Anda di halaman 1dari 17

Manajerial Asuhan Kebidanan di

Komunitas Dengan Focus Making


Pregnancy Safer
Nama Anggota Kelompok :
1. Didik Riyana (162019020024)
2. Julinar Eka Alfirayanti (162019020025)
3. Mella Rosyidina (162019020026)
4. Dina Dian Sari (162019020027)
Sub Tema Pembahasan
Pelayanan Kontrasepsi Dan Rujukannya
Sistem rujukan :
Tujuan
Jenis
Jenjang tingkat tempat rujukan
Jalur rujukan
Mekanisme rujukan
Pelayanan Kontrasepsi

Pelayanan kontrasepsi adalah pemberian


atau pemasangan kontrasepsi maupun
tindakan-tindakan lain yang berkaitan dengan
kontrasepsi kepada calon dan peserta KB
yang dilakukan dalam fasilitas pelayanan KB.
Tujuan Pelayanan Kontrasepsi
Tujuan pelayanan kontrasepsi
1. Tujuan Umum :
pemberian dukungan dan pemantapan penerimaan
gagasan KB yaitu dihayatinya norma keluarga kecil yang
bahagia dan sejahtera.

2. Tujuan Pokok :
Penurunan angka kelahiran yang bermakna
Memilih metode kontrasepsi
Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh suatu metode
kontrasepsi yang baik adalah :
1. Aman / tidak berbahaya
2. Dapat diandalkan
3. Sederhana
4. Murah
5. Dapat diterima oleh banyak orang
6. Pemakaian jangka panjang
Macam – Macam KB
Suntikan KB
Suntikan kb biasanya mengandung 150 mg/3 ml depo medroxy progesterine
acetate yang disuntik secara IM.
Pil KB
Pil kb adalah dosis rendah yang mengandung hormon estrogen dan
progesterone.
IUD
Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR), adalah rangka plastik yang dililit
tembaga yang dipasang kedalam rahim.
KB Implant
Kb implant adalah batang plastik yang mengandung hormon progestin yang
dipasang didalam kulit.
Kondom
Terbuat dari lateks tipis tidak berpori yang mencegah sperma masuk kedalam
rahim.
Sistem Rujukan
Upaya kesehatan adalah suatu tatanan
kesehatan yang memungkinkan terjadinya
penyerahan tanggung jawab secara timbal
balik atas timbulnya masalah dari suatu kasus
atau masalah kesehatan masyarakat, baik
secara vertikal, horizontal kepada yang
berwenang dan dilakukan secara rasional.
Tujuan :
1. Terwujudnya suatu jaringan pelayanan MKET yang
terpadu disetiap tingkat wilayah, sehingga setiap unit
pelayanan memberikan pelayanan secara berhasil
guna dan berdaya guna maksimal.
2. Peningkatan dukungan terhadap arah dan pendekatan
gerakan KB nasional dalam hal perluasan jangkauan
dan pembinaan peserta KB dengan pleyanan yang
makin bermutu tinggi serta pangayoman penuh
kepada masyarakat.
Jenis Rujukan
Pelimpahan kasus
Pelimpahan kasus dari unit pelayanan MKET yang lebih
sederhana ke unit yang lebih mampu dengan maksud memperoleh
pelayanan yang lebih baik dan sempurna.
Pelimpahan pengetahuan dan keterampilan
Pelimpahan tenaga dari unit pelayanan MKET yang lebih mampu
ke unit pelayanan MKET yang lebih sederhana dengan maksud
memberikan latihan praktis.
Pelimpahan bahan bahan penunjang diagostik
Pelimpahan bahan-bahan penunjang logistik dari unit pelayanan
MKET yang lebih sederhana ke unti pelayanan MKET yang lebih
mampu dengan maksud menegakkan diagnosa yang lebih tepat.
Jenjang Tingkat Tempat Rujukan
Jenjang tujukan adalah tingkatan fasilitas pelayanan kesehatan sesuai
dengan kemampuan pelayanan medis dan penunjang.
Pelayanan medik beserta rujukan dibagi menjadi 3 tingkatan yaitu:
1. Tingkat pelayanan dasar antara lain terdiri dari unit pelayanan
jenis tertentu.
a. Puskesmas, puskesmas pembantu termasuk BP, BKIA, dan pos
kesehatan.
b. Rumah bersalin
c. Praktik dokter, praktik dokter gigi, dan praktek berkelompok.
d. Balai laboratorium kesehatan, balai pemeriksaan obat dan
makanan dan laboratorium klinik.
e. Apotek, toko obat berizin dan optik
f. Pengobatan tradisional.
2. Tingkat pelayanan spesialis antara lain terdiri
dari unit pelayanan :
a. Rumah sakit pemerinta
b. Rumah sakit khusus
c. Rumah sakit swasta
d. Praktek dokter umum, dokter gigi, spesialis dan
praktek berkelompok
e. Balai laboratorium kesehatan, balai pemeriksaan
obat dan makanan dan laboratorium klinik
3. Tingkatpelayanansunspesialistikanataralainterdiri dari unit
pelayanan :
a. Rumah sakit pendidikan pemerintah
b. Rumah sakit pendidikan swasta
4. Jenjang Tingkat Tempat Rujukan
• Tingkat Kader
Bila ditemukan penderita yang tidak dapat ditangani sendiri maka
segera dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat karena mereka
belum dapat menetapkan tingkat kegawatdaruratan.
• Tingkat bidan desa, puskesmas pembantu dan puskesmas tenaga
kesehatan harus dapat menentukan tingkat kegawatdaruratan kasus
yang ditemui.
Sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya mereka harus
menentukan kasus mana yang boleh ditangani sendiri dan kasus mana
yang harus dirujuk
Jalur Rujukan
Internal antar petugas disatu puskesmas
Antara puskesmas pembantu & puskesmas
Antara puskesmas dan masyarakat
Antara satu puskesmas & puskesmas lain
Antara psukesmas dan rumah sakit, lab/fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya
Internal antara bagian/unit pelayanan disatu rumah
sakit
Antara rumah sakit, lab/fasilitas pelayanan lain
dirumah sakit
Mekanisme Rujukan
- Unit pelayanan yang merujuk
1. Unit pelayanan MKET yang merujuk kasus ke unit
pelayanan yang lebih mampu.
Unit pelayanan bisa merujuk kasus ke unit pelayanan yang
lebih mampu setelah melakukan proses pemeriksaan dan
dengan hasil sebagai berikut
Berdasarkan pemeriksaan penunjang diagnostic kasus
tersebut tidak dapat diatasi
Perlu pemeriksaan penunjang diagnostic yang lebih lengkap
dengan memerlukan kedatangan penderita ybs
Setelah dirawat dan diobati ternyata penderita masih
memerlukan perawatan dan pengobatan di unit pelayanan
yang lebih mampu
2. Unit pelayanan yang merujuk kasus ke unit pelayanan yang lebih sederhana
Unit pelayanan yang merujuk kasus ke unit pelayanan yang lebih sederhana:
Setelah melakukan pemeriksaan dengan atau tanpa pemeriksaan penunjang
diagnostic, terhadap penderita ternyata pengobatan dan perawatan dapat
dilakukan di unit pelayanan yang lebih sederhana
Setelah melakukan pengobatan dan perawatan ternyata penderita masih
melakukan pembinaan selanjutnya yang dapat dilakukan oleh unit pelayanan
yang lebih sederhana
Unit pelayanan yang merujuk kasus ke unit pelayanan dengan
kemampuannya yang sama.
3. Unit pelayanan dapat merujuk ke unit pelayanan dengan kemampuan sama
jika:
Setelah melakukan pemeriksaan dengan atau tanpa pemeriksaan penunjang
diagnostic, ternyata untuk kemudahan penderita pengobatan dan perawatan
dapat dilakukan di unit pelayanan yang lebih dekatSetelah melakukan
pengobatan dan perawatan, penderita masih memerlukan pembinaan
lanjutan di unit pelayanan yang lebih dekat
- Unit pelayanan yang menerima rujukan
1. Unit pelayanan yang menerima rujukan dari unit pelayanan yang lebih
sederhana.
Sesudah melakukan pemeriksaan penunjang diagnostic, dapat
mengirimkan kembali penderita ke unit pelayanan yang merujuk untuk
perawatan dan pengobatan
Sesudah melakukan perawatan dan pengobatan, dapat mengirimkan
kembali penderita ke unit pelayanan yang merujuk untuk pembinaan
lebuh lanjut
2. Unit pelayanan yang menerima rujukan dari unit pelayanan yang lebih
mampu
Melakukan perawatan dan pengobatan penderita yang dirujuk, atau;
Melakukan pembinaan lanjutan terhadap penderita yang dirujuk
3. Unit pelayanan yang menerima rujukan dari unit pelayanan dengan
kemampuan sama.
Melakukan perawatan dan pengobatan penderita yang dirujuk, atau;
Melakukan pembinaan lanjutan terhadap penderita yang dirujuk
SEKIAN
&
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai