Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Kata hormon berasal dari bahasa Yunani yang berarti “menimbulkan atau
membangkitkan”. Hormon adalah suatu zat kimia yang bertugas sebagai
pembawa tugas (chemical messenger), disekresikanoleh sejenis jaringan, dalam
jumlah yang sangat kecil dan dibawa oleh darah menuju target jaringan
dibagian lain dari tubuh untuk merangsang aktivitas biokimia atau fisiologi
yang khusus. Kata hormon berasal dari bahasa Yunani yang berarti
“menimbulkan atau membangkitkan”.
2. KLASIFIKASI HORMON BERDASARKAN
FUNGSINYA
a. Hormon perkembangan
b. Hormon metabolisme
c. Hormon trofik
d. Hormon pengatur metabolisne mineral dan air
e. Hormon pengatur sistem kardiovaskuler
3. KLASIFIKASI HORMON BERDASARKAN
TEMPAT PEMBENTUKANNYA
A. Kelenjar hipofise: Suatu kelenjar endokrin yang terletak didasar tengkorak yang
memegang peranan penting dalam sekresi hormon dari suatu organ endokrin.
Menghasilkan sejumlah hormon yang bekerja sebagai zat pengendali produksi dari semua
organ endokrin yang lain.
1)Hormon somatotropik
2)Hormon tirotropik
3)Hormon adrenokortikotropik (ACTH)
4)Hormon gonadotropik
5)Luteiizing Hormone (LH)
B. Lobus posterior (Neurohipofise) mengeluarkan dua jenis hormon;
1. Hormon anti diuretik (ADH)
2.Hormon oksitosin
LANJUTAN...
C. Kelenjar tiroid
fungsi dari hormon ini adalah mengatur pertukaran zat/metabolisme dalam
tubuh dan mengatur pertumbuhan jasmani dan rohani.
D.Kelenjar paratiroid
kelenjar ini berjumlah empat buah yang tersusun berpasangan yang
menghasilkan para hormon atau hormon para tiroksin. kelenjar paratiroid
menghasilkan hormon yang berfungsi mengatur kadar kalsium dan fosfor
didalam tubuh.
E.Kelenjar timus
berfungsi Mengaktifkan pertumbuhan bada, Mengurangi aktifitas kelenjar
kelamin
LANJUTAN..
F. Kelenjar suprarenal
Kelenjar suprarenal jumlahnya ada dua, terdapat pada bagian atas ginjal kiri dan kanan. Ukuranya pun
berbeda-beda. Kelenjar suprarenal ini terbagi atas 2 bagian yaitu Bagian luar yang berwarna
kekuningan yang menghasilkan kortisol yang disebut korteks Bagian medula yang menghasilkan
adrenalin (epinefrin) dan nor adrenalin (nor epinefrin)
G. Kelenjar suprarenal
Fungsi hormon insulin adalah untuk mengedalikan glukosa dan bila digunakan sebagai pengobatan,
memperbaiki kemampuan sel tubuh untuk mengobservasi dan menggunakan glukosa dan lemak
H. Kelenjar kelamin
Kelenjar testika terdapat pada pria yaitu, pada skrotum menghasilkan hormon testoteron. Adapun
fungsinya Mementukan sifat kejantanan, misalnnya ada jenggot, kumis, jakun dan lain-lain.
Menghasilkan sel mani (spermatozoid) serta mengontrol pekerjaan seks sekunder pada laki-laki.
4. BIOSINTESA DAN SEKRESI HORMON
Hormon merupakan mediator kimia yang mengatur aktivitas sel / organ tertentu. Dahulu sekresi
hormonal dikenal dengan cara dimana hormon disintesis dalam suatu jaringan diangkut oleh sistem
sirkulasi untuk bekerja pada organ lain disebut sebagai fungsi Endokrin. Ini bisa dilihat dari sekresi
hormon Insulin oleh pulau Langerhans Pankreas yang akan dibawa melalui sirkulasi darah ke organ
targetnya sel-sel hepar.
Sekarang diakui hormon dapat bertindak setempat di sekitar mana mereka dilepaskan tanpa melalui
sirkulasi dalam plasma di sebut sebagai fungsi Parakrin, digambarkan oleh kerja Steroid seks dalam
ovarium, Angiotensin II dalam ginjal, Insulin pada sel α pulau Langerhans.Hormon juga dapat bekerja
pada sel dimana dia disintesa disebut sebagai fungsi Autokrin. Secara khusus kerja autokrin pada sel
kanker yang mensintesis berbagai produk onkogen yang bertindak dalam sel yang sama untuk
merangsang pembelahan sel dan meningkatkan pertumbuhan kanker secara keseluruhan.
5.
5. STRUKTUR HORMON DAN SIFAT SIFAT
HORMON
A.Struktur dasar hormon secara kimiawi
Hormon terrdiri atas berbagai macam senyawa yang dapat digolongkan dalam
tiga kelompok, yaitu:
1. Steroid, yaitu testoteron dan progesteron.
2. Derivat asam amino, yaitu epinefrin dan tiroksin.
3. Peptida-protein, yaitu insulin, glukagon, parathormon, oksitosin,
vasopresin, hormon yang dikeluarkan oleh mukosa usus dan lain-lainnya.
B.Beberapa Sifat umum Hormon
Aktivitas adenil siklase yang meningkat ini menyebabkan peningkatan pembentukan AMP siklik yang
terdapat dalam plasma sel yang dapat mengubah proses di dalam sel tersebut, misalnya aktivitas
enzim , permeabilitas membran dan sebagainya. Proses yang bersifat hormonal ini terdiri atas dua
tahap, yaitu tahap pertama pembentukan hormon sampai tiba pada dinding sel atau plasma, sedangkan
tahap kedua ialah peningkatan jumlah AMP siklik hingga terjadinya pertumbuhan atas proses dalam
sel.
Mekanisme Siklase Adenilat
Enzim siklase adenilat mengubah ATP menjadi 3,5-adenosin monofosfat siklik, disingkat
sebagai cAMP. Siklase adenilat berlokasi pada membran sel, mungkin didekat reseptor
pengikat hormon. Dengan beberapa jalan , kombinasi hormon dan reseptornya
mengaktifkan siklase adenilat, dan ATP diubah menjadi cAMP, seperti ditunjukkan dalam
gambar 13.2. cAMP diinaktifkan oleh konversinya menjadi 5’-adenosin monofosfat (5’-
AMP) lewat kerja fosfodiesterase. Metal xantin seperti kafein dan teofilin menghambat
reaksi fosfodiasterase dan dengan demikian menurunkan laju pemecahan cAMP. hal ini
mengakibatkan pengikatan kadar cAMP dalam sel dan dengan demikian memperbesar
atau memperkuat pengaruh cAMP.
AMP Siklik Merangsang Aktivitas Protein Kinase
Contoh spesifik: mekanisme hipotetis untuk stimulasi auksin dari perpanjangan sel
1.Hormon auksin berikatan dengan suatu reseptor.
2.Sinyal ini dilanjutan ke second messengers dalam sel yang memicu berbagai tanggapan.
3.Pompa proton diaktifkan, dan pelepasan ion H+ melonggarkan dinding sel sehingga sel bisa
membesar/memanjang.
4.Perangkat Golgi dirangsang untuk melepaskan kantung yang mengandung bahan untuk menjaga
ketebalan dinding sel.
5.Jalur transduksi sinyal juga mengaktifkan DNA untuk membentuk protein (transkripsi & translasi)
6.Protein yang terbentuk diperlukan untuk memelihara pertumbuhan sel.
( Karyanto,agus. 2005)
7. Pengaturan Produksi Hormon dan Faktor-faktor
yang mempengaruhi kadar hormon dalam darah
Hormon-hormon berada dalam darah pada konsentrasi istirahat yang sangat rendah, berkisar dalam
satuan mikromolar (10-6 M) sampai dengan pikomolar (10-12 M), yang dapat dibandingkan dengan
konsentrasi normal glukosa pada kisaran milimolar, kira-kira 4x10-3 M. Jika sekresi hormone
dirangsang, konsentrasinya di dalam darah meningkat, kadang-kadang dengan menyolok.
Kebanyakan, umpan balik di dalam tubuh bersifat negatif, artinya tubuh akan mengurangi produksi
suatu zat tertentu jika jumlah/rangsangan dari zat yang bersangkutan berlebihan, dan sebaliknya.
(Saryono,2009) Manakala kadar hormon telah mencukupi untuk menghasilkan efek yang
dimaksudkan, kenaikan kadar hormon lebih jauh dicegah oleh umpan balik negatif.
Pengendalian endokrin
Jika kadar hormon kelenjar target dalam darah mencukupi, maka hipotalamus dan
kelenjar hipofisa mengetahui bahwa tidak diperlukan perangsangan lagi dan mereka
berhenti melepaskan hormon.
Dengan kata lain, kadar hormone dalam plasma itu sendiri yang diproduksi oleh sel
sasaran sebagai tanggapan terhadap hormone, mengatur pelepasan hormon selanjutnya
dari kelenjar.
Jika kelenjar endokrin mengalami kelainan fungsi, maka kadar hormon di dalam darah
bisa menjadi tinggi atau rendah, sehingga mengganggu fungsi tubuh. Untuk
mengendalikan fungsi endokrin, maka pelepasan setiap hormon harus diatur dalam batas-
batas yang tepat.
8. peranan hormon terhadap perasaan sedih dan
bahagia
Kelenjar ini berfungsi melepaskan hormon kortisol pada lapisan luar (korteks) dan
hormon adrenalin pada lapisan dalam (medula) ke dalam tubuh. Salah satu kelenjar
tersebut adalah kelenjar adrenal berperan memproduksi respon sistem saraf simpatik,
mempengaruhi organ reproduksi dan berperan dalam metabolisme. Hormon kortisol
adalah hormon steroid yang digunakan untuk mengembalikan keseimbangan tubuh
selama periode stres. Sedangkan adrenalin bekeja dengan sistem saraf simpatik untuk
meningkatkan denyut jantung dan mendorong metabolisme karbohidrat. Hipotalamus
berfungsi mengontrol kelenjar endokrin dan tingkat hormon yang dihasilkan.
KESIMPULAN
Kata hormon berasal dari bahasa Yunani yang berarti “menimbulkan atau membangkitkan”. Hormon
adalah suatu zat kimia yang bertugas sebagai pembawa tugas (chemical messenger), disekresikanoleh
sejenis jaringan
Klasifikasi hormon berdasarkan fungsi diantaranya: Hormon perkembangan, Hormon metabolisme,
Hormon trofik, Hormon pengatur metabolisne mineral dan air, Hormon pengatur sistem
kardiovaskuler: hormon bekerja dengan reseptor glikoprotein yang spesifik pada permukaan sel
sasaran
Hormon terrdiri atas berbagai macam senyawa yang dapat digolongkan dalam tiga kelompok, yaitu:
1)Steroid, yaitu testoteron dan progesteron.
2)Derivat asam amino, yaitu epinefrin dan tiroksin.
3)Peptida-protein, yaitu insulin, glukagon, parathormon, oksitosin, vasopresin, hormon yang
dikeluarkan oleh mukosa usus dan lain-lainnya.
01 02 03 04
TERIMA
KASIH!