Anda di halaman 1dari 18

DBD

demam berdarah dengue

Kelompok 5
Salwa salsabila
Yenni rahmah
Intan ali
Nadila syifani
Cut muna
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi
virus akut yang disebabkan oleh virus dengue yang
ditandai demam 2 – 7 hari disertai dengan manifestasi
perdarahan, penurunan trombosit (trombositopenia),
adanya hemokonsentrasi yang ditandai kebocoran plasma
(peningkatan hematokrit, asites, efusi pleura,
hipoalbuminemia). Dapat disertai gejala-gejala tidak khas
seperti nyeri kepala, nyeri otot & tulang, ruam kulit atau
nyeri belakang bola mata.
Dalam 3 dekade terakhir penyakit ini meningkat
insidennya di berbagai belahan dunia terutama daerah
tropis dan sub-tropis, banyak ditemukan di wilayah urban
dan semi-urban. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan
nyamuk Aedes yang mengandung virus dengue.
Faktor-faktor lain yang mempengaruhi penyebar
luasan DBD antara lain adalah
1. Perilaku masyarakat
2. Perubahan iklim (climate change) global
3. Pertumbuhan ekonomi
4. Ketersediaan air bersih
Pertolongan pertama DBD
Apabila keluarga/masyarakat menemukan gejala
dan tanda di atas, maka pertolongan pertama oleh
keluarga adalah sebagai berikut:
Tirah baring selama demam
Antipiretik (parasetamol) 3 kali 1 tablet untuk dewasa,
10-15 mg/kgBB/ kali untuk anak. Asetosal, salisilat,
ibuprofen jangan dipergunakan karena dapat
menyebabkan nyeri ulu hati akibat gastritis atau
perdarahan.
Kompres hangat
Minum banyak (1-2 liter/hari), semua cairan berkalori
diperbolehkan kecuali cairan yang berwarna coklat dan merah
(susu coklat, sirup merah).
Bila terjadi kejang ( jaga lidah agar tidak tergigit, longgarkan
pakaian, tidak memberikan apapun lewat mulut selama kejang)
Jika dalam 2-3 hari panas tidak turun atau panas turun
disertai timbulnya gejala dan tanda lanjut seperti
perdarahan di kulit (seperti bekas gigitan nyamuk),
muntah-muntah, gelisah, mimisan dianjurkan segera
dibawa berobat/periksakan ke dokter atau ke unit
pelayanan kesehatan untuk segera mendapat
pemeriksaan dan pertolongan.
Tatalaksana DBD
Pasien DD dapat berobat jalan, tidak perlu dirawat inap. Pada fase
demam pasien dianjurkan:
Tirah baring, selama masih demam.
Obat antipiretik atau kompres hangat diberikan apabila diperlukan.
Untuk menurunkan suhu menjadi <39°C, dianjurkan pemberian
parase-tamol. Asetosal/salisilat tidak dianjurkan (indikasi kontra)
oleh karena dapat meyebabkan gastritis, perdarahan, atau asidosis.
Dianjurkan pemberian cairan dan elektrolit per oral, jus buah,
sirop, susu, disamping air putih, dianjurkan paling sedikit
diberikan selama 2 hari.
Monitor suhu, jumlah trombosit dan hematokrit sampai fase
konvalesens.
 Kewaspadaan dini DBD ialah suatu upaya yang meliputi
kegiatan pemantauan/ surveilans dan upaya pencegahan/
penanggulangan terhadap kemungkinan terjadinya
peningkatan kasus/ kejadian luar biasa (KLB)/ wabah
dan/atau peningkatan faktor resiko DBD.
 Penanggulangan kasus adalah upaya pemutusan rantai
penularan DBD yang meliputi kegiatan penyelidikan
epidemiologi (PE) dan penanggulangan fokus (PF)
Penyidikan Epidemiologi (PE) :
Kegiatanpencarian kasus infeksi denguedankasus
suspek infeksi denguelainnya dan pemeriksaan jentik
nyamuk penular DBD di tempat tinggal penderita dan
rumah/bangunan sekitar, termasuk tempat-tempat
umum dalam radius sekurang-kurangnya 100 meter.
Positif :
Bila ditemukan 1 atau lebih penderita infeksi
denguelainnya dan/atau ≥ 3 penderitademam tanpa
sebab yang jelas dan
Ditemukan jentik (HI) ≥ 5 %
Negatif :
Jika tidak memenuhi 2 kriteria positif
Pada area radius minimal 200 m dilakukan tindakan :
Intensifikasi PSN
Larvasidasi
Penyuluhan
Fogging fokus (2 siklus interval 1 minggu)
4 tahap perencanaan penanggulangan DBD
Kesiap siagaan
 Meningkatkan upaya penggerakan masyarakat dalam
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui kegiatan
menguras, menutup dan memanfaatkan kembali barang
bekas, plus mencegah gigitan nyamuk (3M plus), dengan
cara mengimplementasikan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik
(G1R1J).
 Memeningkatkan surveilans kasus dan surveilans faktor
risiko terhadap kejadian demam berdarah dengue,
diantaranya melalui kegiatan Pemantauan Jentik Berkala
(PJB) dan mengaktifkan Juru Pemantau Jentik (Jumantik).
 Mengaktifkan kembali Kelompok Kerja Operasional
penanggulangan DBD (Pokjanal DBD) pada berbagai
tingkatan RT/RW, desa/kelurahan, kecamatan,
kabupaten/kota dan provinsi.
 Meningkatkan kapasitas sumber daya pencegahan dan
pengendalian DBD, meliputi peningkatan kapasitas
SDM, biaya serta bahan dan peralatan.
 Menerbitkan Surat Edaran Gubernur kepada
Bupati/Walikota dalam rangka kesiapsiagaan
peningkatan kasus DBD.
Kementerian Kesehatan juga telah melakukan upaya
Melalui surat edaran Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit nomor PV.02.01/4/87/2019 tanggal 11 Januari 2019 kepada
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi seluruh Indonesia untuk ikut
mendukung dan menggerakan pelaksanaan upaya pemberantasan sarang
nyamuk (PSN) 3M Plus di wilayahnya serta mengoptimalkan seluruh
sumber daya yang ada untuk upaya antisipasi dan penanggulangan KLB
DBD.
Sosialisasi kepada masyarakat untuk melaksanakan kegiatan PSN 3M
Plus melalui Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik.
Dukungan Tim Terpadu kementerian Kesehatan dalam asistensi upaya
penanggulangan KLB di beberapa daerah
Mendistribusikan dukungan bahan dan alat pengendalian vektor
keseluruh provinsi berupa insektisida, larvasida, Jumantik Kit, Mesin
fogging, dan media KIE.
Mitigasi
 Menguras, merupakan kegiatan
membersihkan/menguras tempat yang sering menjadi
penampungan air seperti bak mandi, kendi, toren air,
drum dan tempat penampungan air lainnya
 Menutup, merupakan kegiatan menutup rapat tempat-
tempat penampungan air seperti bak mandi maupun
drum. Menutup juga dapat diartikan sebagai kegiatan
mengubur barang bekas di dalam tanah agar tidak
membuat lingkungan semakin kotor dan dapat
berpotensi menjadi sarang nyamuk
 Memanfaatkan kembali, kita juga disarankan untuk
memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang-
barang bekas yang berpotensi menjadi tempat
perkembangbiakan nyamuk demam berdarah
Darurat
 Selama fase kritis,penderita demam berdarah sangat
beresiko alami kebocoran pembuluh darah yang
ditandai dengan keluarnya bitnik merah yang tak
hilang saat disentuh,mimisan,sakit perut yang
patah,hingga muntah-muntah.
 Penanganan demam berdarah untuk fase ini haruslah
intensif,seperti perawatan dirumah sakit,agar
komplikasi akibat demam berdarah tak
terjadi,sehingga penderita bisa kembali pulih dengan
cepat
Pemulihan
 Fase kritis biasanya brerlangsung tak lebih dari 38 jam.Bila penderita
berhasil melaluinya dengan baik,maka perjalanan infeksi demam
berdarah masuk dalam fase penyembuhan, Fase penyembuhan
ditandai dengan demam ringan,stamina tubuh membaik,perbaikan
nafsu makan,serta sakit perut yang berangsur hilang.
 Walau begitu,penanganan demam berdarah pada fase penyembuhan
tetap harus dilakukan,yaitu dengan cukup minum,konsumsi makanan
yang tinggi protein,konsumsi banyak buah dan sayur,serta
beristirahat yang cukup.
 Bila dilakukan dengan tepat,penanganan demam berdarah dapat
menghindari pasien dari bahaya komplikasi akibat demam berdarah.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai