Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Pengertian Hubungan
Industrial
Kerja 03
Mencegah dan menghindari adanya
pemogokan
●
Organisasi yang dibentuk dari, oleh, dan untuk pekerja/buruh
Organisasi Pengusaha
●
Organisasi atau perhimpunan wakil pimpinan perusahaan-perusahaan merupakan mitra kerja serikat pekerja dan
pemerintah dalam penanganan masalah-masalah ketenagakerjaan dan hubungan industrial
●
Berfungsi sebagai forum komunikasi, dan konsultasi mengenai hal ketenagakerjaan di perusahaan
●
Memberikan pertimbangan, saran, dan pendapat kepada pemerintah dan pihak terkait dalam penyusunan
kebijakan dan pemecahan masalah ketenagakerjaan
Peraturan Perusahaan
●
Peraturan perusahaan disusun oleh dan menjadi tanggung jawab dari pengusaha yang bersangkutan
●
Perjanjian kerja bersama dibuat oleh serikat pekerja/serikat buruh atau beberapa serikat pekerja/serikat buruh yang telah
tercatat pada instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan dengan pengusaha atau beberapa pengusaha
●
Mencakup ketentuan sebelum bekerja, selama bekerja, dan sesudah bekerja.
●
Penyelesaian perselisihan hubungan industrial wajib dilaksanakan oleh pengusaha dan pekerja/buruh atau serikat pekerja/serikat buruh secara
musyawarah untuk mufakat, apabila musyawarah tidak tercapai maka penyelesaian dilakukan sesuai undang-undang yang telah ditetapkan.
Perselisihan Hubungan Industrial
Dalam pasal 1 ayat 1 UU No.2 Tahun 2004 tentang penyelesaian
perselisihan hubungan industrial, pengertian dari perselisihan
hubungan industrial adalah perbedaan pendapat yang
mengakibatkan pertentangan antara pengusaha atau gabungan
pengusaha dengan pekerja/buruh atau serikat pekerja/serikat
buruh karena adanya perselisihan mengenai hak, perselisihan
kepentingan, dan perselisihan pemutusan hubungan kerja serta
perselisihan antar serikat pekerja/serikat buruh hanya dalam satu
perusahaan.
Jenis-Jenis Perselisihan Hubungan
Industrial
Perselisihan hak Perselisihan pemutusan
Perselisihan yang timbul karena
tidak dipenuhinya hak, akibat hubungan kerja
adanya perbedaan pelaksanaan Perselisihan yang timbul karena
atau penafsiran terhadap tidak adanya kesesuaian
ketentuan peraturan perundang- pendapat mengenai pengakhiran
undangan, perjanjian kerja, hubungan kerja yang dilakukan
peraturan perusahaan, atau oleh salah satu pihak
perjanjian kerja bersama.
Penyelesaian
Penyelesaian
Melalui
Melalui Bipartit
Mediasi
Penyelesaian Penyelesaian
Melalui Melalui
Penyelesaian Melalui
Bipartit
Perundingan bipartit adalah perundingan antara pekerja/buruh atau serikat pekerja/serikat buruh dengan
●
Penyelesaian Melalui
Mediasi
Menurut Pasal 1 ayat 11 UU No.2 Tahun 2004, mediasi adalah penyelesaian perselisihan hak, perselisihan kepentingan,
●
perselisihan pemutusan hubungan kerja, dan perselisihan antarserikat pekerja/serikat buruh hanya dalam satu
perusahaan melalui musyawarah yang ditengahi oleh seorang atau lebih mediator yang netral. Penyelesaian perselisihan
hubungan industrial melalui mediasi dilakukan apabila tidak tercapainya kesepakatan dalam perundingan bipartit.
Penyelesaian Melalui
Konsiliasi
Konsiliasi Hubungan Industrial yang selanjutnya disebut konsiliasi adalah penyelesaian kepentingan,
●
perselisihan pemutusan hubungan kerja, atau perselsihan antarserikat pekerja/serikat buruh hanya
dalam satu perusahaan melalui musyawarah yang ditengahi oleh seorang atau lebih konsiliator yang
netral.
Penyelesaian Melalui
Arbitrase
●
arbitrase adalah penyelesaian suatu perselisihan kepentingan, dan perselisihan antarserikat
pekerja/serikat buruh hanya dalam satu perusahaan, di luar Pengadilan Hubungan Industrial melalui
kesepakatan tertulis dari para pihak yang berselisih untuk menyerahkan penyelesaian perselisihan
kepada arbiter yang putusannya mengikat para pihak dan bersifat final.
Penyelesaian Melalui
Pengadilan Hubungan Industrial
●
Penyelesaian Melalui Pengadilan Hubungan Industrial dilakukan apabila penyelesaian secara bipartite
ataupun tripartit gagal. Pengadilan Hubungan Industrial adalah pengadilan khusus yang dibentuk di
lingkungan pengadilan negeri yang berwenang memeriksa, mengadili, dan member putusan terhadap
perselisihan hubungan industrial.
Mahkamah Agung
●
Kasasi, Perkara yang dapat diajukan kasasi pada Mahkamah Agung adalah sehubungan dengan perselisihan hak dan pemutusan hubungan kerja,
sedangkan untuk perselisihan kepentingan dan perselisihan antar serikat pekerja/serikat buruh dalam satu perusahaan apabila telah diputus pada
pengadilan tingkat pertama yaitu Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri maka putusannya bersifat final dan tetap.
●
Peninjauan kembali, Pengajuan Peninjauan Kembali dapat dilakukan apabila keadaan tertentu yang ditentukan Undang-undang, seperti adanya
bukti baru (novum) dan atau adanya kekhilafan hakim dalam menerapkan hukumnya.
Pemutusan Hubungan Kerja
Pemutusan Pemutusan
Hubungan Kerja Hubungan Kerja
oleh karena Putusan
Pekerja/Buruh Pengadilan
Hak-Hak Pekerja yang di PHK