KONSEP ASET

Dosen: Yuli Permatasari, S.E., M.Acc.

Pengertian
Assets are probable future economic An asset is a resource controlled by the

benefits obtained or controlled by a enterprise as a result of past events and

particular entity as a result of past from which future economic benefits are

transactions or events – expected to flow to the enterprise –

FASB (SFAC No. 6)

IASC
Sumber ekonomik
Economic resources are the scare means (limited in supply relative to desired uses) available
for carrying on economic activities – APB No. 4

Sumber Produktif

• Sumber produktif kesatuan usaha yang meliputi bahan baku, Gedung, pabrik, perlengkapan, sumber alam, paten
dan semacamnya, jasa, dan sumber lain yang digunakan dalam produksi barang dan jasa
• Hak kontraktual atas sumber produktif meliputi semua hak untuk menggunakan sumber ekonomik pihak lain
dan hak untuk mendapatkan barang atau jasa pihak lain

Produk yang merupakan keluaran kesatuan usaha terdiri atas:

• Barang jadi yang menunggu penjualan

• Barang dalam proses

Uang

Klaim untuk menerima uang

Hak pemilkan atau investasi pada perusahaan lain

Karakteristik aset
Manfaat ekonomik

• Untuk dapat disebut sebagai asset, suatu objek harus mengandung manfaat ekonomik di masa datang
yang cukup pasti (probable). Ini mengisyaratkan bahwa manfaat tersebut terukur dan dapat dikaitkan
dengan kemampuannya untuk mendatangkan pendapatan atau aliran kas di masa datang.

Dikuasai oleh entitas

• Untuk dapat disebut sebagai asset, suatu objek atau pos tidak harus dimiliki oleh entitas tetapi cukup
dikuasai.
• Konsep penguasaan (kendali) lebih penting daripada konsep kepemilikan. Hal ini dilandasi oleh konsep
dasar substansi mengungguli bentuk yuridis (substance over form).

Timbul akibat transaksi masa lalu

• Kriteria ini sebenarnya menyempurnakan kriteria penguasaan dan sekaligus sebagai kriteria atau tes
pertama pengakuan objek sebagai asset tetapi tidak cukup untuk mengakui secara resmi dalam system
pembukuan
Karakteristik pendukung

Berwujud Tertukarkan

Melibatkan Kos

Terpisahkan Berkekuatan Hukum

Pengukuran Aset
Pengukuran bukan merupakan kriteria untuk mendefinisikan
asset, tetapi merupakan kriteria pengakuan asset. Salah satu
kriteria pengakuan asset adalah keterukuran (measurability)
manfaat ekonomik masa datang.

Pengukuran adalah penentuan jumlah rupiah yang harus

dilekatkan pada suatu objek asset pada saat terjadinya yang
akan dijadikan data dasar untuk mengikuti aliran fisis objek
tersebut.
Penilaian Menurut FASB
Historical Cost Tanah, gedung, perlengkapan , dan kebanyakan sediaan dilaporkan atas dasar kos
historisnya yaitu jumlah rupiah kas atau setaranya yang dikorbankan untuk
memperolehnya.

Current Cost Beberapa sediaan disajikan sebesar nilai sekarang atau penggantinya yaitu jumlah rupiah
kas atau setaranya yang hraus dikorbankan kalua asset tertentu yang sejenisnya diperoleh
sekarang

Current Market Cost Beberapa jenis investasi dalam surat berharga disajikan atas dasar nilai pasar sekarang yaitu
jumlah rupiah kas atau setaranya yang dapat diperoleh kesatuan usaha dengan menjual
asset tersebut dalam kondisi perusahaan yang normal.

Net Realizable Value Beberapa jenis piutang jangka pendek dan sediaan barang disajikan sebesar nilai terealisasi
bersih yaitu jumlah rupiah kas ataus etaranya yang akan diterima dari asset tersebut
dikurangi dengan perngobanan yang diperlukan untuk mengkonversi asset tersebut
menjadi kas atau setarnya

Present (Or Piutang dan investasi jangka panjang disajikan sebesar nilai sekarang penerimaan kas di
Discounted) Value Of masa mendatang sampai piutang terlunasi dikurangi dengan tambahan kos yang mungkin
Future Cas Flows diperlukan untuk mendapatkan penerimaan tersebut.
Pengukuran kos
Dalam praktiknya, pemrolehan asset merupakan proses yang tidak terjadi begitu saja dalam suatu
kegiatan. Tiap kegiatan biasanya melibatkan pengorbanan sumber ekonomik. Oleh karena itu,
besar kecilnya kos yang harus dicatat pertama kali sebagai pengukur sutau asset pemrolehan
ditentukan oleh dua hal:

Batas kegiatan Jenis penghargaan

Batas kegiatan berkaitan dengan masalah unsur
pengorbanan sumber ekonomik apa saja yang
membentuk kos suatu asset. Secara konseptual,
pembentuk kos suatu asset (baik berwujud atau
tidak) adalah semua pengeluaran yang terjadi atau
yang diperlukan akibat kegiatan pemrolehan suatu
asset sampai ditempatkan dalam kondisi siap
dipakai atau berfungsi sesuai tujuan
pemrolehannya.
Masalah ini berkaitan dengan penentuan kos
utama yang harus dicatat. Dalam transaksi
pertukaran, penghargaan kesepakatan dapat
dinyatakan dalam berbagai bentuk sumber
ekonomik, dapat berupa uang tunai atau barang.
Agar penghargaan yang telah disetujui dapat
dicatat dalam system akuntansi, maka harus
dinyatakan dalam satuan uang.
Pengakuan Aset
Deteksi adanya asset. Untuk mengakui asset, harus ada transaksi yang menandai
timbulnya aset

Sumber ekonomik dan kewajiban. Untuk mengakui asset, suatu objek harus
merupakan sumber ekonomik yang langka, dibutuhkan, dan berharga

Berkaitan dengan entitas. Untuk mengakui asset, kesatuan usaha harus

mengendalikan atau menguasai objek aset

Mengandung nilai. Untuk mengakui asset, suatu objek harus mempunyai manfaat
yang terukur secara moneter.

Berkaitan dengan waktu pelaporan. Untuk mengakui asset, semua penguji di atas
harus dipenuhi pada tanggal pelaporan

Verifikasi. Untuk mengakui asset, harus ada bukti pendukung untuk meyakinkan
bahwa kelima penguji di atas dipenuhi
Penyajian Aset
a) Aset disajikan di sisi debit atau kiri dalam neraca berformat
akun atau di bagian atas dalam neraca berformat laporan

b) Aset diklasifikasi menjadi asset lancer dan tetap

c) Aset diurutkan penyajiannya atas dasar likuiditas atau

kelancarannya, yang paling lancer dicantumkan pada urutan
pertama

d) Kebijakan akuntansi yang berkaitan dengan pos-pos tertentu

harusnya diungkapkan.