Anda di halaman 1dari 31

PENGERTIAN

Menurut Harold Koontz “ Control is the measurement and


correction of the performance of subordinates in order to
make sure that interprice objectives and the plans devised to
attain then are accomplised “.

“ pengendalian adalah pengukuran dan perbaikkan terhadap


pelaksanaan kerja bawahan, agar rencana – rencana yang telah
dibuat untuk mencapai tujuan – tujuan perusahaan dapat
diselenggarakan “.
TUJUAN

Pengendalian bertujuan untuk :


1) Supaya proses pelaksanaan dilakukan sesuai dengan
ketentuan – ketentuan dari rencana.
2) Melakukan tindakan perbaikkan ( corrective ), jika
terdapat penyimpangan – penyimpangan ( deviasi ).
3) Supaya tujuan yang dihasilkan sesuai dengan rencananya.
PENTINGNYA PENGENDALIAN

Diharapkan agar pelaksana membatasi tindakan –


tindakannya mencapai tujuan – tujuan sedemikian rupa
sehingga tidak begitu menyimpang dari yang diperbolehkan.
Pengendalian menjadi siklus fungsi manajemen lengkap dan
membawa organisasi ke perencanaan. Makin jelas, lengkap dan
terkoordinir rencana – rencana makin lengkap pula
pengendaliannya. Pengendalian terdiri dari penentuan standar
–standar, pengendalian kegiatan atau pemeriksaan,
pembandingan hasil dengan standar serta kegiatan
mengkoreksi kegiatan atau standar.
FUNGSI

Pengendalian berkaitan erat sekali dengan fungsi


perencanaan dan kedua fungsi ini merupakan hal yang saling
mengisi. Fungsi pengawasan, controlling berarti memonitor
kemajuan perusahaan dengan berpedoman kepada tujuan yang
hendak tercapai dan memperbaikinya bila ada penyimpangan.
Fungsi ini menyangkut mengintegrasikan, berbagai unit yang
berbeda, termasuk prosedur, orang atau manusia, polisy dan
perencanaan.
ASAS – ASAS PENGENDALIAN :
1. ASAS TERCAPAINYA TUJUAN (principle of assurance of
objective) artinya pengendalian harus di tunjukan ke arah
tercapainya tujuan yaitu dengan mengadakan perbaikan untuk
mngehindari penyimpangan – penyimpangan dari rencana.

2. ASAS EFISIENSI PENGENDALIAN (principle of


effenciency of control) artinya pengendalian itu efisien, jika
dapat menghindari penyimpangan dari rencana, sehingga tidak
menimbulkan hal – hal lain yang di luar dugaan.
3. ASAS TANGGUNG JAWAB PENGENDALIAN (principle
of controls responsibility) artinya pengendalian hanya dapat
dilaksanakan jika manajer bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan rencana.

4. ASAS PENGENDALIAN TERHADAP MASA DEPAN


(principle of future control) artinya pengendalian yang efektif
harus di tuntukan kearah pencegahaan penyimpangan –
penyimpangan yang baik pada waktu sekarang maupun masa
yang akan datang.
5. ASAS PENGENDALIAN LANGSUNG (principle of direct
control) artinya tekhnik kontrol yang paling efektif adalah
mengusahakan adanya manajer bawahan yang berkualitas
baik .

6. ASAS REFLEKSI RENCANA (principle of reflection plans)


artinya pengendalian harus di susun dengan baik sehingga
dapat mencerminkan karakter dan susunan rencana.

7. ASAS PENYESUAIAN DENGAN ORGANISASI


(principleof organization) artinya pengendalian harus
dilakukan sesuai dengan sturktur oraganisasi.
8. ASAS PENGENDALIAN INDIVIDUAL (principle of
individual control) artinya pengendalian harus di dan tehnik
pengendalian harus sesuai dengan kebutuhan manajer.

9. ASAS STANDAR (principle of standard) artinya pengendalian


yang efektif dan efisien memerlukan standar yang tepat yang
akan dipergunakan sebagai tolak ukur pelaksanaan dan tujuan
yang akan di capai
10. ASAS PENGENDALIAN TERHADAP STRATEGI
(principle of strategic point control) artinya pengendalian
yang efektif dan efisien memerlikan adanya perhatian yang
di tunjukan terhadap faktor – faktor yang strategis dalam
perusahaan,

11. ASAS KEKECUALIAN (the exception principle) artinya


dalam efisien pengendalian membutuhkan adanya perhatian
yang ditunjukan terhadap faktor kekecualian.
14. ASAS KEKECUALIAN FLEKSIBEL (principle of flexibility of
control ) artinya pengendalian harus luwes untuk menghindari
kegagalan pelaksanaan perencanaan.

15. ASAS PENINJAUAN KEMBALI (principle of review) artinya


sistem pengendalian harus di tinjau berkali – kali agar sistem yang
di gunakan berguna untuk mencapai tujuan.

16. ASAS TINDAKAN (principle of action ) artinya pengendalian


dapat di lakukan apabila ada ukuran – ukuran untuk mengoreksi
penyimpangan – penyimapangan rencana, organisasi, dan directing
Di dalam kegiatan pengendalian memerlukan proses atau
langkah – langkah yang perlu dilakukan. Hal ini diperlukan
agar dapat membedakan hal apa yang diawasi dan hal apa yang
tak dapat diawasi berikutnya diadakan pengecekkan terhadap
laporan kegiatan kerja disertai peninjauan. Laporan harus
dibuat terutama tentang adanya penyimpangan –
penyimpangan maka dari itu perlu diadakan kagiatan korektif
dan dianalisa.
Pengendalian dapat dikelompokkan menjadi beberapajenis :
1. Pengendalian produksi yaitu agar hasil produktif sesuai dengan
permintaan atau pemuasan langganan dalam jumlah, harga,
waktu, dan service.

2. Pengendalian persediaan yaitu menjamin tersedianya bahan


dalam jumlah, harga, waktu, yang tepat sehingga proses
memenuhi ukuran – ukuran standar yang telah di tentukan.
 Pengendalian kualitas yaitu menjamin agar kualiatas hasil
produksi, bahan dan bahan proses memenuhi ukuran – ukuran
standar yang telah di tentukan.

 Pengendalian ongkos yaitu menjamin agar produksi atau


operasidijalankan dengan ongkos minimum sesuai standar.

 Pengndalian karyawan yaitu penegndalian ini di tunjukan


kepada hal – hal yang ada hubunganya dengan kegiatan
karyawan.
 Pengendalian keuangan yaitu penegndalian ini di tunjukehan
kepada hal – hal yang menyangkut keungan tentang
pemasukan dan pengeluaran biaya – biaya perusahaan
termasuk pengendalian anggaranya.

 Pengendalian waktu yaitu pengendalian ini ditunjukan kepada


pengguna waktu artinya apakah waktu mengerjakan sesuai
atau tedak dengan rencana.

 Pengendalian tehnis yaitu pengendalian ini ditunjukan kepada


hal – hal yang bersifat fisik yang berhubungan dengan
tindakan dan teknis pelaksanaan,
 pengendalian kebijksanaan yaotu pengendalian ini ditunjukan
untuk mengetahui dan menilai apakah kebijaksanaan –
kebijasanaan organisasi telah dilaksanakan sesuai yang telah di
gariskan.

 Pengendalia penjualan yaitu pengendalian ini ditunjukan untuk


mengetahui apakah produksi atau jasa yang dihasilkan
terjualsesuai dengan target yang di tetapkan.
 Pengendalian iventaris yaitu pengendalisn ini ditunjukan untuk
mngetahui untuk mengetahui apakah iventaris perusahaan
masih ada semuanya atau hilang.

 Pengendalian pemeliharaan yaitu pengendalian ini di tunjukan


untuk mengetahui apakah semua iventaris perusahaan dan
kantor dipelihara dengan baik atau tidakdan jika dad yang
rusak apa kerusakanya apa masih dapat di perbaki atau tidak.
Metode pengendalian atau pengawasan meliputi :
1. Pengawasan langsung merupakan pengawasan yang dilakukan
sendiri secra langsung oleh seorang manajer. Manajer
melakukan pemeriksaan pekerjaan yang sedang dilakukan
untuk mengetahui apakah di kerjakan dengan benar dan
hasilnya sesuai yang di kehendaki, pengendalian ini dapat di
lakukan dengan cara inspeksi langsung, observasi di tempat
( on the spot observation) dan laporan diterima (on the spot
report)
 Pengawasan tidak langsung
Merupakan pengawasan jarak jauh artinya dengen melalui
laporan yang diberikan oleh bawahanya. Laporan ini dapat
lisan maupun tulisan tentang pelaksanaan pekerjaan dan hasil –
hasilnya.

 Pengawasan berdasarkan pengecualian


Merupakan pengendalian yang di khususkan untuk kesalahan –
kesalahan yang luar biasa dari hasil atau standar yang
diharapkan. Pengendalian ini di lakukan dengan cara
kombinasi langsung dan tidak langsung oleh manajer.
Sifat dan waktu pengendalian dibedakan menjadi :
1. Preventive control yaitu pengendalian yang di lakukan
sebelum kegiatan untuk menghindari terjadinya penyimpangan
– penyimpangan dalam pelaksanaannya. Ini merupakan
pengendalian terbaik karena lakuakan sebelum terjadinya
kesalahan.

2. Repressive control yaitu penegndalian yang dilakukan setelah


terjadi kesalahan – kesalahan dalam pelaksanaan, dengan
tujuan agar tidak terjadi pengulangan kesalahan, sehingga
hasilnya sesuai yang di harapkan.
 Pengendalian saat proses dilakukan, jika terjadi kesalahan
segera diperbaiki.

 Pengendalian berkala, pengendalian yang dilakukan secara


berkala, misnya perbulan atau per semester dan lain – lain.

 Pengendalian mendadak yaitu pengewasan yang di lakukan


secara mendadak untuk mengetahui apakah pelaksanaan atau
peraturan – peraturan
Agar pengendalian itu efektif perlulah dipenuhi berbagai
persyaratan yaitu :
1.Pengawasan haruslah memenuhi sifat serta kebutuhan
kegiatan yang ada. Walaupun ada teknik – teknik pengwasan
umum seperti anggaran, titik impas, waktu standar, dan lain –
lain, organisasi perlu juga menyiapkan sistem pengawasan
khusus masing – masing bagian seperti pengawasan kualitas
untuk bagian produksi.
8. Pengawasan harus dapat memberikan laporan penyimpangan
secepat mungkin. Oleh karena itu perlu sistem informasi yang
baik agar data penyimpangan cepat sampai pada yang
berkepentingan diputuskan dengan cepat pula.

9. Pengawasan harus luwes. Walaupun rencana berubah sistem


pengawasan tetap berjalan misanya dengan menyiapkan
rencana – rencana alternatif.

10. Pengawasan harus menyatakan pola organisasi. Setiap bagian


perlu mempertanggung jawabkan hasil – hasil kegiatan.
 Pengawasan harus berhubungan dengan tujuan tertentu dan
yang telah disetujui.

 Pengawasan hendaknya mengandung hal – hal yang


memotovasi pelaksana tugas, artinya tujuan yang dicapai harus
dapat tercapai, tidak terlalu muluk.

 Pengawasan perlu di batasi yaitu tempat dam waktu kritis saja


tidak perlu menyeluruh.
 Pengawasan haruslah ekonomis tidak memakan biaya besar.
Percuma saja memiliki sistem pengawasan yang baik, tetapi
biayanya besar sekali.

 Pengawasan haruslah mudah dimengerti maksud dan tujuanya,


sederhana mudah diterpakan dan dilaksanakan.

 Pengawasan haruslah menjamin tindakan perbaikan setelah


didapati adanya penyimpangan, artinya harus mengandung
prosedur penyimpangan.
1. Perencanaan
2. Koordinasi
3. Komunikasi
4. Evaluasi
5. Pengambilan keputusan
6. Mempengaruhi orang untuk mengubah perilakunya
MEKANISME
PENERAPAN
PENGENDALIAN
MANAJEMEN

STRUKTUR MANAJEMEN
STRATEGI ORGANISASI SDM

KEBUDAYAA
N
Pengendalian terdiri atas 5 komponen yang saling terkait
antara lain :

1. Lingkungan pengendalian ( control environment )


2. Penaksiran risiko ( risk assesment )
3. Aktivitas pengendalian ( control aktivities )
4. Informasi dan komunikasi ( information and communication )
5. Pemantauan ( monitoring )
MONITORING

RISK ASSESMENT

INFRASTRUCTUREN CONTROL ACTIVITIES

INFORMATION AND
COMMUNICATION
CONTROL ENVIRONMENT
( FOUNDATION )

Anda mungkin juga menyukai