Anda di halaman 1dari 18

RANGKA BATANG

MEKANIKA TEKNIK II

NORMA PUSPITA, ST. MT.


PENGERTIAN

• Konstruksi rangka batang adalah suatu konstruksi yang tersusun atas batang-
batang yang dihubungkan satu dengan lainnya untuk menahan gaya luar secara
bersama-sama.
• Konstruksi rangka batang ini dapat berupa konstruksi yang satu bidang datar
dan atau dua bidang datar (ruang).
JENIS KONSTRUKSI RANGKA BATANG

• rangka batang tunggal


Setiap batang atau setiap segitiga penyusunannya mempunyai kedudukan yang
setingkat, konstruksi terdiri dari atas satu kesatuan yang sama (setara)
JENIS KONSTRUKSI RANGKA BATANG

• rangka batang ganda


Setiap batang atau setiap segitiga penyusunnya setingkat kedudukannya. akan
tetapi konstruksi terdiri atas dua buah kesatuan konstruksi yang setara.
JENIS KONSTRUKSI RANGKA BATANG
• rangka batang tersusun
kedudukan batang atau segitiga penyusun konstruksi ada beda tingkatannya,
dengan kata lain, konstruksi terdiri atas konstruksi anak dan konstruksi induk.
segitiga ABC merupakan segitiga konstruksi induk; sedang segitiga ADE
merupakan segitiga konstruksi anak.
KESTABILAN KONSTRUKSI
Konstruksi rangka batang tersusun atas beberapa segitiga.
mengapa demikian?
karena bentuk segitiga adalah bentuk yg paling teguh dibanding dengan bentuk lain. pada
bentuk segitiga, perubahan tempat akibat adanya gaya luar lebih kecil dari pada bentuk
yang lain.
hubungan banyaknya batang (S) dengan banyaknya titik buhul (K) yang statis tertentu
•adalah
 

Bila banyaknya batang pada suatu konstruksi lebih besar dari pada persamaan di atas,
maka konstruksinya adalah statis tak tentu.
Besarnya tingkat tidak tertentu ditunjukkan oleh kelebihan batang pada konstruksi
tersebut.
Sedangkan apabila banyaknya batang lebih kecil dari pada persamaan di atas, maka
konstruksi tersebut labil.
GAYA BATANG
• Gaya batang adalah gaya normal yang bekerja pada rangka batang akibat pembebanan gaya
pada titik simpul
• Asumsi dalam perhitungan gaya batang adalah sebagai berikut:
– Garis sumbu batang bertemu pada sebuah titik simpul berupa sendi, dengan anggapan ini
berarti pada titik temu batang (titik simpul) tidak terjadi momen dan batang hanya
mengalami gaya aksial tekan dan tarik.
– Beban dianggap hanya bekerja pada titik buhul.
– Garis sumbu batang harus berupa garis lurus. Pada konstruksi rangka batang yang
melengkung, batang akan mengalami momen disepanjang batangnya. Akan tetapi dalam
perhitungannya dianggap lurus (sumbu lurus).
METODE PERHITUNGAN GAYA BATANG

• Metode Keseimbangan Titik Buhul


• Metode Cremona
• Metode Ritter
• Metode Culmann
• Metode Henneberg
• Metode Herzog
• Metode Zimmermann
KESEIMBANGAN TITIK BUHUL

• Gaya yang bekerja pada titik simpul dibagi ke dalam sumbu X (Horizontal)
dan Y (vertical)
• Gaya yang bekerja pada garis kerja / sumbu yang sama dalam keadaan
seimbang (=0)

Y
S6
P

E S1
S1sinα
S1
S5
S4 h

HA HA
A S2 C D X S1cos α S2
S3 VA
VA
l l
KESEIMBANGAN TITIK BUHUL

S1
S1sinα

HA α
X S1cos α S2
VA •  
METODE CREMONA
• Cremona adalah orang yang pertama kali menguraikan diagram gaya batang secara
grafis
• Gaya batang diketahui berdasarkan diagram grafis
• Gaya yang bekerja di setiap titik simpul adalah seimbang sehingga membentuk suatu
polygon tertutup
• Diagram Cremona merupakan gabungan polygon – polygon tertutup disetiap simpul
dan polygon tertutup gaya luar konstruksi rangka batang
P

S7
S6
h
P P

F S11 H

S10 S5
S8
S9 h
S12 S13

HA
B
A S1 C S2 D S3 E S4
VA VB

l l l l
Langkah 1: VA
Gambar Gaya Luar Secara Grafis
• Skala 1P = 2 cm

VB

P
Langkah 2:
Gambar Gaya Batang Per Titik Simpul

VA

S8 (-)

• = 3 cm = 1.5 P
• = 4.24 cm = - 2.121 P
•  
(tekan)
S1 (+) • = 3 cm = + 1.5 P
S7 (-)

S11 (+)
S8 (-)
P
S6 (-)
P

S7 (-)
S10 (-)
S12 (-)
S12 (-)

S3 (+)
S6 (-)
S2 (+)
S10 (-) S11 (+)
S5 (-)

P
S4 (+)
VB
S3 (+)

S4 (+)
S5 (-)
VA

Gaya Batang
Batang
+ -
S8 (-)
1 1.5 P  
2 1.5 P  
P
3 1.5 P  
4 1.5 P  
S12 (-) S7 (-) 5   2.121P
S11 (+) 6   1.41P
S2 (+) S3 (+) 7   1.41P
S1 (+) 8   2.121P
9 0  
S10 (-) S6 (-) 10   0.72P
P
11 P  
12   0.72P
13 0  

S5 (-)

Anda mungkin juga menyukai