Anda di halaman 1dari 18

KELOMPOK 7

swamedikasi gastritis
Disusun Oleh :
 Prihati (20190457)
 Vela Devi A (201904059)
 Zuarika Widya Febianti (201904061)
PENGERTIAN SWAMEDIKASI

Swamedikasi atau pengobatan sendiri merupakan bagian dari upaya


masyarakat menjaga kesehatannya sendiri. Penyelenggaraan upaya kesehatan yaitu
setiap kegiatan atau serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu,
terintegrasi dan berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat dalam bentuk pencegahan penyakit (preventif), peningkatan
kesehatan (promotif), pengobatan penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan
(rehabilitatif) oleh pemerintah atau masyarakat.
Apoteker Pengananggungjawab Apotek (APA) atau farmasis diharapkan dapat
mengawal pelayanan swamedikasi ini dengan memberikan Komunikasi, Informasi
dan Edukasi (KIE), dan memilihkan obat bebas atau bebas terbatas yang sesuai atau
obat yang termasuk dalam Daftar Obat Wajib Apotek (DOWA). Sehingga
masyarakat dapat melakukan swamedikasi dengan benar, terhindar dari
penyalahgunaan obat dan kesalahan dalam penggunaan obat .
PENGERTIAN GASTRITIS

Gastritis adalah kondisi ketika lapisan lambung mengalami iritasi, peradangan


atau pengikisan. Pada lapisan lambung terdapat kelenjar yang fungsinya untuk
menghasilkan asam lambung dan juga enzim pencernaan. Lapisan lambung
dilindungi oleh lendir yang tebal sehingga tidak terjadi iritasi pada lapisan
tersebut. Saat lendir tersebut hilang, iritasi bisa terjadi pada lambung. Gastritis
dibagi menjadi dua, berdasarkan jangka waktu perkembangan gejalanya. Yang
pertama adalah gastritis akut (berkembang secara cepat dan tiba-tiba) dan yang
kedua adalah kronis (perkembangannya secara perlahan). Istilah gastritis juga
dikenal sebagai iritasi lambung atau radang lambung yang bisa muncul secara
tiba-tiba dan dalam waktu yang relatif lama. Meskipun gejala gastritis mirip
maag, tetapi gastritis berbeda dengan penyakit tersebut.
Gastritis terbagi menjadi akut dan kronis. Dalam kondisi gastritis akut, iritasi
akan muncul tiba-tiba. Umumnya, akan muncul nyeri ulu hati yang parah
walau hanya sementara sebagai gejala yang ditimbulkan. Pada gastritis
kronis, iritasi di lambung berlangsung lambat tetapi akan terjadi dalam kurun
waktu yang relatif lebih lama. Nyeri yang disebabkan dari iritasi lambung
yang kronis ini tidak separah dibandingkan dengan gastritis akut tetapi akan
terjadi pada waktu yang lama. Iritasi ini dapat mengubah struktur lapisan
lambung dan mempunyai risiko menjadi kanker. Penyakit ini juga dapat
menyebabkan gastritis erosif, atau terjadinya pengikisan lambung. Pengikisan
tersebut bisa menyebabkan luka dan pendarahan pada lambung. Meskipun
kondisi tersebut terbilang jauh lebih jarang dibandingkan dengan gastritis
erosif.
Penyebab Gastritis

• Infeksi bakteri H. Pylori,virus (termasuk herpes simpleks), jamur dan parasit Sebagian besar
penyebab gastritis adalah akibat infeksi bakteri H. Pylori yang hidup di bagian dalam lapisan
mukosa yang melapisi dinding lambung.
• Pemakaian obat penghilang nyeri secara terus menerus obat analgesik anti inflamasi
nonsteroid (AINS) seperti aspirin, ibuprofen dan naproxen dapat menyebabkan peradangan
pada lambung dengan cara mengurangi prostaglandin yang bertugas melindungi dinding
lambung.
• Penggunaan alkohol secara berlebihan. Alkohol dapat mengiritasi dan mengikis mukosa pada
dinding lambung dan membuat dinding lambung lebih rentan terhadap asam lambung
walaupun pada kondisi normal.
• Penggunaan kokain. Kokain dapat merusak lambung dan menyebabkan pendarahan dan
gastritis.
• Kelainan autoimmune. Sistem kekebalan yang menyerang sel – sel normal lambung yang
menyebabkan kerusakan dinding lambung.
• Pola makan. Orang yang memiliki pola makan tidak teratur mudah terserang penyakit ini.
Pada saat perut harus diisi, tapi dibiarkan kosong, atau ditunda pengisiannya, asam lambung
akan naik ke lapisan mukosa lambung, sehingga timbul rasa nyeri.
• Jenis makanan. Makanan tertentu akan merangsang dinding lambung, sehingga terjadi
radang/luka, seperti makan yang pedas atau asam
• Stres emosi. Produksi asam lambung akan meningkat pada keadaan stres, seperti beban kerja
yang berlebihan, cemas, takut, atau diburu-buru. Kadar asam lambung yang meningkat ini
akan menimbulkan ketaknyamanan pada lambung.
• Asam Lambung Berlebihan. Terjadinya gastritis atau peradangan lambung, pada awalnya
karena asam lambung yang berlebihan. Asam lambung yang semula membantu lambung
malah merugikan lambung. Asam lambung akan merusak dinding lambung itu sendiri,
karena sifat asam yang korosif (mengikis). Faktor yang memicu produksi asam lambung
berlebihan, diantaranya beberapa zat kimia, seperti alcohol, umumnya obat penahan nyeri,
asam cuka. Juga beberapa makanan dan minuman yang bersifat asam.
Gejala Gastritis

Ketika gastritis terjadi, ada penderita yang merasakan gejalanya, dan ada juga yang tidak.
Beberapa gejala gastritis di antaranya :
 Panas dan juga nyeri yang menggerogoti dalam lambung
 Hilang nafsu makan
 Cepat merasa kenyang saat makan
 Perut kembung
 Cegukan
 Mual, mutah
 Sakit perut
 Gangguan saluran cerna
 Muntah darah
 Rasa terbakar di dada
 BAB dengan tinja berwarna hitam pekat
KASUS 1

Tn W. datang ke Apotek dan mengeluhkan nyeri di bagian ulu hati. Nyeri


dirasakan terutama sebelum makan. Tn. W merasakan rasa panas
didada, perut kembung, mual dan muntah. Pasien mengaku muntah
terjadi sesaat setelah makan. Tn. W juga baru merasakan hal seperti
ini. Beberapa hari sebelumnya Tn. W baru saja mengalami penipuan
dan usahanya hampir bangkrut jadi membuatnya stress dan kepikiran.
Jika anda seorang farmasis obat apa yang direkomendasikan? Apa
alasan diberikan obat tersebut? Bagaimana anda sebagai seorang
farmasis memberikan swamedikasi terhadap pasien?
 
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM
SWAMEDIKASI GASTRITIS

1. Identitas Pasien
Nama Pasien : Tn. W
Umur :-
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alergi Obat/Makanan :-
Keluhan : Nyeri dibagian ulu hati, nyeri dirasakan terutama sebelum
makan. Juga merasakan panas di dada, perut kembung, mual dan muntah.
 
2. Role Play metode WWHAM

TTK : “ Selamat pagi pak, ada yang bisa saya bantu ?”


Tn.W : “selamat pagi mbak, saya mau beli obat perut kembung ”
TTK : “ untuk usia berapa pak?”
Tn.W : “ Untuk dewasa mbak, sekitar 30 tahun”
TTK : “ Obatnya untuk siapa pak?”
Tn.W : “ Untuk saya sendiri mbak”
TTK : “ Baik pak, bagaimana yang dirasakan?”
Tn.W : “ nyeri dibagian ulu hati mbak, dada saya juga terasa panas, perut
saya kembung, mual dan muntah kalau habis makan”
TTK : “ Sudah berapa lama mengalami gejala itu pak?”
Tn.SW : “ baru saja mbak”
TTK :”Apakah bapak sudah melakukan usaha untuk mengurangi rasa sakitnya
pak?”
Tn.W : “Belum mbak”
TTK : “Baik pak, apakah sebelumnya sudah minum obat sakit perut pak?”
Tn.W : “Belum mbak,”
TTK : “Apakah sebelumnya bapak mengkonsumsi makanan pedas? Atau terlalu
memikirkan sesuatu yang berlebihan ?
Tn.W : “itu mbak, saya kepikiran sama usaha yang hampir bangkrut karena
habis mengalami penipuan “
TTK : “Baik pak, tunggu sebentar ya saya ambilkan obatnya dulu”
Tn.W : “Baik mbak”
TTK : “Ini untuk obatnya saya kasih lansoprazole diminum 1 kali sehari 15 menit
sebelum makan ya pak, dan untuk mual muntahnya saya kasih ondansetron
diminum 3 kali sehari sebelum makan, minumnya jika mual aja ya pak, kalau
nggak mual nggak usah diminum. Bapak juga harus melakukan istirahat yang
cukup, hindari makanan yang asam pedas dan berminyak yang bias memicu
sekresi aslam ya pak”
Tn. W :“Iya mbak,”
TTK :“Apakah bisa diulangi apa yang tadi saya sampaikan pak?’’
Tn. W :“Lansoprazole diminum 15 menit sebelum makan, yang
ondansentron diminum jika mual muntah saja minumnya juga sebelum
makan.”
TTK :“Baik pak, sudah benar. Untuk bayarnya silahkan menuju kasir ya pak”
Tn.W :“Baik mbak, terimakasih”
TTK :“Sama-sama pak, semoga lekas sembuh”
Tn.W :“Aamiin, Terimakasih mbak”
3. KIE
 
Nama Penyakit : Gastritis
Nama Obat : Lansoprazole, Ondansentron
Dosis : Lansoprazole 30mg dan Ondansentron 4mg
Aturan Pakai : Lansoprazole 1x1 15 menit sebelum makan, Ondansentron
3x1 sebelum makan (JIKA PERLU)
Indikasi : Lansoprazole (Gastritis akut,gastroduodenitis, atau gastritis
kronis), Ondansentron (anti emetic)
Efek Samping : * Lansoprazole (diare, sakit perut, mual,kembung,
sembelit, kepala pusing), *Ondansentron ( sakit kepala, sembelit,
pusing,lelah ).
Kontra Indikasi : Lansoprazole (hipersensitif terhadap lansoprazole)
Ondansetron (hipersensitif terhadap ondansetron,gangguan jantung)
Terapi Non Farmakologi :
• Menghindari konsumsi makanan pedas, asam, makanan berbahan
tomat, makanan berminyak, mint, kopi, dan cokelat.
• Istirahat yang cukup
• Mengatur pola makan secara teratur.
• Makan dalam porsi kecil tapi sering.
• Menghindari hal-hal yang dapat memicu stres
4. PEMBAHASAN
Tn.W mengeluhkan nyeri dibagian ulu hati, dada terasa panas, perut
kembung, mual, dan muntah. Dari analisa menunjukkan bahwa Tn.W
menderita penyakit gastritis, dimana bagian ulu hati terasa nyeri, dada yang
terasa panas, mual dan muntah. Beberapa hari sebelunya Tn.W mengalami
penipuan sehingga membuatnya stres yang dapat memicu meningkatnya
produksi asam lambung.
Tn.W diberikan obat Lansoprazole diminum 1 kali sehari 1 kapsul
sebelum makan untuk menetralisir asam lambungnya dan ondansetron
diminum 3 kali sehari untuk mengurani mualnya. Kemudian untuk
membantu mengurangi sakit perutnya yaitu dengan cara istirahat yang cukup
serta menghindari makanan pedas,asam, makanan berbahan tomat, makanan
berminyak, mint,kopi dan coklat. Selain itu, harus mengatur pola makan
secara teratur dan menghindari hal-hal pemicu stres.
5. KESIMPULAN

Tn.W menderita penyakit gastritis yang dipicu karena terlalu memikirakan


usahanya yang hampir bangkrut . Pengobatan yang diterima Tn.W dengan
minum lansoprazole 1 kali sehari 1kapsul sebelum makan untuk menetralisir
asam lambungya dan ondansetron 3 kali sehari untuk mengurangi mualnya.
6. DAFTAR PUSTAKA
https://www.halodoc.com/kesehatan/gastritis (diakses 09/12/2021)
https://hellosehat.com/pencernaan/maag/proton-pump-inhibitor/ (diakses
09/12/2021)
https://hellosehat.com/pencernaan/maag/gejala-gastritis-radang-lambung/
(diakses 09/12/2021)

Anda mungkin juga menyukai