Anda di halaman 1dari 55

Pengantar Akuntansi II

AKUNTANSI
PIUTANG

1
Tujuan Pembelajaran

1. Mengidentifikasi berbagai jenis Piutang


2. Pengakuan Piutang Usaha
3. Perbedaan antara metode dan dasar yang digunakan
perusahaan dalam menilai Piutang Usaha
4. Ayat Jurnal dalam Pelepasan Piutang Usaha
5. Perhitungan Tanggal Jatuh Tempo dan Bunga Piutang
Wesel
6. Pengakuan Piutang Wesel
7. Ayat Jurnal dalam Pelepasan Piutang Wesel
8. Penyajian Piutang dalam Laporan Keuangan

2
Jenis-Jenis Piutang

 Piutang merupakan aset perusahaan.


 Timbulnya Piutang:
 Penjualan kredit
 Pemberian pinjaman
 Transaksi piutang selalu melibatkan dua pihak,
yaitu: KREDITUR dan DEBITUR.
 Pengelompokkan Piutang (3):
1) Piutang Usaha
2) Piutang Wesel
3) Piutang Lain-lain, misal: uang muka gaji, pinjaman
kepada karyawan, uang muka pajak
3
Jenis-Jenis Piutang
Jumlah yang harus dibayarkan individu atau perusahaan lain
yang diperkirakan dapat ditagihkan per kas

Jumlah hutang Klaim atas “NONTRADE”


konsumen sebagai instrumen formal (bunga, pinjaman ke
hasil dari penjualan yang diterbitkan pegawai, uang muka
barang dan jasa sebagai bukti ke pegawai, dan
hutang pengembalian PPh)

PIUTANG PIUTANG PIUTANG


USAHA WESEL LAIN-LAIN

4
PIUTANG USAHA

 TigaIsu Akuntansi:
1. Pengakuan Piutang Usaha
2. Penilaian Piutang Usaha
3. Penyelesaian Piutang Usaha

5
1. Pengakuan Piutang Usaha
 Contoh-1. Pada tgl 1 April 2016 PT. Merdeka menjual
barang secara kredit kepada CV. Mulia, seharga Rp
1.000.000, syarat: 2/10,n/30.
 Pada tgl 5 April 2016, CV Mulia mengembalikan
barang yang dibelinya seharga Rp 100.000 kepada PT.
Merdeka, karena cacat.
 Pada tgl 11 April 2016, PT. Merdeka menerima
pelunasan dari CV Mulia sebesar saldo tagihan.
 Diminta: Catatlah masing-masing transaksi tsb. dan
bagaimanakah akun Piutang Usaha di buku besarnya?

6
Pengakuan Piutang Usaha (2)
Tanggal Rekening (Akun) Debit Kredit

7
2. Penilaian Piutang Usaha

 Piutang merupakan aset perusahaan.


 Kesulitannya: penentuan dalam jumlah
yang akan dilaporkan karena sebagian
piutang kadang-kadang tidak tertagih.

8
2. Penilaian Piutang Usaha (2)

 Penjualan kredit :
 Menguntungkan: Lebih menarik calon
pembeli  Volume penjualan meningkat
 Pendapatan perusahaan akan meningkat .
 Mendatangkan kerugian: jika debitur tidak
mampu melaksanakan kewajibannya. Dalam
akuntansi , hal ini disebut: Kerugian Piutang,
atau Piutang Tak Tertagih, atau Beban
Piutang Ragu-Ragu.
9
Penilaian Piutang Usaha (3)
KERUGIAN PIUTANG
 Kerugian piutang dicatat disisi DEBIT.
 Kerugian piutang dalam dunia usaha dianggap
sebagai hal yang normal dan merupakan risiko
yang sudah selayaknya bagi pelaku penjualan
kredit.
 Dari sudut pandang manajemen:
 Kerugian piutang dalam jumlah yang wajar
menunjukkan kebijakan kredit sudah tepat.
 Kerugian piutang yang terlalu rendah menunjukkan
kebijakan kredit terlalu ketat, dan sebaliknya.
10
PENCATATAN KERUGIAN PIUTANG
Metode Penghapusan Langsung (1)
 METODE PENGHAPUSAN LANGSUNG:
 Kerugian Piutang akan dicatat pada saat perusahaan
mendapat kepastian bahwa suatu piutang kepada
debitur tertentu tidak akan dapat ditagih.
 Contoh-2. CV Serayu mempunyai piutang kepada
CV Cimanuk sebesar Rp 2.000.000.
Pada tgl 12 Desember manajer kredit Serayu
memutuskan untuk menghapus piutang kepada
Cimanuk karena sudah tidak mungkin ditagih.
Bagaimana pencatatannya?
11
PENCATATAN KERUGIAN PIUTANG
Metode Penghapusan Langsung (2)
 Dalam metode Penghapusan Langsung, akun
Beban Kerugian Piutang hanya akan
menunjukkan jumlah kerugian yang
sesungguhnya dialami, dan aset Piutang Usaha
akan dilaporkan di neraca sebesar jumlah
brutonya.
 Metode ini sederhana namun penerapannya
mengurangi kemanfaatan laporan keuangan,
baik untuk Laporan Laba Rugi maupun Neraca.
 Lihat Ilustrasi berikut ini…!
12
PENCATATAN KERUGIAN PIUTANG
Metode Penghapusan Langsung (3)
 Contoh-3. Pada tahun 2015 Toko Komputer
menawarkan penjualan laptop dengan harga
khusus, Rp 3.000.000 per unit, kepada para
mahasiswa, tanpa downpayment dan tanpa
seleksi. Penjualan toko tahun tsb mencapai
1.000 unit atau setara Rp 3.000.000.000.
Pada tahun 2016 hampir 40% dari mahasiswa
debitur menunggak pembayaran sampai
akhirnya mereka dinyatakan tidak mampu untuk
membayar. 13
PENCATATAN KERUGIAN PIUTANG
Metode Penghapusan Langsung (4)
 Bagaimana analisisnya?
 Tahun 2015: Laporan Laba Rugi dan Neraca
tampak sukses.
 Tahun 2016: sebaliknya …! Gambarkan..!
 Hal ini akibat dari periode pelaporan yang
berbeda antara pengakuan pendapatan (dan
piutang usaha) di satu pihak dengan
pengakuan kerugian piutang di lain pihak.

14
PENCATATAN KERUGIAN PIUTANG
Metode Penghapusan Langsung (5)
 Ditinjau dari Konsep Penandingan (Matching
Concept) metode Penghapusan Langsung tidak
memberikan gambaran penandingan yang
tepat dalam laporan laba rugi.
 Neracanya juga tidak memberikan gambaran
tentang nilai tunai piutang yang dapat
direalisasi.
 Kesimpulan: Metode Penghapusan Langsung
tidak diakui untuk pelaporan keuangan, kecuali
bila kerugian piutang kecil sekali jumlahnya. 15
PENCATATAN KERUGIAN PIUTANG
Metode Cadangan (1)

 Pada setiap akhir tahun perusahaan menaksir


atau memperkirakan jumlah piutang yang tidak
dapat ditagih.
 Dengan cara ini akan diperoleh penandingan
(matching) antara pendapatan dan beban
yang lebih tepat.
 Di Neraca: Piutang disajikan sebesar nilai
bersih piutang yang dapat direalisasikan.

16
PENCATATAN KERUGIAN PIUTANG
Metode Cadangan (2)
 Contoh-4.
Pada tahun 2016 PT. Harapan melakukan
penjualan kredit sebesar Rp 120.000.000.
Dari jumlah tsb piutang sebesar Rp 20.000.000
belum dapat ditagih sampai dengan tgl 31 Des.
Manajer kredit memperkirakan bahwa dari
piutang yang belum tertagih tsb, piutang
sebesar Rp 1.200.000 tidak dapat diterima.
Bagaimana pencatatannya?
17
PENCATATAN KERUGIAN PIUTANG
Metode Cadangan (3)
 Jurnal Penyesuaian:
31 Des: Kerugian Piutang …... 1.200.000
Cadangan Kerugian Piutang …… 1.200.000
(untuk mencatat taksiran kerugian piutang)

 Kerugian piutang dilaporkan sebagai biaya operasi


(kelompok biaya penjualan) di laporan laba rugi.
 Dengan cara ini maka taksiran kerugian piutang ditandingkan
dengan penjualan tahun 2016, karena beban dicatat pada
periode yang sama dengan periode penjualannya.

18
PENCATATAN KERUGIAN PIUTANG
Metode Cadangan (4)

 Akun Cadangan Kerugian Piutang merupakan


akun kontra aset yang menggambarkan bagian
dari tagihan kotor terhadap konsumen yang
diperkirakan tidak akan dapat ditagih dimasa
yang akan datang.
 Akun ini pada akhir tahun tidak ditutup
melainkan dicantumkan di neraca pada
kelompok aset lancar sebagai pengurang
terhadap akun Piutang Usaha.
19
PENCATATAN KERUGIAN PIUTANG
Metode Cadangan (4)

PT. Harapan – NERACA (sebagian)


Aset Lancar:
Kas 1.480.000
Persediaan Barang Dagangan 31.000.000
Piutang Usaha 20.000.000
(-): Cadangan Kerugian Piutang (1.200.000) 18.800.000
Asuransi Dibayar diMuka 2.500.000
53.780.000

20
Dasar Yang Digunakan
Dalam Metode Cadangan (1)
 Untuk menaksir jumlah piutang yang tidak
dapat ditagih dapat menggunakan dua dasar,
yaitu:
1) Prosentase dari Penjualan
2) Prosentase dari Piutang
 Kedua dasar ini lazim digunakan dalam
akuntansi.
 Dasar mana yang akan digunakan tergantung
kepada keputusan manajemen
21
Dasar Yang Digunakan
Dalam Metode Cadangan (2)
PROSENTASE DARI PROSENTASE DARI
PENJUALAN PIUTANG

NILAI KAS Yang


PENANDINGAN
DAPAT DIREALISASI

CADANGAN
KERUGIAN PIUTANG
PENJUALAN KERUGIAN
PIUTANG USAHA
PIUTANG

Menekankan pada hubungan Menekankan pada


dalam Laporan Laba Rugi hubungan dalam Neraca

22
Perkiraan Piutang Tak Tertagih
Berdasarkan Prosentase dari Penjualan

 Contoh-5. PT. Muria memilih dasar prosentase


dari penjualan dan memperkirakan bahwa
piutang sebesar 1% dari penjualan kredit
bersih tidak akan tertagih. Penjualan kredit
bersih tahun 2016 adalah Rp 80.000.000.
 Bagaimana pencatatannya?

23
Perkiraan Piutang Tak Tertagih
Berdasarkan Prosentase dari Piutang

 Manajemen menetapkan suatu hubungan


prosentase antara jumlah piutang dengan
jumlah kerugian akibat adanya piutang tak
tertagih.
 Dengan melakukan Analisis Umur Piutang yang
berasal dari Daftar Umur Piutang

24
Perkiraan Piutang Tak Tertagih
Berdasarkan Prosentase dari Piutang (1)

DAFTAR DEBITUR DAN JUMLAH PIUTANG


DEBITUR Jumlah Piutang (Rp)
Amir 60.000
Budi 30.000
Cahyo 45.000
Darmawan 70.000
Entung 60.000
Debitur Lainnya 3.695.000
3.960.000
Perkiraan Piutang Tak Tertagih
Berdasarkan Prosentase dari Piutang (2)
KLASIFIKASI PIUTANG DEBITUR BERDASARKAN UMUR PIUTANG
JUMLAH HARI LEWAT WAKTU
TOTAL BELUM
DEBITUR (Rp)
JATUH
TEMPO 1-30 hr 31-60 hr 61-90hr > 90 hr

Amir 60.000 30.000 20.000 10.000


Budi 30.000 30.000
Cahyo 45.000 20.000 25.000
Darmawan 70.000 50.000 20.000
Entung 60.000 30.000 30.000
Lain-lain 3.695.000 2.620.000 520.000 245.000 160.000 150.000
JUMLAH 3.960.000 2.700.000 570.000 300.000 200.000 190.000
Perkiraan Piutang Tak Tertagih
Berdasarkan Prosentase dari Piutang (3)
KLASIFIKASI PIUTANG DEBITUR BERDASARKAN UMUR PIUTANG

TOTAL BELUM JUMLAH HARI LEWAT WAKTU


DEBITUR (Rp)
JATUH
TEMPO 1-30 hr 31-60 hr 61-90hr > 90 hr
Amir 60.000 30.000 20.000 10.000
Budi 30.000 30.000
Cahyo 45.000 20.000 25.000
Darmawan 70.000 50.000 20.000
Entung 60.000 30.000 30.000
Lain-lain 3.695.000 2.620.000 520.000 245.000 160.000 150.000
JUMLAH 3.960.000 2.700.000 570.000 300.000 200.000 190.000
Perkiraan Piutang Tak Tertagih
Berdasarkan Prosentase dari Piutang (4)
KLASIFIKASI PIUTANG DEBITUR BERDASARKAN UMUR PIUTANG
TOTAL BELUM JUMLAH HARI LEWAT WAKTU
DEBITUR JATUH
(Rp) TEMPO 1-30 hr 31-60 hr 61-90hr > 90 hr
Amir 60.000 30.000 20.000 10.000
Budi 30.000 30.000
Cahyo 45.000 20.000 25.000
Darmawan 70.000 50.000 20.000
Entung 60.000 30.000 30.000
Lain-lain 3.695.000 2.620.000 520.000 245.000 160.000 150.000
JUMLAH 3.960.000 2.700.000 570.000 300.000 200.000 190.000
Taksiran Prosentase
Tak Tertagih 2% 4% 10% 20% 40%
Perkiraan Piutang Tak Tertagih
Berdasarkan Prosentase dari Piutang (5)
KLASIFIKASI PIUTANG DEBITUR BERDASARKAN UMUR PIUTANG
TOTAL BELUM JUMLAH HARI LEWAT WAKTU
DEBITUR (Rp) JATUH
TEMPO 1-30 hr 31-60 hr 61-90hr > 90 hr
Amir 60.000 30.000 20.000 10.000
Budi 30.000 30.000
Cahyo 45.000 20.000 25.000
Darmawan 70.000 50.000 20.000
Entung 60.000 30.000 30.000
Lain-lain 3.695.000 2.620.000 520.000 245.000 160.000 150.000
JUMLAH 3.960.000 2.700.000 570.000 300.000 200.000 190.000
Taksiran Prosentase
Piutang Tak Tertagih 2% 4% 10% 20% 40%
Total Taksiran
Kerugian 222.800 54.000 22.800 30.000 40.000 76.000
Piutang
Perkiraan Piutang Tak Tertagih
Berdasarkan Prosentase dari Piutang

 Angka Rp 222.800 merupakan saldo yang harus nampak


pada akun Cadangan Kerugian Piutang pada tanggal neraca.
 Oleh karena itu jumlah kerugian piutang pada ayat jurnal
penyesuaian adalah selisih antara jumlah saldo yang harus
nampak dengan saldo yang ada di akun cadangan.
 Seandainya neraca saldo menunjukkan akun Cadangan
Kerugian Piutang bersaldo kredit sebesar Rp 52.800 maka
jurnal penyesuaian yang dibutuhkan adalah Rp 170.000 (dari
222.800 – 52.800), sbb:
31 Des: Kerugian Piutang ………… 170.000
Cadangan Kerugian Piutang ………. 170.000
(penyesuaian cadangan kerugian piutang)
30
KERUGIAN PIUTANG
31 Des Penyesuaian Rp 170.000

CADANGAN KERUGIAN PIUTANG


31 Des Saldo Rp 52.800
31 Des Penyesuaian Rp 170.000

31 Des Saldo Rp 222.800

31
PIUTANG WESEL
 Ini adalah jenis piutang yang lain, yang disebut wesel dan promes.
 Berasal dari penjualan secara kredit, pemberian pinjaman,
perubahan dari Piutang Usaha menjadi Piutang Wesel.

 SURAT WESEL:
 Surat berharga yang berisi perintah dari si penarik (pembuat surat)
kepada si wajib bayar untuk membayar sejumlah uang tertentu
yang disebut pada surat tsb, atau orang lain yang ditunjuk.

 SURAT PROMES:
 Surat janji untuk membayar sejumah uang pada tanggal tertentu.

32
Contoh: Surat Wesel

Yogyakarta, 1 Juni 2016

Rp 10.000.000

Sembilan puluh hari sesudah tanggal tersebut diatas, harap saudara bayar
atas penyerahan surat wesel ini kepada Bank Nusantara Cabang
Yogyakarta atau atas order, uang sejumlah:

===========Sepuluh juta rupiah ============

Kepada Yth.
Tuan Bambang tanda tangan
Jl. Kotabaru 15 meterai

Yogyakarta (Sunarto)

33
Contoh: Surat Promes

Yogyakarta, 5 Januari
2017
Rp 5.000.000

Enam puluh hari sesudah tanggal tersebut diatas, yang bertanda tangan
dibawah ini, saya, Sutrisno –Direktur PT. Caraka Jalan Kapuas 15
Yogyakarta, sanggup membayar kepada CV. Permata – Jalan Serayu,
Yogyakarta, atau orang yang ditunjuknya, uang sejumlah:

=========== Lima juta rupiah ============

Kepada Yth.
meterai
CV. Permata tanda tangan
Jalan Serayu
Yogyakarta (Sunarto) 34
Perbedaan antara Wesel dan Promes

WESEL PROMES
 Wesel adalah surat  Promes adalah surat janji
perintah untuk membayar. untuk membayar..
 Penarik dan yang  Penarik dan yang
berkepentingan terdiri atas berkepentingan berada di
dua pihak. suatu tangan.
 Yang membuat adalah  Yang membuat adalah
pihak pemilik piutang. pihak yang berhutang.
 Memerlukan akseptasi.  Tidak memerlukan
akseptasi.

35
AKUNTANSI PIUTANG WESEL
1. Pengakuan Piutang Wesel
2. Penilaian Piutang Wesel
3. Penyelesaian Piutang Wesel

 Akan dibahas terlebih dahulu tentang dua


hal yang tidak dijumpai dalam akuntansi
Piutang Usaha, yaitu:
a) Penentuan tanggal jatuh tempo
b) Perhitungan bunga wesel

36
PENENTUAN TANGGAL
JATUH TEMPO WESEL

 Saat jatuh tempo (tanggal harus dibayar)


sebuah surat wesel dapat dinyatakan dengan
tiga cara, yaitu:
a) Atas penagihan, artinya tidak disebutkan secara
pasti tanggal penagihannya.
b) Pada tanggal tertentu, artinya tanggal ditulis
secara eksplisit.
c) Pada akhir masa tertentu, artinya setelah sekian
hari, bulan atau tahun, wesel harus dibayar.

37
Contoh: PENENTUAN TANGGAL JATUH
TEMPO WESEL

 Sebuah wesel ditarik pada tanggal 17 Juli berjangka


waktu 60 hari. Kapan jatuh tempo wesel tersebut?
 Perhitungan:
 Jangka waktu wesel ……………… 60 hari

 Juli, masih (31 – 17) = 14 hari


 Agustus ………….. = 31 hari  pas 60 hari
 September ….... = 15 hari +

 Tanggal jatuh tempo: 15 September

38
Wesel Berbunga, Wesel Tidak Berbunga
dan Perhitungan Bunga

 Wesel Berbunga apabila dalam wesel


disebutkan suatu tingkat bunga (%) tertentu .
 Wesel Tidak Berbunga adalah wesel yang tidak
menyebutkan suatu tingkat bunga tertentu.
 Rumus untuk menghitung bunga wesel:

BUNGA = NILAI NOMINAL x TINGKAT BUNGA x JANGKA


WESEL WESEL PER TAHUN WAKTU

39
Pengakuan Piutang Wesel
(1) Piutang Wesel dari Penjualan Kredit
 Contoh-6. Pada tgl 1 Juni 2016 PT. Melati menjual
barang kepada CV. Indragiri seharga Rp 1.000.000.
PT. Melati menghendaki agar piutangnya dikuatkan
dengan surat wesel yang disetujui oleh CV. Indragiri
dengan nilai nominal wesel Rp 1.000.000, bunga 12%,
jangka waktu 3 bulan. Bagaimanakah pencatatannya?

1 Juni Piutang Wesel 1.000.000


Penjualan 1.000.000
(untuk mencatat pengakuan
piutang wesel kepada CV.
Indragiri)

40
Pengakuan Piutang Wesel
(2) Piutang Wesel dari Pemberian Pinjaman

 Contoh-7. Pada tgl 1 Mei 2016 PT. Nusa Indah


memberikan pinjaman uang kepada CV. Barito sebesar
Rp 5.000.000. Untuk itu CV. Barito menyerahkan
selembar promes, 60 hari, bunga 12%. Bagaimanakah
jurnal yang dibuat oleh PT. Nusa Indah untuk mencatat
timbulnya piutang wesel dan pengeluaran kas?

1 Mei Piutang Wesel 5.000.000


Kas 5.000.000
(untuk mencatat pengakuan
piutang wesel kepada CV.
Barito)

41
Pengakuan Piutang Wesel
(3) Piutang Wesel dari Perubahan Piutang Usaha

 Contoh-8. PT. Merapi mempunyai piutang usaha kepada


PT. Sindoro sebesar Rp 10.000.000 yang jatuh tempo pada
tgl 30 Juni 2016. Pada tgl 1 Juli 2016 Sindoro minta kepada
Merapi agar kewajibannya diubah dengan menyerahkan
sebuah promes, nominal Rp 10.000.000, bunga 18%,
jangka waktu 90 hari. Apabila hal tsb disetujui oleh Merapi
bagaimanakah pencatatannya?

1 Juli Piutang Wesel 10.000.000


2016 Piutang Usaha 10.000.000
(untuk mencatat pengakuan
piutang wesel kepada PT. Sindoro)

42
PENILAIAN PIUTANG WESEL
 Piutang Wesel dilaporkan menurut nilai kas (neto)
yang dapat direalisasi, jadi ada akun Cadangan
Kerugian Piutang.
 Perhitungan, penaksiran kerugian piutang wesel,
pencatatan kerugian piutang wesel, serta cadangan
kerugian piutang wesel, dicatat dengan cara yang
sama dengan piutang usaha.
 Jumlah piutang wesel yang tidak akan dapat diterima
pelunasannya dapat ditaksir dengan menggunakan
Metode Prosentase dari Penjualan maupun dengan
Metode Umur Piutang.
43
PENYELESAIAN DAN
PENGALIHAN PIUTANG WESEL

Ada beberapa kemungkinan:


1. Penerimaan pelunasan wesel pada saat jatuh
tempo
2. Piutang wesel tidak dapat ditagih
3. Pengalihan piutang wesel (pendiskontoan
wesel)

44
PENYELESAIAN DAN
PENGALIHAN PIUTANG WESEL

 Suatu wesel mungkin akan disimpan perusahaan

sambil menunggu hari jatuh temponya.


 Pada saat jatuh tempo wesel,
perusahaan menerima pembayaran
dari pihak tertarik sebesar nilai jatuh
tempo wesel.
 Perusahaan akan mengakhiri piutang
wesel tsb.
45
PENYELESAIAN DAN
PENGALIHAN PIUTANG WESEL

 Kadangkala tidak semua piutang wesel dapat diterima

pembayarannya tepat pada saat jatuh temponya.


 Jika hal ini terjadi perlu diadakan
penyesuaian.

 Kadang kala juga, pihak pemegang wesel tidak selalu

menunggu sampai hari jatuh tempo wesel.


 Dalam hal ini, wesel dialihkan kepada
pihak lain.
46
Pelunasan Piutang Wesel
Pada Saat Jatuh Tempo

Nilai Jatuh Tempo = Nilai Nominal + Pendapatan


Piutang Wesel Piutang Wesel Bunga Wesel

 Contoh-9.
Pada tgl 1 Juni 2016 PT. Galunggung
menerima selembar promes dari PT. Sumbing,
yang bernilai nominal Rp 10.000.000, bunga
9%, jangka waktu lima bulan.
47
Pelunasan Piutang Wesel
Pada Saat Jatuh Tempo
Pertanyaan:
a) Bagaimanakah pencatatan pengakuan penerimaan
piutang wesel
b) Kapan jatuh tempo piutang wesel?
c) Berapakah nilai jatuh tempo wesel?
d) Bagaimanakah pencatatan pada saat menerima
pelunasan piutang wesel ?
e) Seandainya, PT. Galunggung menyusun neraca setiap
tgl 30 September, buatlah penyesuaian untuk
mengakui pendapatan bunga sampai dengan tgl 30
September tsb. Sehubungan dengan hal tsb,
bagaimanakah pencatatan yang dibuat pada saat
pelunasan piutang wesel?
48
Piutang Wesel Tidak Dapat Ditagih

 Wesel tidak dibayar dalam jumlah penuh pada


tanggal jatuh temponya.
 Wesel seperti ini tidak dapat dialihkan dan
harus diubah menjadi piutang usaha.

49
Piutang Wesel Tidak Dapat Ditagih

 Contoh-10.
Diasumsikan bahwa pada tgl 1 November 2016,
PT. Sumbing tidak dapat menyelesaikan kewajibannya.
Bagaimanakah pencatatan pada PT. Galunggung, jika:
a) PT. Galunggung masih berharap PT. Sumbing
masih dapat ditagih di masa yad.
Catatan: jika piutang bunga belum dicatat.
b) Piutang terhadap PT. Sumbing tidak ada harapan
untuk dapat ditagih.

50
Pengalihan Piutang Wesel
(Pendiskontoan Wesel)

 Surat wesel adalah surat berharga yang


dapat dipindah-tangankan (dialihkan dari
satu peusahan atau seseorang kepada
perusahaan atau orang lain)
 Dapat dijual untuk mendapatkan kas.

51
Hubungan dalam Pendiskotoan Wesel (1)

A B C
PEMBELI PENJUAL BANK
1 2

3
Keterangan:
1. Pembeli (A) menyerahkan wesel / promes kepada penjual (B)
2. Penjual (B)mendiskontokan wesel ke bank (C) dan menerima
uang
3. Bank (C)menagih pada pembuat wesel (A) pada tanggal
jatuh tempo

52
Hubungan dalam Pendiskotoan Wesel (2)

A B C
PEMBELI PENJUAL BANK
1 2

4 3
Keterangan:
1. Pembeli (A) menyerahkan wesel / promes kepada
penjual (B)
2. Penjual (B) mendiskontokan wesel ke bank (C) dan
menerima uang
3. Oleh karena A tidak membayar maka C menagih kepada B
4. B menagih kepada A sebesar uang yang dibayarkannya ke
bank (C), mungkin ditambah bunga
53
Contoh-11. Pendiskontoan Wesel

 PT. Singkarak mempunyai piutang wesel


kepada PT. Maninjau yang ditarik pada
tgl. 20 Otober 2016.
 Nilai nominal wesel Rp 15.000.000, bunga
10%, jangka waktu 90 hari.
 Pada tgl 9 Desember 2016 PT. Singkarak
mendiskontokan wesel tsb kepada Bank
Megah dengan diskonto 12%.

54
(lanjutan) Contoh-11. Pendiskontoan Wesel

Pertanyaan:
 Kapan jatuh tempo wesel?
 Berapakah nilai jatuh tempo wesel?
 Berapa lama periode pendiskontoan wesel?
 Berapakah bunga diskonto?
 Berapakah nilai pendiskontoan wesel?
 Bagaimanakah pencatatan pendiskontoan
wesel?

55

Anda mungkin juga menyukai