Anda di halaman 1dari 14

Lembaga Keuangan Bank

dan Lembaga Keuangan Lainnya

Literatur
Kasmir,SE., MM ;
Drs. Martono, SU

Copyright, 2005 © Hisyam


MATERI :
• Lembaga Keuangan
• Bank Indonesia Sebagai Bank Sentral
• Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank
• Manajemen Bank
• Bank Syariah
• Sewa Guna Usaha (Leasing)
• Modal Ventura
• Anjak Piutang (Factoring)
• Asuransi
• Dana Pensiun
• Pegadaian
• Koperasi Simpan Pinjam
• Pasar Modal
• Pasar Uang dan Pasar Valuta Asing
• Perusahaan Reksadana
LEMBAGA KEUANGAN
• DEFINISI (UU No.10 Th1998 tentang Perbankan)
• Lembaga Keuangan adalah semua badan yang melalukan kegiatan-
kegiatan di bidang keuangan menarik uang dari masyarakat dan
menyalurkan uang tersebut kembali ke masyarakat.
• Lembaga Keuangan menyalurkan kredit kepada nasabah atau
menginvestasikan dananya dalam surat berharga di pasar keuangan
• Lembaga Keuangan menawarkan bermacam-macam jasa keuangan
seperti asuransi, dana pensiunpenyimpanan barang berharga,
penyediaan mekanisme untuk pembayaran dan transfer dana.
PERAN LEMBAGA KEUANGAN
• PENGALIHAN ASET (Assets Transmutation)
– Lembaga Keuangan memiliki aset dalam bentuk pinjaman
kepada pihak lain dalam jangka waktu tertentu, dana
pembiayaan aset tersebut diperoleh dari tabungan
masyarakat
• LIKUIDITAS (Liquidity)
– Likuiditas berkaitan dengan kemampuan untuk
memperoleh uang tunai pada saat dibutuhkan
• REALOKASI PENDAPATAN (Income Reallocation)
– Lembaga Keuangan sebagai tempat realokasi pendapatan
untuk persiapan di masa yang akan datang
• TRANSAKSI (Transaction)
– Lembaga Keuangan menyediakan jasa untuk
mempermudah transaksi moneter
FAKTOR PENDORONG PERAN
LEMBAGA KEUANGAN
• Besarnya peningkatan pendapatan kelas
menengah
• Psatnya perkembangan industri dan teknologi
• Mengakses bagi penabung kecil
• Skala ekonomi dan ruang lingkup dalam produksi
dan distribusi jasa keuangan
• Lembaga keuangan menjual jasa likuiditas
• Keuntungan jangka panjang
• Resiko lebih kecil
PROSES PRODUKSI DUA TAHAP PADA
LEMBAGA INTERMEDIASI KEUANGAN
Tahap I Output Jasa-Jasa
Manajemen Jasa-jasa keuangan
Utang & Modal untuk menarik penabung

Input
Sumberdaya:
Output Tahap I
• Tanah
• Tenaga kerja
Loanable funds
• Modal
• Enterpreneur
Tahap II Output Jasa-jasa
Jasa-jasa Keuangan
Manajemen Aktiva untuk menarik peminjam
LEMBAGA KEUANGAN DALAM SISTEM KEUANGAN
INDONESIA
• Sistem Moneter
– Otoritas Moneter (Bank Sentral)
– Bank Pencipta Uang Giral (Bank Umum)
• Di Luar Sistem Moneter
– Bank Bukan Pencipta Uang Giral (Bank Perkreditan Rakyat)
– Lembaga Pembiayaan
• Perusahaan Modal Ventura
• Perusahaan Sewa Guna Usaha
• Perusahaan Anjak Piutang
• Perusahaan Pegadaian
– Perusahaan Asuransi
– Dana Pensiun
– Pasar Modal
– Pasar Uang dan Pasar Valuta Asing
– Perusahaan Reksadana
• PENGERTIAN BANK SENTRAL
Bank Sentral merupakan lembaga negara yang mempunyai wewenang
untuk mengeluarkan alat pembayaran yang sah di suatu negara,
merumuskan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan
menjaga kelancaran sistem pembayaran, mengatur dan mengawasi
perbankan, serta menjalankan fungsi sebagai lender of last resort.
Bank Sentral di Indonesia adalah Bank Indonesia, Bank Sentral sebagai
bank milik pemerintah tidak bertujuan memaksimumkan frofit tetapi untuk
mencapai tujuan tertentu.
• TUJUAN BANK INDONESIA
Berdasarkan UU No.23 Th.1999 tentang Bank Indonesia adalah untuk
mencapai dan memelihara kestabilan rupiah.
Kestabilan rupiah yang diinginkan adalah :
– Kestabilan nilai rupiah terhadap barang dan jasa yang dapat diukur dengan
atau tercermin dari perkembangan laju inflasi
– Kestabilan nilai rupiah terhadap mata uang negara lain.
• MENETAPKAN DAN MELAKSANAKAN KEBIJAKAN MONETER
– Menetapkan sasaran-sasaran moneter dengan memperhatikan sasaran laju
inflasi yang ditetapkannya.
– Melakukan pengendalian moneter dengan menggunakan cara-cara yang
termasuk, tetapi tidak terbatas pada:
• Operasi pasar terbuka di pasar uang
• Penetapan tingkat diskonto
• penetapan cadangan wajib minimum
• pengaturan kredit atau pembiayaan
– Memberikan kredit atau pembiayaan berdasarkan prinsip syariah, paling lama
90 hari kepada bank untuk mengatasi kesulitan pendanaan jangka pendek
bank yang bersangkuitan
– Melaksanakan kebijakan nilai tukar berdasarkan sistem nilai tukar yang telah
ditetapkan
– Mengelola cadangan devisa
– Menyelenggarakan survei secara berkala atau sewaktu-waktu diperlukan
yang dapat bersifat makro dan mikro
• MENGATUR DAN MENJAGA KELANCARAN SISTEM PEMBAYARAN
– Melaksanakan dan memberikan persetujuan dan izin atas penyelenggaraan
jas sistem pembayaran
– Mewajibkan penyelenggara jasa sistem pembayaran untuk menyampaikan
laporan kegiatannya
.
• BANK SIRKULASI
yaitu mempunyai hak tumggal untuk mengedarkan uang kertas dan uan logam
sebagai alat pembayaran yang sah
• BANKER’S BANK
yaitu Bank Indonesia berfungsi sebagai salah satu sumber dana bagi bank-bank
di Indonesia untuk dapat meminta bantuan permodalan mereka. Bentuk
permodalan dari Bank Indonesia berupa kredit likuiditas.
• LENDER OF LAST RESORT
yaitu Bank Indonesia sebagai pemberi pinjaman tingkat akhir apabila kesulitas
likuiditas

HUBUNGAN BANK INDONESIA DENGAN PEMERINTAH DAN


LUAR NEGERI
• Bertindak sebagai pemegang kas pemerintah
• Untuk dan atas nama pemerintah BI dapat menerima pinjaman luar negeri,
menatausahakan serta menyelesaikan tagihan dan kewajiban keuangan
pemerintah terhadap pihak luar negeri
• Pemerintah wajib meminta pendapat BI dalam sidang kabinet yang membahas
masalah ekonomi, perbankan dan keuangan
RUANG LINGKUP LEMBAGA KEUANGAN BANK
• PENGERTIAN BANK
Berdasarkan UU No.10 TH 1998, Bank adalah badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-
bentuk lainnya dalm rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak

• FUNGSI BANK
– MENGHIMPUN DANA DARI MASYARAKAT (FUNDING)
Menghimpun dana berarti mengumpulkan atau mencari dana dengan cara membeli
dari masyarakat luas dalam bentuk simpanan giro, tabungan dan deposito.
Kegiatan menghimpun dana ini disebut funding.
Strategi bank dalam menghimpun dana adalah dengan memberikan rangsangan
berupa imbalan jasa berupa bungan bagi bank konvensional dan prinsip jual beli
atau bagi hasil bagi bank Syariah, selain itu juga berupa hadiah, pelayanan yang
menarik dan lain-lain.
– MENYALURKAN DANA PADA MASYARAKAT
Menyalurkan dana berarti melempar kembali dana yang telah dihimpun melalui
simpanan giro, tabungan dan deposito kepada masyarakat dalam bentuk pinjaman
(loanable fund) bagi bank konvensional dan pembiayaan bagi bank Syariah.Bagi
bank konvensional daalam memberikan pinjaman dikenakan bunga dan jasa
pinjaman lain dalam bentuk biaya administrasi, biaya provisi dan komisi.
Sedangkan bank Syariah didasrkan pada jual beli dan bagi hasil.
– MEMBERIKAN JASA-JASA BANK LAINNYA (SERVICES)
Jasa-jasa bank lainnya merupakan jasa pendukung kegiatan bank. Jasa-jasa ini
diberikan untuk mendukung kelancaran kegiatan menghimpun dan menyalurkan
dana, baik yang berhubungan langsung maupun tidak langsung terhadap kegiatan
penyimpanan dana dan penyaluran kredit.
Produk jasa bank adalah :
• jasa setoran seperti setoran telepon, listrik, air atau uang kuliah
• jasa pembayaran seperti gaji, pensiun atau hadih
• jasa pengiriman uang
• jasa penagihan
•jasa kliring
•jasa penjualan mata uang asing
•jasa penyimpanan dokumen
•jasa cek wisata
•jasa kartu kredit
•jasa letter of credit
•jasa bank garansi dan referensi bank
• RESIKO USAHA BANK
adalah tingkat ketidakpastian mengenai suatu hasil yang diperkirakan atau
yang diharapkan akan diterima.
Resiko uasaha yang dapat dihadapi suatu bank yaitu :
– RESIKO KREDIT (default risk)
adalah suatu resiko akibat kegagalan atau ketidakmampuan nasabah
mengembalikan jumlah pinjaman yang diterima dari bank beserta bunganya
sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan.
– RESIKO INVESTASI (investment risk)
adalahkemungkinan terjadinya kerugian akibat suatu penurunan nilai pokok
portofolio surat-surat berharga, misalnya : obligasi dan surat berharga
yang dimiliki bank.
– RESIKO LIKUIDITAS (liquidity risk)
adalah resiko yang mungkin dihadapi oleh bank untuk memenuhi kebutuhan
likuiditasnya dalam rangka memenuhi permintaan kredit dan semua penarikan
dana oleh penabung pada suatu waktu.
– RESIKO OPERASIONAL (Operasional risk)
adalah resiko ketidakpastian mengenai usaha bank yang bersangkutan.
Resiko operasional berasal dari :
• kemungkinan kerugian dari operasional bank bila terjadi penurunan keuntungan
yang dipengaruhi oleh struktur biaya operasional bank
• kemungkinan terjadinya kegagalan atas jasa-jasa dan produk-produk baru
yang diperkenalkan
– RESIKO PENYELEWENGAN (fraud risk)
adalah resiko yang berkaitan dengan kerugian-kerugian yang terjadi akibat
hal berikut : ketidakjujuranm, penipuan atau moral dan perilaku yang kurang
baik dari pejabat, karyawan dan nasabah.
– RESIKO FIDUSIA (fiduciary risk)
adalah resiko yang timbul apabila bank dalam usahanya memberikan jasa
bertindak sebagai wali amanat baik untuk individu maupun badan usaha.
– MEMBERIKAN JASA-JASA BANK LAINNYA (SERVICES)
Jasa-jasa bank lainnya merupakan jasa pendukung kegiatan bank. Jasa-jasa ini
diberikan untuk mendukung kelancaran kegiatan menghimpun dan menyalurkan
dana, baik yang berhubungan langsung maupun tidak langsung terhadap kegiatan
penyimpanan dana dan penyaluran kredit.
Produk jasa bank adalah :
• jasa setoran seperti setoran telepon, listrik, air atau uang kuliah
• jasa pembayaran seperti gaji, pensiun atau hadih
• jasa pengiriman uang
• jasa penagihan
•jasa kliring
•jasa penjualan mata uang asing
•jasa penyimpanan dokumen
•jasa cek wisata
•jasa kartu kredit
•jasa letter of credit
•jasa bank garansi dan referensi bank
• RESIKO USAHA BANK
adalah tingkat ketidakpastian mengenai suatu hasil yang diperkirakan atau
yang diharapkan akan diterima.
Resiko uasaha yang dapat dihadapi suatu bank yaitu :
– RESIKO KREDIT (default risk)
adalah suatu resiko akibat kegagalan atau ketidakmampuan nasabah
mengembalikan jumlah pinjaman yang diterima dari bank beserta bunganya
sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan.

Anda mungkin juga menyukai