Anda di halaman 1dari 10

Aspek

Finansial
GALIH R S G
GUNTUR N A
ZAINUL H
Alur pembahasan
Biaya Biaya Cashflow Payback

Tahap 2
Tahap 1

Tahap 3

Tahap 4
Investasi Produksi Period
(PBP)
Net Internal Break Benefit

Tahap 7

Tahap 8
Tahap 5

Present Rate ofTahap 6 Event per


Value Return Poin Cost
(NPV) (IRR) (BEP) Ratio
Macam macam biaya
BIAYA INVESTASI BIAYA OPERASIONAL

Biaya investasi adalah biaya Biaya operasional merupakan biaya yang besarnya ditentukan oleh
tetap yang besarnya tidak jumlah produk yang diproduksi. Biaya operasional terdiri dari biaya
dipengaruhi oleh jumlah tetap, biaya variabel dan semi variabel.
produk yang dihasilkan. Komponen biaya tetap produksi mie jagung terdiri dari sewa
Contoh : bangunan, biaya penyusutan mesin peralatan, biaya pemeliharaan,
1. biaya peralata produksi biaya rutin kebersihan dan keamanan.
2. biaya peralatan pendukung Biaya variabel pada terdiri dari : biaya bahan baku, bahan pendukung,
biaya tenaga kerja, biaya overhead.

sedangkan biaya semi variabel terdiri dari biaya pemasaran dan biaya
administrasi.
cashflow
Perhitungan terhadap aliran kas sangat penting untuk dilakukan karena arti laba dalam
akuntansi tidak sama dengan pengertian kas masuk bersih bagi investor yang justru lebih
penting untuk diketahui, hal ini menjadi wajar karena hanya dengan aliran kas bersih
perusahaan dapat membiayai kewajiban keuangannya. Menurut Umar (2009), kas
mempunyai tiga komponen utama yaitu Initial Cash Flow yang berhubungan dengan
pengeluaran untuk investasi. Operational Cash Flow yang biasanya mempunyai selisih
netto yang positif yang dapat dipakai untuk mencicil pengembalian investasinya, dan
Terminal Cash Flow yang merupakan aliran kas dari nilai sisa aktiva tetap yang dianggap
sudah tidak mempunyai nilai ekonomis lagi dan pengembalian modal kerja awal.
 𝑃𝐵𝑃 = 𝑛 + 𝑥 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛

Keterangan:

n = tahun terakhir jumlah arus kas negatif atau tidak dapat


menutup investasi awal
Payback Period a = jumlah investasi awal
metode Payback Period (PP) b = jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke – n
merupakan teknik penilaian
terhadap jangka waktu (periode) c = jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke – (n+1)
pengembalian investasi suatu
proyek atau usaha.
 
𝑁𝑃𝑉 = − 𝐼0

Keterangan:

NPV = Net Present Value (Rp)

CFt = Aliran kas per tahun pada periode t


Net Present K = Suku bunga (discount rate)
Value I0 = Investasi awal
Net Present Value (NPV) adalah nilai
t = tahun ke-t
sekarang dari arus pendapatan yang
ditimbulkan oleh penanaman modal n = jumlah tahun
investasi.
Berikut merupakan indikator kelayakan dari hasil perhitungan NPV:
Analisis NPV ini digunakan untuk
menganalisis bagaimana nilai investasi i. NPV > 0, maka suatu usaha menguntungkan dan layak untuk dijalankan
dengan mempertimbangkan nilai mata
uang dan menunjukkan perbedaan ii. NPV < 0, maka suatu usaha merugikan dan tidak layak untuk
antara nilai sekarang dari keuntungan dijalankan
dan biaya
iii. NPV = 0, maka suatu usaha tersebut mampu mengembalikan modal
 𝐼𝑅𝑅 = 𝑖1 + 𝑥 (𝑖2 − 𝑖1)

Keterangan:

Internal Rate IRR = tingkat bunga yang dicari harganya

of Return i1 = nilai suku bunga yang digunakan ketika NPV terakhir


bernilai positif
Internal Rate of Return (IRR) i2 = nilai suku bunga yang digunakan ketika NPV terakhir
merupakan suatu tingkat bunga bernilai negatif
yang menunjukkan nilai bersih
sekarang (NPV) sama dengan NPV1 = NPV terakhir bernilai positif
jumlah seluruh investasi usaha
NPV2 = NPV terakhir bernilai negatif
𝐵𝐸𝑃 = 𝐹𝐶 / (𝑃 − 𝑉)

Keterangan:

Break Event BEP = Break Event Point atas dasar unit produk yang
dihasilkan
Point FC = Biaya tetap (Rp)
Break Event Point merupakan P = Harga jual (Rp)
metode yang digunakan untuk
mengetahui jumlah hasil penjualan V = Biaya variabel/unit (Rp)
produk yang harus dicapai untuk
melampaui titik impas. Usaha
dikatakan impas jika jumlah hasil
penjualan produk pada suatu periode
sama dengan jumlah biaya yang
ditanggung sehingga suatu usaha
tidak mengalami rugi maupun untung
 B/CRatio =

Dimana :

Benefit per Bt = Keuntungan kotor tahun ke-t

Cost Ratio N = Umur ekonomi

Ct = Biaya kotor tahun ke-t


Perhitungan rasio B/C merupakan
perbandingan antara penerimaan
total dan biaya total, yang
menunjukkan nilai penerimaan
yang diperoleh dari setiap rupiah
yang dikeluarkan. Proyek
dinyatakan layak apabila rasio B/C
≥1
Sekian Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai