Anda di halaman 1dari 40

Kementerian Pemberdayaan

Perempuan dan Perlindungan


Anak
Republik Indonesia

PELATIHAN
PELATIHAN
KONVENSI
KONVENSIHAK
HAKANAK
ANAK
BAGI
BAGIAPARATUR
APARATUR Mewujudkan anak
KECAMATAN
KECAMATANDAN
DAN Tuban menjadi Generasi
DESA
DESA Emas Indonesi
(GEI) 2045
MATERI PELATIHAN : 2 hari

1. Pengantar Hak Anak dan Hak


Asasi Manusia
2. Konvensi hak anak 1989
3. Implementasi KHA dalam
kebijakan KLA
4. Inisisasi menuju Desa Layak Anak
5. Contoh dan best praktis desa
layak anak.
output
1. Peserta memahami materi Konvensi Hak
Anak dan implementasinya
2. Peserta menjadi peduli dan meningkatkan
tanggung jawab terhadap pemenuhan hak
anak dan perlindungan anak
3. Peserta berkomitmen mengimplementasikan
hak anak di lingkungan masing masing
4. Peserta dapat menjadi pelpor dalam
implementasi Desa kelurahan Layak Anak di
Kabupaten Tuban
Methode

 Andragogi.......................P
embelajaran orang dewasa VS
paedagogi
 Ceramah – presentasi slide
 Curah pendapat
 Film/video showing
 Diskusi kelompok
Pengantar
HAM dan HAK ANAK

©KemenPP&PA
Tujuan Pembelajaran

Pada akhir sesi ini, peserta


diharapkan dapat memahami:
 HAM , Hak-hak anak dan ruang lingkup
menurut cluster (klaster) Konvensi
Hak Anak;
 Kewajiban negara untuk
menghormati, memajukan,
memenuhi, dan melindungi hak-hak
anak
6
Group Exercise 1
Peserta dibagi 5
kelompok
Peserta menyaksikan
video clips: ANAK
PINGGIRAN
Film showing
anak pinggiran
Group Exercise 1
 Peserta bekerja dalam kelompok :
 Kelompok 1 : Identifikasi kondisi objektif actor siti (positif dan
negatif) dan dampaknya jika terjadi terus menerus .
 Kelompok 2 : Identifikasi kondisi objektif keluarga ( positif dan
negatif) dampaknya jika terjadi terus menerus
 Kelompok 3 Identifikasi situasi maysrakat / kehidupan sosial ( positif
dan negatif) dampaknya jika terjadi terus menerus
 Kelompok 4 : Identifikasi layanan layanan negara ( yang sudah ada
dan yang belum ada ) dampaknya jika terjadi terus menerus
 Kelompok 5 : Identifikasikan instrument undang undang hukum
nasional atau internasional yang mengatur situasi situasi dalam film
(yang sudah ada dan yang belum ada )
HAK VS KEBUTUHAN

 ‘HAK’ adalah sesuatu yang bisa diklaim


(dituntut pemenuhannya) oleh pemegang
hak. Karenanya, ‘hak’ menimbulkan
kewajiban pada pihak lain untuk
memenuhinya.
 ‘KEBUTUHAN’ boleh jadi memiliki
legitimasi seperti hak namun ia tidak
menimbulkan kewajiban kepada pihak
manapun untuk memenuhinya.
HAK – KEWAJIBAN (CONTOH)
Berdasar perjanjian diantara para pihak:

Berhak memakai Wajib bayar sewa

Penyew
Pemilik
a

Wajib serahkan obyek sewa Berhak dapat sewa

Relasi hak–kewajiban dlm contoh bersifat


resiprokal & horisontal. Hak pihak pertama
menjadi kewajiban pihak kedua utk
memenuhinya, dan sebaliknya.
11
HAK – KEWAJIBAN DLM KONTEKS HAM

Berdasar perjanjian diantara sesama Negara Pihak:

Negara
Penyandang kewajiban
Wajib mewujudkan HAM
Bisa menuntut
pemenuhan hak
Manusia
Pemegang hak

Relasi hak–kewajiban bercorak eksklusif dan vertikal.


Manusia eksklusif selaku pemegang hak, Negara eksklusif
sebagai penyandang kewajiban.
12
SUBJEK HAK ASASI MANUSIA

1. RELASI : hubungan ,kontrak politik,


kontrak sosial, kontrak filosofis
2. PEMEGANG HAK (Rights Holder).
Pemegang hak adalah manusia
sebagai individu maupun kelompok yang memiliki hak,
yang wajib dihormati, dilindungi dan dipenuhi oleh
Negara.
3. PEMANGKU KEWAJIBAN (Duty
Bearer ) dalam pelaksanaan HAM adalah Negara.
Pendekatan berbasis HAM


cara pandang dari sudut sebuah RELASI
Adalah
antara PEMANGKU KEWAJIBAN dan
PEMEGANG HAK ( warga negara, perempuan, anak, disabilitas
dll)

Berdasarkan instrumen hak asasi manusia, maka NEGARA di
tempatkan sebagai pemangku tanggung jawab/kewajiban (duty
bearer/holder ), dn menempatkan WARGA
NEGARA/MASYARAKAT sebagai pemegang hak (rights
holder)
 Konsepsi ini menegaskan kembali bahwa negara memeiliki kewajiban
(oblgation n responsibility)..to fulfill, to protect, torespect dan to
promote..
 Hak Negara .....Hak menrima pajak, menerima kepatuhan hukum,
menyelenggarakan , membuat dan mengakkan hukum,mengelola
sumberdaya alam dan sumberdaya lainya
HAK ANAK DALAM BERBAGAI REJIM HUKUM
INTERNASIONAL

Int’l Labour International Int’l Refugee Crime Int’l Private Humanitarian International
Law HR Law Law prevention Law Law Criminal Law

UN
UNODC HCPIL
 Narcotic & Hague
ILO HR Council UNHCR psychotropic Convention ICRC ICC
conventions (Inter-
 Conv 138 Core Refugee  Trafficking country (4th) Geneva Rome
 Conv 182 international Convention Protocol Adoption) Convention Statute
HR laws (All)
 CRC art 32  CRC art 22  CRC arts 33  CRC art 21  CRC article 38
& 35
CRC
Committee
ILO International Labour Organization
 CRC UNHCR UN High Commissioner for Refugees
 OPAC
 OPSC UNODC UN Office on Drugs and Crime
 OPCP
HCPIL Hague Conference on Private International Law
 All articles ICRC International Committee of the Red Cross (and Red Crescent)
in CRC & its
Protocols ICC International Criminal Court
15
Hak anak
 Hak anak selengkapnya dikodifikasikan (pembukuan
jenis2 hukum tertentu ke dalam kitab UU secara
sistematis dan lengkap) dalam KHA.
 Substansi hak anak dalam KHA pada dasarnya
diturunkan dari berbagai konvensi HAM & hukum
internasional terkait lainnya yang telah ada
sebelum KHA.
 Selanjutnya, perkembangan substansi hak anak
dalam hukum internasional lain (HAM maupun non-
HAM) mempengaruhi perkembangan Protokol
Opsional KHA, demikian seterusnya.
16
Konsep : Justiciability of
Rights/dapat
dibenarkan/pembenaran
 Merujuk pada anggapan bahwa HAM, jika
dijamin oleh hukum, seharusnya bisa
ditegakkan dgn mekanisme hukum termasuk
melalui pengadilan.
 Penegakan hukum internasional (HAM)
dilakukan melalui kerangka hukum nasional.
Karenanya penting memahami konsep
aplikasi domestik atau domestic application
(of international HR law). 17
Aplikasi domestik (hukum HAM int’l)

 ‘monist system’, dimana hukum


internasional secara otomatis menjadi
bagian dari hukum nasional sehingga
bisa langsung diterapkan secara
domestik.
 ‘dualist system’, dimana hukum
internasional harus “diterjemahkan”
menjadi hukum nasional agar bisa
ditegakkan.
18
 Mahfud MD
HAM sebagai hak yg melekat pada martabat manusia sebagai
mahluk ciptaan tuhan , dan hak tersebut dibawa manusia
sejak lahir ke muka bumi sehingga hak tersebut bersifat
fitri (kodrati).

Menurut UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia


Pasal 1

Hak Asasi Manusia adalah :


seperangkat hak yang melekat pada hakikát dan keberadaan
manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, dan
merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati,
dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum,
pemerintah dan setiap orang demi kehormatan dan
perlindungan harkat dan martabat manusia.
INSTRUMEN HAM
INTERNASIONAL

Universal Declaration
Of Human Rights

International Covenant On Economic, International Covenant


Social And Cultural Rights On Civil & Political Rights
(ICESCR) (ICCPR)
Kovenan Ekosob Kovenan Si-pol
Ratifikasi Oleh RI Ratifikasi Oleh RI
melalui UU No 11 Tahun 2005 melalui UU No 12 Tahun 2005
DEKLARASI UNIVERSAL HAK ASASI
MANUSIA 10 DESEMBER 1948
Respon dari Akibat kekejaman PD II
dikeluarkanlah UDHR (The Universal Declaration
of Human Rights) di Paris Th.1948
UDHR terdiri dr 30 pasal memuat: kebebasan,
persamaan, pemilikan harta, hak perkawinan,
pendidikan,kerja, dan beragama, hak tunjangan
ekonomi, jaminan sosial, kehidupan yang layak
dan pendidikan.
Persamaan / perbedaan antara…
 DUHAM dan Dua Kovenan?
o Deklarasi merupakan komitmen, tidak mengatur kewajiban
klaras are statement of intention. They provide no obligations to the
negara. Deklarasi bersifat ‘non-binding’, mereka disebut
States. They are ‘non-binding’. They are referred as soft
sebagai soft laws.
laws.Conventions carry prescriptions on what the States must do (or
o Kovenan
abstain from(atau
action). They aremengandung
Konvensi) legally binding, also termed
ketentuan as har
tentang
apa yang harus dilakukan (atau tidak boleh dilakukan) oleh
Negara. Mereka mengikat secara legal, disebut hard laws.

 oKIHSP & KIHESB?


KIHSP eksplisit mengandung
omits certainbanyak kebebasan,
rights thereof, thus somemengatur
human rights are not
valid
lebihfor banyak
c rd) Protocols are alsodari
abstensi hardtindakan
laws. oleh Negara (kewajiban
menghormati).
o KIHESB mengandung beberapa klausul khas (realisasi
progresif; sejauh ketersediaan sumberdaya; kerjasama
internasional). 22
Persamaan / perbedaan antara…

 KHA & Dua Kovenan?


oConventions carry prescriptions
KHA menegaskan berlakunyaon what
HAMthe States must do
(terkandung (or abstain
dalam from action).
Dua Kovenan)
bagi anak.
o KHA memperkenal hak asasi baru yang tidak berlaku bagi orang dewasa
o KHA meningkatkan standar perlindungan HAM

They are legally binding, also termed as hard laws.


o KHA mengakui HAM bagi anak (sipil, kebebasan & ESB), juga mengatur
 KHA & Dua Protokol Opsional KHA?
kewajiban negara
o Dua Protokol mengatur lebih detail menyangkut prosedur kewajiban
negara terkait substansi hak tertentu
o (Untuk diketahui) Protokol juga merupakan hard law.
23
6 PRINSIP POKOK HAK ASASI MANUSIA
1. Tidak bisa dibagi (INDIVISIBILITY)
2. Saling bergantung dan berkaitan (INTERDEPENDENCE
AND INTERRELATION)
3. Universal dan tidak dapat DICABUT (UNIVERSALITY
AND INALIENABILITY)
4. Kesetaraan dan non diskriminasi (EQUALITY AND
NON-DISCRIMINATION)
5. Partisipasi dan kontribusi (PARTICIPATION AND
CONTRIBUTION)
6. Tanggung jawab Negara dan penegakan Hukum
(STATE RESPONSIBILITY AND RULE OF LAW)
Jenis Hak-hak Asasi Manusia :
Hak-hak asasi pribadi (personal rights)  kebebasan menyatakan
pendapat, kebebasan memeluk agama, dan kebebasan bergerak

Hak-hak asasi ekonomi (property rights)  hak untuk memiliki


sesuatu, membeli, dan menjual serta memanfaatkannya

Hák-hak asasi politik (political rights)  hak untuk ikut serta


dalam pemerintahan, hak pilih (dipilih dan memilih dalam suatu
pemilihan umum), dan hak untuk mendirikan partai politik

Hak-hak asasi untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam


hukum dan pemerintahan (rights of legal equality).

Hak-hak asasi sosial dan kebudayaan (social and culture


rights)  hak untuk memilih pendidikan dan hak untuk
mengembangkan kebudayaan

Hak asasi untuk mendapatkan perlakuan tata-cara peradilan


dan perlindungan (procedural rights)  peraturan dalam
hal penahanan, penangkapan, penggeledahan, dan peradilan
HAK-HAK POLITIK:
1. Hak untuk menyampaikan
pendapat
2. Hak untuk berkumpul dan
berserikat
3. Hak untuk mendapatkan
persamaan di depan umum
4. Hak untuk memilih dan dipilih
HAK EKONOMI DAN SOSIAL:
1. Hak untuk bekerja
2. Hak untuk mendapatkan upah yang sama
3. Hak untuk tidak dipaksa bekerja
4. Hak untuk cuti
5. Hak atas makanan
6. Hak atas perumahan
7. Hak atas kesehatan
8. Hak atas Pendidikan
9. Hak untuk memperoleh lingkungan hidup
yang sehat
10. Hak untuk memperoleh perumahan yang
layak
11. Hak untuk memperoleh pelayanan
kesehatan yang memadai
HAK ASASI MANUSIA YANG TIDAK DAPAT
DIKURANGI
- Hak Hidup
- Hak untuk tidak disiksa
- Hak kebebasan pribadi, pikiran dan hati nurani
- Hak beragama
- Hak untuk tidak diperbudak
- Hak untuk diakui sebagai pribadi dan persamaan dihadapan
hukum
- Hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku
surut (adalah HAM yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan
apapun dan oleh siapapun, Pasal 4 UU No. 39 Tahun 1999)
INSTRUMEN HAM NASIONAL
- Undang-Undang Dasar 1945
- TAP MPR No. XVII/MPR/1998 tentang HAM
- UU No. 3 Tahun 1977 tentang Peradilan Anak
- UU No. 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara
Pidana
- UU No. 12 Tahun 1995 tentang
Pemasyarakatan
- UU No. 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan
Menyampaikan Pendapat di Muka Umum
- UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM
- UU No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan
HAM
• UU No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian
• UU No. 4 Tahun 2004 tentang
KekuasaanKehakiman
• UU No. 8 Tahun 2004 tentang Peradilan
Umum
• UU No. 9 Tahun 2004 tentang PTUN
• UU No. 16 Tahun 2004 tentang
Kejaksaan Republik Indonesia
• Keppres Nomor 129 Tahun 1998 tentang
RANHAM I Tahun 1998-2003
• Keppres Nomor 40 Tahun 2004 tentang
RANHAM II Tahun 2004-2009
• Perpres Nomor 23 Tahun 2011 tentang
RANHAM III Tahun 2011-2014
HAM DALAM UUD 1945
1. Pembukaan UUD 1945 pada Alinea I
Bahwa sesungguhnya kemerdekaan adalah hak segala
bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia
harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan
perikemanusiaan dan perikeadilan.
2.Batang Tubuh UUD 1945 pada Pasal 27, 28, 29, 30, 31
dan 34
a. Pasal 27
- Segala warga negara bersamaan kedudukannya
didalam hukum dan Pemerintahan dan wajib
menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan
tidak ada kecualinya
- Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan
b. Pasal 28
- Hak untuk hidup dan mempertahankan hidup dan
kehidupannya (Pasal 28 A)
- Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan
keturunan melalui perkawinan yang sah (28 B
ayat 1)
- Hak anak untuk kelangsungan hidup, tumbuh dan
berkembang serta berhak atas perlindungan
dari kekerasan dan diskriminasi (28 B ayat 2)
- Hak untuk mangembangkan diri melalui
pemenuhan kebutuhan dasar (28 C ayat 1)
- Hak untuk mendapatkaf pen$idikan dan
memperoleh
- Hak memajukan diri Dalam memperjuangkan
haknya secara kolektIf untuk membangun
masyarakat bangsa dan negaranya. (28 C ayat 2)
- Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian hukum
yang adil serta pengakuan yang sama di hadapan hukum (28 B
ayat 1)
- Hak untuk bekerja dan dapat imbalan serta perlakuan yang adil
dan layak dalam hubungan kerja (28 D ayat 2)
- Hak untuk memperoleh kesempatan yang sama dalam
pemerintahan (28 D ayat 3)
- Hak atas status kewarganegaraan (28 D ayat 4)
- Hak Kebebasan untuk memeluk agama dan beribadah menurut
agamanya (28 E ayat 1)
- Hak memilih pekerjaan (28 E ayat 1)
- Hak memilih kewarganegaraan (28 E ayat 1)
- Hak memilih tempat tinggal di wilayah negara dan
meninggalkanya,serta berhak untuk kembali (28 E ayat 1)
-Hak kebebasan untuk meyakini kepercayaan,
menyatakan pikiran dan sikap sesuai hati
nuraninya (28 E ayat 2)
-Hak kebebasan untuk berserikat, berkumpul
dan mengeluarkan pendapat (28 E ayat 3)
-Hak untuk berkomunikasi dan memperoleh
informasi
(28 F)
-Hak atas perlindungan diri pribadi, keluarga,
kehormatan, martabat dan harta benda (28 G ayat
1)
-Hak atas rasa aman dan perlindungan dari
ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak
berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi (28 G
ayat 1)
-Hak untuk bebas dari penyiksaan (torture) dan
perlakuan yang merendahkan derajat martabat
 Hak untuk hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan
mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat (28 H ayat 1)

 Hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan (28 H ayat 1)

 Hak untuk mendapat kemudahan dan perlakuan khusus guna


mencapai persamaan dan keadilan (28 H ayat 2)
 Hak atas jaminan sosial (28 H ayat 3)
 Hak atas milik pribadi yang tidak boleh diambil alih sewenang-
wenang oleh siapapun (28 H ayat 4)
 Hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut
(retroaktif) (28 I ayat 1)
 Hak untuk bebas dari perlakuan diskriminasi atas dasar apapun
dan hak mendapat perlindungan diskriminatif tersebut (28 I ayat
2)
 Hak atas identitas budaya dan hak masyrakat tradisional (28 ayat
3)
Pasal 29
---------------------------
Negara menjamin kemerdekaan
tiap-tiap penduduk untuk
memeluk agamanya masing-
masing dan beribadat menurut
agamanya dan kepercayaannya
itu (Pasal 29 ayat 2)
UNDANG-UNDANG NOMOR 39 TAHUN 1999
1. Hak untuk Hidup10 HAK ASASI
Hak untuk hidup, mempertahankan hidup,
meningkatkan taraf hidup, hidup tentram, damai,
bahagia, sejahtera dan lingkungan hidup yang baik
dan sehat
2. Hak Berkeluarga dan Melanjutkan Keturunan
Hak membentuk suatu keluarga dan melanjutkan
keturunan melalui perkawinan
3. Hak Mengembangkan Diri
Hak memenuhi kebutuhan dasar, perlindungan bagi
pengembangan pribadi, memperoleh manfaat ilmu
pengetahuan dan teknologi, berkomunikasi dan
memperoleh informasi, memperjuangkan hak
pengembangan diri dan hak untuk melakukan
pekerjaan sosial
4. Hak Memperoleh Keadilan
Hak memperoleh keadilan, dianggap tidak
bersalah, mendapatkan bantuan hukum, tidak
dituntut dua kali dalam perkara yang sama,
dan hak tidak dirampas seluruh harta
bendanya
5. Hak Atas Kebebasan Pribadi
Hak untuk tidak diperbudak keutuhan pribadi,
bebas memeluk agama dan kepercayaannya,
keyakinan politik, berserikat, menyampaikan
pendapat, status kewarganegaraan dan bebas
bergerak dan bertempat tinggal
6. Hak Atas Rasa Aman
Hak suaka, hak rasa aman, tidak diganggu tempat
kediaman, rahasia surat menyurat, bebas dari
penyiksaan, tidak ditangkap sewenang-wenang dan
hidup damai dan tentram
7. Hak Atas Kesejahteraan
Hak mempunyai milik, tidak dirampas hak miliknya,
pekerjaan yang layak dan upah yang adil,
mendirikan serikat pekerja, tempat tinggal yang
layak, jaminan sosial dan hak perawatan,
pendidikan, dan bantuan hukum bagi lansia dan
orang cacat.
8. Hak Turut Serta Dalam Pemerintahan
Hak memilih, di[ilih, diangkat dalam suatu jabatan,
dan usul/ pendapat untuk pemerintahan yang
bersih dan berwibawa
9. Hak Wanita
Hak keterwakilan wanita dalam pemerintahan,
kewarganegaraan, pendidikan, memilih/ dipilih,
perbuatan hukum sendiri, dan hak tanggung
jawab yang sama dengan suami dalam keluarga
10. Hak Anak
Hak perlindungan, hak untuk hidup, nama dan
kewarganegaraan, perawatan, pendidikan,
beribadah, mengetahui orang tuanya, dipelihara
orangtuanya, perlindungan hukum, tidak dipisah
dari orang tua, beristirahat dan bermain,
mendapatkan kesehatan, perlindungan
eksploitasi ekonomi dan seksual, bebas dari
penganiayaan, mendapatkan bantuan hukum dan
tidak dirampas milik dan kebebasannya

Anda mungkin juga menyukai