Anda di halaman 1dari 23

Hormon

nama anggota kelompok :


1. mellynda fania
2. rhisma maulita
3. siti alyah
4. sri khayatiningsih
5.rohmatul fitri
6. asriya hamidana
7. riska cesarnia
8. mahdiyah
9. reda a.
10. sabrina devka
11. dwi anggi
12. amalia maesaroh
13. dewi fatmawati
pembahasan
1. pengertian hormon
2. klasifikasi hormon berdasarkan fungsinya
3. klasifikasi hormon berdasarkan tempat pembentukannya
4. biosintesa dan sekresi hormon
5. struktur hormon dan sifat sifat hormon
6. mekanisme kerja hormon
7. pengaturan produksi hormon dan faktor faktor yang mempengaruhi
kadar hormon dalam darah
8. peranan hormon terhadap perasaan sedih dan bahagia
9. kesimpulan
1. PENGERTIAN HORMON

Kata hormon berasal dari bahasa Yunani yang berarti “menimbulkan atau
membangkitkan”. Hormon adalah suatu zat kimia yang bertugas sebagai
pembawa tugas (chemical messenger), disekresikanoleh sejenis jaringan, dalam
jumlah yang sangat kecil dan dibawa oleh darah menuju target jaringan
dibagian lain dari tubuh untuk merangsang aktivitas biokimia atau fisiologi
yang khusus. Kata hormon berasal dari bahasa Yunani yang berarti
“menimbulkan atau membangkitkan”.
2. KLASIFIKASI HORMON BERDASARKAN
FUNGSINYA

a. Hormon perkembangan
b. Hormon metabolisme
c. Hormon trofik
d. Hormon pengatur metabolisne mineral dan air
e. Hormon pengatur sistem kardiovaskuler
3. KLASIFIKASI HORMON BERDASARKAN
TEMPAT PEMBENTUKANNYA
A. Kelenjar hipofise: Suatu kelenjar endokrin yang terletak didasar tengkorak yang
memegang peranan penting dalam sekresi hormon dari suatu organ endokrin.
Menghasilkan sejumlah hormon yang bekerja sebagai zat pengendali produksi dari semua
organ endokrin yang lain.
1)Hormon somatotropik
2)Hormon tirotropik
3)Hormon adrenokortikotropik (ACTH)
4)Hormon gonadotropik
5)Luteiizing Hormone (LH)
B. Lobus posterior (Neurohipofise) mengeluarkan dua jenis hormon;
1. Hormon anti diuretik (ADH)
2.Hormon oksitosin
LANJUTAN...
C. Kelenjar tiroid
fungsi dari hormon ini adalah mengatur pertukaran zat/metabolisme dalam
tubuh dan mengatur pertumbuhan jasmani dan rohani.
D.Kelenjar paratiroid
kelenjar ini berjumlah empat buah yang tersusun berpasangan yang
menghasilkan para hormon atau hormon para tiroksin. kelenjar paratiroid
menghasilkan hormon yang berfungsi mengatur kadar kalsium dan fosfor
didalam tubuh.
E.Kelenjar timus
berfungsi Mengaktifkan pertumbuhan bada, Mengurangi aktifitas kelenjar
kelamin
LANJUTAN..
F. Kelenjar suprarenal
Kelenjar suprarenal jumlahnya ada dua, terdapat pada bagian atas ginjal kiri dan kanan. Ukuranya pun
berbeda-beda. Kelenjar suprarenal ini terbagi atas 2 bagian yaitu Bagian luar yang berwarna
kekuningan yang menghasilkan kortisol yang disebut korteks Bagian medula yang menghasilkan
adrenalin (epinefrin) dan nor adrenalin (nor epinefrin)
G. Kelenjar suprarenal
Fungsi hormon insulin adalah untuk mengedalikan glukosa dan bila digunakan sebagai pengobatan,
memperbaiki kemampuan sel tubuh untuk mengobservasi dan menggunakan glukosa dan lemak
H. Kelenjar kelamin
Kelenjar testika terdapat pada pria yaitu, pada skrotum menghasilkan hormon testoteron. Adapun
fungsinya Mementukan sifat kejantanan, misalnnya ada jenggot, kumis, jakun dan lain-lain.
Menghasilkan sel mani (spermatozoid) serta mengontrol pekerjaan seks sekunder pada laki-laki.
4. BIOSINTESA DAN SEKRESI HORMON
Hormon merupakan mediator kimia yang mengatur aktivitas sel / organ tertentu. Dahulu sekresi
hormonal dikenal dengan cara dimana hormon disintesis dalam suatu jaringan diangkut oleh sistem
sirkulasi untuk bekerja pada organ lain disebut sebagai fungsi Endokrin. Ini bisa dilihat dari sekresi
hormon Insulin oleh pulau Langerhans Pankreas yang akan dibawa melalui sirkulasi darah ke organ
targetnya sel-sel hepar.

Sekarang diakui hormon dapat bertindak setempat di sekitar mana mereka dilepaskan tanpa melalui
sirkulasi dalam plasma di sebut sebagai fungsi Parakrin, digambarkan oleh kerja Steroid seks dalam
ovarium, Angiotensin II dalam ginjal, Insulin pada sel α pulau Langerhans.Hormon juga dapat bekerja
pada sel dimana dia disintesa disebut sebagai fungsi Autokrin. Secara khusus kerja autokrin pada sel
kanker yang mensintesis berbagai produk onkogen yang bertindak dalam sel yang sama untuk
merangsang pembelahan sel dan meningkatkan pertumbuhan kanker secara keseluruhan.
5.
5. STRUKTUR HORMON DAN SIFAT SIFAT
HORMON
A.Struktur dasar hormon secara kimiawi

Hormon terrdiri atas berbagai macam senyawa yang dapat digolongkan dalam
tiga kelompok, yaitu:
1. Steroid, yaitu testoteron dan progesteron.
2. Derivat asam amino, yaitu epinefrin dan tiroksin.
3. Peptida-protein, yaitu insulin, glukagon, parathormon, oksitosin,
vasopresin, hormon yang dikeluarkan oleh mukosa usus dan lain-lainnya.
B.Beberapa Sifat umum Hormon

1. Beberapa hormon polipeptida dibuat sebagai prekursor yang tidak aktif.


Beberapa hormon polipeptida, termasuk insulin dan glukagon, disintesis oleh sel-sel endrokrin induknya
sebagai prekursor yang tidak aktif, yang disebut prohormon.
2. Hormon-hormon berfungsi dalam konsentrasi yang sangat kecil dan sebagian besar berumur pendek.
3. Beberapa hormon bereaksi segera, lainnya bereaksi secara lambat.
Beberapa hormon menghasilkan respon fisiologis dan biokimiawi dengan cepat. Beberapa menit setelah
adrenalin disekresikan ke dalam aliran darah, hati menanggapi dengan mengeluarkan glukosa ke dalam
darah.
4. Hormon berikatan dengan reseptor spesifik pada atau di dalam sel target.
Tahap pertama dalam kerja hormon adalah pengikatan dengan suatu molekul atauu kumpulan molekul
yang khas, yang disebut hormon reseptor, yang berlokasi pada permukaan sel atau di dalam sitosol sel
target.
5. Pembawa pesan ini merupakan isyarat dari reseptor hormon ke beberrapa sistem enzim atau molekul
didalam sel yang membawa perintah-perintah yang berasal dari hormon.
6. MEKANISME KERJA HORMON
Hasil penelitian Sutherland lebih lanjut dapat menjelaskan konsep tentang mekanisme kerja hormon.
Hal-hal penting pada konsep tersebut adalah:
1.Sel mengandung reseptor bagi hormon dalam membran plasma.
2.Penggabungan hormon dengan reseptornya dalam membran plasma dapat merangsang siklase adenil
yang juga terdapat dalam membran plasma.
3.Peningkatan aktivitas siklase adenil menyebabkan meningkatnya jumlah AMP siklik dalam sel.
4.AMP siklik bekerja dalam sel untuk mengubah kecepatan satu atau beberapa proses.

Aktivitas adenil siklase yang meningkat ini menyebabkan peningkatan pembentukan AMP siklik yang
terdapat dalam plasma sel yang dapat mengubah proses di dalam sel tersebut, misalnya aktivitas
enzim , permeabilitas membran dan sebagainya. Proses yang bersifat hormonal ini terdiri atas dua
tahap, yaitu tahap pertama pembentukan hormon sampai tiba pada dinding sel atau plasma, sedangkan
tahap kedua ialah peningkatan jumlah AMP siklik hingga terjadinya pertumbuhan atas proses dalam
sel.
Mekanisme Siklase Adenilat

Enzim siklase adenilat mengubah ATP menjadi 3,5-adenosin monofosfat siklik, disingkat
sebagai cAMP. Siklase adenilat berlokasi pada membran sel, mungkin didekat reseptor
pengikat hormon. Dengan beberapa jalan , kombinasi hormon dan reseptornya
mengaktifkan siklase adenilat, dan ATP diubah menjadi cAMP, seperti ditunjukkan dalam
gambar 13.2. cAMP diinaktifkan oleh konversinya menjadi 5’-adenosin monofosfat (5’-
AMP) lewat kerja fosfodiesterase. Metal xantin seperti kafein dan teofilin menghambat
reaksi fosfodiasterase dan dengan demikian menurunkan laju pemecahan cAMP. hal ini
mengakibatkan pengikatan kadar cAMP dalam sel dan dengan demikian memperbesar
atau memperkuat pengaruh cAMP.
AMP Siklik Merangsang Aktivitas Protein Kinase

AMP siklik tidak mempengaruhi kinase fosforilase, akan tetapi kinase


fosforilase juga terdapat dalam bentuk aktif dan kurang aktif. Bentuk tidak aktif
fosforilase kinase diubah menjadi bentuk aktifnya dengan reaksi fosforilase,
juga dengan penggunaan ATP. Fosforilase kinase adalah suatu protein yang
sangat besar, berat molekulnya labih dari 1 juta. Enzim ini mempunyai 16
subunit, yang masing-masing berisi residu serin spesifik yang mengalami
fosforilasi oleh ATP melalui kegiatan protein kinase aktif. (Lehninger.1982)
Fosfodiesterase

Kerja yang ditimbulkan oleh hormon yang meningkatkan konsentrasi


cAMP bisa diakhiri dengan sejumlah cara termasuk hidrolisis cAMP
oleh fosfodiesterase. Enzim hidrolisis ini menjamin proses pergantian
sinyal yang cepat. Inhibitor fosfodiesterase,yang paling terkenal adalah
derivat xantintermetilasi seperti kafein dan teofilin, akan meningkatkan
cAMP intrasel,meniru atau memperpanjang kerja hormon. (Indah,
Mutiara. 2004)
Penjelasan Kinerja Hormon
Model umum. Hormon bergabung dengan suatu penerima (reseptor) akan mengaktifkan reaksi kimiawi
untuk membuat second messengers,memicu terjadinya berbagai tanggapan sel terhadap sinyal awal.
Kemudian reseptor berada pada permukaan sel target.

Contoh spesifik: mekanisme hipotetis untuk stimulasi auksin dari perpanjangan sel
1.Hormon auksin berikatan dengan suatu reseptor.
2.Sinyal ini dilanjutan ke second messengers dalam sel yang memicu berbagai tanggapan.
3.Pompa proton diaktifkan, dan pelepasan ion H+ melonggarkan dinding sel sehingga sel bisa
membesar/memanjang.
4.Perangkat Golgi dirangsang untuk melepaskan kantung yang mengandung bahan untuk menjaga
ketebalan dinding sel.
5.Jalur transduksi sinyal juga mengaktifkan DNA untuk membentuk protein (transkripsi & translasi)
6.Protein yang terbentuk diperlukan untuk memelihara pertumbuhan sel.
( Karyanto,agus. 2005)
7. Pengaturan Produksi Hormon dan Faktor-faktor
yang mempengaruhi kadar hormon dalam darah

a. Pengaturan Produksi hormone


Hormon merupakan salah satu sistem koordinasi di dalam tubuh dengan menggunakan cairan yang
diedarkan oleh pembuluh darah. Dengan menggunakan hormon rangsang lebih lambat diberi
tanggapan. Satu kelebihan koordinasi menggunakan hormon yaitu dengan sedikit saja hormon mampu
mempengaruhi organ-organ yang menjadi sasarnnya.
Hipotalamus, suatu bagian khusus dari otak adalah pusat koordinasi dari system endokrin.
Hipotalamus ini menerima dan mengintegrasikan pesan dari susunan syaraf pusat. Sebagai jawaban
dari pesan ini, hipotalamus memproduksi sejumlah hormon pengatur hipotalamik, yang dikirimkan ke
kelenjar putuitari, yang berlokasi d bawah hipotalamus
Kelenjar pituitari terdiri atas dua bagian: kelenjar depan (anterior) dan belakang (posterior). Setiap
bagian menghasilkan hormon berbeda.
1)Kelenjar Pituitari Depan
Kelenjar pituitari depan menghasilkan enam hormon berbeda. Sebagian hormon yang bekerja pada
kelenjar hormon lainnya disebut “hormon tropik”. Nama-nama hormonnya sebagai berikut:Hormon
yang merangsang kelenjar endokrin/hormon lain (tropik):
a. Hormon perangsang tiroid (TSH)
b. Hormon perangsang kelenjar adrenal (ACTH, hormon adrenokortikotropik)
c. Hormon perangsang folikel (FSH)
d. Hormon Luteneizing (LH).
Hormon-hormon yang bekerja pada jaringan tubuh (non-tropik)
a. Hormon pertumbuhsan (GH)
b. Hormon prolaktin (PRL).
2)Kelenjar Pituitari Belakang
Bagian belakang kelenjar pituitari adalah tempat menyimpan hormon yang dihasilkan oleh
hipotalamus. Pada keadaan yang sesuai, hormon-hormon ini dilepaskan dengan perintah dari
hipotalamus. Hormon-hormon itu adalah:
a. Vasopresin (hormon antidiuretik)
b. Oksitosin
b. faktor – faktor yang mempengaruhi kadar hormon
dalam darah

Hormon-hormon berada dalam darah pada konsentrasi istirahat yang sangat rendah, berkisar dalam
satuan mikromolar (10-6 M) sampai dengan pikomolar (10-12 M), yang dapat dibandingkan dengan
konsentrasi normal glukosa pada kisaran milimolar, kira-kira 4x10-3 M. Jika sekresi hormone
dirangsang, konsentrasinya di dalam darah meningkat, kadang-kadang dengan menyolok.
Kebanyakan, umpan balik di dalam tubuh bersifat negatif, artinya tubuh akan mengurangi produksi
suatu zat tertentu jika jumlah/rangsangan dari zat yang bersangkutan berlebihan, dan sebaliknya.
(Saryono,2009) Manakala kadar hormon telah mencukupi untuk menghasilkan efek yang
dimaksudkan, kenaikan kadar hormon lebih jauh dicegah oleh umpan balik negatif.
Pengendalian endokrin

Jika kadar hormon kelenjar target dalam darah mencukupi, maka hipotalamus dan
kelenjar hipofisa mengetahui bahwa tidak diperlukan perangsangan lagi dan mereka
berhenti melepaskan hormon.
Dengan kata lain, kadar hormone dalam plasma itu sendiri yang diproduksi oleh sel
sasaran sebagai tanggapan terhadap hormone, mengatur pelepasan hormon selanjutnya
dari kelenjar.
Jika kelenjar endokrin mengalami kelainan fungsi, maka kadar hormon di dalam darah
bisa menjadi tinggi atau rendah, sehingga mengganggu fungsi tubuh. Untuk
mengendalikan fungsi endokrin, maka pelepasan setiap hormon harus diatur dalam batas-
batas yang tepat.
8. peranan hormon terhadap perasaan sedih dan
bahagia

Kelenjar ini berfungsi melepaskan hormon kortisol pada lapisan luar (korteks) dan
hormon adrenalin pada lapisan dalam (medula) ke dalam tubuh. Salah satu kelenjar
tersebut adalah kelenjar adrenal berperan memproduksi respon sistem saraf simpatik,
mempengaruhi organ reproduksi dan berperan dalam metabolisme. Hormon kortisol
adalah hormon steroid yang digunakan untuk mengembalikan keseimbangan tubuh
selama periode stres. Sedangkan adrenalin bekeja dengan sistem saraf simpatik untuk
meningkatkan denyut jantung dan mendorong metabolisme karbohidrat. Hipotalamus
berfungsi mengontrol kelenjar endokrin dan tingkat hormon yang dihasilkan.
KESIMPULAN
Kata hormon berasal dari bahasa Yunani yang berarti “menimbulkan atau membangkitkan”. Hormon
adalah suatu zat kimia yang bertugas sebagai pembawa tugas (chemical messenger), disekresikanoleh
sejenis jaringan
Klasifikasi hormon berdasarkan fungsi diantaranya: Hormon perkembangan, Hormon metabolisme,
Hormon trofik, Hormon pengatur metabolisne mineral dan air, Hormon pengatur sistem
kardiovaskuler: hormon bekerja dengan reseptor glikoprotein yang spesifik pada permukaan sel
sasaran
Hormon terrdiri atas berbagai macam senyawa yang dapat digolongkan dalam tiga kelompok, yaitu:
1)Steroid, yaitu testoteron dan progesteron.
2)Derivat asam amino, yaitu epinefrin dan tiroksin.
3)Peptida-protein, yaitu insulin, glukagon, parathormon, oksitosin, vasopresin, hormon yang
dikeluarkan oleh mukosa usus dan lain-lainnya.

01 02 03 04

TERIMA
KASIH!

Anda mungkin juga menyukai