TITIN WARTINI
WIWIN FARIDA
1 2
Secara ideal obat tetes mata harus Salah satu maksud pendaparan larutan obat mata adalah
memiliki nilai isotonis sama dengan untuk mencegah kenaikan pH yang disebabkan oleh
larutan NaCl 0,9% b/v. Tetapi mata pelepasan lambat ion hidroksil oleh wadah kaca. Hal
masih dapat tahan terhadap nilai tersebut dapat mengganggu kelarutan dan stabilitas obat.
isotonis rendah yaitu setara dengan Selain itu penambahan dapar juga dimaksudkan untuk
larutan NaCl 0,6% b/v dan tertinggi menjaga kestabilitas obat tertentu misalnya : garam-garam
yang setara dengan larutan NaCl 2,0% alkaloid.
b/v. Air mata normal memiliki pH 7,4 secara ideal obat tetes
mata memiliki pH seperti pata air mata, tetapi karena
beberapa bahan obat tidak stabil (tidak larut/ rusak/
mengendap) pada pH tersebut maka sebaiknya obat tetes
mata di dapar pada pH sedekat mungkin dengan pH air
mata supaya tidak terlalu
merangsang mata.
Pada larutan yang digunakan pada mata, terlebih pada
mata yang luka, sterilitas merupakan hal yang paling
penting, untuk mencegah terjadinya infeksi lebih lanjut.
Pengawet Pengental
3 4
Wadah larutan obat mata harus tertutup rapat Ditambahkan untuk meningkatkan kekentalan sehingga
dan disegel untuk menjamin sterilitas pada obat lebih lama kontak dengan jaringan. Larutan obat mata
pemakaian pertama. Larutan harus yang dikentalkan harus bebas dari partikel yang dapat
mengandung zat atau campuran zat yang terlihat. Contoh : metil selulosa, hidroksi propil selulosa,
sesuai untuk mencegah pertumbuhan atau polivinil alcohol.
memusnahkan bakteri yang mungkin masuk
pada waktu wadah dibuka pada saat
digunakan.
Pengawet yang dianjurkan :
nipagin dan nipasol
fenil merkuri nitrat, timerosol
benzalkonium klorid
klorbutanol, fenil etil alkohol
Untuk penggunaan pada pembedahan, selain
steril larutan obat mata tidak boleh mengandung
antibakteri (bakterisid) karena dapat
menimbulkan iritasi pada jaringan mata.
CARA PEMBUATAN OBAT TETES MATA
Obat dilarutkan kedalam salah satu zat pembawa yang mengandung salah satu zat
pengawet, dijernihkan dengan cara penyaringan, masukkan kedalam wadah, tutup
wadah dan sterilkan menggunakan autoklaf pada suhu 115- 116° C seama 30
menit.
Obat dilarutkan kedalam cairan pembawa berair yang mengandung salah satu zat
pengawet dan disterilkan menggunakan bakteri filter masukkan
kedalam wadah secara tehnik aspetis dan tutup rapat.
Obat dilarutkan kedalam cairan pembawa berair yang mengandung salah satu zat
pengawet, dijernihkan dengan cara penyaringan, masukkan kedalam wadah, tutup
rapat dan sterilkan dengan penambahan bakterisid, dipanaskan pada suhu 98-
100°C selama 30 menit.
KEUNTUNGAN DAN KEKURANGAN
KEUNTUNGAN KEKURANGAN