Anda di halaman 1dari 15

Studi kasus kehamilan

remaja
Nama kelompok:
12
• Indri auliani sofyan (1908260010)
• Viony rachmah budiman (1908260092)
• Lola amanda sirait (1908260003)
• Nurul hidayati (1908260090)
• Dini Khairany (1908260005)
• Putri Ayu Anggraini (1908260099)
• Apsari Widya Ginting (1908260086)
• Wina Rohana Puteri (1908260013)
KASUS 1
O Seorang perempuan berusia 16 tahun, belum menikah, datang dibawa ayah
kandungnya ke IGD RS untuk melahirkan. Persalinan berlangsung cepat
dengan berat lahir 2100 gr, dengan perdarahan (+) 650cc pasca salin akibat
atonia uteri. Hb 9,0 gr/dl yang diambil sebelum persalinan dan 8,0 gr/dl
sesudah persalinan. Ibu pasien sudah meninggal, dan pasien mengaku ini
adalah kehamilan akibat hubungan seksual pranikah dengan pasangannya
yang berusia 17 tahun. Keduanya berasal dari keluarga dengan sosial
ekonomi yang rendah.
O Karena janin prematur, maka membutuhkan perawatan khusus yang
membutuhkan biaya besar, dan bayi baru lahir tersebut belum ditanggung
asuransi kesehatan pemerintah.
Identifikasi masalah

• Anak usia 16 tahun belum menikah,datang ke IGD untuk


melahirkan
• Bb bayi 2100gr (tidak normal)
• Pendarahan 650 cc ( atonia uteri )
• Hb 9 ( di bawah normal )
• Kehamilan akibat hubungan pranikah
• Sosial ekonomi rendah
• Janin prematur
• Pasangan tersebut masih di bawah umur
Faktor resiko
• Perdarahan ( atonia uteri )
• Usia
• Ekonomi rendah
• Lingkungan
• Kurang pengetahuan tentang hubungan pranikah
Komplikasi fisik
jangka pendek jangka panjang

• penyakit kuning • lumpuh otak (cerebral palsy)


• jantung pd bayi
• prolaps tali pusat • gangguan penglihatan dan
• Resiko infeksi pd ibu dan pendengaran (retinopathy of
janin prematurity) pada bayi
• Kecacatan • gangguan tumbuh kembang
• syndrom distrees bayi
pernafasaan • Asma
• gagal ginjal
• Kematian
• PPH > anemia
Komplikasi Psikis
• psikosis postpartum
• belum siap menjadi ibu
• baby bluse
• perasaan kehilangan akan masa depan atau masa mudanya karena
telah mendapatkan peran baru sebagai seorang ibu dan harus
meninggalkan bangku sekolah untuk merawat anaknya.
• ketidaksiapan seperti kesulitan, kebingungan, dan ketakutan dalam
menjalankan tugas perkembangannya sebagai seorang ibu yang
harus mengasuh anaknya tanpa menikah dengan pasangannya.
Komplikasi Sosial
• Tekanan sosial berupa stigma yang melekat pada remaja yang hamil di
luar nikah dengan sebutan perempuan yang tidak bisa menjaga diri, gadis
nakal, dan sebutan  negatif lainnya.
• Akan menerima sanksi sosial berupa pengucilan dan diskriminasi yang
mungkin akan melekat pada perempuan tersebut seumur hidupnya.
• Mereka juga kurang mampu untuk memperoleh penghasilan dan
memberikan kontribusi finansial bagi keluarga sehingga hal-hal tersebut
dapat meningkatkan angka kemiskinan.
• Dampak lain adalah adanya kesulitan dalam mengurus administrasi
terkait kelahiran anaknya, sebab dibutuhkan identitas kedua orang tua
secara jelas dan legal dalam pembuatan akta kelahiran
• Ketika remaja perempuan memutuskan untuk tidak menikah dengan
pasangannya maka akan memperpanjang prosedur pencatatan kelahiran
anaknya.- Tak jarang pula mereka kemudian mendaftarkan anak mereka
sebagai anak angkat dari orangtua mereka.
Edukasi
• KMC (kangguru mother care) untuk BBLR
• memperbaiki polahidup
• Menerima anak
• komunikasi pasien dengan keluarga
• Dukungan keluarga pasien
• Nutrisi
Kasus 2
Seorang perempuan, berusia 15 tahun , datang dibawa penyidik ke
IGD RS untuk dilakukan visum. Pasien mengaku berhubungan
seksual suka sama suka dengan pasangannya yang berusia 21 tahun
berulang kali, namun pasangannya dilaporkan orang tua pasien
karena menyetubuhi perempuan dibawah umur. Pasien sudah
terlambat haid 2 bulan. Dari keterangan penyidik didapatkan bahwa
pasangan pasien adalah pengguna obat terlarang jenis suntik.
Analisis masalah
• seorang anak usia 15 thn melakukan hubungan seks pranikah
• pasangan diketahui memakai narkoba
• Pasien sudah terlambat haid 2 bulan.
Penyebab
• karena menggunakan obat terlarang
• lingkungan (pergaulan)
• Kurangnya arahan dari keluarga
• Pengaruh media sosial
• Usia
Komplikasi fisik
Jangka Panjang Jangka pendek

• bayi premature • Infeksi Hepatitis B


• gangguan pertumbuhan pada • Gangguan pada janin
bayi • Melakukan aborsi
• Resiko infeksi pd ibu dan janin
• IMS
• Kematian pada janin
Komplikasi Psikis
• kerusakan mental
• kekerasan fisik jika  berumah tangga
• Gangguan kualitas hidup
• mengalami stres dan depresi karena timbulnya rasa malu
• Tidak dianggap penting oleh pasangannya
Komplikasi Sosial
• kurangnya ekonomi kedepannya karena menggunakan obat-
obatan terlarang
• dikucilkan oleh lingkungan masyarakat maupun lingkungan
pergaulan

Anda mungkin juga menyukai