Anda di halaman 1dari 17

Aspek sosial budaya pada bayi baru lahir

 Seorang bayi yang baru lahir umumnya mempunyai berat


sekitar 2.5 – 4.0 kg dengan panjang 45 – 55 cm.
 Bayi akan kehilangan sampai 10 % dari berat tubuhnya dalam
bbrp hari setelah kelahiran.
 Kemudian pada akhir minggu pertama berat tubuhnya akan
mulai naik kembali.
 seorang bayi yang baru lahir memerlukan beberapa minggu
untuk menyesuaikan diri.
 Sebuah selaput keras menutupi dua titik lunak dari kepala
disebut fontonel (ubun-ubun)
 Dimana tulang-tulang tengkorak belum menyatu dan menutup
dengan sempurna.
Kepercayaan turun temurun yang
berhubungan dengan bayi baru lahir ;
1. Dibedong agar kaki tidak bengkok.
Dibedong bisa membuat peredaran darah bayi menjadi
terganggu, kerja jantung akan lebih berat memompa
darah, akibatnya bayi sering mengalami gangguan
pernafasan. Selain itu dibedong akan menghambat
perkembangan motorik si bayi karena tidak ada
kesempatan untuk bergerak.

2. Sebaiknya dibedong saat sesudah mandi untuk


melindungi dari kedinginan, itu pun dibedong longgar.
Jadi dibedong itu tidak ada hubungannya dengan
pembentukan kaki
2. Hidung ditarik-tarik agar mancung
Sebenarnya tidak ada hubungannya menarik hidung dengan mancung tidaknya
hidung, semua tergantung dari bentuk tulang hidungnya dan itu sudah bawaan,

3. Pemakaian gurita agar tidak kembung.


Pemakaian gurita akan menghambat perkembangan organ-organ perut. Jika
memang mau memakaikan gurita jangan mengikat terlalu kencang terutama di
bagian dada agar jantung dan paru-parunya bisa berkembang dengan baik.

4. Menggunting bulu mata agar lentik


Memotong bulu mata bisa mengurangi fungsinya untuk melindungi mata dari
benda-benda asing dan debu. Panjang pendeknya bulu mata sudah menjadi
bawaan dari bayi itu sendiri. 
5. Beri setetes kopi agar bayi tidak step (kejang)
Pemberian kopi pada bayi jelas berbahaya karena
mengandung kafein yang akan memacu denyut jantungnya
bekerja lebih cepat.

6. Jangan memeras kencang-kencang saat mencuci baju


bayi, bayi akan gelisah tidurnya.
Secara logika jelas tidak masuk akal, mungkin bayi gelisah saat
tidur karena dia pipis, BAB, gerah, atau ada faktor lain, jadi
bukan karena saat memeras pakaiannya,
Lebih masuk akal kalau jangan memeras terlalu keras karena
akan merusak pakaian si bayi.
 7. Jangan menyusui bayi jika bunda sedang sakit
Saat ibu sedang sakit tubuh si ibu akan menghasilkan sistem
kekebalan tubuh yang lebih banyak dan akan ikut ke dalam asi
yang jika di minum si bayi akan meningkatkan sistem
kekebalan tubuhnya.
Yang tidak boleh adalah menyusui bayi saat sakit tanpa ada
pelindung, contohnya pakailah masker penutup mulut dan
hidung saat anda flu karena akan menularkan penyakit atau ibu
dg penyakit tertentu mmg tidak boleh menyusui by nya sprti
HIV/AIDS.
ASPEK SOSIAL BUDAYA YG BERKAITAN DENGAN
ANAK BALITA DAN PRASEKOLAH

1.    Setiap anak yang mengalami diare, demam dan rewel 


biasanya oleh orang tua sering mengaitkannya dengan
perubahan tumbuh kembang anak tersebut.
 Contohnya : Tumbuhnya gigi, mulai belajar berjalan, mulai belajar

berbicara
 2.    Biasanya kepercayaan masyarakat terhadap anak, jika anak

yang mengalami tumbuh gigi terlebih dahulu maka kemungkinan


untuk berjalannya lambat, begitu pula sebaliknya jika anak
berjalan terlebih dahulu maka kemungkinan untuk tumbuh gigi
terlambat.
 Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan dan

perkembangan anak itu berbeda satu sama lain. Itu dapat terjadi
dari pola makan,gaya hidup dan lingkungan sekitar anak
tersebut.
 3.      Jika anak mengalami step atau demam tinggi biasaanya
orang tua yang masih kental dengan adat dan budayanya
sering menyikapi hal tersebut dengan mengibaskan sapu ijuk
dimuka anak tersebut.
 4.       jika menjelang maghrib anak kecil tidak diperbolehkan
untuk keluar dari rumah dan biasanya orang tua menakut-
nakutinya agar anak tersebut tetap berada didalam rumah. Hal
ini, bertujuan agar anak tidak terkena angin malam yang
menyebabkan anak tersebut sakit.
 5.      menurut sebagian orang yang masih meyakini
kebudayaan bahwa orang yang sering mengkonsumsi air
kelapa akan menyebabkan keluarnya keputihan yang banyak.
Tetapi dalam ilmu kesehatan hal tersebut sangat bertolak
belakang  sebab air kelapa sangat berguna untuk
mnyembuhkan penyakit gastristis.
 6.      menurut sebagian orang tua jika sedang menstruasi tidak
diperbolehkan mencuci rambut sampai menstruasi selesai
karena sebagian mereka mempercayai berhentinya darah
sebelum menstruasi selesai. Padahal, hal tersebut menurut
kesehatan tidak baik karena akan menyebabkan kulit kepala
kotor dan gatal-gatal.
 7.      Jika rambut anak anda basah maka anak anda akan
masuk angin.
Seorang Pakar Kesehatan Jims Scars mengatakan dari riset
yang pernah dilakukannya di Inggris dimana setengah
kelompok anak dibiarkan berada dalam ruangan hangat
sedangkan sisanya berada di lorong dengan kondisi basah
kuyup. Setelah beberapa jam, kelompok yang berada di lorong
tadi tidak mengalami flu. " Kedinginan belum tentu
mempengaruhi sistem kekebalan tubuh secara langsung“
Pendekatan Melalui Budaya dan Kegiatan
Kebudayaan Kaitannya dengan Peran Seorang
Bidan

 Bidan sebagai salah seorang anggota tim kesehatan yang


terdekat dengan masyarakat, mempunyai peran yang sangat
menentukan dalam meningkatkan status kesehatan
masyarakat, khususnya kesehatan ibu dan anak di wilayah
kerjanya
 Seorang bidan harus mampu menggerakkan peran serta
masyarakat khususnya, berkaitan dengan kesehatan ibu hamil,
ibu bersalin, bufas, bayi baru lahir, anak remaja dan usia lanjut.
Seorang bidan juga harus memiliki kompetensi yang cukup
berkaitan dengan tugas, peran serta tanggung jawabnya.
 Dalam rangka peningkatan kualitas dan
mutu pelayanan kebidanan diperlukan
pendekatan-pendekatan khususnya sosial
budaya, untuk itu sebagai tenaga
kesehatan khususnya calon bidan agar
mengetahui dan mampu melaksanakan
berbagai upaya untuk meningkatkan
peran aktif masyarakat agar masyarakat
sadar pentingnya kesehatan.
 Menurut Departemen Kesehatan RI, fungsi bidan di wilayah
kerjanya adalah sebagai berikut:
 1.     Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di
rumah-rumah, mengenai persalinan, pelayanan keluarga
berencana, dan pengayoman medis kontrasepsi.
 2.      Menggerakkan dan membina peran serta masyarakat
dalam bidang kesehatan, dengan melakukan penyuluhan
kesehatan yang sesuai dengan permasalahan kesehatan
setempat.
 3.      Membina dan memberikan bimbingan teknis kepada kader
serta dukun bayi.
 4.      Membina kelompok dasa wisma di bidang kesehatan.
 5.      Membina kerja sama lintas program, lintas sektoral, dan
lembaga swadaya masyarakat.
 6.      Melakukan rujukan medis maupun rujukan kesehatan ke
fasilitas kesehatan lainnya.
t
 3.      Membina dan memberikan bimbingan teknis
kepada kader serta dukun bayi.
 4.      Membina kelompok dasa wisma di bidang

kesehatan.
 5.      Membina kerja sama lintas program, lintas

sektoral, dan lembaga swadaya masyarakat.


 6.      Melakukan rujukan medis maupun rujukan

kesehatan ke fasilitas kesehatan lainnya.


 7.      Mendeteksi
dini adanya efek
samping dan komplikasi pemakaian
kontrasepsi serta adanya penyakit-
penyakit lain dan berusaha mengatasi
sesuai dengan kemampuannya.
 Melihat dari luasnya fungsi bidan tersebut, aspek
sosial-budaya perlu diperhatikan oleh bidan.
 Sesuai kewenangan tugas bidan yang berkaitan dengan

aspek sosial-budaya, telah diuraikan dalam peraturan


Menteri Kesehatan No. 363/Menkes/Per/IX/1980 yaitu:
Mengenai wilayah, struktur kemasyarakatan dan
komposisi penduduk, serta sistem pemerintahan desa
 Agar seluruh tugas dan fungsi bidan dapat
dilaksanakan secara efektif, bidan harus
mengupayakan hubungan yang efektif dengan
masyarakat. Salah satu kunci keberhasilan
hubungan yang efektif adalah komunikasi.
 Kegiatan bidan yang pertama kali harus

dilakukan bila datang ke suatu wilayah adalah


mempelajari bahasa yang digunakan oleh
masyarakat setempat.
 Kemudian seorang bidan perlu
mempelajari sosial-budaya masyarakat
tersebut, yang meliputi tingkat
pengetahuan penduduk, struktur
pemerintahan, adat istiadat dan
kebiasaan sehari-hari, pandangan norma
dan nilai, agama, bahasa, kesenian, dan
hal-hal lain yang berkaitan dengan
wilayah tersebut.
 Bidan dapat menunjukan otonominya dan akuntabilitas
profesi melalui pendekatan social dan budaya yang
akurat.
 Melalui kegiatan-kegiatan kebudayaan tradisional

setempat bidan dapat berperan aktif untuk melakukan


promosi kesehatan kepada masyaratkat dengan
melakukan penyuluhan kesehatan di sela-sela acara
kesenian atau kebudayaan tradisional tersebut

Anda mungkin juga menyukai