga dalam rencana perawatan yang
lebih lanjut
Menganjurkan keluarga untuk selalu memberi reinforcement
positif dan support mental pada klien
Menunjukkan sikap menerima terhadap perubahan
Evaluasi
S : klien mengatakan keadaannya sedikit
membaik
O : klien masih terbaring ditempat tidur.
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
• KESIMPULAN
Dalam Dasar – dasar Ilmu Keperawatan,
mengartikan ulkusdecubitus adalah suatu daerah
yang mati jaringan disebabkan karena kurangnya
aliran darah didaerah yang bersangkutan.
Decubitus berasal dari bahasa latin yang artinya
berbaring. Berbaring tidak selalu menyebabkan
terjadinya luka baring. Karena itu sebagian orang
lebih menyukai istilah luka tekan ( pressure sore)
karena tekananlah yang merupakan penyebab
utama terjadinya ulkus decubitus.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai