Anda di halaman 1dari 8

KELOMPOK 6 SYAEFUL ANWAR

TITIN WARTINI
WIWIN FARIDA

TETES MATA WULAN DETI


YULISTIA ANGGRAENI / D1A181638
TETES MATA

Tetes mata adalah larutan steril bebas partikel asing merupakan


sediaan yang dibuat dan dikemas sedemikian rupa hingga sesuai
digunakan pada mata.
Tetes mata juga tersedia dalam bentuk suspensi, partikel halus
dalam bentuk termikronisasi agar tidak menimbulkan iritasi atau
goresan pada kornea.
 
ANATOMI FISIOLOGI MATA

Name Here Name Here


Programmer Programmer
ANATOMI FISIOLOGI MATA

KORNEA MATA CAIRAN MATA

→ Lensa pertama dalam sistem → campuran kompleks terdiri


optikal mata,yang terdiri dari dari elektrolit, protein,
beberapa lapis yang penuh karbohidrat, enzim (lysozime) dan
dengan saraf sensoris, 75-80 % air asam organik. Bahan padat total ±
1,8 %.
→ Fungsi : alat atau pintu masuk → Cairan mata (lakrimal)
segala sesuatu dari luar ke dalam dikeluarkan oleh kelenjar lakrimal
rongga bagian dalam mata. dan sekresi kelenjar konjuntiva
→ pH air mata 7,3 – 7,7
→ konsentrasi osmotik air mata =
larutan NaCl 0,9 %
HAL HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN PADA PEMBUATAN OBAT TETES MATA

Nilai Isotonitas Pendaparan

1 2
Secara ideal obat tetes mata harus Salah satu maksud pendaparan larutan obat mata adalah
memiliki nilai isotonis sama dengan untuk mencegah kenaikan pH yang disebabkan oleh
larutan NaCl 0,9% b/v. Tetapi mata pelepasan lambat ion hidroksil oleh wadah kaca. Hal
masih dapat tahan terhadap nilai tersebut dapat mengganggu kelarutan dan stabilitas obat.
isotonis rendah yaitu setara dengan Selain itu penambahan dapar juga dimaksudkan untuk
larutan NaCl 0,6% b/v dan tertinggi menjaga kestabilitas obat tertentu misalnya : garam-garam
yang setara dengan larutan NaCl 2,0% alkaloid.
b/v. Air mata normal memiliki pH 7,4 secara ideal obat tetes
mata memiliki pH seperti pata air mata, tetapi karena
beberapa bahan obat tidak stabil (tidak larut/ rusak/
mengendap) pada pH tersebut maka sebaiknya obat tetes
mata di dapar pada pH sedekat mungkin dengan pH air
mata supaya tidak terlalu
merangsang mata.
Pada larutan yang digunakan pada mata, terlebih pada
mata yang luka, sterilitas merupakan hal yang paling
penting, untuk mencegah terjadinya infeksi lebih lanjut.
Pengawet Pengental

3 4
Wadah larutan obat mata harus tertutup rapat Ditambahkan untuk meningkatkan kekentalan sehingga
dan disegel untuk menjamin sterilitas pada obat lebih lama kontak dengan jaringan. Larutan obat mata
pemakaian pertama. Larutan harus yang dikentalkan harus bebas dari partikel yang dapat
mengandung zat atau campuran zat yang terlihat. Contoh : metil selulosa, hidroksi propil selulosa,
sesuai untuk mencegah pertumbuhan atau polivinil alcohol.
memusnahkan bakteri yang mungkin masuk
pada waktu wadah dibuka pada saat
digunakan.
Pengawet yang dianjurkan :
nipagin dan nipasol
fenil merkuri nitrat, timerosol
benzalkonium klorid
klorbutanol, fenil etil alkohol
Untuk penggunaan pada pembedahan, selain
steril larutan obat mata tidak boleh mengandung
antibakteri (bakterisid) karena dapat
menimbulkan iritasi pada jaringan mata.
CARA PEMBUATAN OBAT TETES MATA

Obat dilarutkan kedalam salah satu zat pembawa yang mengandung salah satu zat
pengawet, dijernihkan dengan cara penyaringan, masukkan kedalam wadah, tutup
wadah dan sterilkan menggunakan autoklaf pada suhu 115- 116° C seama 30
menit.

Obat dilarutkan kedalam cairan pembawa berair yang mengandung salah satu zat
pengawet dan disterilkan menggunakan bakteri filter masukkan
kedalam wadah secara tehnik aspetis dan tutup rapat.

Obat dilarutkan kedalam cairan pembawa berair yang mengandung salah satu zat
pengawet, dijernihkan dengan cara penyaringan, masukkan kedalam wadah, tutup
rapat dan sterilkan dengan penambahan bakterisid, dipanaskan pada suhu 98-
100°C selama 30 menit.
KEUNTUNGAN DAN KEKURANGAN
KEUNTUNGAN KEKURANGAN

♣ Volume larutan yang dapat ditampung oleh mata


♣ Larutan mata memiliki kelebihan dalam hal sangat terbatas (± 7 mL) maka larutan yang berlebih
kehomogenan, bioavailabilitas dan kemudahan dapat masuk ke nasal cavity lalu masuk ke jalur GI
penangananan. menghasilkan absorpsi sistemik yang tidak diinginkan.
Mis. b-bloker untuk perawatan glaukoma dapat menjadi
♣ Suspensi mata memiliki kelebihan dimana adanya masalah bagi pasien gangguan jantung atau asma
partikel zat aktif dapat memperpanjang waktu tinggal bronkhial.
pada mata sehingga meningkatkan waktu
terdisolusinya oleh air mata, sehingga terjadi ♣ Kornea dan rongga mata sangat kurang
peningkatan bioavailabilitas dan efek terapinya. tervaskularisasi, selain itu kapiler pada retina dan iris
relatif non permeabel sehingga umumnya sediaan
untuk mata adalah efeknya lokal/topikal.

Anda mungkin juga menyukai