Anda di halaman 1dari 30

DASAR – DASAR

KEUANGAN SEKTOR
PUBLIK
BAB 1 PENGANTAR DASAR DASAR
KEUANGAN SEKTOR PUBLIK

A. PENDAHULUAN
- Undang – undang no. 32 tahun 2004
tentang otonomi daerah.
- Undang – undang no. 33 tahun 2004
tentang perimbangan keuangan
antara pemerintah pusat dan
pemerintah daerah.
Reformasi yang dilaksanakan
Reformasi sistem pembiayaan
Reformasi sistem penganggaran
Reformasi sistem akuntansi
Reformasi sistem pemeriksaan
Reformasi sistem manajemen keuangan
daerah.
Dimensi reformasi keuangan daerah
Perubahan kewenagan daerah dalam
pemanfaatan dana perimbangan
keuangan.
Perubahan prinsip pengelolaan anggaran
Perubahan prinsip pengunaaan dana
pinjaman dan defisit spending
Perubahan strategi pembiayaan
B. Ruang lingkup keuangan
publik
Pengeluaran atau belanja negara (baik
pusat maupun daerah)
Penerimaan negara (baik pusat maupun
daerah)
Dampak pengeluaran atau belanja negara
dan penerimaan negara trrthadap
kehidupan masyarakat atau dampak
APBN atau APBD terhadap kehidupan
masyarakat.
Kesamaan antara keuangan privat dengan
keuangan negara
Keuangan privat atau keuangan negara
berkaitan dengan kegiatan –kegiatan yang
menyangkut pembelian, penjualan dan
transaksi-transaksi lainya.
Untuk membiayai kegiatan-kegiatan
maka baik sektor keuangan privat
ataupun sektor keuangan negara bisa
menaikkan pinjamannya, melakukan
pembayaran dan lain – lain.
lanjutan
Sektor keuangan privat ataupun sektor
keuangan negara sama – sama bertujuan
ingin memuaskan keingginan masyarakat
Baik sektor keuangan privat ataupun
keuangan negara mempunyai sumber
terbatas
Perbedaan antara keuangan privat dan
keuangan negara
Keuangan privat mempunyai ciri – ciri sbb:
Sektor ini harus hidup dengan sarana
yang dimiliki sendiri sehingga mungkin
bisa terjadi defisit apabila pengeluaran
lebih besar dari pada pendapatan
Tanpa pembayaran kembali pinjaman-
pinjaman sebelumnya maka sektor
keuangan privat ini akan kehilangna
kepercayaan kredit di dalam pasar.
lanjutan
Pinjaman hanya dapat dilakukan terhadap
pihak luar
Bunga pinjaman sesuai dengan ketentuan yang
berlaku
Tidak mempunyai kemampuan untuk
mencipta/mencetak uang
Mengikuti market principles
Merencanakan kegiatan dengan
mempertimbangkan penerimaanya lebih
dahulu, kemudian pengeluaran
Keuangan negara memiliki ciri2 sbb:
Hidup dengan sarana yang lebih
kompleks apabila terjadi defisit maka
negara bisa menetapkan budget defisit
untuk mengatasinya
Pinjaman dapat dilakukan baik ke dalam
maupun luar negeri
Bunga pinjaman bisa lebih rendah
dibanding dengan pinjaman yang
dilakukan oleh sektor swasta/sektor
keuangan privat
lanjutan
Mempunyai kemampuan untuk
mencipta/mencetak uang
Mengikuti prinsip anggaran
Dalam merencanakan kegiatanya,
pengeluaran, diterapkan terlebih dahulu,
kemudian penerimaaan.
Definisi Keuangan Publik

keuangan publik adalah bagian ilmu


ekonomi yang mempelajari aktivitas
finansial pemerintah. Yang termasuk
pemerintah disini adalah seluruh
unit pemerintah dan institusi atau organisasi
pemegang otoritas publik
lainnya yang dikendalikan dan didanai oleh
pemerintah.
Alasan Mempelajari Keuangan
Publik
Keuangan publik erat kaitannya dalam
proses pengambilan keputusan berdasar
asas demokrasi. Apabila para pemilih wakil
rakyat memonitor aktivitas para wakilnya,
maka para wakil rakyat ini akan bekerja
lebih keras dan berusaha meyakinkan para
pemilih bahwa kontribusi mereka atas
pembayaran-pembayaran
pajak akan menyebabkan pencapaian
kondisi yang lebih baik.
Pentingnya Sektor publik
John Stuart Mill menyampaikan alasan-
alasan tentang perlunya aktivitas
publik yang dilakukan oleh pemerintah
sebagai berikut:
1. Bahwa campur tangan pemerintah,
walaupun harus membatasi kebebasan
individu, dibutuhkan dalam memelihara
perdamaian dan melindungi masyarakat
terhadap serangan yang datang dari luar
maupun dari dalam.
Lanjutan
2. Bahwa pemerintah haruslah bersifat inferior
dalam melakukan kegiatan industri dan
perdagangan, karena usaha seperti itu dapat
dijalankan oleh sektor swasta.
3. Bahwa individu akan lebih percaya diri
apabila mengerjakan sesuatu untuk
kepentingannya sendiri, sehingga
pemerintah hanya bergerak dalam area
yang menyangkut kepentingan publik atau
umum.
Karakteristik Kebijakan
publik
1. Untuk mencapai efisiensi pasar –
kondisi dimana produksi barang sama
dengan keinginan pasar - mensyaratkan
adanya informasi yang lengkap
mengenai pasar baik bagi produsen
maupun konsumen dan peraturan
pemerintah diperlukan untuk menjamin
persyaratan kelengkapan informasi itu.
lanjutan

2.Peraturan pemerintah diperlukan untuk


mengoreksi penyimpangan yang terjadi bila
terdapat kondisi persaingan yang tidak
efisien.
3. Pertukaran barang dan jasa tertentu dalam
mekanisme pasar perlu ada proteksi dari
pemerintah untuk melindungi pelaku pasar.
4.Timbulnya masalah eksternalitas (akan
dibahas lebih lanjut pada bab mendatang)
perlu dipecahkan oleh pemerintah, melalui
anggaran, subsidi dan pajak.
lanjutan
5. Perlunya peran sosial yang
dilakukan oleh pemerintah dalam
distribusi
pendapatan dan kesejahteraan
dalam mekanisme pasar.
6. Kebijakan publik diperlukan untuk
menjamin kesempatan kerja,
stabilitas harga dan tingkat
pertumbuhan ekonomi
Ruang Lingkup Keuangan Publik
Bahasan Keuangan Publik dimulai dari
keadaan dan alasan perlunya peran
pemerintah dalam perekonomian. Hal ini
menyangkut kondisi-kondisi adanya
eksternalitas yang perlu dikendalikan
pemerintah, adanya barang publik yang
perlu disediakan oleh pemerintah, adanya
mekanisme pasar yang perlu diintervensi
pemerintah karena berbagai alasan
Lanjutan
perlunya pencapaian kondisi stabil dalam
eknomi dimana peran pemerintah sangat
dominan, dan sebagainya. Setelah itu,
Keuangan Publik juga mencoba memberi
gambaran tentang pilihan publik yang
menyangkut aspek institusi publik,
keseimbangan publik yang dicapai melalui
proses pemilihan umum.
Ruang lingkup Keuangan Publik akan
menyangkut ketiga bidang utama
sebagai berikut:
1. Permasalahan keuangan pemerintah itu
sendiri, dengan keterbatasan
keterbatasan yang ada.
2. Segala kegiatan yang berhubungan dengan
alokasi sumber daya, distribusi
pendapatan, dan aspek stabilisasi.
3. Analisis hubungan sektor publik dan sektor
swasta.
Kriteria yang Digunakan untuk
Mengevaluasi Kebijakan Publik
1. Equity & Fairness (Keadilan dan
kewajaran)
Suatu kebijakan publik dapat diuji dengan
berbagai pertanyaan: Apa yang dimaksud
dengan kewajaran dalam persepsi sosial dan
seberapa fair suatu kebijakan publik terhadap
isu hak kepemilikan? Sebagai contoh, apakah
wajar menutup perusahaan yang menyebabkan
polusi udara dibandingkan dengan kesempatan
kerja yang disediakan oleh usaha tersebut?
lanjutan

Apakah wajar menutup bisnis penebangan


hutan untuk
menyelamatkan habitat burung hantu?
Atau, apakah wajar bagi keluarga
tanpa anak harus membayar pajak
pendidikan?
lanjutan
2. Economic Efficiency (Efisiensi Ekonomi)
Kebijakan publik dapat dianalisis dari sudut
Pareto Efficiency yaitu alokasi sumber daya
dari kondisi yang tidak mungkin – melalui
perubahan alokasi – sehingga mencapai
kondisi dimana seseorang atau beberapa orang
mengalami kepuasan lebih baik tanpa
menyebabkan pihak lain terbebani.
lanjutan
3. Paternalism (Sistem Paternal)
Kebijakan publik dapat dievaluasi dari
asumsi bahwa pemerintah adalah Pihak yang
paling mengetahui permasalahan penduduk
suatu negara dan pemerintah bebas
menentukan kebijakan apa saja. Sebagai
contoh, orang tidak akan menabung dalam
jumlah yang cukup untuk pensiun sehingga
pemerintah harus mengalokasikan
penerimaan pajak agar penduduk usia lanjut
dapat memperoleh manfaat.
lanjutan
4. Freedom of choice (Kebebasan Individu)
Dalam asas demokrasi, kebebasan
individu dalam perekonomian memungkinkan
pertukaran sukarela atau mempromosikan
proses pengambilan keputusan sukarela
yang didasarkan atas pertimbangan
dagang yang bebas biaya transfer antar
pihak yang bertransaksi.
lanjutan

Sehingga salah satu indikator keberhasilan


kebijakan publik adalah apakah kebijakan
pemerintah dapat mendorong kebebasan
individu dalam bertransaksi ekonomi.
lanjutan
5. Stabilization (Stabilisasi)
Kebijakan publik dapat dianalisis
dengan menilai apakah kebijakan yang
diambil pemerintah mampu
meningkatkan pengeluaran agregat? Atau
apakah ekonomi sektor swasta - yang
dapat memberi pekerjaan pada
setiap orang - perlu diintervensi
pemerintah?
lanjutan

5. Trade Off
Secara umum, ekonom menekankan
efisiensi dan keadilan sebagai kriteria
melakukan evaluasi atas kebijakan publik.
Akan tetapi, mungkin ada konflik yang
substansial antara beberapa kriteria tersebut.
Contoh, kebijakan upah minimum mungkin
mendorong keadilan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai