Anda di halaman 1dari 32

HT URGENSI

ISHIP Gel. IX RSDC WISMA ATLET


Identitas Pasien
- Nama : NH
- Usia : 46 th
- JK : Perempuan
- Alamat : Wargasaluyu (Bandung)
- Pekerjaan : TKW

Anamnesis (2/9/21)
RPS : Os rujukan dari wisma pademangan dg hasil swab PCR positif. Os hanya mengeluh
pusing sejak +- 2 mgg yll hilang timbul. . Batuk (-), pilek (-), sesak (-), keluhan GIT (-),
anosmia (-).
RPD : HT (+) tidak terkontrol. DM (-), Alergi (-), stroke (-), CVD (-), ginjal (-), autoimun
(-). Obat yg dikonsumsi : amlodipin 5mg (tidak rutin)
RPK : disangkal
PX FISIK (2/9/21)
● KU : tampak sakit ringan ● Kepala : CA -/-, SI -/-, RC
● Kes : GCS E4V5M6 ● Leher : JVP tidak meningkat
● TD : 196/126 ● Thorax
● HR : 92x/mnt ○ I : pengembangan dada simetris, retraksi (-)
○ P : sonor di semua lapang paru, batas jantung tidak
● RR : 20x/mnt membesar
● S : 36,4 C ○ P : taktil fremitus dbn
● BB : 60,9 kg ○ A : tidak dapat dilakukan
● TB : 158 cm ● Abdomen
● ○ I : datar
IMT : 20,58
○ A : tidak dapat dilakukan
○ P : timpani seluruh lapang perut
○ P : Nyeri tekan (-), hepatomegaly (-),
● Ekstremitas : keempat akral hangat, CRT < 2
detik
EKG : NSR
PX PENUNJANG
LAB (2/9/21)
● AE : 4,12
● HB : 11,9
● HCT : 34,6
● AL : 8,03 x 10^3
● AT : 283 x 10^3
● GDS : 113
● SGOT : 17
● SGPT : 11
● Ureum : 29
● Kreatinin : 0,6
● Na : 141
● K : 4,2
● Cl : 106
● D dimer : 1700
PX PENUNJANG : Ro Thorax (2/9/21)
Soft tissue dan skeletal tampak baik
Cor tidak membesar
Sinuses dan diafragma normal
Pulmo :
- Corakan bronkovaskuler normal
- Tidak tampak bercak
Kesan :
- Tidak tampak pneumonia/spesifik proses
- Tidak tampak kardiomegali
DIAGNOSIS
Confirmed COVID 19 SR
HT Urgency

TATALAKSANA
- IVFD NaCl 500 cc/24 jam
- Antivirus : Avigan 2 x 1600mg (H1), 2 x 600mg (H2-5)
- Antibiotik : Inj. Levofloxacin 750mg/24 jam selama 7 hari
- Imunomodulator : NAC 3 x 400mg
- Antikoagulan : Lovenox 1 x 0,4 ml selang selling
- Antihipertensi :
Captopril sublingual 25mg (extra)
Captopril 3x25mg
Amlodipin 1 x 5 mg
- Lain - lain : becefor 2x1, zinc 1 x 20mg, D3 1 x 5000 iu
FOLLOW UP (9/9/21, LOS 7 hari)
S/ TAK
O/ KU : baik Kes : GCS E4V5M6
TD : (observasi 24 jam) HR : 71 x/mnt
14.00 : 175/110 RR : 18 x/mnt
18.00 : 165/100 SpO2 : 99% RA
21.00 : 160/90
06.00 : 177/117
A/ Confirmed COVID 19 SR + HT Urgency
P/
- IVFD Nacl 0,9% 500cc/24 jam
- Antivirus : selesai
- Antibiotik : selesai
- Imunomodulator : NAC 3 x 400 mg
- Antikoagulan : Edoxaban 1 x 30mg
- OAH : bisoprolol 1x5mg, captopril 3x25mg, klonidin 3x0,75mg, amlodipin 1x10mg
- Lain2 : becefort 2x1, zinc 1x20mg, D3 1x5000 iu
FOLLUP LAB (7/9/21) FOLLUP CXR (7/9/21)
FOLLUP LAB FOLLUP CXR (9/9/21)
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI

Diagnosis hipertensi ditegakkan bila TDS ≥140 mmHgdan/atau TDD ≥90 mmHg pada
pengukuran di klinik atau fasilitas layanan kesehatan.
Hipertensi emergensi adalah hipertensi derajat 3 dengan HMOD akut.
Hipertensi urgensi merupakan hipertensi berat tanpa bukti klinis keterlibatan organ
target. Umumnya tidak memerlukan rawat inap dan dapat diberikan obat oral sesuai
dengan algoritma penatalaksanaan hiperteni urgensi.
KATEGORI TDS (mmHg)     TDD (mmHg)

Optimal < 120   dan <80

Normal 120-129   dan/atau 80-84

Normal-tinggi 130-139   dan/atau 85-89

Hipertensi derajat 1 140-159   dan/atau 90-99

Hipertensi derajat 2 160-179   dan/atau 100-109


 

Hipertensi derajat 3 ≥ 180   dan/atau ≥ 110

Hipertensi sistolik terisolasi ≥ 140   dan < 90


 

TDS=tekanan darah sistolik; TDD=tekanan darah diastolik. Dikutip dari 2018 ESC/ESH Hypertension
Guidelines.
ALUR MANAJEMEN COVID-19

2020. PEDOMAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN CORONAVIRUS DISESASE (COVID-19). Kementrian Kesehatan.
DIAGNOSIS KRISIS HIPERTENSI
Anamnesis

• Riwayat HT (awitan, durasi, beratnya, pengobatan anti-HT sebelumnya)


• Riwayat obat-obatan (penggunaan steroid, estrogen, simpatomimetik, MAO inhibitor)

• Riwayat sosial (merokok, minim alkohol, obat-obatan terlarang, kehamilan)


• Riwayat keluarga (usia dini terkena HT, penyakit kardiovaskuler dan serebrovaskuler)

• Riwayat spesifik sesuai keluhan (kardiovaskuler, neurologis, ginjal, endokrin)

Sarafidis PA, Bakris GL. Evaluation and Treatment of Hypertensive Emergencies and Urgencies. In: Feehally J, Floege J, Tonelli M, Johnson RJ, editors. Comprehensive Clinical Nephrology 2019. 6th edition. Elsevier
DIAGNOSIS KRISIS HIPERTENSI
Pemeriksaan Fisik

• Dilakukan sesuai dengan kecurigaan organ target yang terkena berdasarkan anamnesis yang didapat.
• Pengukuran tekanan darah (dilakukan konfirmasi: sesuai posisi pengukuran yang tepat, ukuran cuff
yang sesuai, pemeriksaan pada posisi supinasi dan berdiri, lokasi pengukuran dilakukan dikedua
lengan)
• Palpasi denyut nadi dikedua ekstremitas
• Auskultasi untuk mendengar ada/tidaknya bruit pembuluh darah besar, bising jantung, dan ronkhi paru
• Pemeriksaan neurologis umum dan pemeriksaan funduskopi

Sarafidis PA, Bakris GL. Evaluation and Treatment of Hypertensive Emergencies and Urgencies. In: Feehally J, Floege J, Tonelli M, Johnson RJ, editors. Comprehensive Clinical Nephrology 2019. 6th edition. Elsevier
DIAGNOSIS KRISIS HIPERTENSI
Pemeriksaan Penunjang

• Pemeriksaan awal (darah lengkap, ureum, kreatinin, gula darah, elektrolit, urinalisis)
• Pemeriksaan pada kecurigaan HT sekunder (aktivitas renin plasma, aldosteron, catecholamine)

• EKG, foto polos thoraks


• Pemeriksaan penunjang lain sesuai indikasi (USG ginjal, CT-scan atau MRI otak,
echocardiography, CT scan atau MRI thoracoabdominal)

Sarafidis PA, Bakris GL. Evaluation and Treatment of Hypertensive Emergencies and Urgencies. In: Feehally J, Floege J, Tonelli M, Johnson RJ, editors. Comprehensive Clinical Nephrology 2019. 6th edition. Elsevier
Reboussin, D. M., Allen, N. B., Griswold, M. E., Guallar, E., Hong, Y., Lackland, D. T., ... & Vupputuri, S. 2018. Systematic review for the 2017 ACC/AHA/AAPA/ABC/ACPM/AGS/APhA/ASH/ASPC/NMA/PCNA guideline for the
prevention, detection, evaluation, and management of high blood pressure in adults: a report of the American College of Cardiology/American Heart Association Task Force on Clinical Practice Guidelines.
Patofisiologi COVID-19 dengan Hipertensi
Komplikasi Hipertensi
Komplikasi Covid-19
● Acute Respiratory Distress Syndrome

ARDS sering disebabkan oleh penyakit kritis, seperti sepsis atau pneumonia berat. Salah satu
penyebab pneumonia yang saat ini sedang menjadi pandemik adalah virus Corona (COVID-19).
Menurut sejumlah penelitian, beberapa pasien COVID-19 bisa mengalami ARDS dalam perjalanan
penyakitnya.

● Emboli Paru

Predileksi trombosis pada COVID-19 kemungkinan disebabkan oleh dua mekanisme yang berbeda
tetapi saling berhubungan, yaitu:

Hiperkoagulabilitas yang bertanggung jawab pada trombosis pembuluh darah besar

Cedera pembuluh darah serta endotel yang menyebabkan trombosis mikrovaskular dan makrovaskular
Prognosis

Case Fatality Rate pasien Covid-19 dilaporkan mencapai 2,15%. Namun, tingkat kematian
Covid-19 sampai saat ini masih dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya usia, tingkat
keparahan, komorbid, pengobatan dan respon pasien terhadap pengobatan.

Anda mungkin juga menyukai