Anda di halaman 1dari 24

AUDIT LINGKUNGAN

DAN SOSIAL
PENDAHULUAN

Trucker (1997) : mengatakan dalam The


Environmental Protection Agency telah
membuat peraturan yang berkenaan dengan
lingkungan yaitu membuat sebuah peraturan
untuk patuh terhadap peraturan lingkungan.
PERBEDAAN AMDAL DENGAN AUDIT
LINGKUNGAN ADALAH :
o Amdal dilakukan sebelum adanya kegiatan
pembangunan sedangkan Audit Lingkungan
dilakukan pada saat kegiatan sudah berjalan.
o Amdal dilakukan hanya sekali yaitu sebagai
syarat pendirian sebuah perusahaan atau proyek,
sedangkan Audit Lingkungan dapat dilakukan
pada saat bangunan atau proyek tersebut sedang
didirikan atau selesai didirikan.
PERBEDAAN AMDAL DAN AUDIT
LINGKUNGAN
AMDAL Audit Lingkungan
Kegunaan Belum ada Kegiatan sudah berjalan
Dibuat hanya satu kali Dibuat berkali-kali ( 1-4 ) tahun
Potensi dampak lingkungan Masalah (dampak) sedang
secara total (cakupan luas, waktu dihadapi (cakupan terbatas pada
jangka panjang) masalah yang dihadapi)
Dasar hukum PP.No 27/1999 Dasar hukum KepMen LH
No.42/MenLH/1994 sudah diubah
dengan KepMen LH
No.30/MenLH/2001
Bersifat wajib Bersifat sukarela
Bersifat terbuka (dipresentasikan Bersifat rahasia (Internal
di komisi AMDAL) perusahaan)
ARTI PENTING CSR
Alasan mengapa CSR perlu dilaksanakan?

a. Merupakan hal etis yang dilakukan


b. Meningkatkan citra perusahaan
c. Hal ini diperlukan dalam rangka untuk
menghindari peraturan yang berlebihan
d. Jenis kegiatan dari tanggung jawab sosial dapat
memberi keuntungan
e. Lingkungan sosial yang lebih baik akan
bermanfaat bagi perusahaan.
f. Dapat menarik minat para investor
g. Dapat meningkatkan motivasi karyawan
h. Dapat membantu untuk memperbaiki masalah
sosial yang disebabkan oleh bisnis
MANFAAT CSR
• Corporate Social Responsibility (CSR) :
adalah komitmen untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat melalui praktik
bisnis.
• Corporate Social Responsibility : merupakan
salah satu dari beberapa tanggung jawab
perusahaan kepada para pemangku
kepentingan (stakeholders).
LINGKUP KEGIATAN CSR
Ada beberapa Ruang Lingkup Kegiatan CSR,
diantaranya:
a. Pemberantasan kemiskinan dan kelaparan ekstrim
b. Tercapainya pendidikan dasar secara universal
c. Mengedepankan kesetaraan gender dan
pemberdayaan perempuan
d. Pengurangan kematian anak BALITA
e. Pengurangan kematian anak BALITA
f. Peperangan terhadap HIV/AIDS, malaria dan
penyakit lainnya
g. Kepastian keberlanjutan lingkungan
LANDASAN PELAKSANAAN CSR
1. Profesionalisme dalam arti keterlibatan sosial,
dilakukan secara serius sebagaimana mengelola
aktivitas bisnis. CSR dilaksanakan secara konsisten
dan berkesinambungan.
2. CSR dilaksanakan secara tulus. Masyarakat
sekarang lebih kritis dalam menganalisis tujuan
suatu aktivitas yang dilakukan korporat.
3. Dalam melaksanakan CSR, dibutuhkan keterlibatan
dan kepemimpinan manajemen tingkat atas dan
menyesuaiakan manajemen yang dilakukan.
CSR DAPAT TERWUJUD MELALUI
COMMUNITY DEVELOPMENT
• Prinsip Community Development :
a. Development; pengembangan konsep tujuan dan sasaran program
berdasarkan community needs analysis.
b. Involve; segenap program, komunitas yang menjadi sasaran
dilibatkan/didorong untuk berpartisipasi aktif.
c. Socialize; segenap program yang direncanakan, disosialisasikan melalui
media dengan pesan komunikasi yang tepat.
d. Cater; Program yang disajikan untuk direalisasikan harus benar-benar
sesuai dengan kebutuhan komunitas
e. Utilize; terkait dengan pelaksanaan proyek, korporat sebaiknya
menggunakan tenaga kerja setempat.
KONTRIBUSI STAKEHOLDER
Stakeholder DALAM
Kontribusi Untuk CSR
Imbalan Dari Perusahaan
Perusahaan

Pemegang saham Uang dan Modal Dividen dan peningkatan


harga saham

Para Manager Kemampuan dan keahlian Gaji,bonus,status dan


kekuasaan
Para Karyawan Kemampuan dan keahlian Upah, gaji, bonus, promosi
dan pekerjaan yang stabil

Pelanggan Pembelian barang dan jasa Kualitas, harga barang dan


jasa
Pemasok Input berkualitas tinggi Pembelian input dengan
harga wajar

Pemerintah Peraturan dan kebijakan Pajak


DIMENSI TANGGUNG JAWAB SOSIAL
Ada 3 Dimensi :
a. Dimensi Ekonomi
b. Dimensi Sosial
c. Dimensi lingkungan
UU RI NO.23 TAHUN 1997 TENTANG
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

• UU RI N0.23 tahun 1997 tentang


pengelolaan lingkungan hidup menyebutkan
bahwa AMDAL tersebut digunakan untuk
mengambil keputusan apakah di daerah yang
diinginkan dapat dilakukan pembangunan
atau tudak.
DEFINISI DAN PENGERTIAN
• Definisi CSR menurutCSR
Bowern dalam Prof. Dr. Ir.
Totok Mardikanto MS ( hal 86)

“CSR adalah kewajiban pengusaha untuk


merumuskan kebijakan, membuat
keputusan atau mengikuti garis tindakan
yang diinginkan dalam hal tujuan dan
nilai-nilai masyarakat”
DEFINISI CSR MENURUT DAVIS
DALAM PROF.DR.IR.TOTOK

• Mardikanto, M.S (hal 86)

“CSR adalah Keputusan dan tindakan


bisnis diambil dalam alasan atau
setidaknya sebagian, melampaui
kepentingan ekonomi atau teknis
langsung perusahaan”
PELAKSANAAN AUDIT LINGKUNGAN

UU RI No 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup


yang merupakan perbaikan dari Kepmen LH No. 42 tahun 1994
tentang pedoman umum pelaksanaan audit lingkungan
menyebutkan bahwa audit lingkungan hidup adalah “suatu proses
evaluasi yang dilakukan oleh penanggung jawab usaha atau kegiatan untuk
menilai tingkat ketaatan terhadap persyaratan hukum yang berlaku atau
kebijaksanaan dan standar yang ditetapkan oleh penanggung jawab usaha
atau kegiatan yang bersangkutan”.
KEPMEN LH NO.30 TAHUN 2001
• Pasal 1

Bahwa audit lingkungan hidup yang diwajibkan adalah suatu proses


evaluasi yang dilakukan oleh penanggungjawab usaha dan kegiatan
berdasarkan perintah menteri atas ketidakpatuhan penanggungjawab usaha
dan kegiatan berdasarkan perintah menteri atas ketidakpatuhan
penanggungjawab usaha atau kegiatan terhadap peraturan perundang-
undangan dibidang pengelolaan lingkungan hidup yang terkait dengan
kegiatan tersebut.
• Pasal 2

Ruang lingkup audit lingkungan hidup yang diwajibkan meliputi


evaluasi masukan atau informasi, kriteria ketidakpatuhan,
pelaksanaan dan verifikasi laporan hasil audit lingkungan hidup
yang diwajibkan
• Pasal 3
Tujuan Audit Lingkungan Hidup yang diwajibkan meliputi :
a. Usaha untuk mengetahui tingkat kepatuhan penanggungjawab usaha
atau kegiatan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang
pengelolaan leingkungan hidup.
b. Memberikan uraian tentang penyebab terjadinya ketidakpatuhan
termasuk jika terdapat pelanggaran atau ketidakpatuhan penerapan
kebijakan dibidang lingkungan hidup.
c. Memberikan rekomendasi atas temuan-temuan pelaksanaan audit.
• Pasal 4
Kriteria kepatuhan meliputi :
1. Tidak patuh terhadap baku mutu lingkungan hidup.
2. Tidak patuh kriteria baku mutu kerusakan lingkungan hidup.
3. Tidak patuh terhadap persyaratan yang diatur dalam peraturan
perundang-undangan pengelolaan lingkungan hidup yang harus
dilakukan.
4. Ketidakpatuhan yang mengindikasikan bahwa penanggung jawab usaha
atau kegiatan tidak memiliki dokumen pengelolaan lingkungan hidup atau
tidak melaksanakan sistem pengelolaan lingkungan yang efektif.
• Pasal 7
1. Tata laksana Audit Lingkungan Hidup yang diwajibkan
dilaksanakan sesuai dengan Standar Nasional Indonesia No.19-
140/10-1997 tentang pedoman audit lingkungan, prinsip umum atau
standar lainnya yang sesuai dengan tujuan pelaksanaan audit
lingkungan hidup yang diwajibkan.
2. Audit Lingkungan Hidup yang diwajibkan dilakukan oleh Auditor
Lingkungan yang terdaftar dan atau Auditor yang memenuhi kriteria
kualifikasi sesuai dengan SNI 19-14012-1997 tentang Pedoman
Audit Lingkungan
3. Penangung jawab usaha atau kegiatan wajib memberikan informasi
atau data yang benar dan aktual kepada auditor.
PANDUAN AUDIT (PROTOKOL AUDIT)

• Jenis protokol Audit meliputi :


a. Daftar Isi ( table of content)
b. Daftar Uji
c. Daftar Pertanyaan
d. Metode Pedoman
e. Metode Sistem Peringkat
LAPORAN AUDIT LINGKUNGAN
• Isi dari Lapran Audit Lingkungan :
1. Gambaran umum pelaksanaan dan hasil audit
2. Aspek yang ditelaah dalam Laporan Audit meliputi aspek teknik,
aspek manajemen lingkungan dan aspek legal.
3. Evaluasi hasil temuan berisi :
a. Kepatuhan dan ketidakpatuhan terhadap kriteria audit
b. Efektifitas Sistem Manajemen dan Pengendalian
c. Efektifitas tujuan dan sasaran
d Faktor Resiko lingkungan
4. Kesimpulan Audit berisi : Kesesuaian dengan Sistem Manajemen
Lingkungan Ketaatan terhadap peraturan perundangan Penjelasan apakah
Sistem diterapkan dan dipelihara dengan baik. Penjelasan apakah review
manajemen internal dapat menjamin. Kesesuaian terus menerus terhadap
Sistem Manajemen Lingkungan Penjelasan mengenai perbaikan pengelolaan
lingkungan apakah sesuai dengan standar lingkungan yang ditetapkan.
5. Rekomendasi atau saran dan tindak lanjut berisi :
 Program yang kritis perlu mendapatkan perhatian
 Menentukan skala prioritas perhatian
 Program lingkungan lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai