(PARTIKULAT)
Fakultas MIPA
Program Studi
Magister (S-2) Kimia
ABDUL RAHIM
NIM :H2061211001
Pendahuluan
Abdul Rahim/ H2061211001
Fakultas MIPA
Prodi (S-2) Kimia
Komponen Utama dari Atmosfer adalah Partikulat yang termasuk di dalamnya adalah :
Produk kondensasi dari pembakaran alami (kebakaran hutan, gunung Merapi, dlll)
Produk reaksi gas jejak (ammonium klorida, sulfat dan garam nitrat)
Material yang tersebar dari permukaan bumi (semburan garam dari lautan, debu mineral dari
daratan benua)
Partikulat mempunyai peranan penting dalam kimia atmosfer, banyak reaksi atmosfer terjadi
dalam fase gas terjadi baik pada permukaan partikel atau dalam fase cair yang teradsorbsi pada
permukaan partikel.
Transportasi atmosfer dalam bentuk partikulat adalah salah satu metode utama untuk
penyebaran polutan.
Bahan organic semi-volatile terjadi di atmosfer sebagian dalam keadaan uap dan Sebagian
dalam fase padat, baik sebagai partikulat organic atau teradsorpsi pada partikel an organic.
Pendahuluan
Abdul Rahim/ H2061211001
Fakultas MIPA
Prodi (S-2) Kimia
Catatan :
Setiap pengukuran partikel atmosfer akan tergantung pada kondisi atmosfer. Kondisi kritis dapat mencakup
arah dan kecepatan angin sehubungan dengan kepala pengambilan sampel, kelembaban dan suhu
lingkungan (yang akan mempengaruhi pengumpulan dan retensi bahan yang mudah menguap).
Desain instrumen melibatkan berbagai teknik fisik mulai dari filtrasi hingga hamburan optik. Setiap teknik akan
merespon secara berbeda terhadap ukuran partikel individu, sehingga berpotensi menyebabkan respons yang
sedikit berbeda dengan masing-masing instrument, harus ingat bahwa partikulat di atmosfer selalu terjadi
dalam berbagai ukuran. Bahkan dengan instrumen berdasarkan prinsip yang sama, konstruksi internal yang
rinci dapat memberikan selektivitas yang tidak disengaja karena masalah pengambilan sampel kinetik (lihat
Bagian 7.2.5 di atas).
Instrumen TEOM mengumpulkan sampel pada filter yang dipanaskan. Beberapa komponen, seperti senyawa
amonium (lihat Bagian 7.1) dan VOC partikulat bersifat volatil. Oleh karena itu ada potensi bahwa komponen
ini dapat hilang pada suhu tinggi.
7.2 Metode Pengambilan Sampel
Abdul Rahim/ H2061211001
Fakultas MIPA
Prodi (S-2) Kimia
7.3.1 Logam
Langkah pertama dalam setiap prosedur analitis harus mempertimbangkan komposisi sampel. Untuk analisis
partikulat diperlukan pemilihan teknik disolusi yang tepat. Jika komposisi sampel tidak diketahui, seperti yang
terjadi pada banyak sampel atmosfer eksternal seperti asam fluoride, asam ini menyebabkan luka bakar dan
menyerang peralatan kaca (struktur silika kaca terkait erat dengan silikat tidak larut). Diperlukan peralatan
'Teflon' dan analisis harus dilakukan dalam lemari asam tahan hidrogen fluorida. Analisis logam yang cocok
untuk senyawa adalah AAS/Spektrometri UV/VIS. Kromatografi ion juga dapat digunakan untuk ion logam
golongan (Na+, K+, Ca2+ dan Mg2+) serta untuk anion biasa.
7.3.2 Senyawa Organik
Penentuan senyawa organic dilakukan dengan cara analisis total karbon organic dengan memperhitungkan
kehilangan berat setelah ekstraksi dengan pelarut organic. Komponen ekstrak dapat ditentukan dengan metode
kromatografi dan spektrometri.
Abdul Rahim/ H2061211001
= di mana λ adalah panjang gelombang radiasi, k adalah konstanta dan Z adalah nomor atom.
Karakteristik element akan memancarkan panjang gelombang. Penyerapan dan emisi terjadi terutama di beberapa
lapisan permukaan pertama atom. Pembuatan larutan standar dilakukan dengan komposisi sedekat mungkin
dengan sampel dengan koreksi yang sesuai untuk efek matriks sehingga dapat mencakup intensitasnya yang
sebanding dengan konsentrasi elemen. Untuk analisis tanah dan limbah yang terkontaminasi sampel bisa dalam
keadaan cair atau padat.
Abdul Rahim/ H2061211001
Teknik ini sangat sensitif, hanya membutuhkan 0,1 μgram sampel. Batas deteksi untuk elemen dalam partikulat di
udara bisa serendah 2 × 10-5 μg m-3. Tidak ada pretreatment kimia yang diperlukan dan satu-satunya perawatan
fisik yang diperlukan adalah penggilingan dan homogenisasi sampel besar. Satu-satunya kelemahan utama adalah
membutuhkan sumber neutron, biasanya reaktor nuklir
7.4.4 Metode Analisis Asbes
Asbes adalah istilah yang digunakan untuk salah satu dari kelompok mineral silikat berserat. Bahan-bahan ini
memiliki sifat insulasi panas dan listrik yang baik dan telah digunakan secara luas di industri. Namun, menjadi
bahaya lingkungan utama. Serat udara mampu terjebak di paru-paru. Penyakit pernapasan, yang dikenal sebagai
asbestosis, dapat mengakibatkan, serta sejumlah bentuk kanker.
Metode menggunakan mikroskop optik melibatkan pengumpulan bahan partikulat dari atmosfer dengan
penyaringan, persiapan slide mikroskop dan kemudian mengidentifikasi dan menghitung serat di bidang
pandang mikroskop. Teknik mikroskopis elektron dapat lihat Bagian 7.4.2 di atas
Abdul Rahim/ H2061211001
kelarutan bahan. Jika zat tersebut mudah larut, maka analisis dapat
spesies dalam larutan. Jika zat lebih sulit untuk larut, maka teknik